Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks: dalam batas normal
Ekstremitas: tangan dan kaki pucat dan terasa dingin, edema (-)
Pemeriksaan Ginekologi:
PL:
- Pada inspeksi seluruh perut tidak ada kelainan
- Tetapi TFU tidak bisa diidentifikasi karena perutnya ditekan sedikit saja, Ny. A sudah
berteriak kesakitan.
Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE tertutup
- Fluxus (+) darah tidak aktif
- Forniks posterior menonjol
- Polip, erosi, laserasi (-)
Pemeriksaan Bimanual :
- Portio lunak, nyeri goyang (+)
- OUE tertutup
- Corpus uteri sesuai usia kehamilan 10 minggu
- Forniks posterior menonjol
- Adneksa kiri terasa lebih sakit dibandingkan adneksa kanan
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 5,5 g/dl, Trombosit: 150.000/mm3, Leukosit: 25.000 /mm3
1. Ny. A, berusia 30 tahun, mengaku hamil muda datang ke IGD RSMP pada tanggal 20
Februari 2021 dengan keluhan sakit perut yang hebat sejak 8 jam yang lalu dan sekarang
terdapat sedikit perdarahan dari kemaluan yang berwarna merah kehitaman.
a. Apa anatomi fisiologi dan histologi yang terkait pada kasus? Buku merah 115
Organ Genitalia Eksterna
2. Saat ini Ny. A merasa sedang hamil anak yang ke-2, anak yang pertama sudah berumur 5
tahun. Ny. A selama ini memakai kontrasepsi suntik 3 bulan dan sudah berhenti sejak 1
tahun terakhir. HPHT 11 Desember 2020.
a. Apa makna Saat ini Ny. A merasa sedang hamil anak yang ke-2, anak yang
pertama sudah berumur 5 tahun?
b. Apa makna Ny. A selama ini memakai kontrasepsi suntik 3 bulan dan sudah
berhenti sejak 1 tahun terakhir?
c. Apa saja jenis jenis kontrasepsi? (farmakokinetik dan farmakodinamik, indikasi
, kontarindikasi , cara pembeberian , kelebihan dan kekurangan ,efek samping)
– buku biru 438
d. Apa makna HPHT 11 Desember 2020?
e. Bagaimana cara menghitung usia gestasi dan prediksi kelahiran?
f. Bagaimana tanda tanda kehamilan?
1. Tanda pasti hamil
a. Terdengar detak jantung janin (DJJ)
- Didengar dengan stetoskop –monoaural laennec
- Dicatat dan didengar dengan alat dopler
- Dicatat dengan feto-elektrokardiogram (Mochtar, 2011)
b. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, adanya gambaran
embrio
c. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin. Terlihat tulang-tulang
janin dalam foto rontgen (Mochtar, 2011)
2. Tanda tidak pasti hamil
Menurut Mochtar (2011), tanda tidak pasti hamil antara lain sebagai berikut:
1. Rahim membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi rahim.
2. Tanda hegar
Ditemukannya serviks dan isthmus uteri yang lunak pada pemeriksaan
bimanual saat usia kehamilan 4 sampai 6 minggu.
3. Tanda chadwick
Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva
4. Tanda piskacek
Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah
pembesaran tersebut.
Sumber :
Mochtar, Rustam, 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 2. Jakarta; EGC
3. Untuk hamil sekarang Ny. A belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Ny. A
mengaku mulai terasa sakit di perut bawah kiri tadi pagi dan makin lama makin sakit
hingga seluruh perut terasa sangat sakit. Ny. A juga mengeluh mengalami keputihan sejak
1 tahun terakhir namun tidak pernah diobati
a. Apa makna Ny. A belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?
b. Apa makna Ny. A mengaku mulai terasa sakit di perut bawah kiri tadi pagi dan
makin lama makin sakit hingga seluruh perut terasa sangat sakit?
c. Apa makna Ny. A juga mengeluh mengalami keputihan sejak 1 tahun terakhir
namun tidak pernah diobati?
d. Bagaimana jadwal ANC (ante natal care) dan komponen nya? Buku merah 279
Ibu Hamil Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal:
a. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu
ke 36)
d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin
tidak bergerak lebih dari 12 jam
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”
1. (Timbang) berat badan
2. Ukur (Tekanan) darah
3. Ukur (Tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular sexual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Sumber :
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi : 4. Jakarta; PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
e. Apa saja etiologi dari keputihan?
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keputihan fisiologis :
1. Bayi yang baru lahir kira- kira 10 hari, keputihan ini disebab- kan oleh pengaruh
hormon estrogen dari ibunya
2. Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang, keadaan ini ditunjang
oleh hormon estrogen
3. Masa di sekitar ovulasi karena poduksi kelenjar- kelenjar rahim dan pengaruh dari
hormon estrogen serta progesterone
4. Seorang wanita yang terangsang secara seksual. Ransangan seksual ini berkaitan
dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi senggama, vagina
mengeluarkan cairan yang digunakan sebagai pelumas dalam senggama
5. Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah ke vagina dan mulut
rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina
6. Akseptor kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron
yang dapat meningkatkan lendir servik menjadi lebih encer
7. Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang sedang menderita penyakit
kronik.
