Anda di halaman 1dari 8

EDEMA PARU

Edema paru disebabkan oleh pergerakan cairan intravaskular ke dalam interstitium


paru dan alveoli, SEHINGGA cairan di ekstravaskularnya melebihi batas kemudian masuk ke
alvoli
Ada 3 faktor yang berpengaruh :

- Tekanan Hidrostatik : tekanan didalam kapiler yang mendorong cairan keluar dari
pembuluh darah

- Tekanan Onkotik : tekanan yang berhubungan dengan makromolekul dalam darah yang
membantu menahan cairan didalam pembuluh darah

- Permeabilitas Membran : kemudahan cairan melewati dinding kapiler atau alveolar

Secara patofisiologi dibagi menjadi 4 :

1 Edema Tekanan hidrostatik : disebabkan oleh tekanan hidrostatik di kapiler melebihi tekanan
onkotik dan cairan didorong keluar dari pembuluh darah ke interstitium paru dan akhirnya masuk
ke alveoli melalui endotel kapiler dan epitel alveolar Contoh :gagal jantung kiri dan kelebihan
volume
2.. Edema permeabilitas dengan DAD adalah sindrom gangguan pernapasan akut, terdapat
inflamasi yang kuat menginduksi paru. Terdapat cedera langsung pada endotelium kapiler dan
epitel alveolar oleh berbagai penyebab termasuk proses infeksi, racun yang dihirup,

3. Edema permeabilitas tanpa DAD terjadi bila ada perubahan permeabilitas membran tanpa
kerusakan alveolar yang parah. Contoh :overdosis "paru-paru pecah" atau opioid

4. Edema paru campuran melibatkan peningkatan tekanan hidrostatik dan permeabilitas


membrane

Dari keempat patofisiologi diatas sebenarnya edema paru dibedakan atas


PENINGKATAN TEKANAN HIDROSTATIK, edema PERMEABILITAS, dan edema
CAMPURAN DARI KEDUANYA

Manifestasi Radiografi UMUM Dalam Edema PARU

1. Pelebaran dari jarak Pedikel Vaskular (PEMBULUH DARAH) : jarak tepi luar vena
kava superior ke tepi luar arteri subklavikula sinistra

2. Cepalisasi pembuluh darah paru : sebagai redistribusi darah ke pembuluh darah lobus
atas dan dapat didiagnosis ketika vena lobus atas memiliki diameter yang sama atau lebih
besar dibandingkan dengan vena lobus bawah

3. Penebalan fisura interlobular, peribronchovascular cuffing dan ketidakjelasan


dinding pembuluh darah paru, saat tekanan hidrostatik meningkat >cairan didorong
dari ruang intravaskular ke interstisium di sekitarnya sehingga menyebabkan interstitium
paru mengembang karena terisi cairan

4. Garis Kerley A : memanjang miring dari perifer menuju hilus dan merupakan
manifestasi cairan yang berjalan di sepanjang septa interlobular
5. Garis Kerley B : kekeruhan linier yang panjangnya <2 mm, diidentifikasi secara
perifer, berorientasi tegak lurus terhadap permukaan pleura, mewakili pembengkakan
septa interlobular

Ini gambar untuk mencari dimana garis kerley a dan b


Ground glass opacites Efusi pleura

Ini contoh dari foto thorax dan CT SCAN Edema Paru Pada Gagal jantung dekompensasi

akut yang menunjukan pada CT Scan ground glass opacities(tanda merah) , penebalan

septum, dan peningkatan efusi pleura, kanan lebih besar dari kiri.

Jadi edema paru bisa masuk secara simetris dan asimetris tergantung dari posisi saat di
foto, biasanya saat posisi decubitus untuk jangka waktu yang lamaa bisa terdapat Edema
asimetris ditandai dengan adanya kekeruhan di interstitial dan alveolar di kanan saja dan kalau
misalkan posisinya saat difoto tegak lurus bisa terdapat edema di bagian bawahh seperti
dicontoh ini :
Edema asimetris sekunder akibat posisi dekubitus setelah operasi panjang yang ditandai
dengan kekeruhan interstitial dan alveolar yang melibatkan paru kanan saja

 ETIOLOGI UMUM EDEMA PARU

Penyebab paling tersering dari edema paru :

- Gagal jantung dekompensasi akut yang menyebabkan edema paru karena adanya
peningkatan tekanan hidrostatik. Pada bentuk edema ini, peningkatan tekanan pengisian
atrium dan ventrikel kiri menyebabkan pembesaran pedikel vaskular dan cepalisasi
pembuluh darah seiring dengan peningkatan tekanan vena pulmonal. (lebih lengkap di
PPT)
- Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) : manifestasi dari edema permeabilitas
dengan kerusakan alveolar difus terkait dengan adanya cedera paru inflamasi akut yang
menyebabkan
 peningkatan permeabilitas vascular
 menyebabkan cairan intravaskular mengalir melalui membran kapiler
 alveolar ke interstitium paru dan alveoli.
 konsolidasi padat yang terletak di bagian dependen lobus bawah dan paru yang
beraerasi dengan baik terlihat di bagian anterior/anti-dependen paru

Oleh karena itu, membedakan antara ARDS dan edema paru penting karena komponen
kerusakan alveolar difus dari ARDS dapat menyebabkan fibrosis permanen, termasuk
retikulasi subpleura dan bronkiektasis pada beberapa pasien dengan penyakit parah

Contoh penyakit” :

• Sepsis

•  Pneumonitis aspirasi Pneumonia infeksius Trauma

• Luka bakar dan penghirupan asap Transplantasi Sel Punca Hematopoietik Pankreatitis

• Hampir tenggelam

• Cedera paru akut terkait transfusi

• Obat-obatan (agen kemoterapi, amiodarone)

• Operasi dan bronkiektasis pada beberapa pasien dengan penyakit parah [12-14].

Etiologi tidak umum pada Edema paru

( dr maria bilang waktu presentasi ga dibahas yang etiologi tidak umum)

 Insufisiensi Katup Mitral PE

 PVOD

 Penghirupan Asap
 Edema paru re-ekspansi Edema reperfusi s/p transplantasi paru Obat-obatan (“Paru
Retak”, toksisitas salisilat) Edema paru ketinggian tinggi

 Edema paru neurogenik

Anda mungkin juga menyukai