Anda di halaman 1dari 19

SITUASI DIARE DI INDONESIA

Direktur Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Menular

6 Juli 2023
1. Situasi Penyakit Diare pada Balita
2. Faktor Risiko
3. Strategi Pengendalian Diare
4. Isu Strategis
SISTEMATIKA
Situasi Diare salah satu penyebab
kematian tertinggi pada anak Ø Nasional:
Diare penyebab kematian
bayi nomor 2 di
Indonesia sebesar
14,0% tahun 2021
Ø Global:
ü Kematian pada balita 1 – 59
bulan akibat diare sebesar 7%
(364,990) pada tahun 2019
(WHO GHE 2019)
ü Kematian pada balita akibat
Diare sebesar 10% (WHO/ Diare penyebab
Unicef 2013) kematian balita nomor
1 di Indonesia
sebesar 10,3%
tahun 2020

3
Potret Belanja Kesehatan pada Pengendalian Penyakit Menular

Imunisasi (1,17T ; 30,8%)


Total Belanja Penyakit Menular sebesar Rp. 19,5 T 0,2%
3,5%
Surveilans & Pengendalian Penyakit
• Porsi belanja
(4,0% dari belanja Kesehatan) kesehatan
(950M ; 25,0%)
9,6% Deteksi Dini (756,2M ; 19,9%) terbesar pada
PPM di
Kemenkes, Kemenkes 11,0%
30,8% Belanja Modal (418M ;11,0%)
Kemenkes adalah
3.8 T
3,8 T Pembinaan Faskes (364,8M ; 9,6%) untuk imunisasi
sebesar 1,17 T
Pemda 2.7 T 19,9% KIE (133M ; 3,5%) dari total 3,8 T
25,0% • Porsi belanja
Pemantauan status kesehatan (7,6M
;0,2%) kesehatan
K/L Lainnya, 17.1 M terbesar pada
Infeksi Saluran Pernapasan (5,2T; PPM di JKN
39,9%) adalah pada
Diare (3,5T ; 26,9%)
infeksi saluran
JKN 13.0 T 26,9% Tuberculosis (1,4T ; 10,9%) pernapasan
sebesar 5,2 T dari
Penyakit Menular Lainnya (1,2T ; total 13,0 T
9,3%)
JKN 39,9%
Penyakit Tropi s (1,0T ; 7,8%)
10,9%
13,0 T
HIV/AIDS & PMS (530,9M ; 4,1%)
9,3% Hepatitis (96,0M ; 0,7%)
7,8%
JKN K/L Lainnya Pemda Kemenkes 0,02% Malaria (43,6M ; 0,3%)
0,3% 0,7% 4,1%

Sumber : NHA, 2019


* Estimasi NHA 2019 4
BEBAN PENYAKIT MENULAR BERDASARKAN DALYS 2019

https://www.who.int/data/gho/data/themes/mortality-and-global-health-estimates/global-health-estimates-leading-causes-of-dalys 5
Su
la
Su w e

0
2
4
6
8
10
12
14
18
m si
at Ba
er
a ra
16 15,6
Situasi

Ja Ba t
N w ra
us a
a Ba t
Te ra
n
Su gg Pa t
l a ara pua
w
12,8 12,8 12,6

es Ba
i T ra
en t
Su g
m Ba ah
12,4 12,2

at
e nt
Ja ra en
Su w Ut
l a a T ara
w
11,5 11,2

es eng
i S ah
el
at
an
10,8 10,5

N Ace
a
Pa sio h
pu na
a l*
D
KI Bar
J a
10,3 10,2 10,1

Ja ak t
w art
a
K
9,7

Ti a
al
im m
ur
an
ta R
K n iau
al T
im B i m
a e u
9,2 9,1 8,9

Su n ta n g r
m n kul
K
al ate Ten u
im ra g
Su an Se ah
l a tan la
w t
es Se an
8,8 8,8 8,5

i T la
en tan
K gg
al ar
im
J
8,4 8,4

an a a
m
D tan b
IY i
o g Bar
ya at
7,7 7,4

ka
rta
La Ba
m li
Prevalensi Balita Diare Menurut Provinsi, SSGI 2022

K
7,1 7,0

al pu
im M n g
6,2

an al
ta uk
n u
5,8

K G U ta
ep o r ra
5,1

ul o n
K a t
5

ep M uan alo
.B al
an uk Ri a
gk u U u
Su a B tar
4,8 4,7

l a eli a
w tu
es n
4,4

iU g
ta
ra
4

6
Tren Kasus Diare Balita Nasional
2021 - 2022
100.000 82.955 78.511 82.207 78.291 76.660 78.213
76.977 73.715 74.671
80.000 69.409 69.765 66.803
78.152
60.000 68.454 72.423
66.147 67.998 66.348
61.442 62.270 62.585
57.492
40.000 50.741

20.000 33.113

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2021 2022

Tren Kasus Diare Semua Umur Nasional


2021 - 2022
300.000
242.212 229.612
221.844 218.068 206.131 211.024 198.864 213.916
193.562 184.682 195.867 198.208
200.000
211.963 200.495
182.239 186.694 180.210 189.731 178.486 173.031 179.038 168.575 152.241
100.000
99.221
-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
7
2021 2022
Ja
w

-
-
Ja

100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000

50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
w

50.000
aT
en aT
ga i
h 362.295
Ja mur
w
a 405.529
K Ja Bar
DK e pr
i w
IJ
ak 341.714 a T at 336.901
ar en
ta DK gah
313.979 IJ 322.481
Ba ak
be ar
l 152.298 ta
165.527
Su Ba
m nt
ut en
113.265 89.406
DI Su
Y 96.254
l se
l
Su 87.402
Su
lu m
t se
92.868 l 86.008
Pa Su
pu m
a 75.233 ut
Ba 82.163
nt NT
en B
Su 67.365 Su 75.628
m m
se b
Su l 56.611 La ar
m 55.589
l te pu
ng ng
53.029 55.533
Su Ka
lb lb
ar ar
47.766 38.297
Ja
Ba m
li 47.681 b
Su i 31.612
Ac l te
eh ng
47.069 26.730
NT NT
B 42.027 T
Su 25.565
m Ka
ba l ti
r 41.854 m
25.137
Ri Ac
au eh
Ka 40.925 22.740
l te
ng DI
35.762 Y 22.658
Ka
(Sumber: SKDR)

Ka
Ja l bar l se
w 31.892 l 22.150
Kasus Diare Tahun 2022
Kasus Diare Tahun 2022

aB Su
ar lb
at ar
Ka 29.191 19.758
l Ri
Ja tara
w 28.615
au
(Sumber: Laporan Rutin Program Diare)

aT Ka 16.637
im l te
ur ng
24.257 16.583
S
Pa ul s Ba
pu el
a 23.237 li 16.489
Ba Pa
pu
Go rat
21.883 a 16.441
ro
nt Ke
al
o 19.488
pr
i
Ka 13.172
NT l ta
T 16.279 Go r a
M ro 12.193
M a nt
alu luk al
ku u 15.914 o 9.577
Ut Su
ar
a l
15.358 Be ut 9.374
Ja ng
m ku
bi
12.992 lu
Ka 9.259
l ti M B
La m alu abe
m 12.399 ku l 7.680
pu Ut
ng Pa a
11.747 p u ra
a 6.335
Su Ba
l tr ra
a 11.456 t
Ka M 6.214
ls alu
ku
9.058
2,142,833

Be el 4.655
ng
2,319,305
Total Nasional:

ku Su
Total Nasional:

