Gas Fuel pada power plant JIIPE berfungsi sebagai bahan bakar utama
untuk pembangkitan di JIIPE. Sebelum masuk ke pembahasan terkait proses
penyaluran gas dari Main Regulating Station menuju engine hall, akan
dijelaskan mengenai karakteristik gas sebelum masuk ke dalam engine.
Dari tabel diatas terlihat bahwa kandungan methane rata rata adalah 89. Hal ini
sudah sesuai dengan syarat natural gas masuk engine wartsila yakni di range 80-
90.
Secara garis besar, proses penyaluran gas dimulai dari proses meter regulating
station yang terdapat proses filtering, Metering, pressure control. Pada MRS
tersebut ada 2 feeder yang mana dioperasikan salah satu maupun dua-dua nya
tergantung dengan kebutuhan. Selanjutnya, natural gas di terima shut-off valve
engine. Terdapat 3 set shut-off valve engine yang masing masing terpasang
Berfungsi sebagai piranti untuk menurunkan tekanan dan pengukur volume &
massa natural gas. Tekanan gas sebelum masuk MRS adalah 10 bar lalu
diturunkan menjadi 6-7 bar. Pada MRS terdapat beberapa tahapan.
Terdapat 2 feeder atau nama lainnya adalah twin stream. Dimana satu
beroprasi sedangkan feeder yang lain status standby. Twin stream digunakan agar
apabila salah satu sistem ada yang trouble maka feeder yang standby bisa mem
a) Proses Filtrasi
b) Proses Pressure Control
c) Proses Safety
d) Proses Metering
Pada proses ini berfungsi sebagai penyaring partikel padat sebelum natural
gas di turunkan tekanan nya pada proses pressure control.
Accessoris pengaman ada 2 yakni slumshut valve dan safety relief valve.
slumshut valve berfungsi sebagai pengaman dari over pressure. Jadi ketika
slumshut valve mendeteksi over pressure dengan kurun waktu di bawah 5 detik,
slumshut valve otomatis akan menutup. Sedangkan safety relief valve berfungsi
sebagai media pelepasan tekanan lebih ketika terjadi over pressure.
Gambar 2.7 Diagram Shut –Off valve Engine dan Gas Venting Valve
Compact gas ramp beroprasi ketika ketika mode operasi engine dari LFO /
HFO dirubah jadi natural gas. Setelah dilakukan gas leakage tes secara manual
pada control room dan hasilnya aman, maka PLC secara otomatis akan menutup
gas venting valve dan membuka shut-off valve. Compact gas ramp akan berhenti
beroprasi ketika mode operasi engine berubah menjadi bahan bakar LFO/HFO
Proses filtrasi dimulai ketika natural gas masuk ke filter melalui inlet guna
menyaring partikel padat melalui element penyaring. Setelah itu natural gas keluar
melalui outlet. Terdapat pressure differential yang berguna sebagai indicator
apakah terjadi penyumbatan di dalam filter. Jika pressure differential indicator
menunjukkan nilai 0.5 bar, hal ini mengindikasikan adanya penyumbatan pada filter
sehingga alarm akan muncul.
Pada Compact gas ramp juga terdapat 2 jenis valve, shut-off valve dan gas
venting valve. Sistem operasi kedua valve adalah interlock. Pada saat engine
beropasi, status shut-off valve open, dan gas venting valve akan close. Begitu pun
sebaliknya, jika engine berhenti beroprasi, secara otomatis shut-off valve akan
Gambar 2.6 Main Gas Control Valve (Tampilan WOIS & Fisik)
( Ref : Foto Aktual Lapangan & Tampilan WOIS )
Gambar 2.6 Setting Pressure & Temperature pada Compact gas ramp
( Ref : Tampilan WOIS )
LAPORAN MINGGUAN KE-2
RIDHO IRZAMZAM
FUEL GAS SYSTEM Page 13