SKENARIO 1
HEPATITIS
Oleh Kelompok A6 :
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat dan
rahmat-
Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini hingga seleesai. Makalah
ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah FGD Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya
Kusuma Surabya, serta untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan.
Atas tersusunnya makalah ini kami tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih
kepada:
1) Dr. Wike Herawaty,drg.,M.Kes selaku dosen Pembimbing FGD A6 Universitas
Wijaya
Kusuma Surabaya
2) Teman-teman kami yang telah menyumbangkan do’a dan pikirannya untuk
menyusun
laporan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu,
kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Atas perhatiannya, kami
ucapkan
terimakasih dan apabila ada salah penulisan kata dalam makalah ini kami mohon
maaf.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...
C. Tujuan
1. Tujuan khusus……………………………………………………..
2. Tujuan umum………………………………………………………
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Skenario dan Inventarisasi
Masalah..................................................................................................
B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................
BAB III RENCANA PROGRAM
A. Upaya/Kegiatan Pencegahan……………………………………………
B. Upaya Memberikan Penyuluhan Kesehatan………………………….
C. Upaya/Kegiatan Perbaikan Lingkungan………………………………..
BAB IV PENYUSUNAN KEGIATAN PRIORITAS
A. Urutan Prioritas Kegiatan………………………………………………...
B. POA (Plan of Activity)……………………………………………………..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hepatitis A adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV)
yang bertransmisi HAV melalui fecal-oral, yakni virus masuk ke dalam tubuh ketika
dapat sembuh spontan atau sempurna tanpa gejala sisa, serta tidak menyebabkan infeksi
limiting disease) dengan kematian yang sangat sedikit yaitu sekitar 0,10-0,30%.
Hepatitis A sering menyebabkan kejadian luar biasa dalam periode waktu satu hingga
dua bulan dengan kecenderungan berulang secara siklik (Kemenkes RI, 2011).
Saat ini penyakit Hepatitis A menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang
dengan status endemis Hepatitis (Kemenkes RI, 2014). KLB Hepatitis A di beberapa
daerah dipengaruhi oleh faktor higiene sanitasi personal dan lingkungan yang
kurang baik. Untuk menurunkan prevalensi kejadianHepatitis A diperlukan pembinaan
dan peran serta masyarakat dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (World
Kabupaten Pacitan?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1. Skenario
Kabupaten Pacitan adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak di daerah
selatan. Kabupaten ini dibatasi selatan oleh Samudra Indonesia, di utara berbatasan dengan
Kabupaten Ponorgo, di timur dengan Kabupaten Trenggalek dan di sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah). Kabupaten Pacitan terdiri dari 12 kecamatan,
dimana wilayahnya merupakan wilayah yang bergunung-bergunung dan berbukit-bukit
menyebabkan sulitnya akses transportasi. Meskipun begitu, mobilitas masyarakat di kabupaten
Pacitan sangat tinggi. Di daerah selatan kabupaten ini tanahnya merupakan tanah gamping atau
mengandung batu kapur yang dapat dilihat dari banyaknya gua, aliran sungai bawah tanah dan
lain sebagainya. Pacitan merupakan daerah yang rawan gempa bumi, rawan tanah longsor
bahkan beberapa titik rawan banjir. Letaknya yang berbatasan dengan samudra Indonesia
menyebabkan Pacitan juga rawan tsunami.
Pada bulan Juni 2019 telah terjadi kejadian luar biasa dimana lebih dari 900 orang
terjangkit penyakit hepatitis A dengan kejadian tertinggi di Kecamatan Sudirmoro sebanyak 481
kasus. Hepatitis A ditularkan melalui oral dimana menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan
kemungkinan besar penularan yang terjadi karena penggunaan sumber air yang tercemar oleh
virus hepatitis A. Rerata masyarakat kabupaten Pacitan mata pencahariannya adalah petani,
pedagang, dan pegawai negeri, bahkan ada wiraswasta dan nelayan. Tingkat pendidikan
masyarakat masih rendah dilihat dari karakteristik pendidikan kepala keluarga yang terbanyak
adalah tamatan SD/SLTP diikuti pada nomor dua adalah tidak tamat SD, lalu tamat SMA dan
terakhir ahli madya atau sarjana yang paling rendah. Bagaimanakah mengatasi kejadian luar
biasa ini beserta pencegahannya bila anda adalah kepala dinas kesehatan.
2. Identifikasi masalah dari Faktor Resiko
a) Identifikasi Masalah
Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah
Penggunaan sumber air yang tercemar
Sulitnya akses transportasi
Wilayah yang rawan bencana alam
Peningkatan kejadian hepatitis A
Penularan hepatitis A secara fekal oral
Mobilitas masyarakat sangat tinggi
Mata pencaharian penduduk petani,pedagang,pegawai negeri,wiraswasta dan
nelayan
Tanah gamping atau mengandung batu kapurdi daerah tersebut
b) Faktor Risiko
Mengunjungi atau tinggal di daerah yang terdapat banyak kasus hepatitis A
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan penderita hepatitis A
Tinggal serumah dengan penderita hepatitis A
3. Masalah Prioritas
Peningkatan kejadian hepatitis A.
4. Sebab Akibat
Masalah ini disebabkan oleh penggunaan sumber air yang tercemar virus hepatitis A dan
mengakibatkan masyarakat tertular virus hepatitis A.
5. Fish Bone
B. PROSES A. MASUKAN
Tingkat pendidikan
Mata pencaharian penduduk yang masih tergolong
Penularan hepatitis
yang dekat dengan sumber rendah
melalui fekal oral
infeksi
Mobilitas
masyarakat Sulitnya akses
sangat tinggi transportasi
Hepatitis A
C. LINGKUNGAN
6. Pertanyaan interogatif
A. Analisis
Permasalahan utama yang yang terjadi di Kabupaten Pacitan adalah
meningkatnya masyarakat yang menderita Hepatitis A. Dari permasalah tersebut kami
ingin mengatasi dengan memberikan bantuan berupa air bersih untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, karena diketahui di Kabupaten Pacitan ini airnya sudah
terkontaminasi.
Akibat letak Kecamatan Sudimoro yang terpencil yaitu daerah yang bergunung-
gunung dan berbukit-bukit yang mengakibatkan susahnya akses transportasi dan itu
berdampak kurang lengkapnya fasilitas kesehatan itu juga yang membuat masyarakat
susah untuk memeriksakan kesehatan khususnya untuk penyakit Hepatitis A.
B. Pembahasan
1. Masukan
Yang menyebabkan peningkatan penderita Hepatitis A di Kabupaten
Pacitan adalah tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah. Mata
pencaharian penduduk yang dekat dengan sumber infeksi, bahkan transportasi
untuk menunjang kesehatan di desa tersebut sangat kurang, contohnya jarak desa
menuju puskesmas atau rumah sakit sangat terbatas. Untuk itu pemerintah serta
tenaga kesehatan harus segera memberikan penyuluhan tentang Hepatitis A serta
bantuan beupa fasilitas kesehatan yang masih kurang termasuk memberikan
vaksin kepada masyarakat agar peningkatan tidak terus terjadi.
2. Proses
Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A
(HAV). HAV terutama ditularkan melalui rute feses-oral, yaitu ketika
seseorang yang belum terinfeksi mengalami kontak dengan atau menelan
benda, makanan atau air yang telah terkontaminasi feses orang yang terinfeksi.
Virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak fisik dengan orang yang
terinfeksi, termasuk kontak seksual dan tidak terbatas untuk kontak anal-oral.
Penyebarluasan hepatitis A di kalangan pria yang berhubungan seksual dengan
sesama pria telah dilaporkan. Penyebarluasan melalui air, walaupun jarang,
biasanya terkait dengan air yang terkontaminasi limbah atau tidak diolah
dengan baik. Pada kasus ini dikatakan bahwa kemungkinan besar penularan
yang terjadi karena penggunaan sumber air yang tercemar oleh virus Hepatitis
A. Oleh karena itu di Kabupaten Pacitan sumber air bersih suliat untuk
didapatkan, sehingga masyarakat terpaksa menggunkan air yang sudah
terkontaminasi tersebur. Seperti kita ketahui, penularan penyakit Hepatitis A
adalah melalui fecal-oral, dimana virus masuk ke mulut melalui benda,
makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi itu masuk ke tubuh
sehingga bisa tertular.
3. Lingkungan
PENYUSUNAN PROGRAM
- Melakukan acara kegiatan germas seperti gotong royong melakukan kerja bakti
membersihkan desa
- Melakukan pembersihan saluran/sanitasi air untuk memenuhi kebutuhan air bersih
dan juga saluran menjadi bersih.
- Melakukan upaya untuk meminta pemerintah memberi akses transportasi yang lebih
layak dan tidak sulit
BAB IV
PENYUSUNAN KEGIATAN PRIORITAS
Kegiatan M I V C P
(4 x 3 x 3) / 3 =
1. Penyuluhan 4 3 4 3
16
A. KESIMPULAN
1. Hepatitis Aadalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal – oral), Hepatitis A paling ringan
dibanding hepatitis jenis lain.
2. Sifat umum Virus ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121 o C selama 20 menit), dengan
dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1
watt), dengan panas kering (180 o C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan
khlorin (10-15 ppm selama 30 menit).
3. Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak disebabkan olehzat
kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan terlalu sering memakan Bahan
kimia seperti obat obatan. Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu :
Fase prodromal ( pendahuluan),Fase ikterik ( dengan gejala kuning ) dan Fase
penyembuhan (konvalesen).
4. Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain
:Secara Umum dan Secara khusus .
5. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya
akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati
sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut :
Istirahat, Anti mual,dan Istirahatkan hati.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Harisma, Fitrah Bintan, dkk. 2018. Analisis Kejadian Luar Biasa Hepatitis A di SMA X
Kabupaten Lamongan Tahun 2018. Volume 6. Nomor 2. Hal: 112-121.
Vitriani, Estu, Dyah Suryani. 2019 . Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak
Jalanan di Yayasan Rumah Impian Yogyakarta. Vol. 5. No. 2. Hal: 45.