Anda di halaman 1dari 15

Skenario A Blok 17 Angkatan 2018

”Perutku Sakit Sekali ”


Ny. A, berusia 30 tahun, mengaku hamil muda datang ke IGD RSMP pada tanggal 20
Februari 2021 dengan keluhan sakit perut yang hebat sejak 8 jam yang lalu dan sekarang terdapat
sedikit perdarahan dari kemaluan yang berwarna merah kehitaman.
Saat ini Ny. A merasa sedang hamil anak yang ke-2, anak yang pertama sudah berumur 5
tahun. Ny. A selama ini memakai kontrasepsi suntik 3 bulan dan sudah berhenti sejak 1 tahun
terakhir. HPHT 11 Desember 2020. Untuk hamil sekarang Ny. A belum pernah melakukan
pemeriksaan kehamilan. Ny. A mengaku mulai terasa sakit di perut bawah kiri tadi pagi dan
makin lama makin sakit hingga seluruh perut terasa sangat sakit. Ny. A juga mengeluh
mengalami keputihan sejak 1 tahun terakhir namun tidak pernah diobati.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: tampak sakit berat
Tanda Vital: N: 110 x/menit isi tegangan kurang, TD: 80/50 mmHg, RR: 22 x/menit, T: 35,50C

Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks: dalam batas normal
Ekstremitas: tangan dan kaki pucat dan terasa dingin, edema (-)

Pemeriksaan Ginekologi:
PL:
- Pada inspeksi seluruh perut tidak ada kelainan
- Tetapi TFU tidak bisa diidentifikasi karena perutnya ditekan sedikit saja, Ny. A sudah
berteriak kesakitan.
Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE tertutup
- Fluxus (+) darah tidak aktif
- Forniks posterior menonjol
- Polip, erosi, laserasi (-)
Pemeriksaan Bimanual :
- Portio lunak, nyeri goyang (+)
- OUE tertutup
- Corpus uteri sesuai usia kehamilan 10 minggu
- Forniks posterior menonjol
- Adneksa kiri terasa lebih sakit dibandingkan adneksa kanan

Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 5,5 g/dl, Trombosit: 150.000/mm3, Leukosit: 25.000 /mm3
1. Ny. A, berusia 30 tahun, mengaku hamil muda datang ke IGD RSMP pada tanggal 20
Februari 2021 dengan keluhan sakit perut yang hebat sejak 8 jam yang lalu dan sekarang
terdapat sedikit perdarahan dari kemaluan yang berwarna merah kehitaman.
a. Apa anatomi fisiologi dan histologi yang terkait pada kasus? Buku merah 115
Organ Genitalia Eksterna

 Vulva atau pudenda


Vulva meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari pubis
sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora dan labia minora, klitoris,
selaput darah (hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai kelenjar dan struktur
vascular.
 Mons veneris (mons pubis)
Mons veneris (mons pubis) adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada
perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada perempuan
umumnya batas atas rambut melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke
bawah sampai sekitar anus dan paha.
 Labia mayora
Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong
mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons
veneris. Kebawah dan ke belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk
kommisura posterior.Labia mayora analog dengan skrotum pada pria.
 Labia minora (nymphae)
Labia minora (nymphae) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir
besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris membentuk
preputium klitoridis dan yang di bawah klitoris membentuk frenulum klitoridis. Ke
belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare. Kulit
yang meliputi labia minora mengandung banyak glandula sebasea dan juga ujung-
ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensistif.
 Klitoris
Klitoris kira-kira sebesar biji kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan
terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan
klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang,
penuh dengan ujung saraf, sehingga sangat sensitif.
 Vestibulum
Vestibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan
dibatas di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan di belakang
oleh perineum (fourchette).
 Introitus Vagina
Introitus vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Introitus vagina
ditutupi oleh selaput dara.
 Perineum
Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang
mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis.
Diafragma pelvis terdiri atas otot levator ani dan otot koksigis posterior serta fasia
yang menutupi kedua otot ini. Diafragma urogenitalis terletak eksternal dari
diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber isiadika dan simfisis pubis.
Diafragma urogenitalis meliputi muskulus transverses perinea profunda, otot
konstriktor uretra dan fasia internal maupun eksternal yang menutupinya
Organ Genitalia Interna

 Vagina (Liang Sanggama)


Vagina merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan
dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya
berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-
lipat dinamakan rugae. Di tengah-tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut
kolumna rugarum. Lipatan ini memungkinkan vagina dalam persalinan melebar
sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan-lahir. Di vagina tidak
didapatkan kelenjar bersekresi. Vagina dapat darah dari (1) arteri uterine, yang
melalui cabangnya ke serviks dan vagina memberikan darah ke vagina bagian
tengah 1/3 atas; (2) arteria vesikalis inferior, yang melalui cabangnya memberikan
darah ke vagina bagian 1/3 tengah; (3) arteria hemoroidalis mediana dan arteria
pedundus interna yang memberikan darah ke bagian 1/3 bawah.
Fungsi dari Vagina tidak hanya sebagai saluran kelamin pada perempuan, tetapi
juga merupakan saluran ekskresi untuk menstruasi dan membentuk sebagian jalan
lahir.
 Uterus
Berbentuk advokat atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah depan belakang.
Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri dari
otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal
2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan vagina,
sedangkan korpus uteri .ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri).
Uterus terdiri atas (1) fundus uteri; (2) korpus uteri dan (3) serviks uteri.
Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal; di situ kedua tuba falopii masuk ke
uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui sampai di mana fundus uteri
berada, oleh karna tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada
fundus uteri. Korpus uteri adalah bagian yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini
berfungsi sebagai tempat janin berkembang.
 Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdiri atas (1) pars interstisialis, yaitu bagian yang terdapat di
dindinguterus (2) pars ismikia, merupakan bagian medial tuba yang sempit
seluruhnya; (3) pars ampularis, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran agak
lebar, tempat konsepsi terjadi; dan (4) infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang
terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi
tuba untuk menangkap telur dan selanjutnya menyalurkan telur ke dalam tuba.
 Ovarium (indung telur)
Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Mesovarium
menggantung ovarium di bagian belakang ligamentum latum kiri dan kanan.
Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang
kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm
Salah satu fungsi dari Ovarium merupakan organ yang bertanggung jawab terhadap
produksi sel benih perempuan yang disebut ovum, dan hormone sex perempuan
estrogen dan progesterone, pada perempuan dewasa.
Sumber :
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi : 4. Jakarta; PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
b. Apa makna Ny. A, berusia 30 tahun, mengaku hamil muda datang ke IGD
RSMP pada tanggal 20 Februari 2021 dengan keluhan sakit perut yang hebat
sejak 8 jam yang lalu dan sekarang terdapat sedikit perdarahan dari kemaluan
yang berwarna merah kehitaman?
c. Apa kemungkinan penyebab perdarahan dari kemaluan yang berwarna merah
kehitaman?
d. Apa kemungkinan penyakit dari pendarahan yang keluar dari kemaluan pada
kehamilan?
e. Apa saja klasifikasi pendarahan pada kehamilan?
f. Bagaimana patofisiologi pada kasus?
g. Apa hubungan usia pada kasus?
h. Apa saja etiologi yang mendasari keluhan sakit perut yang hebat sejak 8 jam
yang lalu sampe sekarang?
i. Apa dampak pendarahan pada kehamilan?
j. Apa saja jenis jenis abortus pada kehamilan? Buku merah 467
1. Abortus iminens
2. Abortus insipiens
3. Abortus inkompletus
4. Missed abortion
5. Abortus habitualis
6. Abortus infeksiosus, abortus septik
7. Kehamilan anembrionik (Blighted Ovum)
k. Apa hubungan keluhan sakit perut dengan pendarahan?
l. Bagaimana pembagian trimester pada kehamilan?
m. Penyakit apa saja yang kemungkinan terjadi pada kehamilan dengan gejala
pendarahan di setiap trimester?

