Anda di halaman 1dari 31

Besaran Masalah PTM Global dan Indonesia Tren Hipertensi, Obesitas, Diabetes, Stroke dan Ginjal Kronis

di Indonesia meningkat 1 :
Beban penyakit (global) berdasarkan faktor risiko: 34.1

25.8
21.8

14.8
10.9
8.5
6.9 7
3.8
2

* Obesitas Diabetes ** **
Hipertensi Stroke Ginjal Kronis
2013
* : hasil pengukuran 2018
** : permil

Persentase PTM penyebab kematian terbanyak 2 :

19,4% 14,4% 13,5% 6,2%


stroke kardio- kanker DM dan
vaskuler komplikasinya

Pembiayaan kesehatan terbesar 3 :


Tekanan darah tinggi, merokok, gula darah tinggi dan
8,2T 3,1T 2,1T 1,9T
obesitas menduduki 5 besar faktor risiko yang
kardio- kanker stroke gagal
menyebabkan beban penyakit di dunia vaskuler ginjal

Sumber: Our World in Data (2021) dan IHME (2019) Sumber: 1 Riskesdas (2013, 2018), 2 IHME (2019), 3 BPJS (2020) 2
Masalah Penyakit Tidak Menular di Indonesia

PJPD Diabetes Kanker Penyakit Gangguan Indera


Paru & Fungsional
Kanker terbanyak 42,3 juta orang
34,1% pada ♀ (Globocan, 2020) :
- Payudara (44/
Gangguan Pendengaran,
sekitar 1 juta orang Tuli
100.000)
Hipertensi 16,7% - Leher Rahim (24,4/
Berat
100.000) 8 juta penduduk usia
172 juta org
Pre diabetes
>50th gangguan
penglihatan, 1,6juta
47,9% mengalami kebutaan
Pembiayaan Biaya DM 17,9% Total kerugian ekonomi
Katastropik JKN 6.540.549.211.784 Pembiayaan negara akibat Gangguan
Katastropik JKN Penglihatan sebesar 84,7
triliun rupiah

3
FAKTOR RISIKO PTM

93.5 95.5

Perilaku masyarakat
yang meningkatkan 33.5
risiko PTM: 28.8 29.3 26.1
Merokok
Aktivitas fisik kurang
Kurang makan buah Data Riskesdas tahun 2013 dan 2018
dan sayur
Konsumsi Gula,
Garam, dan Lemak 4,8% 52,7% 26,7%
berlebih
Konsumsi gula Konsumsi Garam Konsumsi Lemak
4 sdm/hari 1 sdt/hari 5 sdm/hari
(50 g/hari) (2000 mg/hari) (67 g/hari)

Data Studi Diet Total tahun 2014


INDIKATOR RPJMN TAHUN 2020-2024

TARGET
NO INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024
Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun
1 9,1%*) 9,0 % 8,9 % 8,8 % 8,7 %
(%)
Prevalensi Obesitas pada penduduk Umur > 18 21,8%
2 21,8% 21,8% 21,8% 21,8%
tahun **)

*) Capaian: Riskesdas 2018 = 9,1%. Untuk Capaian tahun 2020-2022 tidak tersedia
**) Capaian Riskesdas 2018 = 21,8 %. Untuk Capaian tahun 2020-2022 tidak tersedia
Capaian Indikator Kinerja Program (IKP)
Target
Persentase
No IKP Tahun Capaian
Capaian
2022
1 Jumlah kabupaten/kota yang 514 514 100%
melakukan deteksi dini faktor
risiko PTM

2 Jumlah kabupaten/kota yang 43 46 106%


melakukan pengendalian faktor
risiko
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target Persentase
No IKK Capaian
Tahun 2022 Capaian
1 Persentase penduduk sesuai kelompok usia yang 45 10,77 23,93%
dilakukan skrining PTM prioritas (Hipertensi, Obesitas,
DM, Stroke, Peny. Jantung, Kanker Payudara, Kanker
Leher Rahim, PPOK, Gangguan Indera)
2 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanan 308 293 95,12%
terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80% Puskesmas
3 Persentase penyandang hipertensi yang tekanan 43 NA 0%
darahnya terkendali di
puskesmas/FKTP
4 Persentase penyandang diabetes 36 NA 0%
melitus yang gula darahnya terkendali di
puskesmas/FKTP
5 Jumlah kabupaten/kota yang Menerapkan Kawasan 424 441 104%
Tanpa Rokok (KTR)
6 Jumlah kabupaten/kota yang Melakukan pelayanan 175 134 75,57%
Upaya Berhenti Merokok
STRATEGI & KEBIJAKAN P2PTM
(PERMENKES No. 71/2015 tentang PENANGGULANGAN PTM)

