Deskripsi Singkat
Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa, termasuk bangunan arsitektur
klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap
paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selain keramik pada zaman
Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk
wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris dan topeng Jawa).
Arti dari nama SONOBUDOYO sendiri adalah Sono berarti tempat dan Budoyo berarti budaya. Bila
digabungkan menjadi tempat kebudayaan.
Data Bangunan
Museum ini dibangun pada tahun 1935 yang dinisiaikan oleh pemerintah Belanda kala itu.
Pemerintah Belanda mempercayakan proses pembangunan dan perancangan bangunan ini kepada
Arsitek Belanda bernama Herman Thomas Karsten.
Bangunan untuk Museum Sonobudoyo sendiri berdiri di atas tanah bekas Shouten yang merupakan
hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Penyerahan ini ditandai dengan sengkalan
candrasengkala Buta ngrasa estining lata yaitu pada tahun 1865 Jawa atau tahun 1934 Masehi.
Museum Sonobudoyo akhirnya diresmikan pada tahun 1866 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII
sendiri. Pada jaman pendudukan Jepang, museum tersebut dikelola oleh pemerintahan Indonesia
hingga saat ini bersama jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber : Phinemo
Pendhapa pada bagian depan yang merupakan bangunan yang pertama kali ditemui berfungsi
sebagai ruang koleksi alat-alat musik dan kebudayaan Yogyakarta. Aspek arsitektur tradisional Jawa
yang diterapkan pada bangunan ini terdapat pada bentuk atap Joglo yang digunakan. Atap ini
merupakan bentuk implementasi dari nilai Tunggal Sabda (pertanda keberadaan Yang Aboslut) pada
ruang tersebut.
Gambar 2
Gambar 1
Sumber : Museum Sonobudoyo
Gambar 3
Sumber : Jogja Heritage Society
Pada gambar di atas terdapat beberapa gambar kerja dari Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Untuk
gambar 2 merupakan gambar denah sbeelum direnovasi, gambar inilah yang merupakan murni hasil
rancangan dari Arsitek Thomas Karsten. Untuk gambar ke 2 merupakan hasil setelah renovasi dan
penambahan fasilitas yang mengikuti perkembangan jaman serta kebutuhan dari pengunjung
museum. Pada gambar ke 3 merupakan gambar tampak depan dari Museum Sonobudoyo yang
masih sama hingga sekarang.