Pelatihan Internal Dep.

Produksi IIA
Angkatan IV

INSTRUMENTASI
PABRIK II
Hotel Kartika Wijaya – Batu Malang
20 – 22 Februari 2017
2/19/2017 Instrument II 1
MATERI PELATIHAN
1. Sistem Kontrol
2. Burner
3. Weigher
4. Control Valve
5. Safety Device

2/19/2017 Instrumen-II 2
 SEKILAS INSTRUMENTASI

• Definisi Instrumentasi
• Ruang Lingkup Aplikasi Instrumentasi
• Kepentingan Instrumentasi di Industri

2/19/2017 Instrumen-II 3
 DEFINISI
INSTRUMENTASI adalah peralatan yang digunakan untuk
MEMBACA BESARAN proses, dan mengolahnya sedemikian rupa
sehingga nilainya bisa ditampilkan, dan atau DITRANSMISIKAN
untuk dapat DIOLAH LEBIH LANJUT oleh perangkat pengendali
proses atau untuk keperluan PROSES MONITORING; termasuk pula
peralatan untuk mengkonversikan besaran-besaran elektrik /
elektromagnetik ke nilai besaran lain sedemikian rupa sehingga bisa
MENGGERAKAN FINAL ACTUATOR pada proses.

2/19/2017 Instrumen-II 4
 RUANG LINGKUP
• Peralatan pengindra dan transmisi sinyal besaran proses

• Peralatan monitoring proses dan rekam proses

• Peralatan pengolah dan pengendali proses serta

pentransmisi sinyal ke aktuator proses

2/19/2017 Instrumen-II 5
2/19/2017 Instrumen-II 6
 UNTUK APA INSTRUMEN?
1. Membantu dan atau menggantikan manusia untuk
memantau nilai variabel besaran proses;

2. Memantau (mengukur) nilai-nilai varibel proses yang

tak mungkin langsung dikerjakan manusia

3. Dapat mengukur variabel proses pada area yang

membahayakan manusia

2/19/2017 Instrumen-II 7
 UNTUK APA INSTRUMEN? (Lanjutan)
4. Pada proses kontinyu sangat dibutuhkan instrumentasi
yang relatif lebih rentan terhadap faktor kelelahan

5. Meminimisasi biaya produksi terutama pada industri

sekala menengah dan besar

6. Pada kontrol-kontrol proses yang kompleks relatif

mutlak dibutuhkan
2/19/2017 Instrumen-II 8
 Pengelompokan Instrumentasi

Berdasarkan posisinya di field, Instrumentasi

dikelompokkan menjadi :
 Primary element
 Transmitter
 Process Analyzer/ Indicator/ Controller
 Final element (actuator)

2/19/2017 Instrumen-II 9
 Primary Element
Alat-alat pengindra yang langsung terpasang di proses
Contoh :
 Bimetal (temperature gauge),
 Thermocouple, RTD (temperature sensor electrical),
 Diaphragm (pressure sensor electrical/ gauge),
 Difference pressure (flow/level sensor electrical/gauge),
 Magnetic Flow
 Dan lain - lain

2/19/2017 Instrumen-II 10
 Transmitter
Transmitter adalah sebuah transducer yang mengolah
sinyal masukan dari sensor (primary element) untuk
ditransmisikan ke peralatan lain.
Sinyal transmisi yang digunakan dapat berupa sinyal
analog (linear) sebagai berikut :
 sistem pneumatic: 3 – 15 psi,
 sistem elektrik: 4 – 20 mA (arus) atau 1- 5 volt (tegangan),
 system digital: hart, frekuensi, dll.,

2/19/2017 Instrumen-II 11
 Proccess Monitoring & Controller
Proccess Monitoring
Alat yang digunakan untuk menampilkan besaran
proses baik dalam format numerik maupun grafik.

Proccess Controller
Peralatan control yang mengendalikan jalannya proses

2/19/2017 Instrumen-II 12
 Final Element / Aktuator
Alat – alat yang dikendalikan oleh kontroler untuk
merubah kondisi operasi dari suatu proses

Contoh :
 Control Valve
 Solenoid
 Motor, Pompa
 Relay

2/19/2017 Instrumen-II 13
 METODE SISTEM KONTROL
Sistem pengendalian secara umum dapat dibagi menjadi :

Open Loop System

 di mana feedback tidak digunakan

Close Loop System

 di mana feedback digunakan selama kontrol proses

2/19/2017 Instrumen-II 14
2/19/2017 Instrumen-II 15
BURNER
 Sekilas Burner

Mode operasi :
1.Two Stage
2. Modulation

Contoh Spesifikasi BURNER

• Type : Pressure jet dual burner
• Model : GKP – 300 M
• Heat capacity : 662.670 ~ 3.442.442 Kcal/Hour
• Max Temp : 550 deg.C
• Fuel : Natural Gas / Light Fuel Oil
• Manufacture : OILON
2/19/2017 Instrument-II 17
 P&ID 02 B 301

OIL

NATURAL GAS

2/19/2017 Instrument-II 18
Burner Management System

 Base squence programmer

 Relay electric
 Modulating control / servo
motor
 Ratio linkage system

2/19/2017 Instrument-II 19
 COMBUSTION AIR FAN
Udara campuran pembakaran
Contoh spesifikasi combustion air fan
• Motor 55 KW 2950 RPM
• Air Capacity 22.900 m3/h
• Static Pressure 5000 Pa

DILUTION AIR FAN

Sebagai pelindung batu tahan api di ruang bakar
dari panas yang berlebihan

2/19/2017 Instrument-II 20
 KOMPONEN
 Photo Cell
 Diffuser Disc
Pengarah udara combustion
 Modulating Programmer
Mengatur sequence
 Temperatur Controller

2/19/2017 Instrument-II 21
 SEQUENTIAL START
GAS / OIL BURNER
1. Combustion air fan start
2. Air damper open 100% (proses purging)
3. Air damper close
4. Oil Pump Start (untuk oil burner)
5. Penyalaan busi
6. Opening pilot SOV
7. Photo cell mendeteksi UV
8. Opening main SOV
2/19/2017 Instrument-II 22
 LMV5x Application
Dual-fuel burner
Gas modulating V2

Oil 2-stage
V1

MOD-Bus

2/19/2017 Instrument-II 23
WEIGH FEEDER
( DOSOMETER )
Komponen Weigh Feeder

Drive Command

 Load Sensor
Controller Motor Drive
 Speed Sensor
Motor
 Controller + display Speed Weight Voltage

 Motor drive

Weigh Belt Feeder

 Load Cell

Load cell mengukur beban yang ada di atas platform

2/19/2017 Instrument II 26
 Prinsip Kerja Load Cell

 Strain gauges  formasi "4 simetris" membentuk "Jembatan Wheatstone".

 Pembengkokan lepengan logam ke arah bawah akan mengakibatkan
regangan pada kedua strain gauge di bagain atas dan memampatkan kedua
strain gauge pada bagian bawah.
 Ketika gauge mengalami peregangan, maka nilai resistansinya akan
meningkat, dan sebaliknya gauge yang mengalami pemampatan nilai
resistansinya akan berkurang.
 Speed Sensor

Speed Sensor  Sensor Yang Mengukur Kecepatan Motor

2/19/2017 Instrument II 28
Prinsip Kerja Dosometer
DOSOMETER adalah feeders yang
Remote mengatur rate berdasar pada beban
Set Point
 Speed sensor mengukur belt speed.
4-20 mA

 Load cell mengukur beban

 Integrator menghitung rate dan

VSD membandingkannya dengan set poin
Speed sensor
 Integrator mengirimkan sinyal kontrol
kepada motor speed control

 Motor speed control akan menaikkan

Load cells Motor atau menurunkan kecepatan belt
sesuai kebutuhan
 Toubleshooting Over weight

Mekanikal Pemilihan Cap. L/C terlalu kecil

Beban kejut

Tegangan berlebih
KERUSAKAN L/C Electrical

Induksi

Lembab

Environment Temperatur

Korosif

2/19/2017 Instrument II 30
 Troubleshooting

Permasalahan yang sering terjadi Pada Weigher

 Pemakaian minimum rate yang menyebabkan motor trip
 Kekencangan belt conveyor yang mempengaruhi pembacaan
load cell
 Terbentuk scaling pada belt yang mengganggu pembacaan
load cell
 Roll macet / seret
 Posisi belt conveyor tidak stabil (sering miring)
 Berkurangnya akurasi pembacaan flow rate dari integrator

2/19/2017 Instrumen-II 31
CONTROL VALVE
 FUNGSI CONTROL VALVE

Control valve memiliki fungsi dan peran :

 Memudahkan operasional pabrik
 Meningkatkan efektifitas dalam bekerja
 Meningkatkan kapasitas proses

2/19/2017 Instrumen-II 33
 GLOBE CONTROL VALVE
1
NOTE:
1.AKTUATOR
2.BONNET
3.BODY
4.END CONNECTION
(Flange, Threaded,
2
Socket Welded, Butt
Welded)
6
5
5.TRIM (PLUG & SEAT)

3 6.YOKE
4

2/19/2017 Instrumen-II 34
PEMILIHAN CONTROL VALVE

Berikut ini hal – hal yang mendasari pemilihan Control Valve

 Jenis Fluida
 Ukuran Pipa
 Lingkungan (Korosif, Abrasif, dll)
 Flow Max, Normal dan Min yang Dibutuhkan
 Pressure Drop dan ∆Pressure ketika Fully Closed
 Temperature, Viscositas Dan Specific Gravity (G)
 Tingkat Kebocoran (Leakage Class) Ketika Fully Closed
 Safety Posisi Valve (Close/Open) ketika terjadi failure
 Capacity Of Valve (CV) yang sesuai kebutuhan