PROMOSI DETEKSI PERLINDUNGAN PENANGANAN


KESEHATAN DINI KHUSUS KASUS

Identifikasi dan Pengobatan di


Perubahan Perilaku fasyankes
dan Pemberdayaan
intervensi sejak Vaksinasi (HPV)
dini faktor risiko sesuai standar
Masyarakat
PTM & PTM

LINTAS PROGRAM & LINTAS SEKTOR


Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkankesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalian Hidup Sehat
kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan
penyakit (GERMAS)

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem


rujukan ketahanan kesehatan

Meningkatkan akses
a b c d dan mutu layanan a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan sekunder & tersier Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan ketahanansektor ketahanan
utama kapabilitas Pembangunan RS di farmasi & alat tanggap
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit Kawasan Timur,
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan kesehatan darurat
jejaring pengampuan
seimbang, olah raga, menjadi 14 tertinggi di tiap primer 6 layanan unggulan, Produksi dalam Jejaring nasional
anti rokok, sanitasi & antigen dan sasaran usia, skrining Pembangunan kemitraan dengan negeri 14 vaksin surveilans berbasis
kebersihan perluasan stunting, & Puskesmas di 171 world’s top healthcare rutin, top 10 obat, lab, tenaga cadangan
lingkungan, skrining cakupan di seluruh peningkatan ANC kec., penyediaan 40 centers. (a.l DM, top 10 alkes by tanggap darurat, table
penyakit, kepatuhan Indonesia. untuk kesehatan ibu & obat esensial, Jantung, Stroke, volume & by value. top exercise
pengobatan bayi. Kanker) kesiapsiagaan krisis.
pemenuhan SDM
kesehatan primer

Transformasi SDM Transformasi teknologi


4 Transformasi sistem 5 6
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
kuota
beasiswa dalam & luar
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
negeri,
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.

4
4 TEMATIK PTM komprehensif promotif – rehabilitatif : DM, Penyakit Jantung, Stroke, Kanker
INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR
1. Prevalensi tekanan darah tinggi
2. Prevalensi obesitas 1. Persentase penduduk sesuai kelompok
3. Prevalensi merokok pada penduduk usia 10 -18 thn usia yang dilakukan skrining PTM prioritas
2. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
pelayanan terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80%
INDIKATOR INDIKATOR puskesmas
3. Persentase penyandang hipertensi
RPJMN RENSTRA yang tekanan darahnya terkendali di
puskesmas/FKTP
4. Persentase penyandang diabetes melitus
yang gula darahnya terkendali di
INDIKATOR puskesmas/FKTP
1. Penyandang 5. Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan
P2PTM Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
hipertensi melakukan
pengobatan secara 6. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
pelayanan Upaya Berhenti Merokok
teratur
2. Anggota keluarga INDIKATOR
tidak ada yang merokok INDIKATOR
PIS-PK SPM

1. Pelayanan kesehatan pada usia produktif


2. Pelayanan kesehatan penyandang hipertensi
3. Pelayanan kesehatan penyandang diabetes melitus
Faktor Risiko PTM

100 95.5
93.5
90
Rata-Rata Nasional:
80

70
5,5% konsumsi gula >50gr/hari
60
53,5% konsumsi garam >2000
50 gr/hari
40
31
28.8 29.3
33.5 24% konsumsi lemak >67 gr/hari
30 26.6 26.1
21.8
20 14.8

10
28,7% masy. melebihi batas
0
Obesitas pada Obesitas sentral Merokok Aktivitas fisik Kurang makan konsumsi GGL yang dianjurkan
dewasa kurang sayur dan buah

2013 2018 Sumber : Survei Diet Total 2014

Sumber : Riskesdas 2018


Dasar Pelaksanaan Kegiatan
● Instruksi Presiden ● PMK Nomor 71 ● Dalam Rangka Mencapai
Nomor 1 Tahun Tahun 2015 Target Rencana
2017 tentang tentang Pembangunan Jangka
GERMAS Penanggulangan Menengah (RPJMN) dan
PTM target SPM tertuang dalam
PMK Nomor 4 tahun 2019
tentang standar teknis
pemenuhan mutu pelayanan
dasar pada SPM Bidang
Kesehatan.