Faktor-faktor yang memicu keputihan abnormal adalah :
1. Kelelahan fisik, merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang akibat
meningkatnya pengeluaran energi karena terlalu memaksakan tubuh untuk bekerja
berlebihan dan menguras fisik.Meningkatnya pengeluaran energi menekan sekresi
hormon estrogen.
2. Kebersihan diri, Keputihan yang abnormal banyak dipicu oleh cara wanita dalam
menjaga kebersihan dirinya, terutama alat kelamin. Kegiatan kebersihan diri yang
dapat memicu keputihan adalah penggunaan pakaian dalam yang ketat dan
berbahan nilon, cara membersihkan alat kelamin (cebok) yang tidak benar,
penggunaan sabun vagina dan pewangi vagina, penggunaan pembalut kecil yang
terus menerus di luar siklus menstruasi.
Sumber :
Anonim. 2010. Keterampilan hidup (life skill) dalam program penyiapan kehidupan berkeluarga
bagi remaja. Jakarta; bk
Marhaeni, g. A. 2016. Keputihan pada wanita. Jurnal skala husada volume 13 nomor 1, pp. 30-
38
f. Apa hubungan Riwayat keputihan pada kasus?
g. Apa saja manfaat dari pemeriksaan kehamilan?
h. Apa saja macam macam pemeriksaan kehamilan?
i. Bagimana patofisiologi mengalami keputihan?
j. Bagaimana patofisiologi pada keluhan pada perut kiri bawah dan makin lama
makin sakit?
k. Apa dampak dari keputihan yang tidak pernah di obati?
Keputihan fisiologis menye- babkan rasa tidak nyaman pada wanita sehingga
dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya. Keputihan patologis yang berlangung
terus menerus akan menganggu fungsi organ reproduksi wanita khususnya pada
bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan infertilitas. Pada ibu hamil
dapat menyebabkan keguguran, Kematian Janin dalam Kandungan (KJDK),
kelainan kongenital, lahir premature.
Sumber :
Kasdu D. 2008. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta; Puspa Swara
l. Bagaimana cara pemeriksaan pada ANC?
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes
RI yang terdiri dari :
1. Kunjungan Pertama
a. Catat identitas ibu hamil
b. Catat kehamilan sekarang
c. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
d. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
e. Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium
f. Pemeriksaan obstetric
g. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
h. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral lainnya
serta obat-obatan khusus atas indikasi.
i. Penyuluhan/konseling.
2. Jadwal Kunjungan
Ibu Hamil Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal:
e. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
f. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
g. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah
minggu ke 36)
h. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila
janin tidak bergerak lebih dari 12 jam
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.
1. Trimester pertama sebelum minggu ke 14
a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e. Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya
2. Trimester kedua sebelum minggu ke 28
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya
ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema,
periksa untuk apakah ada kehamilan ganda
3. Trimester ketiga antara minggu 28-36 Sama seperti diatas, dtambah palpasi
abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
4. Trimester ketiga setelah 36 minggu Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi
yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
Sumber :
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi : 4. Jakarta; PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
4. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: tampak sakit berat
Tanda Vital: N: 110 x/menit isi tegangan kurang, TD: 80/50 mmHg, RR: 22 x/menit, T:
35,50C
Pemeriksaan Khusus:
Kepala: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks: dalam batas normal
Ekstremitas: tangan dan kaki pucat dan terasa dingin, edema (-)
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik dan kasus?
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan Khusus
5. Pemeriksaan Ginekologi:
PL:
- Pada inspeksi seluruh perut tidak ada kelainan
- Tetapi TFU tidak bisa diidentifikasi karena perutnya ditekan sedikit saja, Ny. A
sudah berteriak kesakitan.
Inspekulo:
- Portio: livide
- OUE tertutup
- Fluxus (+) darah tidak aktif
- Forniks posterior menonjol
- Polip, erosi, laserasi (-)
Pemeriksaan Bimanual :
- Portio lunak, nyeri goyang (+)
- OUE tertutup
- Corpus uteri sesuai usia kehamilan 10 minggu
- Forniks posterior menonjol
- Adneksa kiri terasa lebih sakit dibandingkan adneksa kanan
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan ginekologi?
b. Mekanisme abnormal dari pemeriksaan ginekologi?
c. Bagaimana cara pemeriksaan ginekologi?
6. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 5,5 g/dl, Trombosit: 150.000/mm3, Leukosit: 25.000 /mm3
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?
No Pada kasus Nilai normal Interpretasi
1 Hb: 5,5 g/dl,
2 Trombosit: 150.000/mm3, 150.000-450.000/mm3 Normal
3 Leukosit: 25.000 /mm3 5.000-10.000/mm3 Leukositosis
2.5 Hipotesis
Ny. A 30 tahun, mengeluh sakit perut yang hebat sejak 8 jam yang lalu, syok
hipovolemik, anemia berat adneksa kiri terasa lebih sakit dan terdapat sedikit perdarahan dari
kemaluan yang berwarna merah, dikarenakan kemungkinan mengalami kehamilan ektopik
terganggu