2. Saat ini Ny. A merasa sedang hamil anak yang ke-2, anak yang pertama sudah berumur 5
tahun. Ny. A selama ini memakai kontrasepsi suntik 3 bulan dan sudah berhenti sejak 1
tahun terakhir. HPHT 11 Desember 2020.
a. Apa makna Saat ini Ny. A merasa sedang hamil anak yang ke-2, anak yang
pertama sudah berumur 5 tahun?
b. Apa makna Ny. A selama ini memakai kontrasepsi suntik 3 bulan dan sudah
berhenti sejak 1 tahun terakhir?
c. Apa saja jenis jenis kontrasepsi? (farmakokinetik dan farmakodinamik, indikasi
, kontarindikasi , cara pembeberian , kelebihan dan kekurangan ,efek samping)
– buku biru 438
d. Apa makna HPHT 11 Desember 2020?
e. Bagaimana cara menghitung usia gestasi dan prediksi kelahiran?
f. Bagaimana tanda tanda kehamilan?
1. Tanda pasti hamil
a. Terdengar detak jantung janin (DJJ)
- Didengar dengan stetoskop –monoaural laennec
- Dicatat dan didengar dengan alat dopler
- Dicatat dengan feto-elektrokardiogram (Mochtar, 2011)
b. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, adanya gambaran
embrio
c. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin. Terlihat tulang-tulang
janin dalam foto rontgen (Mochtar, 2011)
2. Tanda tidak pasti hamil
Menurut Mochtar (2011), tanda tidak pasti hamil antara lain sebagai berikut:
1. Rahim membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi rahim.
2. Tanda hegar
Ditemukannya serviks dan isthmus uteri yang lunak pada pemeriksaan
bimanual saat usia kehamilan 4 sampai 6 minggu.
3. Tanda chadwick
Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva
4. Tanda piskacek
Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah
pembesaran tersebut.
Sumber :
Mochtar, Rustam, 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 2. Jakarta; EGC
3. Untuk hamil sekarang Ny. A belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Ny. A
mengaku mulai terasa sakit di perut bawah kiri tadi pagi dan makin lama makin sakit
hingga seluruh perut terasa sangat sakit. Ny. A juga mengeluh mengalami keputihan sejak
1 tahun terakhir namun tidak pernah diobati
a. Apa makna Ny. A belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?
b. Apa makna Ny. A mengaku mulai terasa sakit di perut bawah kiri tadi pagi dan
makin lama makin sakit hingga seluruh perut terasa sangat sakit?
c. Apa makna Ny. A juga mengeluh mengalami keputihan sejak 1 tahun terakhir
namun tidak pernah diobati?
d. Bagaimana jadwal ANC (ante natal care) dan komponen nya? Buku merah 279
Ibu Hamil Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal:
a. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu
ke 36)
d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin
tidak bergerak lebih dari 12 jam
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”
1. (Timbang) berat badan
2. Ukur (Tekanan) darah
3. Ukur (Tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular sexual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Sumber :
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi : 4. Jakarta; PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
e. Apa saja etiologi dari keputihan?
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keputihan fisiologis :
1. Bayi yang baru lahir kira- kira 10 hari, keputihan ini disebab- kan oleh pengaruh
hormon estrogen dari ibunya
2. Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang, keadaan ini ditunjang
oleh hormon estrogen
3. Masa di sekitar ovulasi karena poduksi kelenjar- kelenjar rahim dan pengaruh dari
hormon estrogen serta progesterone
4. Seorang wanita yang terangsang secara seksual. Ransangan seksual ini berkaitan
dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi senggama, vagina
mengeluarkan cairan yang digunakan sebagai pelumas dalam senggama
5. Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah ke vagina dan mulut
rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina
6. Akseptor kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron
yang dapat meningkatkan lendir servik menjadi lebih encer
7. Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang sedang menderita penyakit
kronik.
Faktor-faktor yang memicu keputihan abnormal adalah :
1. Kelelahan fisik, merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang akibat
meningkatnya pengeluaran energi karena terlalu memaksakan tubuh untuk bekerja
berlebihan dan menguras fisik.Meningkatnya pengeluaran energi menekan sekresi
hormon estrogen.
2. Kebersihan diri, Keputihan yang abnormal banyak dipicu oleh cara wanita dalam
menjaga kebersihan dirinya, terutama alat kelamin. Kegiatan kebersihan diri yang
dapat memicu keputihan adalah penggunaan pakaian dalam yang ketat dan
berbahan nilon, cara membersihkan alat kelamin (cebok) yang tidak benar,
penggunaan sabun vagina dan pewangi vagina, penggunaan pembalut kecil yang
terus menerus di luar siklus menstruasi.