7
INDIKATOR :

Jumlah kabupaten/kota yg melakukan


pelayanan terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80%
puskesmas

13
INDIKATOR IKP/IKK 2022 - 2024
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL SASARAN CARA
INDIKATOR PANDU PERHITUNGAN

Jumlah kabupaten/kota Kabupaten/kota yang minimal 80% Penduduk usia 15 Jumlah


yg melakukan Pelayanan puskesmasnya melaksanakan tahun keatas yang kabupaten/kota yang
Terpadu (Pandu) PTM di Pelayanan Terpadu PTM (PANDU datang ke PKM/FKTP minimal 80%
≥ 80% puskesmas PTM) untuk kunjungan sakit puskesmasnya
atau kunjungan sehat melaksanakan
Pelayanan Terpadu
PTM (PANDU PTM)
dalam 1 tahun dibagi
dengan total
kabupaten/kota dikali
100

Keterangan :
Kab/Kota yang > 80%
PKM melaksanakan
PANDU PTM = 1
Kab/Kota
15
KRITERIA PUSKESMAS PANDU PTM

1) Menerapkan algoritma Pandu PTM

2) Membina Posbindu(Posyandu) di wilayah kerja

3) Tersedia Sumber Daya Manusia di Puskesmas yang sudah


mengikuti TOT/pelatihan/workshop/orientasi/sosialisasi/on the job
training terkait PTM

4) Menggunakan charta prediksi risiko kardiovaskuler jika terdapat


indikasi tertentu

16
Deteksi Dini PTM
1. Deteksi Dini Obesitas → BB, TB, LP
2. Deteksi Dini Hipertensi → Tensi Darah
3. Deteksi Dini Diabetes → Tes Gula Darah
4. Deteksi Dini Gangguan Indera → Tes Hitung Jari/ Tes E tumbling
dan Tes berbisik
5. Deteksi Dini PPOK → Instrumen PUMA
6. Deteksi Dini Kanker Payudara → SADANIS
7. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim → Pemeriksaan IVA
8. Deteksi Dini Penyakit Jantung → EKG
9. Deteksi Dini Penyakit Stroke → Pemeriksaan Profil Lipid
8
Identifikasi Sasaran
Kelompok
Sasaran

Usia 15 – 18 tahun Usia 18 -25 tahun Usia > 25 tahun


Sekolah Kampus, Tempat Kerja, Tempat Kerja/institusi,
Komunitas/ masyarakat Komunitas/
masyarakat
Pelaksanaan Deteksi Dini

● Tempat : Posbindu/ Posyandu.


Posyandu di tempat kerja/sekolah
universitas dan FKTP
● Waktu : sepanjang tahun

10
1. Deteksi Dini Obesitas
Sasaran usia ≥ 15
tahun

Obesitas Umum dan Obesitas Sentral

1 2

Obesitas umum diukur Obesitas Sentral dihitung


berdasarkan pengkategorian IMT berdasarkan pengukuran
yaitu perbandingan antara Berat
Badan (kg) dan Tinggi Badan Lingkar Perut
> 80 pada perempuan
(m2) > 90 pada Laki-Laki

1
1
2. Deteksi Dini Hipertensi
Sasaran usia ≥ 15
tahun

No. Tekanan Darah Klasifikasi


1. 120 / 80 mmHg Normal
2. 120-139 / 80-90 mmHg Prehipertensi
3. 140-150 / 90-99 mmHg Hipertensi derajat 1
4. 160 / 100 mmHg Hipertensi derajat 2
5. >140/ <90 mmHg Hipertensi Sistolik
Terisolasi

12
3. Deteksi Dini Diabetes
Sasaran
● Usia 15 - < 40 tahun dengan faktor risiko PTM (riwayat obesitas dan atau
obesitas sentral dan atau tekanan darah tinggi)
● Usia ≥ 40 tahun

Alat
● Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer)
● Alat pemeriksaan kadar gula darah (Fotometer/ Clinical Chemistry Analyzer).