2/19/2017 Instrumen-II 35
ACTION CONTROL VALVE (1)
EQUAL PERCENTAGE
perubahan dari travel akan menghasilkan perubahan flow
secara persentase
Ilustrasi : nilai MV CV = 50% maka pembukaan di lokal 25%

Tipe EQ. PERCENTAGE ini cocok untuk :

proses terjadi perubahan pressured drop yang besar

proses dimana perubahan persentase total pressure

drop dilakukan CV
temperature dan pressure control loop

2/19/2017 Instrumen-II 36
ACTION CONTROL VALVE (2)
LINEAR
perubahan dari travel akan menghasilkan perubahan flow
secara linear
Ilustrasi : nilai MV CV = 50% maka pembukaan dilokal 50%

Tipe LINEAR ini cocok untuk :

proses dimana terjadi perubahan pressure drop CV
secara kontinyu konstan
LiquId level atau flow loop

2/19/2017 Instrumen-II 37
ACTION CONTROL VALVE (3)
QUICK OPENING
perubahan kecil dari travel akan menghasilkan perubahan flow
yang sangat besar
Ilustrasi : nilai MV CV = 25% maka pembukaan dilokal 75%

Tipe QUICK OPENING ini cocok untuk :

proses yang membutuhkan on-off service, contoh : flushing

proses dimana flow yang sangat besar cepat dibutuhkan,

contoh : safety sytem atau cooling water

2/19/2017 Instrumen-II 38
 PRINSIP SIZING
• Daerah kerja Control Valve optimalnya berada di posisi 50% pada operasi normal,
kira-kira ada di posisi 25% pada operasi minimum dan berada di posisi 80% pada
operasi maksimal.
• Rangeability (perbandingan Flow Maksimum dengan Flow Minimum) sebaiknya
yang besar.
• Hindari Oversize dan Undersize !!

Oversize : Control Valve bekerja pada daerah hampir tertutup (minimum) sekitar
10% - 25%. (CV terlalu besar)
EFEK : Plug Seat akan cepat aus akibat erosi, pengendalian kurang sempurna dan
atau cenderung tidak stabil.

Undersize: Control valve bekerja pada daerah hampir terbuka penuh (maks) sekitar
80% - 90%. (CV terlalu kecil)
EFEK : Respon sistem sangat lambat dan sering dibawah setpoint (offset)

2/19/2017 Instrumen-II 40
 TROUBLESHOOTING
CONTROL VALVE

I. VALVE TIDAK BISA ACTION

1. Check Pressure instrument air, Pastikan > 3-4 Kg/cm2
2. PI = 0, Check BV air supply pastikan kondisi open
3. PI < 3 Kg/Cm2,
Check line inst. Air apakah ada kebocoran
Check apakah ada kebuntuan line air supply CV
Check Comp. Air di utilitas apakah ada trouble

2/19/2017 Instrumen-II 41
 TROUBLESHOOTING
CONTROL VALVE
II. CONTROL VALVE HUNTING (POSISI AUTO)
1. Check positioner dan Actuator (by Instrument)
2. Posisikan Manual Jika OK, Check down stream Line
dan Flow meter

III. FLOW TIDAK TERPENUHI, CV = 100 %

1. Check CV, yakinkan posisi 100%
2. Pastikan inside CV Ok, buka BV bypass
BV = 100%, Flow terpenuhi, repair valve (instr.)
BV = 100%, Flow tdk terpenuhi, Line buntu or pressure turun

2/19/2017 Instrumen-II 42
SAFETY DEVICE
 Safety Device Belt Conveyor
 Safety Device Rotary Drum
 Safety Device Belt Conveyor

1. Speed switch low ( SSL ) terpasang pada tail wheel

untuk mendeteksi slip
2. Pull cord switch ( HS ) untuk emergency stop
3. Belt of laying ( ZS ) fungsinya untuk menjaga running
conveyor tetap center.
4. Thermal overload pada MCC ( breaker )

2/19/2017 Instrument-II 44
Safety Device Belt Conveyor

2/19/2017 Instrument-II 45
 Safety Device Rotary Drum

1. Speed switch low ( SSL ) terpasang pada shaft gear low

speed atau pada gear drum atau shell drum untuk
mendeteksi slip atau kerusakan turbo coupling.
2. Temperature winding pada motor driver agar tidak
terjadi motor terbakar.
3. Thermal overload pada MCC ( breaker )

2/19/2017 Instrument-II 46
Safety Device Rotary Drum

2/19/2017 Instrument-II 47