Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KRITIS TERHADAP TEORI VIKTOR FRANKL DAN

RELEVANSINYA

Dibuat oleh:
Emmanuel Reynaldo Gunawan Utama, CM
NIM: 23028

SEKOLAH TINGGI FILSAFAT TEOLOGI WIDYA SASANA

Pendahuluan
Viktor Frankl merupakan psikiater yang terpengaruh pemikiran filsafat. Frankl telah
menemukan teori psikologi yang bertolak dari pendekatan eksistensialisme. Pendakatan tersebut
mengarahkan manusia untuk selalu sadar sehingga dirinya dapat menciptakan pemaknaan hidup
dengan orang lain dan segala tugas dan tanggung jawabnya1. Hal ini disebabkan oleh masa lalu Frankl
yang pernah berada di penjara maut Nazi. Frankl menyadari bahwa selama dirinya di dalam penjara
yang ada hanyalah diri dan jiwanya. Kesadaran tersebut memunculkan ide bahwa manusia perlu
memaknai hidup. Pemaknaan hidup bertujuan agar manusia mampu menstabilkan diri sehingga
manusia tidak mengalami gangguan psikologis ketika dirinya berada di dalam situasi yang menekan.
Teori pemaknaan hidup ini merupakan temuan Frankl saat dirinya berada di Kamp
Nazi. Pandangan Frankl tersebut ditunjang dengan metode dan teori penemuan makna hidup.
Metode dan sekaligus teori itu adalah logotherapy. Kata logos ini berasal dari kata Yunani
yang berarti “arti”2. Frankl berpendapat bahwa logotherapy menjadikan kodrat manusia utuh.
Artinya manusia mentransformasi dirinya ke pribadi yang penuh makna. Dasar metode
adalah kebebasan, kemauan akan berarti, dan arti kehidupan 3. Frankl menunjukkan bahwa
dinamika penderitaan hidup dan kebahagiaan mempunyai makna yang lebih dalam untuk
masa depan kehidupan manusia4.
Manusia adalah subyek atas pencarian makna atau arti hidup. Artinya makna hidup
diperolehnya dari keadaan dan situasi di luar dirinya untuk direfleksikan. Pemahaman
tersebut dapat dimengerti bahwa motivasi hidup manusia adalah upaya dirinya untuk
bermakna5. Pendapat Frankl itu mengatakan bahwa makna dan arah hidup manusia adalah
kekhasan manusia atau kodrat manusia6. Nilai-nilai hidup yang diperoleh dari pencarian arti
hidup memberi penegasan bahwa manusia itu Being7. Artinya manusia memiliki kemampuan
untuk mencari dan menikmati hidup. Maka manusia perlu mendorong dirinya sendiri kepada
hal-hal yang ada di dalam kehidupan supaya manusia menemukan dirinya yang terus
bergerak dan berkembang.
Bagi Frankl manusia yang tidak mencari makna hidup merupakan orang yang
neurosis8. Manusia seperti itu adalah manusia yang akan menemui kehampaan dalam
hidupnya. Kehampaan hidup manusia menggambarkan diri manusia yang kehilangan
pengertian eksistensinya9. Menurut Frankl eksistensi manusia dibagi dalam tiga faktor yaitu

1
Ach. Sudrajad Nurismawan et al., “Pendekatan Konseling Viktor Frankl Dan Relevansinya Bagi
Pendampingan Siswa Di Masa Krisis,” Jurnal Filsafat Indonesia 6, no. 1 (2023): 128.
2
Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat, 15th Ed. (Yogyakarta, 1991), 149.
3
Ibid., 150.
4
Ach. Sudrajad Nurismawan et al., “Pendekatan Konseling Viktor Frankl Dan Relevansinya Bagi
Pendampingan Siswa Di Masa Krisis.”
5
Ibid.
6
Ibid.
7
Armada Riyanto, Menjadi-Mencintai, ed. Dwiko, 1st ed. (Yogyakarta: Kanisius, 2013), 5.
8
Schultz, Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat, 151.
9
Ibid.
spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab10. Berdasarkan pendapat Frankl, manusia yang
bermakna itu mempunyai tanggung jawab atas hidup pribadinya dan juga orang lain.
Pemaknaan harus selalu bersinggungan dengan apa yang menjadi kewajiban manusia dalam
kehidupan bersama. Hal ini menguatkan pendapat bahwa arti keberadaan manusia yang
pertama diperoleh dari luar dirinya. Inilah yang dimaksudkan dengan manusia sehat.