1 2

Kriteria Gula darah sewaktu Gula darah Puasa


(mg/dl) (mg/dl)
Diabetes* ≥ 200 ≥ 126
Prediabetes 140 -199 100 – 125
Normal
*Disertai gejala klasik < 100 < 100 13
4. Deteksi Dini Gangguan Indera
Sasaran
● Anak Usia 7-15 tahun
● Penduduk usia >15 tahun
Indera Penglihatan dan Indera
Pendengaran
1 2

• Pemeriksaan tajam penglihatan • Pemeriksaan tajam


menggunakan metode hitung jari, pendengaran dengan
dan/atau menggunakan metode berbisik
Penilaian :
• Pemeriksaan menggunakan metode E- • Kata-kata yang dapat diulang > 80% =
tumbling yakni mengukur ketajaman pemeriksaan,
LULUS
• Kata-kata yang dapat diulang < 80% = TIDAK LULUS
penglihatan seseorang dari jarak 6 dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih
meter. lanjut menggunakan audiometri. 14
5. Deteksi Dini PPOK
• Sasaran
● Usia ≥ 40 tahun
● Mempunyai riwayat paparan: asap rokok, polusi udara, lingkungan tempat
kerja
● Mempunyai gejala dan keluhan batuk berdahak, sesak nafas, gejala
berlangsung lama umumnya semakin memberat.

•1

• Menggunakan instrumen (PUMA) kuesioner dengan isian 7


pertanyaan, ditambah dengan gejala dan tanda klinis yang
ditemukan. Selanjutnya dari hasil penilaian ditentukan yang
2
akan diperiksa berikutnya dengan Siprometri.
∙ Skor < 7 : Risiko rendah PPOK
∙ Skor > 7 : Risiko tinggi PPOK, lakukan pemeriksaan spirometri 15
6. Deteksi Dini Kanker Payudara dengan
SADANIS
Sasaran
● Perempuan Usia 30-50 tahun

● DD Ca Payudara sebaiknya dilakukan sejak seorang perempuan mengalami haid


pertama
● SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga hari ke 10
dihitung dari hari pertama haid.
● SADANIS dilakukan setiap 3 tahun sekali atau lebih cepat apabila ditemukan
kelainan pada SADARI dan pada perempuan usia ≥ 40 tahun dianjurkan
SADANIS setiap tahun.
16
7. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan
Metoda Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat
Sasaran (IVA)
● Perempuan Usia 30-50 tahun yang sudah kontak seksual
● Bagi perempuan selain usia 30-50 tahun yang sudah kontak seksual
tetap dianjurkan untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim

● Tes IVA dilakukan dilakukan 3 tahun sekali.


● Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat
menstruasi, dan saat asuhan nifas atau paska keguguran. Sebaiknya tunda
pemeriksaan IVA pada ibu hamil

17
8. Deteksi Dini Penyakit Jantung
Sasaran
● Pemeriksaan EKG dilakukan pada penderita hipertensi dan atau Diabetes
Melitus yang berusia 40 tahun keatas
● Dilakukan minimal satu tahun sekali

● Persiapan Alat
● Persiapan pasien
● Pelaksanaan / pengukuran

18
9. Deteksi Dini Stroke
Sasaran
● Penduduk usia 60 tahun keatas serta penderita hipertensi dan atau DM
usia 18 –59 tahun, dilakukan minimal setahun sekali.
● Deteksi dini stroke dengan pemeriksaan lipid profil. Pemeriksaan lipid
profil (kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserid)
● Pemeriksaan menggunakan alat Rapid tes kolesterol, Pemeriksaan
menggunakan fotometer

• Berpuasa kurang lebih 9-12 jam sebelum mengambil


sampel darah Anda.
• Jangan makan makanan tinggi lemak pada malam hari
sebelum pemeriksaan.
• Jangan konsumsi minuman beralkohol atau olahraga
berlebih sebelum pemeriksaan.
• Tidak melakukan aktivitas berat selama puasa. 19
Sarana & Prasarana
∙ Posbindu kit (Alat ukur tinggi badan, Alat ukur Berat
Badan, alat ukur lingkar perut, tensimeter, glucometer,
alat ukur kadar kolesterol dan asam urat)
∙ Kit Ophthalmologi Komunitas (E-Tumbling, occluder
pinhole, tali pengukur 6 meter)
∙ BMHP (Strip test gula darah, kolesterol dan asam urat;
lancet; kapas alkohol)
∙ IVA kit (Lidi kapas, asam asetat, spekulum, lampu sorot,
dan bahan penunjang lainnya)
∙ Instrumen PUMA
∙ EKG

20
Kesimpulan
● Deteksi dini merupakan kunci untuk penemuan dan intervensi dini
PTM, perlu dilakukan secara rutin dan berkala
● Identifikasi kelompok sasaran/ kelompok potensial untuk memudahkan
pelaksanaan deteksi dini
● Inovasi, integrasi dengan lintas program dan lintas sektor
● Monitoring dan evaluasi berkala untuk meningkatkan cakupan deteksi dini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai