Anda di halaman 1dari 27

Kebijakan Program

Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular

Februari 2023
Topik

Fakta dan Permasalahan PTM di Indonesia


Indikator RPJMN dan RENSTRA PTM
Pilar Penanggulangan PTM

TOPIK
Besaran Masalah PTM Indonesia Tren Hipertensi, Obesitas, Diabetes, Stroke dan Ginjal Kronis di
Indonesia meningkat 1 :
34.1
Penyabab Kematian terbanyak (Indonesia) :
25.8
21.8

14.8
10.9
8.5
6.9 7
3.8
2

Hipertensi
* Obesitas Diabetes Stroke
** Ginjal Kronis
**
PPOK
2013 2018
* : hasil pengukuran
** : permil

Persentase PTM penyebab kematian terbanyak 2 :

19,4% 14,4% 13,5% 6,2%


stroke kardio- kanker DM dan
vaskuler komplikasinya

Pembiayaan kesehatan terbesar 3 :


Stroke, penyakit jantung iskemik dan diabetes menduduki 3 8,6T 3,5T 2,1T 1,7T
besar penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di kardio- kanker stroke gagal
Indonesia vaskuler ginjal

3
Sumber: IHME (2019) Sumber: 1 Riskesdas (2013, 2018), 2 IHME (2019), 3 BPJS (2021)
Beban Pembiayaan Penyakit Katastropik
Tingginya beban pembiayaan Penyakit Tidak Menular di Indonesia

Cirrhosis Hepatis 238,497,880,605.00

Leukeamia 364,611,205,552.00

Haemophilia 590,659,296,753.00

604,616,997,602.00
Thalassaemia
Pada tahun 2020 dan 2021,
Gagal ginjal 1,781,134,745,860.0 Penyakit Kardiovaskular
0
Stroke 2,163,344,987,900.0 peringkat 1 terbesar penyakit
0
katastropik yang memakan
Kanker 3,500,655,437,003.0

Jantung
0
8,671,706,289,303.0
biaya 8,6T
0
0 20,000,000,000,000 40,000,000,000,000

2019 2020 2021

2019 2020 2021


Katastropik
Kasus Biaya (000) Kasus Biaya (000) Kasus Biaya (000)
Kardiovaskular 14.310.978 11.839.721.426 12.960.712 9.816.450.836 12.934.931 8.671.706.289
Kanker 2.743.858 4.125.509.910 2.553.289 3.589.163.933 2.595.520 3.500.655.437

4
Faktor Risiko PTM
120

93.5 95.5
100

80

60
Perilaku masyarakat yang 28.8 29.3 33.5
26.1
meningkatkan risiko PTM: 40

• Merokok
20
• Aktivitas fisik kurang
0
• Kurang makan buah dan Merokok Aktivitas fisik kurang Kurang makan buah dan sayur
Data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 2013 2018
sayur
• Konsumsi Gula, Garam,
dan Lemak berlebih
4,8% 52,7% 26,7%
Konsumsi gula Konsumsi Garam Konsumsi Lemak
4 sdm/hari 1 sdt/hari 5 sdm/hari
(50 g/hari) (2000 mg/hari) (67 g/hari)

5
Data Studi Diet Total tahun 2014
Topik

Fakta dan Permasalahan PTM di Indonesia


Pilar Penanggulangan PTM
Indikator RPJMN dan RENSTRA PTM

TOPIK
Transformasi sistem kesehatan sebagai upaya memperbaiki sistem kesehatan di
Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan
Outcome Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kader, Screening 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan
kampanye, dan penyebab kematian layanan primer & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
membangun gerakan, tertinggi di tiap sasaran Pembangunan RS di surveilans berbasis lab,
utama menjadi 14 antigen Revitalisasi jejaring dan Produksi dalam negeri 14
menggunakan platform usia, screening stunting, & Kawasan Timur, jejaring tenaga cadangan tanggap
dan perluasan standardisasi layanan di vaksin rutin, top 10 obat,
digital dan tokoh peningkatan ANC untuk pengampuan 4 layanan darurat, table top exercise
cakupan di seluruh Puskesmas, Posyandu, top 10 alkes by volume &
masyarakat kesehatan ibu & bayi. unggulan, kemitraan kesiapsiagaan krisis.
Indonesia. dan kunjungan rumah by value.
dengan world’s top
healthcare centers.

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; dalam & luar negeri, kemudahan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang penyetaraan nakes lulusan luar negeri.
efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi

7
Kebijakan
Penanggulangan PTM
Peraturan Menteri Kesehatan No. 71/2015 Tentang Penanggulangan PTM

Promosi Deteksi Perlindungan Penanganan


Kesehatan Dini Khusus Kasus
Perubahan Perilaku dan Identifikasi dan intervensi Vaksinasi (HPV) diawali Pemerataan akses & mutu
Pemberdayaan Masyarakat sejak dini faktor risiko proyek demonstrasi menuju melalui sistim pengampuan
melalui pendekatan edukasi dengan metode terbaik yang nasional dan rujukan
& upaya koersi sesuai dengan kebutuhan &
sumber daya)

ntas Program & Lintas Sektor

Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor 8


Substansi Intervensi

Promosi Perlindungan
Lokus Deteksi Dini/Skrining Tindakan Pengobatan
Kesehatan Khusus
Komunitas • Pencegahan faktor risiko (pola • Identifikasi faktor risiko • Intervensi perubahan perilaku
makan, rokok, aktifitas fisik, • Periksa TD, GD, IMT, (OR, pengaturan pola makan, stop
obesitas) lingkar perut di Posbindu, merokok)
• Kapanye Posyandu lansia, • Home visit, PIS PK
• Pemicuan perubahan perilaku oleh perkantoran, sekolah,
AoC PTM kampus, organisasi dll
• Kampanye GERMAS, CERDIK,
GENTAS, Rumah Tanpa Rokok,
Desa Tanpa Rokok, Keren Tanpa
Rokok
FKTP • Edukasi PATUH berobat / minum • Vaksinasi HPV • Periksa TD, GD, kolesterol, • Penanganan PRB
obat bagi anak SD IMT, lingkar perut, Gula • Pengobatan sesuai standar
• Perubahan gaya hidup kelas 5 dan 6 darah, IVA, Sadanis, PPK/PNPK
• Edukasi pada saat kunjungan PIS- Peeriksaan Taja Penglihatan • Rujuk ke RS jika tdk tercapai
PK dan Pendengaran target terapi dalam 3 bulan
• Periksa Carta Prediksi CVD • Audit medik terhadap penerapan
PPK/PNPK
Substansi Intervensi

Promosi Perlindungan
Lokus Deteksi Dini/Skrining Tindakan Pengobatan
Kesehatan Khusus
FKRTL • Edukasi PATUH berobat / minum • Deteksi komplikasi penyakit • Penanganan rujukan dari FKTP
obat • Pemeriksaan lain sesuai • Pengobatan sesuai standar
indikasi PPK/PNPK
• Konseling perubahan gaya hidup
• Penatalaksanaan
komplikasi/kerusakan organ target
• Menetapkan PRB sesuai indikasi
• Penguatan jejaring rujukan
pelayanan PTM
• Audit medik terhadap penerapan
PPK/PNPK
Strategi Integrasi - Kolaborasi

PIS-PK • KTR
• UBM
• Hipertensi (PRB DM, kanker, stroke, jantung, asma
dll)
• Gangguan &penglihatan pendengaran

SPM • Kanker payudara dan kanker leher rahim


• Hipertensi
• DM
• Gangguan pendengaran dan penglihatan

GERMAS • Penerapan KTR


• Diet seimbang
• Aktifitas fisik
• Deteksi Dini faktor risiko PTM
Topik

Fakta dan Permasalahan PTM di Indonesia


Pilar Penanggulangan PTM
Indikator RPJMN dan RENSTRA PTM

TOPIK
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis Kemenkes

Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

1 2 3 4 5
Misi Meningkatkan kesehatan 2 Perbaikan gizi masyarakat 2Meningkatkan Pencegahan 2 Pembudayaan Gerakan 2
reproduksi, ibu, anak dan dan Pengendalian Penyakit Masyarakat Hidup Sehat Memperkuat sistem kesehatan
remaja (GERMAS)

Terwujudnya pelayanan
Terciptanya sistem
kesehatan primer yang Tersedianya Pelayanan Terciptanya sistem Terpenuhinya SDM Terbangunnya tata Kelola,
pembiayaan kesehatan
Tujuan komprehensif dan berkualitas, Kesehatan Rujukan ketahanan kesehatan kesehatan yang kompeten inovasi, dan teknologi kesehatan
yang kompeten dan
serta Penguatan Pemberdayaan yang berkualitas yang tangguh dan berkeadilan yang berkualitas dan efektif
berkeadilan
Masyarakat

1. Menguatnya promotive 7. Menguatnya produksi 10. Terpenuhinya 12. Meningkatnya


4. Terpenuhinya sarpras, 15. Meningkatnya sistem
prevenntif di FKTP melalui alkes, bahan baku, obat, pembiayaan kesehatan pemenuhan dan pemerataan
alkes, obat dan BMHP pelayanan kesehatan dalam
UKBM dan pendekatan obat tradisional dan yang berkeadilan dan SDM Kesehatan yang
yankes rujukan ekosistem teknologi kesehatan
keluarga vaksin dalam negeri kegiatan promotive berkualitas
preventif yang terintegrasi dan transparan
Sasaran dalam mendukung kebijakan
Strategis kesehatan berbasis bukti
2. Terpenuhinya sarana, 5. Menguatnya tatakelola 13. Meningkatnya
8. Menguatnya kompetensi dan sistem
prasarana, obat, BMHP dan manajemen dan
surveilans yang adekuat 11. Menguatnya pendidikan pelatihan SDM
alkes yankes primer pelayanan spesialistik
pembiayaan kesehatan kesehatan 16. Meningkatnya kebijakan
nasional secara efektif, kesehatan berbasis bukti
efisien dan berkeadilan
6. Menguatnya dan
untuk m encapai 14. Meningkatnya sistem
3. Menguatnya tatakelola terdistribusinya mutu 9. Menguatnya sistem
Universal Health pembinaan jabatan
manajemen pelayanan dan RS, layanan unggulan penanganan bencana dan 17. Meningkatnya tatakelola
Coverage fungsional dan karier SDM
kolaborasi public-swasta dan pengembangan kedaruratan kesehatan
kesehatan pemerintahan yang baik
layanan lain

13
Indikator RPJMN Tahun 2020 - 2024

Target
No Indikator
2020 2021 2022 2023 2024

1 Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun (%) 9,1%*) 9,0 % 8,9 % 8,8 % 8,7 %

2 Prevalensi Obesitas pada penduduk Umur > 18 tahun 21,8% **) 21,8% 21,8% 21,8% 21,8%

*) Capaian: Riskesdas 2018 = 9,1%. Untuk Capaian tahun 2020-2022 tidak tersedia
**) Capaian Riskesdas 2018 = 21,8 %. Untuk Capaian tahun 2020-2022 tidak tersedia
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Program

Target
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Definisi Operasional Cara Perhitungan
Kegiatan/Indikator
2022 2023 2024

Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang


Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
melakukan deteksi dini faktor melakukan deteksi dini faktor risiko 514 514 514
deteksi dini faktor risiko
risiko PTM PTM
Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan melakukan pengendalian faktor melakukan pengendalian faktor risiko
43 63 90
pengendalian faktor risiko risiko PTM (hipertensi, diabetes PTM (hipertensi, diabetes dan
dan konsumsi merokok) konsumsi merokok)

Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-2024
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (1/3)

Target
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Definisi Operasional 2022 2023 2024
Kegiatan/Indikator
B06 B12 B06 B12 B06 B12
Persentase penduduk sesuai kelompok
sasaran yang mendapatkan skrining PTM
Prioritas yaitu Hipertensi, DM, Obesitas,
Persentase penduduk sesuai kelompok usia
Stroke, Jantung, PPOK, Kanker Payudara,
yang dilakukan 20 45 30 70 35 90
Kanker
skrining PTM prioritas
Leher Rahim, Katarak dan Kelainan
Refraksi, Tuli Kongenital, dan Otitis Media
Supurative Kronis (OMSK)

Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-2024
Sasaran Skrining PTM Prioritas
PTM Prioritas Sasaran
Hipertensi Penduduk usia ≥ 15 tahun
DM Penduduk usia ≥ 15 tahun
Obesitas Penduduk usia ≥ 15 tahun
Stroke Penderita Hipertensi dan DM usia ≥ 40 tahun
Jantung Penderita Hipertensi dan DM usia ≥ 40 tahun
PPOK Jumlah Perokok usia ≥ 40 tahun
Kanker Payudara Penduduk perempuan usia 30-50 tahun
Kanker Leher Rahim Penduduk perempuan usia 30-50 tahun
Katarak dan Kelainan Refraksi, Tuli Kongenital, dan
Otitis Media Supurative Kronis (OMSK) Penduduk usia 7 – 15 tahun dan ≥ 15 tahun
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (2/3)

Target
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Definisi Operasional 2022 2023 2024
Kegiatan/Indikator
B06 B12 B06 B12 B06 B12
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
Persentase kabupaten/kota yang minimal
pelayanan terpadu (Pandu) PTM di ≥ 80%
80% puskesmasnya melaksanakan 238 308 358 411 461 514
Puskesmas
Pelayanan Terpadu PTM (PANDU PTM)
Persentase penyandang hipertensi yang Persentase penyandang hipertensi yang
tekanan darahnya terkendali di tekanan darah sistolik dan diastolik turun
puskesmas/FKTP menjadi kurang dari 140/90 mmHg dalam 20 43 30 63 40 90
kurun waktu minimal 3 bulan atau 3 kali
pemeriksaan
Persentase penyandang diabetes melitus Persentase peyandang diabetes melitus
yang gula darahnya terkendali di yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau
puskesmas/FKTP gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl
15 36 25 58 40 90
sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau
HbA1c <7%
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
RENSTRA Tahun 2020 - 2024
Indikator Kinerja Kegiatan (3/3)

Target
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Definisi Operasional 2022 2023 2024
Kegiatan/Indikator
B06 B12 B06 B12 B06 B12
Jumlah kabupaten/kota yang Menerapkan Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa
350 424 450 474 490 514
Rokok dan/ atau menerapkan Kawasan
Tanpa Rokok dilebih dari 40% tatanan.
Jumlah kabupaten/kota yang Melakukan Jumlah kabupaten/kota yang memiliki lebih
pelayanan Upaya Berhenti Merokok dari 40% puskesmas yang
150 175 250 275 300 350
menyelenggarakan Layanan Upaya
Berhenti Merokok

Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-2024
Kesimpulan 1. Tren menunjukkan peningkatan prevalensi PTM di Indonesia
termasuk Penyebab angka kematian tertinggi
2. Fokus program PTM pada pencegahan dan pengendalian faktor
risiko serta melaksanakan meningkatkan kualitas kuratif dan
rehabilitasi
3. Indikator PTM dalam RPJMN 2020-2024 masih tetap menjadi
prioritas, dibutuhkan komitmen dan inovasi dari pemangku
kepentingan terkait
4. Program PTM harus diintegrasikan dengan program lainnya
seperti PIS-PK, SPM, GENTAS, GERMAS, SDIDTK, posbindu,
posyandu dan deteksi dini faktor risiko PTM lainnya, dengan
melibatkan OP terkait, Komite Daerah, ORMAS
5. SPM adalah KPI Bupati/walikota, diharapkan dapat menjadi daya
ungkit bagi Dinkes Kab/Kota
Definisi Operasional dan Cara Perhitungan IKK 1

