MANAJEMEN AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
Kelompok 11
Merupakan semua jenis kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta
mengembangkan kegiatan dari ketiga subsistem agribisnis yang lain. Keberadaan
kelembagaan pendukung pengembangan agribisnis nasional sangat penting untuk
menciptakan agribisnis Indonesia yang tangguh dan kompetitif. Lembaga-lembaga
pendukung tersebut sangat menentukan dalam upaya menjamin terciptanya integrasi
agribisnis dalam mewujudkan tujuan pengembangan agribisnis.
lembaga pendukung pengembangan agribisnis adalah : ( a)pemeritah (b) lembaga
pembiayaan (c)lembaga pemasaran dan distribusi (d) Koperasi (e) lembaga pendidikan
formal dan Informal (f) Lembaga penyuluhan (g) Lembaga riset agribisnis (h) Lembaga
penjamin dan penanggungan resiko
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui peranan lembanga-lembanga pendukung pengembangan agribisnis
BAB 11. METODE PRAKTIKUM
Pada dasarnya peran suatu kelembagaan sangat diperlukan dalam proses kegiatan
pembangunan untuk meningkatkan segala infrastruktur demi mensejahterakan kehidupan
masyarakat. Kelembagaan merupakan suatu hubungan manusia yang dibentuk melalui struktur
kelompok dalam masyarakat yang dibentuk untuk mengatur suatu organisasi dengan tujuan yang
sama dan dibatasi oleh norma-norma serta kode etik demi mensukseskan awal dari terbentuknya
kelembagaan tersebut.
Kegiatan pembangunan pertanian dituangkan dalam bentuk program dan proyek dengan
membangun kelembagaan koersif (kelembagaan yang dipaksakan), seperti Padi Sentra,
Demonstrasi Massal (Demas), Bimbingan Massal (Bimas), Bimas Gotong Royong, Badan Usaha
Unit Desa (BUUD), Koperasi Unit Desa (KUD), Insus, dan Supra Insus.
Pentingnya manajemen gribisnis mampu mengantisipasi adanya serangan hama dan penyakit
lain pada tanaman. Mampu memerhatikan musim tanaman dengan tujuan memaksimalkan hasil
panen. Mampu memerhatikan karakter lahan tanaman. Mampu memperhatikan karakter alami
pada suatu komoditas.