Anda di halaman 1dari 1

“Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan sesungguhnya kita telah bersikap congkak dan sombong

menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan (ay. 16). Bukankah hidup kita hanya sebentar saja? Jika
itu."” (Yak 4:15) dibanding dengan kekekalan, hidup kita di dunia ini hanya
sebentar, bahkan Yakobus mengibaratkan hidup kita di
Mengandalkan Tuhan dalam Perencanaan
dunia ini sebagai uap yang hanya kelihatan sebentar lalu
Siapa di antara kita yang tidak pernah punya rencana langsung lenyap. (ay. 14).
dalam hidupnya? Saya yakin semua pasti memiliki
Yang harus kita sadari adalah bahwa rencana kita
rencana dalam hidupnya. Dulu ketika lulus kuliah, kita
mungkin adalah yang terbaik menurut kita, namun belum
pasti memiliki rencana untuk bekerja. Setelah bekerja,
tentu terbaik menurut Tuhan. Tapi satu hal yang pasti,
pasti ada rencana untuk memiliki rumah, motor, mobil,
adalah bahwa rencana Tuhan itu pasti adalah rencana
liburan, dan sebagainya. Setelah itu pasti memiliki
yang terbaik bagi kita. Ketika kita menyerahkan rencana
rencana untuk menikah, punya anak, dan seterusnya.
kita kepada Tuhan, mungkin saja Tuhan tidak berkenan
Semua orang punya rencana, bahkan orang jahat pun
atas semua perencanaan kita, tapi ketahuilah, Tuhan
pasti punya rencana walaupun rencana mereka adalah
sedang membuat rencana yang indah bagi kita, yaitu
rencana untuk berbuat kejahatan.
rencana damai sejahtera dan bukan rencana kecelakaan,
Judul perikop Firman Tuhan yang kita baca hari ini dalam dan memberikan hari depan yang penuh harapan (Yer
Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah 29:11).
“Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan”. Berapa
Rencana Tuhan mungkin akan membawa kita keluar dari
banyak di antara kita berlaku seperti apa yang
zona nyaman kita. Rencana Tuhan mungkin akan
digambarkan dalam ayat 1: “Hari ini atau besok kami
membuat kita harus berkorban banyak, tapi saya yakin
berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal
bahwa rencana Tuhan itu selalu memiliki akhir yang
setahun dan berdagang serta mendapat untung”?
indah. Mungkin saat ini kita tidak mengerti apa rencana
Bukankah kita sering memiliki rencana seperti itu?
Tuhan, tetapi pada saatnya nanti kita akan mengerti. Mari
“Tahun ini saya akan membuka usaha ini dan itu”, atau
kita sama-sama belajar dari Tuhan Yesus, yang berkata
“Tahun depan saya akan jalan-jalan ke negara ini dan itu”,
kepada Bapa “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
atau “Dua tahun lagi saya akan menikah dengan si anu
biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
dan akan bulan madu ke sana”. Tidak ada yang salah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
memiliki rencana seperti itu. Bahkan saya pun sebagai
kehendaki.”
seseorang yang dulu pernah bekerja di bidang
perencanaan produksi, setiap hari saya harus membuat
rencana produksi harian dan mengusahakannya untuk
tercapai.

Ya, tidak ada yang salah dengan perencanaan. Yesus


sendiri mengatakan bahwa “Sebab siapakah di antara
kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak
duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau
cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak
dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang
yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu
mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup
menyelesaikannya.” (Luk 14:28-30). Segala sesuatu perlu
rencana, bahkan dalam pekerjaan Tuhan pun perlu
perencanaan yang matang. Namun yang perlu kita
perhatikan di sini apakah rencana yang kita buat itu
sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak.

Yakobus mengatakan bahwa seseorang dapat memiliki


rencana dalam kehidupannya, namun sesungguhnya
rencana yang terbaik itu adalah rencana Tuhan. Segala
rencana menjadi sia-sia ketika kita tidak melibatkan
Tuhan dalam rencana kita. Oleh karena itu sudah
seharusnyalah kita berkata “Jika Tuhan menghendakinya,
kami akan hidup dan berbuat ini dan itu”. Kita boleh saja
memiliki rencana yang luar biasa, tapi kembali lagi,
serahkanlah rencana kita itu ke dalam tangan Tuhan, dan
berdoalah “Jika Tuhan menghendaki, saya akan
melakukan rencana saya yaitu ini dan itu”. Ketika kita
tidak melibatkan Tuhan dalam rencana kita,

Anda mungkin juga menyukai