lu l tr
7.544 a 1.410
8
Su
m
at

10
15
20
25
30
35
40

0
5
er
a
Ut
Ja ar
w a
35
Su a
la Ti
w m
es ur

24
iS
Ke el
pu at
la an

21
u
Per 23 Februari 2023

Su an
la
w Ri
au

Sumber: Laporan Rutin Program Diare


es
iT 19
en
ga
h
17
Ka
lim
an Pap
ta ua
n
17

Se
Ja la
w ta
a n
15
Data Kematian Balita Diare

Ka
lim T en
an ga
h
13

Ka ta
lim n
Ba
an ra
t
13

ta
n
M Ti
al m
ur
12

uk
u
Ut
ar
Nu a
9

sa
Te
ng Ba
6

ga li
ra
Ba
ra
t
6

Go
ro
Su nt
la alo
w
6

es
iB
ar
Nu Ja at
6

sa w
Te a
ng Ba
ra
5

ga
ra t
T
Pa i mu
r
5

pu
a
Ba
ra
t
4

Su Ri
la
w au
3

Ke es
pu Su iU
la m ta
ua at ra
3

n er
a
Ba Ba
ng ra
ka
2

Be t
lit
un
g
2

9
Penemuan kasus diare rendah Indonesia
Dibandingkan dengan prevalensi diare balita sesuai SSGI 2022

Cakupan penemuan kasus diare balita pada TW-I 2023 masih rendah (10,79%)
2.000.000 100%
1.782.362
1.800.000 90%

1.600.000 80%

1.400.000 70%

1.200.000 60%

1.000.000 50%

800.000 40%

600.000 30%

400.000 10,79% 20%

200.000 10%
192.293
0 0%
Jumlah Balita Diare Berdasarkan Prevalensi SSGI 2022 Jumlah Balita Diare yang Ditemukan

10
ROTAVIRUS DIARRHEA IN HOSPITALIZED CHILDREN
IN INDONESIA (1977 & 2001-2016)
RV+ 2001-2008= 58%
RV+ 2009-2011= 52%
RV+ 2012-2016= 45%

Palembang
2006: 64% Timika
2015-2016: 45.7%

Denpasar
Surabaya 2006: 61%
2015-2016: 2009-2011: 50.36%
Jakarta 37.6% 2012-2015: 40.1%
2006: 67%

Bandung Yogyakarta Mataram


2006: 51 % 1977: 38%* 2006: 65%
2009-2011: 53.9% 2001-2004: 53% 2009-2011: 63.14%
2012-2016: 44.6% 2006: 39% 2012-2016: 52.2%
2009-2011: 33.9%
2012-2016: 40.6% *1st in developing countries;
Soenarto et all (2017), Under review; Soenarto et all (2009) No WHO Generic Protocol
1. Situasi Penyakit Diare pada Balita
2. Faktor Risiko
3. Strategi Pengendalian Diare
4. Isu Strategis
SISTEMATIKA
FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIARE INDONESIA

6,3%
proporsi balita campak 52,5%
ASI Eksklusif 0-5 Bulan

52,0%
ASI Eksklusif 6-23 Bulan
SSGI2021

gizi buruk pada balita


SSGI2022
13
FAKTOR RISIKO DIARE INDONESIA

53,5% 38,4% Hanya

pemakaian air masyarakat belum 18,8%


orang per hari menerapkan cara rumah tangga yang
masih belum pembuangan tinja melakukan
optimal balita yang aman pembuangan air
limbah di
penampungan
tertutup

Hanya
11,8% 49,8%
masyarakat
dengan perilaku masyarakat
buang air besar melakukan cuci
tidak di jamban tangan yang benar

Riskesdas 2018 14
1. Situasi Penyakit Diare pada Balita
2. Faktor Risiko
3. Strategi Pengendalian Diare
4. Isu Strategis
SISTEMATIKA
STRATEGI PENGENDALIAN DIARE
TARGET BY 2030: Mengakhiri kematian akibat diare pada akhir tahun 2030
Target 2022: Persentase pengobatan kasus diare sesuai standar sebesar
50%
Capaian 2022: Persentase pengobatan kasus diare sesuai standar sebesar
89,71%

