Oleh :
Trivanny Fazmego, S.Kep
2014901042
TAHUN 2020
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin mampu
hidup diluar kandungan (Nugroho,2010).
Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih
tertinggal di dalam uterus dimana perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa
banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian
placental site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus (Sujiyatini dkk,2016)
Abortus inkomplit adalah perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagaian
dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikal yang tertinggal
pada desidua atau plasenta ( Ai Yeyeh, 2010).
2. Etiologi
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat
beberapa faktor sebagai berikut:
3. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi
jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam
uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut.
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka dia
dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak
dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion
menjadi kurang oleh sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng. Dalam tingkat lebih lanjut
ia menjadi tipis.
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah
terjadinya maserasi, kulit terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar
karena terasa cairan dan seluruh janin bewarna kemerah- merahan (Ai Yeyeh, 2010).
4. Tanda danGejela
6. PemeriksaanPenunjang
1) Darah
Kadar Hb, dimana Hb normal pada ibu hamil adalah ≥ 11 gr% (TM I dan TM
III 11 gr % dan TM II 10,5 gr %). Hb ≥ 11 gr% : tidak anemia Hb 9-10 gr% :
anemia ringan Hb 7-8 gr% : anemia sedang Hb ≤ 7 gr% : anemia berat
2) Urine
Untuk memeriksa protein urine dan glukosa urine.untuk klien dengan
kehamilan dan persalinan normal protein dan glukosa urine negatif.
3) USG
Untuk memeriksa apakah kantong gestasi masih utuh dan cairan amnion masih
ada.
7. WOC
A. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama: Sakit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak.
c. Riwayat Kesehatan, terdiri dari:
Riwayat Kesehatan sekarang
Keadaan umum lemah, nyeri skala 5-6
Riwayat Kesehatan masa lalu
Riwayat abortus sebelumnya, penyakit yang pernah diderita
Riwayat Pembedahan
Riwayat operasi, operasi caesarea, dll
Riwayat penyakit yang pernah dialami
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga dengan penyakit keturunan atau pernah mengalami hal yang sama
Riwayat kesehatan reproduksi:
Kaji tentang mennorhoe,siklus menstruasi,lamanya,banyaknya, sifat darah,
bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi,
gejala serta keluahan yang menyertainya
Riwayat Kehamilan,persalinan,dannifas:
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat
ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
Riwayat seksual:
Kaji mengenai aktivitas seksual klien,jenis kontrasepsi yang digunakan serta
keluahn yang menyertainya.
Riwayat pemakaian obat:
Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral,obat digitalis dan jenis
obat lainnya.
d. Pola aktivitas sehari-hari:
Kaji mengenai nutrisi,cairan dan elektrolit,eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur,
hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saatsakit.
e. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Hal yang diinspeksi antara lain : mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan
warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan
kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas,
adanya keterbatasan fisik, dan seterusnya.
Palpasi
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban
dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan
menentukankarakternadi,mengevaluasiedema,memperhatikanposisijaninatau
mencubit kulit untuk mengamatiturgor. Pemeriksaan dalam : menentukan
tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal
Perkusi
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan
ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi. Menggunakan palu perkusi : ketuk
lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks
kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
Auskultasi
Mendengarkan diruangan tekubiti untuk tekanan darah,dada untuk bunyi
jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin.(Johnson
&Taylor, 2005 :39)
Head To Toe
- Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital
Abdomen
Bentuk : tidak terlihat ada pembesaran atau
tidak
Bekas luka : perhatikan bekas luka
Ekstermitas
Genetalia Luar
Bekas luka :periksa apakah ada lesi,jahitan
Pengeluaran :kondisi darah yang di keluarkan,
bau dan warna
Anus
Hemoroid : tidak ada atau ada
Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan Penunjang
f. Pemeriksaan psikososial
a. Respon dan persepsi keluarga
b. Status psikologis ayah, respon keluarga terhadapbayi
g. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksiuterus
b. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan(kurang informasi/tidak
mengenalnya sumber- sumber informasi) tentang prosedur kuretase
c. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya pendarahan dan
proseskuretase
h. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Noc Nic
1 Nyeri akut NOC NIC
Pain Level, Pain Management
Pain control Lakukan pengkajian nyeri
Comfort level secara komprehensif
termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi
Mampu mengontrol nyeri frekuensi, kualitas dan
(tahu penyebab nyeri, mampu faktor presipitas
menggunakan tehnik Observasi reaksi nonverbal
nonfarmakologi untuk dan ketidaknyamanan
mengurangi nyeri, mencari Gunakan teknik
bantuan) komunikasi terapeutik
Melaporkan bahwa nyeri untuk mengetahui
berkurang dengan pengalaman nyeri pasien
menggunakan manajemen Kaji kultur yang
nyeri mempengaruhi respon
Mampu mengenali nyeri nyeri
(skala, intensitas, frekuensi Evaluasi pengalaman nyeri
dan tanda nyeri) masa lampau
Menyatakan rasa nyaman Evaluasi bersama pasien
setelah nyeri berkurang dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masa Iampau
Bantu pasierl dan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisinga
Kurangi faktor presipitasi
nyeri
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan anaIgetik untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri