Anda di halaman 1dari 9

RANGKAIAN EKIVALEN THEVENIN DAN NORTON

Dewi Magfira Sari, 2Agung Putra, 3Ayu Kartika, 4Nurfitri Aningsi, 5Serli
1

Yuniar

Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri


12345

Alauddin Makassar

Email: dewimagfirasari2053@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan Rangkaian Ekivalen Thevenin dan Norton. Tujuan


percobaan ini adalah untuk memahami dan menerapkan rangkaian setara Thevenin dan
Norton, untuk menentukan besar tegangan Thevenin, hambatan Thevenin dan arus
Norton serta untuk membandingkan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
masing-masing parameter percobaan rangkaian setara Thevenin-Norton. Alat dan bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah resistor karbon (batu) secukupnya, power
supply 12 V 1 buah, multimeter 1 buah dan kabel penghubung secukupnya. Pada
percobaan ini digunakan tegangan sumber (VS) sebesar 6 volt dengan nilai resistor
yaitu R1, R2, R3, dan R4 berturut-turut sebesar 100 Ω, 240 Ω, 150 Ω, dan 200 Ω
sehingga didapatkan VL senilai 1,81 V, 1,80 V, 1,79 V, 1,78 V, 1,76 V, 1,73 V,
1,72 V, 1,46 V, 0,26 V dan 0,25 V. Sedangkan IL yang didapatkan sebesar 0,1 A,
0,2 A, 0,3 A, 0,4 A, 0,5 A, 0,8 A, 1,1 A, 3,6 A, 14,8 A, dan 14, 9 V. Sehingga dari
analisis rangkaian data tersebut didapatkan nilai hambatan thevenin sebesar 156,3
A, tegangan thevenin sebesar 3 V serta arus norton sebesar 0,019 A. Semakin besar
hambatan pada suatu rangkaian maka arus yang mengalir akan semakin kecil. Pada grafik
hubungan antara tegangan keluaran dengan arus keluaran menunjukkan bahwa beberapa
data tegangan keluaran (VL) berbanding terbalik dengan arus keluaran (I L) dimana
semakin besar tegangan keluaran (V L) maka arus keluaran (I L) semakin kecil, begitupun
sebaliknya semakin tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin besar.

Kata Kunci: Paralel, Rangkaian Norton, Rangkaian Thevenin, Seri dan Tegangan.

1. PENDAHULUAN

Teori thevenin merupakan sebuah rangkaian yang mengandung beberapa


sumber tegangan dan hambatan yang dapat diganti dengan sumber tegangan yang
dipasang seri paralel pada sebuah sumber tegangan yang dapat dipasang seri.
Sederhananya dapat diartikan sebagai rangkaian eletronika yang rumit dapat
disederhanakan dengan menggunakan rangkaian thevenin. Hambatan thevenin
merupakan suatu hambatan yang diukur atau dihubungkan pada terminal beban
ketika beban dilepas pada rangkaian dan sumber arus dibuat menjadi nol.
Rangkaian hambatan linear merupakan rangkaian yang hambatannya tidak
berubah ketika tegangannya dinaikkan (Sutrisno, 1986).

Thevenin menemukan bahwa setiap rangkaian yang mempunyai loop


ganda dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian yang hanya terdiri dari
loop. Rangkaian rumitnya selalu dapat disederhanakan menjadi rangkaian loop
tunggal. Teorema thevenin merupakan suatu cara yang paling efisien untuk
menyelesaikan rangkaian-rangkaian yang sangat rumit menjadi rangkaian yang
kompleks. Dengan kata lain untuk menyederhanakan suatu rangkaian loop ganda
dengan sebuah tahanan beban menjadi sebuah rangkaian pengganti loop tunggal
dengan tahanan beban yang sama. Pada rangkaian hevenin, tahanan beban
merasakan sebuah tahanan sumber yang terhubung seri dengan sebuah sumber
tegangan (Indah, 2013).

Rangkaian pengganti norton memiliki sumber arus ideal yang


dihubungkan secara paralel dan terdapat sebuah tahanan sumber. Teori norton
menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan satu buah
sumber arus yang dihubungkan secara paralel dengan sebuah tanaman ekuivalen
pada dua terminal yang diamati. Tujuan dari menyederhanakan rangkaian untuk
membuat rangkaian pengganti berupa sumber arus yang bebas dan dirangkai
secara paralel dengan tahanan ekuivalen (Tipler, 1996).

