Pengendalian PTM
Terpadu di FKTP
( PJPD )
Prioritas nasional
pengendalian Hipertensi
Penyakit Jantung PJK
dan Pembuluh Stroke
Darah (PJPD) di Penyakit Ginjal
Indonesia adalah: Kronis
1.4
Kanker 1.8
Penyakit Ginjal 2
Kronis 3.8
12.1
Stroke 10.9
1.5
Penyakit Jantung 1.5
6.9
Diabetes Melitus 8.5
8.2
Kecelakaan 9.2
25.8
Hipertensi 34.1
Date
Sumber : JNC VII, 2003 Pelatihan Teknis Pandu 2021 9
PENTING
• Pengontrolan Hipertensi dimulai dengan Pengukuran TD yang akurat
• Survei menunjukkan medis dan paramedis jarang mengikuti
petunjuk pengukuran TD yang benar
• Kesalahan Klasifikasi TD karena :
• Cara pengukuran yang tidak akurat
• Variasi Tekanan Darah
• Kecenderungan TD yang meningkat saat ada tenaga medis
Aktifitas fisik Olah raga teratur : jalan kaki 30-45 menit 4-9 mmHg
(3 km)/hari – 5 kali per-minggu
• Jika datang dengan riwayat merokok dengan gejala sering makan, sering
minum, sering kencing, gemuk karena penyakit metabolik, maka dokter juga
harus memikirkan apakah pasien juga memilki kemungkinan PTM lainnya,
seperti penyakit jantung.
ANGINA STABIL
-Lakukan konseling dan edukasi kesehatan
-Berikan Isosorbid dinitrat 5mg sublingual untuk mengatasi nyeri dada (jika tidak
ada kontra indikasi)
-Aspirin (yang dapat larut/soluble) 80 - 160 mg per hari
-Atenolol 50 – 100 mg/hari atau Bisoprolol 5 mg/hari, terapi lini pertama untuk
mengatasi gejala (jika tidak ada kontra indikasi)
-Jika pasien intoleran terhadap -blocker atau tidak dapat dikontrol dengan -
blocker, tatalaksana dengan Ca-channel Blockers (contoh : Amlodipine
5-10mg/hari)
-Berikan Simvastatin 10-40 mg/hari
RIWAYAT INFARK MIOKARD
-Lakukan konseling dan edukasi kesehatan
-Berikan Aspirin (yang dapat larut/soluble) 75-150 mg per hari
-Penghambat (-blocker) setidaknya selama 1 tahun (Atenolol 50-100 mg/hari atau
Bisoprolol 5mg/hari) (jika tidak ada kontra indikasi)
-ACE-inhibitor jika gagal jantung atau infark luas (contoh : Enalapril 10-20mg/hari)
-Simvastatin 10-40mg/hari
-Isosorbid dinitrat 5 mg sublingual untuk mengatasi nyeri dada (jika tidak ada kontra
indikasi)
2) Stroke Perdarahan
Pecahnya pembuluh darah otak. terjadi apabila pembuluh
darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
Kompetensi 3B
Date Pelatihan Teknis Pandu 2021 22
Date Pelatihan Teknis Pandu 2021 23
DETEKSI DINI STROKE
1) Stroke FAKTOR RISIKO RISIKO
TINGGI
HATI-HATI RISIKO
RENDAH
Prone Tekanan darah >140/90
mmHg atau
120-139/80-
89 mmHg
<120/80
mmHg
Profile tidak
diketahui
Fibrilasi atrium Denyut Saya tidak Denyut
jantung tidak tahu jantung
teratur teratur
Merokok Perokok Mencoba Bukan
berhenti perokok
Kolesterol total >240 200 – 239 <200 mg/dL
mg/dL atau mg/dL
tidak
diketahui
Diabetes Ya Borderline Tidak
Aktivitas/latihan Malas Kadang- Aktivitas
kadang latihan
teratur
Diet Berat Sedikit Berat badan
badan kelebihan normal
berlebihan berat badan
Stroke di keluarga Ya Tidak tahu Tidak
TOTAL SKOR Risiko Hati-hati Risiko
tinggi rendah
Hipertensi
Prevalensi Hipertensi 34,1 %
34,1 % Prevalensi Terendah sebesar 22,2% dan Prevalensi Tertinggi
sebesar 44,1 %
Prevalensi Obesitas 21,8 %
Obesitas
2,0%
Prevalensi Terendah sebesar 0,9% Prevalensi Tertinggi sebesar 3,4 %
1) Jejaring Penyakit
Yang termasuk penyakit adalah DM, Hipertensi, Jantung, Asma, PPOK, Epilepsi dan Schizophenia,Stroke dan SLE.
• Obat Tambahan
Obat yang mutlak diberikan bersama obat utama dan di resepkan pleh dokter spesialis/sub spesialis di FKRTL untuk
mengtasi penyakit penyerta/mengurangi efek samping akibat obat utama.
• Obat PRB diberikan untuk kebutuhan maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali peresepan dan harus sama dengan daftar obat
formularium nasional untuk obat PRB serta ketentuan lain yang berlaku, yang diperolehdi apotik atau depo farmasi yang
bekerjasama dengan BPJS kesehatan (jejaring apotik).
Upaya Rehabilitatif PTM
• Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan pusing sejak 3 hari yang
lalu. Pusing dirasakan hilang timbul, sesak nafas dan nyeri dada di sangkal. Pasien diketahui
memiliki hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, merokok satu bungkus per hari.
• Dari pemeriksaan fisik di dapatkan: TD 170/100 mmHg, nadi 90 x/mnt, pernafasan 20 x/mnt dan
Suhu 37,2 °C . Pemeriksaan jantung, paru, abdomen dan ekstrimitas dalam batas normal.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut: Kolesterol total pasien 305
mg/dl, gula darah puasa 180 mg/dl dan gula darah 2 jam PP 250 mg/dl.
• Pertanyaan?
• Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kejadian Kardiovaskular
beserta target terapinya?
Studi Kasus
Kelompok 2
• Seorang perempuan berusia 47 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan dada tidak enak sejak 5
hari yang lalu. Nyeri dada pasien tidak khas. Sesak nafas di sangkal. Pasien diketahui memiliki
hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, tidak merokok.
• Dari pemeriksaan fisik di dapatkan TD 160/90 mmHg, nadi 88 x/mnt, pernafasan 20 x/mnt. Suhu 36,8
°C . Pemeriksaan jantung, paru, abdomen dan ekstrimitas dalam batas normal.
• Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut: Kolesterol total pasien 280 mg/dl,
gula darah puasa 90 mg/dl dan gula darah 2 jam PP 140 mg/dl.
• Pertanyaan?
• Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kejadian Kardiovaskular beserta
target terapinya?
Date Pelatihan Teknis Pandu 2021 35