Sumber :
Anonim. 2010. Keterampilan hidup (life skill) dalam program penyiapan kehidupan berkeluarga
bagi remaja. Jakarta; bk
Marhaeni, g. A. 2016. Keputihan pada wanita. Jurnal skala husada volume 13 nomor 1, pp. 30-
38
f. Apa hubungan Riwayat keputihan pada kasus?
g. Apa saja manfaat dari pemeriksaan kehamilan?
h. Apa saja macam macam pemeriksaan kehamilan?
i. Bagimana patofisiologi mengalami keputihan?
j. Bagaimana patofisiologi pada keluhan pada perut kiri bawah dan makin lama
makin sakit?
k. Apa dampak dari keputihan yang tidak pernah di obati?
 Keputihan fisiologis menye- babkan rasa tidak nyaman pada wanita sehingga
dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya. Keputihan patologis yang berlangung
terus menerus akan menganggu fungsi organ reproduksi wanita khususnya pada
bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan infertilitas. Pada ibu hamil
dapat menyebabkan keguguran, Kematian Janin dalam Kandungan (KJDK),
kelainan kongenital, lahir premature.
Sumber :
Kasdu D. 2008. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta; Puspa Swara
l. Bagaimana cara pemeriksaan pada ANC?
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes
RI yang terdiri dari :
1. Kunjungan Pertama
a. Catat identitas ibu hamil
b. Catat kehamilan sekarang
c. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
d. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
e. Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium
f. Pemeriksaan obstetric
g. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
h. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral lainnya
serta obat-obatan khusus atas indikasi.
i. Penyuluhan/konseling.
2. Jadwal Kunjungan
Ibu Hamil Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal:
e. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
f. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
g. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah
minggu ke 36)
h. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila
janin tidak bergerak lebih dari 12 jam
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.
1. Trimester pertama sebelum minggu ke 14
a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e. Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya
2. Trimester kedua sebelum minggu ke 28
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya
ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema,
periksa untuk apakah ada kehamilan ganda
3. Trimester ketiga antara minggu 28-36 Sama seperti diatas, dtambah palpasi
abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
4. Trimester ketiga setelah 36 minggu Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi
yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

Sumber :
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi : 4. Jakarta; PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

4. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: tampak sakit berat
Tanda Vital: N: 110 x/menit isi tegangan kurang, TD: 80/50 mmHg, RR: 22 x/menit, T:
35,50C
Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks: dalam batas normal
Ekstremitas: tangan dan kaki pucat dan terasa dingin, edema (-)
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik dan kasus?

No Pada kasus Nilai normal Interpretasi

Pemeriksaan fisik:

1 Keadaan umum: tampak


sakit berat
2 Tanda Vital: N: 110 x/menit 60-100 x/menit
isi tegangan kurang,
3 TD: 80/50 mmHg, Sistol : 90-120 mmHg
Diastol: 60-90 mmHg

4 RR: 22 x/menit, 16-24 x/menit Normal

5 T: 35,50C 35,50 - 37,50C C Normal

Pemeriksaan Khusus

1 Kepala: konjungtiva anemis,


sklera tidak ikterik
2 Thoraks: dalam batas normal Thoraks: dalam batas
normal

3 Ekstremitas: tangan dan kaki


pucat dan terasa dingin,
edema (-)

b. Mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik dan kasus?

5. Pemeriksaan Ginekologi:
PL:
- Pada inspeksi seluruh perut tidak ada kelainan
- Tetapi TFU tidak bisa diidentifikasi karena perutnya ditekan sedikit saja, Ny. A
sudah berteriak kesakitan.

Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE tertutup
- Fluxus (+) darah tidak aktif
- Forniks posterior menonjol
- Polip, erosi, laserasi (-)

Pemeriksaan Bimanual :
- Portio lunak, nyeri goyang (+)
- OUE tertutup
- Corpus uteri sesuai usia kehamilan 10 minggu
- Forniks posterior menonjol
- Adneksa kiri terasa lebih sakit dibandingkan adneksa kanan
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan ginekologi?
b. Mekanisme abnormal dari pemeriksaan ginekologi?
c. Bagaimana cara pemeriksaan ginekologi?

6. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 5,5 g/dl, Trombosit: 150.000/mm3, Leukosit: 25.000 /mm3
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?
No Pada kasus Nilai normal Interpretasi
1 Hb: 5,5 g/dl,
2 Trombosit: 150.000/mm3, 150.000-450.000/mm3 Normal
3 Leukosit: 25.000 /mm3 5.000-10.000/mm3 Leukositosis

b. Bagaimana pemeriksaan abnormal dari pemeriksaan laboratorium?

7. Bagaimana diagnosis banding pada kasus?


8. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?
9. Bagaimana diagnosis pada kasus?
10. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
11. Bagaimana komplikasi pada kasus?
12. Bagaimana prognosis pada kasus?
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
13. Bagaimana SKDU pada kasus?
14. Bagaimana nilai-nilai islam pada kasus?

2.5 Hipotesis
Ny. A 30 tahun, mengeluh sakit perut yang hebat sejak 8 jam yang lalu, syok
hipovolemik, anemia berat adneksa kiri terasa lebih sakit dan terdapat sedikit perdarahan dari
kemaluan yang berwarna merah, dikarenakan kemungkinan mengalami kehamilan ektopik
terganggu

2.6 Kerangka Konsep

Anda mungkin juga menyukai