Teorema norton adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis
rangkaian listrik. Teorema norton menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan
listrik tertentu, kecuali beban dapat diganti dengan rangkaian ekuivalen yang
hanya mengandung arus (IN) listrik independen dengan sebuah resistor (R N) yang
terhubung secara pararel, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan
tegangan pada beban (RL) tidak berubah. Rangkaian baru hasil dari aplikasi
teorema norton disebut rangkaian ekuivalen norton. Rumus untuk menghitung
teorema norton adalah sebagai berikut (Kumala, 2007).
Ada dua bentuk rangkaian setara yaitu rangkaian setara thevenin dan
Northon. Tegangan thevenin didefenisikan sebagai tegangan yang melewati
terminal beban saat hambatan beban terbuka. Arus norton didefenisikan sebagai
arus beban saat hambatan beban dihubung singkat. Teorema thevenin
menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik, kecuali beban dapat diganti
dengan sirkuit yang hanya mengandung satu sumber tegangan listrik dengan
sebuah resistor yang terhubung secara seri. Teorema norton menunjukkan bahwa
keseluruhan jaringan listrik tertentu kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit
ekivalen yang hanya mengandung satu sumber arus listrik dan dengan sebuah
resistor yang terhubunng secara paralel (Darianto, 2000).

Berdasarkan uraian diatas, maka hal yang melatarbelakangi dilakukannya


percobaan ini adalah untuk memahami dan menerapkan rangkaian setara thevenin
dan norton, untuk menentukan besar tegangan thevenin, hambatan thevenin
dan arus norton serta untuk membandingkan antara hasil pengukuran dengan
hasil perhitungan pada masing-masing parameter percobaan rangkaian setara
thevenin-norton.

2. METODE PENELITIAN

Waktu dan tempat


Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 01 November 2022 pada pukul
08.00-09.30 WITA di lantai 2 Laboratorium Elektonika, Jurusan Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah basicmeter,
multimeter, potensiometer, power supply 12 V, probe dan resistor batu.
Prosedur kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu:


Mencatat nilai masing-masing komponen yang digunakan, kemudian
membuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 2: Rangkaian Ekivalen Thevenin dan Norton


Sumber: (Buku Penuntun Praktikum Elektronika I, 2022)
Selanjutnya mengukur tegangan rangkaian buka (Voc) antara titik A dan B
setelah melepaskan beban. Lalu, mengukur arus hubung singkat (ISC) dengan
menempatkan sebuah ammeter melintasi AB, dan mengukur pula besar resistansi
total rangkaian dengan melepas power supply (rangkaian dihubung singkat dan
tanpa beban). Kemudian mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang
tersedia.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
R1 = 100 Ω R3 = 150 Ω
R2 = 240 Ω R4 = 200 Ω
Tabel 1: Hasil Pengamatan Rangkaian Ekivalen Thevenin dan Norton
No VS (volt) εTh (volt) IN (A) RTH (A) VL (V) IL (mA)
1 1,81 0,1
2 1,80 0,2
3 1,79 0,3
4 1,78 0,4
5 1,76 0,5
6 3 0,019 156,3
6 1,73 0,8
7 1,72 1,1
8 1,46 3,6
9 0,26 14,8
10 0,25 14,9
Analisis Data

Menghitung RTH

RTH = (R1 // R2) + (R3 // R4)

RTH = (100 // 240) + (150 // 200)

RTH = (
24.000
340
+ ) (
30.000
350 )
RTH = 70,6 + 85,7

RTH = 156,3 A

Menghitung εTh

εTH = I2 . R4

V2 = V3 + VP

Maka,

Itot = I2 + I3

I1 = Itot + I2

V2 = V3 + VP

I2 . R 2 = I 2 . R 3 + I 2 . R 4

Itot . I1 = I2 . R2 + I2 . R4

Itot . R2 . I1 . R3 = I2 . R3 + I2 . R4 + I2 . R2

Itot . R2 = I2 . R3 + I2 . R4 + I2 . R2

Itot . R2 = I2 . (R3 + R4 + R2)


Itot . R 2
I2 =
R 3+ R 4+ R 2
Vs
Itot =
Rtot
Vs
Itot =
[ R 1+( R 3+ R 4)] / ¿ R 2
6
Itot =
[100+(150+200)] /¿ 240
6
Itot =
450/¿ 240
6
Itot =
156,5
Itot = 0,038 A
Itot . R 2
I2 =
R 3+ R 4+ R 2
0,038 . 240
I2 =
150+200+240
9,12
I2 =
590
I2 = 0,015 A
εTH = I2 . R4
εTH = 0,015 . 200
εTH = 3 V
Menghitung IN
ε TH
IN =
R TH
3
IN =
156,3
IN = 0,019 A
Grafik

Hubungan antara Tegangan (VL) dengan


Arus (IL)
16
14 f(x) = − 9.48125335360401 x + 17.2850798157754
12 R² = 0.999819401049482

10
Arus (A)

8
6
4
2
0
0.1Grafik 1: Hubungan
0.2 0.3 0.4 antara
0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1Tegangan
1.1 1.2 1.3dengan
1.4 1.5 Arus
1.6 1.7 1.8 1.9
Tegangan (V)

Pembahasan
Ada dua bentuk rangkaian setara yaitu rangkaian setara thevenin dan
northon. Tegangan thevenin didefenisikan sebagai tegangan yang melewati
terminal beban saat hambatan beban terbuka. Arus norton didefenisikan sebagai
arus beban saat hambatan beban dihubung singkat. Teorema thevenin
menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik, kecuali beban dapat diganti
dengan sirkuit yang hanya mengandung satu sumber tegangan listrik dengan
sebuah resistor yang terhubung secara seri. Teorema norton menunjukkan bahwa
keseluruhan jaringan listrik tertentu kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit
ekivalen yang hanya mengandung satu sumber arus listrik dan dengan sebuah
resistor yang terhubunng secara paralel.
Pada percobaan ini digunakan tegangan sumber (V S) sebesar 6 volt dengan
nilai resistor yaitu R1, R2, R3, dan R4 berturut-turut sebesar 100 Ω, 240 Ω, 150 Ω,
dan 200 Ω sehingga didapatkan VL senilai 1,81 V, 1,80 V, 1,79 V, 1,78 V, 1,76 V,
1,73 V, 1,72 V, 1,46 V, 0,26 V dan 0,25 V. Sedangkan IL yang didapatkan sebesar
0,1 A, 0,2 A, 0,3 A, 0,4 A, 0,5 A, 0,8 A, 1,1 A, 3,6 A, 14,8 A, dan 14, 9 V.
Sehingga dari analisis rangkaian data tersebut didapatkan nilai hambatan thevenin
sebesar 156,3 A, tegangan thevenin sebesar 3 V serta arus norton sebesar 0,019 A.
Semakin besar hambatan pada suatu rangkaian maka arus yang mengalir akan
semakin kecil.
Dari hasil percobaan yang telah diperoleh dari grafik hubungan antara
tegangan keluaran dengan arus keluaran menunjukkan bahwa beberapa data
tegangan keluaran (VL) berbanding terbalik dengan arus keluaran (IL) dimana
semakin besar tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin kecil,
begitupun sebaliknya semakin tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL)
semakin besar.
PENUTUP
Kesimpulan
Theorema thevenin merupakan salah satu teorema yang berguna untuk
analisis sirkuit listrik. Teorema northon dapat mengubah jaringan bilateral linear
menjadi setara sirkuit yang terdiri dari sumber arus tunggal dan impedansi paralel.
Yang membedakan teori northon dengan teori thevenin adalah pada penggunaan
sumber arus pada teori northon dan sumber tegangan pada teori thevenin. Pada
teori northon hambatan dipasang paralel dengan sumber arus sedangkan pada teori
northon hambatan dipasang seri dengan sumber tegangan. Theorema thevenin dan
teorema narthon adalah dua yang paling banyak digunakan untuk teorema
menyederhankan rangkaian linear untuk memudahkan analisis jaringan.
Dalam menghitung tegangan thevenin, hambatan northon dan arus northon
dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
Tegangan thevenin

R1
Vth= Vs
R 1+ R 2+ R 3 …(1)
Hambatan thevenin
R2
Rth =
R1+R2 …(2)
Arus northon
Vth …(3)
In=
Rth

Dari hasil perhitungan antara tegangan thevenin, hambatan thevenin, dan


arus northon bisa dilihat antara ketiganya yaitu ketika suatu hambatan dalam suatu
rangkaian besar maka arus semakin kecil, itu karena hambatan thevenin
berbanding terbalik dengan arus northon, sedangkan jika tegangan thevenin besar
maka arus northon pun semakin besar dikarenakan tegangan thevenin berbanding
lurus dengan arus northon.
DAFTAR PUSTAKA
Boylestad. (2000). Introductory Circuit Analiysis. New york: Cambridge
University Press.
Harmonyati. (1981). Rangkaian listrik I. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
Indah, S Mutiara. (2013). Elektronika Dasar I. Lampung. IAIN Raden Intan
Lampung.
Kumala, dkk. (2007). Teorema Thevenin dan Norton. Jurnal Pendidikan Fisika.
Vol 2 (1), ISSN: 2337-5973.
Huyt, R. F. (2006). Penerapan metode Runge-Kutta orde 4 dalam analisis
rangkaian RLC. Jurnal Ecotipe (Electronic, Control,
Telecommunication, Information, and Power Engineering), 1(2), 47-52.
Ramadhani, K., & Akhlus, S. (2008). Pengaruh hubungan seri-paralel pada
rangkaian sel surya pewarna tersensitisasi (SSPT) terhadap efisiensi
konversi energi listrik. Pros. Tugas Akhir Semester Genap, Inst. Teknol.
Sepuluh Nop.
Sutrisno. (1986). Elektronika I Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Tipler, Paul. A. (2001). Fisika Untuk Sains dan Teknologi. Jakarta: Erlangga.
Wang, Meizong. (1994). Understandable Electric Circuits. China : Global Media.

Anda mungkin juga menyukai