1 PENCEGAHAN 2 SURVEILANS 3 PENANGANAN KASUS


1. Cakupan ASI eksklusif 6 bulan pertama 1. Mengatasi under reporting : Active • Mendekatkan pelayanan kesehatan ke
kehidupan masyarakat
Surveilance
2. Cakupan dan kualitas pemberian a) Validasi data di Puskesmas
• Meningkatkan akses transportasi, sistem
makanan tambahan yang adekuat bagi b) Penyisiran kasus di fasyankes swasta, PDM, PBM
rujukan dan fasilitas perawatan intensif anak
bayi dan anak c) Penegakan aturan pelaporan kasus diare balita • Kualitas tatalaksana bayi dan anak sakit
• Pemberian Oralit dan Zinc sesuai standar
3. Akses dan cakupan pemberian suplemen b) Mengatasi undetected cases : Active Case
pada diare
vitamin A Finding • Peningkatan kapasitas petugas terkait
4. Akses dan cakupan vaksinasi campak, dan a) Edukasi pencegahan dan pengendalian diare
tatalaksana kasus dan manajemen program.
rotavirus b) Optimalisasi peran kader dalam surveilans aktif di
• Sosialisasi dan advokasi pentingnya zinc bagi
masyarakat
5. Mencuci tangan dengan sabun balita diare
c) Penyisiran kasus di fasyankes swasta, PDM, PBM
6. Akses Ketersediaan air layak minum dan • kegiatan kunjungan rumah untuk memantau
3. Sistem dan manajemen data yang valid dan
sanitasi layak. kepatuhan minum zinc di kabupaten/kota
handal lokus stunting
4. Penguatan sistem kewaspadaan dini KLB

4 PROMOSI KESEHATAN
• Meningkatkan perilaku keluarga (termasuk peran ayah), pengasuh, sekolah, dan masyarakat dalam pencegahan, pengendalian penyakit, dan faktor risiko.
• Menguatkan komunikasi, informasi, dan edukasi yang inovatif, sensitif budaya dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi serta memanfaatkan
momentum atau hari peringatan khusus.
• Melibatkan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, penggiat media sosial, dalam berbagai upaya pencegahan, deteksi dini dan pengendalian diare.
1. Situasi Penyakit Diare pada Balita
2. Faktor Risiko
3. Strategi Pengendalian Diare
SISTEMATIKA 4. Isu Strategis
ISU STRATEGIS
1. Partisipasi keluarga dan masyarakat 3. Integrasi dengan lintas program dan sector
a. Budaya dan pemahaman masyarakat yang belum mendukung a. Integrasi program diare dengan program prioritas nasional pada
pencegahan pengendalian diare anak
b. Inovasi dalam pemberian edukasi kepada masyarakat b. Kolaborasi dan koordinasi dalam implementasi program di
pelayanan primer dan rujukan
c. Peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam
meningkatkan efektivitas pemberian informasi kepada c. Advokasi dan kemitraan strategis
masyarakat
d. Kemitraan pemerintah-swasta dalam pelayanan dan sumber daya
2. Akselerasi pengendalian pneumonia dan diare
4. Kebijakan dan manajemen dan perubahan yang
a. Peningkatan mutu pelayanan promotif, preventif, kuratif dan meliputi:
rehabilitatif sesuai dengan kompetensi fasilitas kesehatan
a. Kepemimpinan serta komitmen pemerintah pusat dan daerah
b. Tata kelola dan kepemimpinan klinis dalam pencegahan dan
penanggulangan diare b. Kesenjangan dalam kebijakan dan program untuk sasaran usia
antara Balita dan kelompok usia 6-9 tahun
c. Perlindungan, yaitu distribusi vitamin A di rumah sakit, swasta
dan melalui kunjungan rumah dan dukungan regulasi, ruang c. Dukungan data dan sistem informasi yang terintegrasi
laktasi ASI eksklusif dan fasilitas pelayanan kesehatan d. Riset, inovasi, dan teknologi terkait diare yang bermanfaat untuk
sayang bayi implementasi program
d. Pencegahan, berupa ketersediaan vaksin baru rotavirus, e. Kemandirian obat, alat, dan vaksin serta rantai pasok manajemen
barier fisik dan geografis untuk vaksinasi, serta ketersediaan logistik
fasilitas dan kebiasaan cuci tangan
f. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan
e. Penatalaksanaan diare yang sesuai standar, mencakup
pemberian, oralit dan zink pada diare, serta ketersediaan dan g. Monitoring, evaluasi dan peningkatan mutu pelayanan dan
kelengkapan fasilitas PICU di RS daerah program
h. Ketersediaan sumber pembiayaan dan anggaran yang memadai
18

Anda mungkin juga menyukai