5) Jurnal Thevenin Norton
5) Jurnal Thevenin Norton
Dewi Magfira Sari, 2Agung Putra, 3Ayu Kartika, 4Nurfitri Aningsi, 5Serli
1
Yuniar
Alauddin Makassar
Email: dewimagfirasari2053@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Paralel, Rangkaian Norton, Rangkaian Thevenin, Seri dan Tegangan.
1. PENDAHULUAN
Teorema norton adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis
rangkaian listrik. Teorema norton menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan
listrik tertentu, kecuali beban dapat diganti dengan rangkaian ekuivalen yang
hanya mengandung arus (IN) listrik independen dengan sebuah resistor (R N) yang
terhubung secara pararel, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan
tegangan pada beban (RL) tidak berubah. Rangkaian baru hasil dari aplikasi
teorema norton disebut rangkaian ekuivalen norton. Rumus untuk menghitung
teorema norton adalah sebagai berikut (Kumala, 2007).
Ada dua bentuk rangkaian setara yaitu rangkaian setara thevenin dan
Northon. Tegangan thevenin didefenisikan sebagai tegangan yang melewati
terminal beban saat hambatan beban terbuka. Arus norton didefenisikan sebagai
arus beban saat hambatan beban dihubung singkat. Teorema thevenin
menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik, kecuali beban dapat diganti
dengan sirkuit yang hanya mengandung satu sumber tegangan listrik dengan
sebuah resistor yang terhubung secara seri. Teorema norton menunjukkan bahwa
keseluruhan jaringan listrik tertentu kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit
ekivalen yang hanya mengandung satu sumber arus listrik dan dengan sebuah
resistor yang terhubunng secara paralel (Darianto, 2000).
2. METODE PENELITIAN
Menghitung RTH
RTH = (
24.000
340
+ ) (
30.000
350 )
RTH = 70,6 + 85,7
RTH = 156,3 A
Menghitung εTh
εTH = I2 . R4
V2 = V3 + VP
Maka,
Itot = I2 + I3
I1 = Itot + I2
V2 = V3 + VP
I2 . R 2 = I 2 . R 3 + I 2 . R 4
Itot . I1 = I2 . R2 + I2 . R4
Itot . R2 . I1 . R3 = I2 . R3 + I2 . R4 + I2 . R2
Itot . R2 = I2 . R3 + I2 . R4 + I2 . R2
10
Arus (A)
8
6
4
2
0
0.1Grafik 1: Hubungan
0.2 0.3 0.4 antara
0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1Tegangan
1.1 1.2 1.3dengan
1.4 1.5 Arus
1.6 1.7 1.8 1.9
Tegangan (V)
Pembahasan
Ada dua bentuk rangkaian setara yaitu rangkaian setara thevenin dan
northon. Tegangan thevenin didefenisikan sebagai tegangan yang melewati
terminal beban saat hambatan beban terbuka. Arus norton didefenisikan sebagai
arus beban saat hambatan beban dihubung singkat. Teorema thevenin
menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik, kecuali beban dapat diganti
dengan sirkuit yang hanya mengandung satu sumber tegangan listrik dengan
sebuah resistor yang terhubung secara seri. Teorema norton menunjukkan bahwa
keseluruhan jaringan listrik tertentu kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit
ekivalen yang hanya mengandung satu sumber arus listrik dan dengan sebuah
resistor yang terhubunng secara paralel.
Pada percobaan ini digunakan tegangan sumber (V S) sebesar 6 volt dengan
nilai resistor yaitu R1, R2, R3, dan R4 berturut-turut sebesar 100 Ω, 240 Ω, 150 Ω,
dan 200 Ω sehingga didapatkan VL senilai 1,81 V, 1,80 V, 1,79 V, 1,78 V, 1,76 V,
1,73 V, 1,72 V, 1,46 V, 0,26 V dan 0,25 V. Sedangkan IL yang didapatkan sebesar
0,1 A, 0,2 A, 0,3 A, 0,4 A, 0,5 A, 0,8 A, 1,1 A, 3,6 A, 14,8 A, dan 14, 9 V.
Sehingga dari analisis rangkaian data tersebut didapatkan nilai hambatan thevenin
sebesar 156,3 A, tegangan thevenin sebesar 3 V serta arus norton sebesar 0,019 A.
Semakin besar hambatan pada suatu rangkaian maka arus yang mengalir akan
semakin kecil.
Dari hasil percobaan yang telah diperoleh dari grafik hubungan antara
tegangan keluaran dengan arus keluaran menunjukkan bahwa beberapa data
tegangan keluaran (VL) berbanding terbalik dengan arus keluaran (IL) dimana
semakin besar tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin kecil,
begitupun sebaliknya semakin tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL)
semakin besar.
PENUTUP
Kesimpulan
Theorema thevenin merupakan salah satu teorema yang berguna untuk
analisis sirkuit listrik. Teorema northon dapat mengubah jaringan bilateral linear
menjadi setara sirkuit yang terdiri dari sumber arus tunggal dan impedansi paralel.
Yang membedakan teori northon dengan teori thevenin adalah pada penggunaan
sumber arus pada teori northon dan sumber tegangan pada teori thevenin. Pada
teori northon hambatan dipasang paralel dengan sumber arus sedangkan pada teori
northon hambatan dipasang seri dengan sumber tegangan. Theorema thevenin dan
teorema narthon adalah dua yang paling banyak digunakan untuk teorema
menyederhankan rangkaian linear untuk memudahkan analisis jaringan.
Dalam menghitung tegangan thevenin, hambatan northon dan arus northon
dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
Tegangan thevenin
R1
Vth= Vs
R 1+ R 2+ R 3 …(1)
Hambatan thevenin
R2
Rth =
R1+R2 …(2)
Arus northon
Vth …(3)
In=
Rth