Definisi Operasional
Persentase penduduk sesuai kelompok sasaran yang mendapatkan skrining PTM Prioritas yaitu Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK,
Kanker Payudara, Kanker Leher Rahim, Gangguan Indera (Katarak dan Kelainan Refraksi,Tuli Kongenital, dan Otitis Media Supurative Kronis
(OMSK))

Cara Perhitungan
Rerata persentase yang dihitung dengan cara : menjumlahkan persentase masing-masing skrining dibagi dengan 9.
Persentase masing-masing skrining dihitung dengan jumlah sasaran yang mendapatkan skrining (Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK,
Kanker Payudara, Kanker Leher Rahim, Gangguan Indera (Kelainan Refraksi, dan/atau Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)) dalam 1 tahun dibagi
jumlah sasaran masing-masing jenis skrining

Jumlah persentase capaian DD


(Hipertensi+DM+Obesitas+Stroke+Jantung+PPOK+Kanker Payudara+Kanker Leher Rahim+Indera)

9
Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini Hipertensi

Jumlah Penduduk Usia 15 tahun yang diperiksa tekanan darah di suatu wilayah
X 100%
Jumlah Penduduk Usia 15 tahun di suatu wilayah

Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini Obesitas

Jumlah Penduduk Usia 15 tahun yang diperiksa gula darah di suatu wilayah
X 100%
Jumlah Penduduk Usia 15 tahun di suatu wilayah
Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini DM
Jumlah Penduduk Usia 40 tahun dan penduduk usia 15-39 tahun dengan obesitas
yang diperiksa gula darah di suatu wilayah
X 100%
Jumlah sasaran dari penduduk Usia 40 tahun dan penduduk usia 15-39 tahun dengan obesitas di
suatu wilayah

Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini Stroke

Jumlah penderita Hipertensi dan DM usia 40 tahun yang diperiksa profil lipid di suatu wilayah
X 100%
Jumlah sasaran penderita Hipertensi dan DM usia 40 tahun di suatu wilayah
Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini Jantung
Jumlah penderita Hipertensi dan DM usia 40 tahun yang diperiksa EKG
di suatu wilayah
X 100%
Jumlah sasaran penderita Hipertensi dan DM usia 40 tahun di suatu wilayah

Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini PPOK

Jumlah perokok usia 40 tahun yang diperiksa PUMA di suatu wilayah


X 100%
Jumlah perokok usia 40 tahun di suatu wilayah
Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini Kanker Payudara
Jumlah Wanita usia 30 – 50 tahun yang dideteksi dini Kanker Payudara
dalam 3 tahun terakhir di suatu wilayah
X 100%
Jumlah sasaran dari penduduk Wanita usia 30 – 50 tahun pada tahun terakhir di suatu wilayah

Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim


Jumlah Wanita usia 30 – 50 tahun yang dideteksi dini Kanker Payudara
dalam 3 tahun terakhir di suatu wilayah
X 100%
Jumlah sasaran dari penduduk Wanita usia 30 – 50 tahun pada tahun terakhir di suatu wilayah
Rumus Perhitungan Cakupan Deteksi DiniGangguan Indera
Jumlah penduduk usia 7-15 DAN USIA ≥ 15 tahun yang dideteksi Gangguan Indera di suatu wilayah

X 100%
Jumlah sasaran dari penduduk usia 7-15 DAN USIA ≥ 15 tahun pada tahun di suatu wilayah

Anda mungkin juga menyukai