Anda di halaman 1dari 2

Visual Comstock

Visual comstock (taksiran visual) adalah metode survei konsumsi makanan yang
dilakukan terhadap hasil pengamatan sisa makanan. Metode ini biasa dilakukan
untuk pasien di rumah sakit untuk melihat konsumsi makanan rumah sakit oleh
pasien.1 Metode taksiran visual mempunyai korelasi kuat dengan penimbangan,
sehingga taksiran visual dapat digunakan untuk menentukan sisa makanan
2
menggantikan metode penimbangan. Selain itu, studi di India menyebutkan
bahwa asupan makanan diperkirakan dengan observasi dan estimasi visual
merupakan metode yang valid untuk menilai asupan makanan anak. Metode ini
menghasilkan perkiraan asupan makanan yang sangat mirip seperti halnya asupan
makanan yang dicatat.3

Menimbang sisa makanan lebih memakan waktu dan seringkali tidak praktis.
Sebagai alternatif, dua pengukuran tidak langsung dievaluasi yaitu visual comstock
dan peringkat sisa makanan di piring anak-anak. Visual comstock sangat berkorelasi
dengan persen sisa makanan (r = 0,93) dan cukup akurat. Penilaian peringkat
sisa makanan oleh anak-anak kurang akurat tetapi masih dianggap sebagai ukuran
tidak langsung yang berguna yang harus dikembangkan lebih lanjut. 4

Studi lain menunjukkan hasil bahwa metode estimasi visual tidak seakurat metode
penimbangan dalam menilai aggregat nonselective plate waste di kantin sekolah
dasar. Oleh karena itu, sangat penting mempertimbangkan penilaian sisa makanan,
karena variasi yang luas pada porsi awal menimbulkan bias yang relevan saat
mempertimbangkan porsi standar dari porsi awal. Meskipun, lebih mudah,
menghemat waktu dan kemungkinan untuk memantau sisa makanan kelompok
lebih besar, menjadikan metode visual comstock sebagai metode penting untuk
menilai sisa makanan di kantin sekolah. Hasil ini menyoroti perlunya standarisasi
porsi dan kontrol porsi awal untuk penggunaannya. 5

BACA ARTIKEL : Sisa Makanan/ Plate Waste

Prinsip Visual Comstock


Dietisien menaksir secar visual banyaknya sisa makanan yang ada untuk setiap
golongan makanan atau jenis hidangan (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayur, buah, snack, dan minuman) setiap waktu makan. Hasil estimasi tersebut
bisa dalam bentuk berat makanan (gram) atau skor bila menggunakan skala
pengukuran. Metode taksiran visual dengan menggunakan skala pengukuran
dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skala 6 poin (persen sisa
makanan), dengan kriteria sebagai berikut :6
a. Skala 0, jika makanan dikonsumsi seluruhnya oleh pasien (100% habis)
b. Skala 1, jika makanan tersisa ¼ porsi (75% habis)
c. Skala 2, jika makanan tersisa ½ porsi (50% habis)
d. Skala 3, jika makanan tersisa ¾ porsi (25% habis)
e. Skala 4, jika makanan hanya dikonsumsi sedikit ± 1 sendok makan (5% habis)
f. Skala, jika makanan tidak dikonsumsi sama sekali/utuh (0% habis)

Seiring dengan kemajuan ilmu, metode taksiran visual mulai dikembangkan dan
memiliki skala 7 poin dengan kriteria :

 0 : jika makanan dikonsumsi seluruhnya oleh pasien (100% habis)


 1 : jika tersisa hanya sedikit setara 1 suap (95% dikonsumsi)
 2 : makanan tersisa ¼ porsi (75% habis)
 3 : tersisa ½ porsi (50% habis)
 4 : makanan tersisa ¾ porsi (25% habis)
 5 : jika makanan hanya dikonsumsi sedikit ± 1 sendok makan (5% habis)
 6 : Skala, jika makanan tidak dikonsumsi sama sekali (utuh)

Anda mungkin juga menyukai