Hasil Analisis Kritis


Logotherapy adalah sarana yang dipakai untuk menerapi orang yang kehilangan arah
hidup sehingga dirinya tidak lagi merasa hampa atau kosong. Perasaan hampa atau kosong
berpotensi untuk menghancurkan masa depan seseorang. Ketika harapan menjadi bermakna
hilang maka hidup seseorang mengalami krisis identitas diri. Viktor Frankl membuat metode
ini agar orang dapat terbantu untuk menemukan makna hidup. Berdasarkan tiga fondasi
dibangunnya logotherapy, manusia diarahkan untuk melampaui dirinya sendiri. Duane
berpendapat bahwa hal ini diperlukan untuk memahami eksistensi diri dari sudut pandang di
luar dari diri manusia itu. Bagi Frankl, logotherapy merupakan hasil kritik atas teori
psikoanalisis Freud. Frankl memandang bahwa teorinya tidak mengabaikan dimensi spiritual
manusia dan lebih efektif11.
Pengangkatan dimensi spiritual yang dimaksudkan Frankl adalah usaha meningkatkan
pemikiran positif terhadap pengalaman buruk yang pernah terjadi. Situasi ini menuntut
psikiater untuk membimbing secara emosional. Sebab tekanan yang hendak diberikan pada
teori ini berada pada peningkatan emosional yang sehat di dalam diri klien atau pasien.
Secara implisit teori ini mengatakan bahwa pengalaman derita atau buruk dapat menjadi
pengalaman baik. Oleh karena itu pencarian makna sangat penting dalam setiap manusia.
Maka Frankl menjadikan semua pengalaman hidup manusia sebagai lapangan penelitiannya
terhadap permasalahan hidup manusia yang kerap kehilangan semangat hidup.
Dalam teori Frankl, penulis menemukan kelebihan yang menguatkan teori ini.
Kelebihan tersebut yaitu mengeluarkannya klien atau pasien dalam kekacauan hidup dan
pikiran. Seperti pendahuluan di atas, Frankl juga menegaskan akan kesadaran manusia
terhadap tanggung jawabnya atas eksistensinya12. Manusia yang bereksistensi ketika dirinya
merasa adanya makna yang mengisi hidupnya. Artinya manusia itu memiliki kebebasan
dalam mengejar impian dirinya.
Berdasarkan dasar logotherapy yang pertama yaitu kebebasan akan sebuah mimpi
dalam hidup. Kebebasan merupakan kodrat manusia yang menegaskan eksistensinya 13.
Koeswara menuliskan bahwa Frankl adalah tokoh yang berpegang teguh pada pengalaman-
pengalaman hidup manusia. Konsep teori Frankl menjadi pengkritik tokoh Freud dengan teori
psikoanalisisnya, Adler dengan psikologi individualnya, dan para filsuf deterministik yang
tidak menerima kebebasan berkeinginan manusia14. Para filsuf tersebut mengambil contoh
dari orang yang mengalami skizofrenia15. Menurut Frankl kebebasan manusia adalah
kebebasan dalam batas-batas.
Keterbatasan fisik atau psikis bukan menjadi alasan untuk memiliki hidup yang
bermakna. Kemampuan mencari makna dapat diperjuangan melalui penargetan tujuan hidup.
Hal ini sangat membantu setiap individu untuk terus berefleksi. Dari sini manusia dituntut
untuk mengasah kesadaran dirinya dan hati nurani 16. Kesadaran dan hati menuntun manusia
10
Ibid., 152.
11
Dharmawan Ardi, “Pencarian Makna Bertolak Dari Logoterapi Victor Frankl Melalui Interpretasi
Hermeneutika Naratif Restoratif,” Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya, Desertasi, 2020: 9.
12
Schultz, Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.
13
E. Koeswara, Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl, 1st Ed. (Yogyakarta: Kanisius, 1992), 46.
14
Ibid., 47.
15
Ibid.
16
Ibid., 48.
untuk aktif dalam merespon pengalaman-pengalaman hidup. Kontak fisik dengan
pengalaman menguatkan eksistensinya. Jadi kebermaknaan tidak mengandaikan dunia digital
atau online17 sebagai unsur pertama dalam mencari makna hidup.
Ketidakbermaknaan dapat dikatakan juga sebagi kekosongan eksistensial sehingga
manusia akan mengalami keputus asaan hingga gangguan psikis yang berat yakni stress 18.
Frankl menegaskan bahwa makna hidup mampu mengatasi ketidakbermaknaan. Hal-hal yang
dapat menyebabkan ketidakbermaknaan adalah frustasi eksistensial dan neurosis noogenik 19.
Frustasi eksistensial merupakan kejadian di dewasai ini 20. Menurut Koeswara frustasi tersebut
menyebabkan psikis terganggu yang ditampilkan dalam keraguan terhadap hidup yang
kurang bermakna. Kefrustasian juga membuat seseorang kepada pelampiasan secara seksual
untuk keluar dari rasa kekosongan makna hidup 21. Sedangkan neurosis noogenik merupakan
manifestasi dari frustasi eksistensial untuk menjelaskan dampak permasalahan di dalam
dimensi spiritual22.
Kekuatan teori Viktor Frankl yaitu memberikan kedalaman pemahaman tentang
makna hidup. Hal ini memampukan manusia dewasa ini untuk mencari arti hidup di tengah
era dunia digital. Logoterapi dan makna hidup memiliki potensi untuk mengeluarkan
seseorang dari kesulitan dan tantangan dengan tetap menjaga pemaknaan hidup. Melalui
logoterapi seseorang dapat terhidar dari gangguan psikologis yang disebabkan dari masalah-
masalah hidup. Akan tetapi penulis juga menemukan kekurangan teori-teori ini. Kekurangan
itu terkait pengujian teori ini karena penyelesaian masalah dapat diketahui ketika pasien atau
klien mengungkapkan perasaannya secara terbuka dan jujur. Tekanan pada bagian internal
manusia sangat besar sehingga teori mengandaikan sikap partisipatif dari pasien. Hal yang
lebih buruk dapat terjadi karena keengganan pasien dalam mencerita detail perasaannya saat
menjalani proses terapi. Sebab kegagalan pemaknaan hidup bisa menjadi psikologis manusia
terganggu.
Relevansi Bagi Para Calon Imam
Masa post pandemi Covid-19 membuat rasa nyaman banyak orang. Kenyamanan
tersebut kerap menimbulkan hilangan makna hidup manusia. Perasaan nyaman ditunjukkan
dari ketahanan seseorang dari dunia internet23 sehingga waktu pribadi yang seharusnya
digunakan untuk berefleksi tidak ada. Oleh karena itu penulis melihat bahwa teori pemaknaan
hidup dan logoterapi sangat relevan di masa dewasa ini, terlebih kaum muda. Bagi calon
imam, makna hidup sangat diperlukan karena dirinya adalah seorang calon pemimpin yang
akan berhadapan dengan permasalahan internal manusia. Hal itu dibutuhkan oleh calon imam
supaya dirinya tidak mengalami gangguan psikologis di dalam tugas perutusannya.
Permasalahan yang akan dihadapi oleh seorang calon tidak hanya masalah pribadi tapi
permasalahan umat yang dilayani juga menjadi perhatiannya. Dengan demikian Viktor Frankl
dengan teorinya di atas sangat berguna bagi hidup dan pelayanan para calon imam.

Penutup

17
Kurniawan Dwi Madyo Utomo, “Pengharapan Di Masa Yang Suram,” Seri Filsafat Teologi 31, no. 30 (2022):
294.
18
Ardi, “Pencarian Makna Bertolak Dari Logoterapi Victor Frankl Melalui Interpretasi Hermeneutika Naratif
Restoratif.”
19
Koeswara, Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl, 91.
20
Ibid., 93.
21
Ardi, “Pencarian Makna Bertolak Dari Logoterapi Victor Frankl Melalui Interpretasi Hermeneutika Naratif
Restoratif.”
22
Koeswara, Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl., 113.
23
Utomo, “Pengharapan Di Masa Yang Suram.”
Penulis menumukan bahwa berefleksi itu memiliki dampak besar bagi pertumbuhan
psikologi seseorang. Ketika psikologi manusia bertumbuh dan berkembang dengan baik
maka hidup manusia juga menampilkan keutuhan kodrat eksistensi manusia. Ketidakmauan
manusia untuk mencari makna dapat ditemukan dalam sikap hidup yang mudah frustasi
hingga munculnya keinginan untuk melarikan diri dari pengalaman-pengalaman hidup,
khususnya pengalaman hidup yang sulit dan penuh tantangan. Jika demikian, manusia dapat
dikatakan sebagai manusia neurosis. Meskipun proses dan hasil yang akan diperoleh
memerlukan banyak waktu tapi dampak yang akan diperoleh dari seseorang yang
menjalankan terapi dan teori Frankl akan berdampak besar dan mendasar.

DAFTAR REFERENSI

Ach. Sudrajad Nurismawan, Anisa Ultari Lisnanti, Herlin Ika Nafilasari, dan Budi Purwoko.
“Pendekatan Konseling Viktor Frankl Dan Relevansinya Bagi Pendampingan Siswa Di
Masa Krisis.” Jurnal Filsafat Indonesia 6, no. 1 (2023): 126–131.
Ardi, Dharmawan. “Pencarian Makna Bertolak Dari Logoterapi Victor Frankl Melalui
Interpretasi Hermeneutika Naratif Restoratif.” Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya,
2020.
Koeswara, E. Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl. 1st ed. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Riyanto, Armada. Menjadi-Mencintai. Edited by Dwiko. 1st ed. Yogyakarta: Kanisius, 2013.
Schultz, Duane. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat. 15th ed.
Yogyakarta, 1991.
Utomo, Kurniawan Dwi Madyo. “Pengharapan Di Masa Yang Suram.” Seri Filsafat Teologi
31, no. 30 (2022): 290–298.

Anda mungkin juga menyukai