HYPERCHOLESTEROL
1.1 Pengertian
Kolesterol adalah suatu lemak yang dibuat didalam hati dan lemak jenuh
dalam makanan. Kolesterol dalam darah memiliki kadar tersendiri, jika terlalu
tinggi kadar kolerterol dalam darah maka akan semakin meningkatkan resiko
penyakit (Stoppard, 2010).
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya konsentrasi
kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton dan Hall, 2008).
Hiperkolesterolemia merupakan kondisi dimana konsentrasi kolesterol
dalam darah terjadi peningkatan melebihi nilai normal (>200 mg/dL) (Guyton &
Hall, 2008; NCEP, 2011).
1.2 Etiologi
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa
disebabkan oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan
hiperkoleterolemia poligenik. Terdapat juga faktor sekunder akibat dari penyakit
lain seperti diabetes mellitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak
jenuh (saturated fat), kegemukan dan kurang olahraga.
1.3 Klasifikasi
Klasifikasi Kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu jenis dan kadar kolesterol.
1. Jenis Kolesterol
a. Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL atau sering juga disebut sebagai kolesterol jahat, LDL
lipoprotein deposito kolesterol bersama didalam dinding arteri, yang
menyebabkan terjadinya pembentukan zat yang keras, tebal (Yovina,
2012).
b. High Density Lipoprotein (HDL)
HDL adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh manusia, fungsi
dari HDL yaitu mengangkut LDL didalam jaringan perifer ke hepar
akan membersihkan lemak-lemak yang menempel di pembuluh darah
yang kemudian akan dikeluarkan melalui saluran empedu dalam
bentuk lemak empedu (Sutanto, 2010).
2. Kadar Kolesterol
Berdasarkan National Institutes of Health, Detection, Evaluation, dan Treatment
of High Blood Cholesterol in Adults III
1.4 Patofisiologi
Kolesterol yang terkandung didalam darah hanya seperempat yang berasal
dari sari makanan yang diserap oleh saluran pencernaan, kemudian sisanya akan
diproduksi oleh tubuh melalui sel-sel hati. Ketika dicerna didalam usus, lemak
yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida,
fosfolipid, dan asam lemak bebas. Di dalam hati, ikatan lemak akan diuraikan
sehingga akan membentuk kembali keempat unsur lemak. Kemudian, asam lemak
yang telah terbentuk akan digunakan sebagai sumber energi dan bila jumlahnya
berlebih maka akan disimpan dalam jaringan lemak. Bila asupan kolesterol tidak
dapat mecukupi, maka sel hati yang akan memproduksinya. Jika terjadi kelebihan
kolesterol maka akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang sering disebut juga
sebagai HDL untuk kemudian akan dibawa ke hati, yang akan diuraikan dan
dibuang ke dalam kandung empedu (Sutanto, 2010).
Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel
perusak. Bila ini terjadi selama bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk pada
dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercambur dengan
protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang kemudian dapat
berkembang menjadi aterosklerosis (Almatsier, 2004).
1.5 Pathway
1.9 Penatalaksanaan
Tatalaksana hiperkolesterolemia di indonesia menurut perkeni (2004) sesuai
dengan NCEP-ATP III terdiri dari terapi non farmakologi disebut TLC dan terapi
farmakologi.
1.10 Komplikasi
Bila tidak ditangani, hiperkolesterolemia dapat menyebabkan aterosklerosis,
yaitu menumpuknya kolesterol di dinding pembuluh darah. Penumpukan tersebut
akan menyumbat aliran darah dan memicu komplikasi, seperti:
1. Penyakit jantung koroner. Sumbatan pada pembuluh darah yang
menyuplai darah ke jantung akan menimbulkan gejala penyakit jantung
koroner, misalnya nyeri dada (angina).
2. Stroke. Stroke terjadi bila aliran darah ke bagian otak penderita tersumbat
oleh gumpalan darah.
3. Serangan jantung. Bila tumpukan kolesterol (plak) pada pembuluh darah
pecah, bekuan darah dapat terbentuk di lokasi plak. Bekuan darah ini akan
menyumbat aliran darah ke jantung, dan memicu serangan jantung.
DIAGNOSA
NOC DAN INDIKATOR
NO. KEPERAWATAN URAIAN AKTIVITAS RENCANA
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR
DITEGAKKAN / KODE TINDAKAN (NIC)
TARGET
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko penurunan curah Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 1 Skrining kesehatan 6520
1. x 24 jam masalah Resiko penurunan curah
jantung berhubungan dengan 1. Dapatkan riwayat kesehatan yang sesuai, termasuk
perubahan kontraktilitas jantung teratasi sebagian:
Kriteria hasil: deskripsi kebiasaan kesehtan, faktor resiko, dan
pembuluh darah (00209)
Pengetahuan: Manajemen penyakit jantung
obat-obatan.
(1830)
Kode Indikator S ST 2. Dapatka riwayat kesehatan keluarga.
Indikat A 3. Ukur tekanan darah, BB, lemak tubuh, kolesterol,
or
183002 Tanda dan 2 5 yang sesuai.
gejala awal 4. Berikan hasil skrining kepada pasien.
penyakit 5. Lakukan pengkajian fisik, yang sesuai.
183003 Tanda dan 2 5
gejala 6. Jadwalkan pertemuan untuk meningkatkan efisiensi
memburukn dan rawatan individual.
ya penyakit
183004 Manfaat 3 5
manajemen
penyakit
183005 Strategi 2 5
untuk
mengurangi
factor
resiko
183011 Strategi 2 5
untuk
meningkatk
an
kepatuhan
diet
183013 Pentingnya 2 5
pemantauan
berat badan
183031 Aktivitas 2 5
fisik yang
di
rekomendas
ikan
Keterangan:
1. Tidak Ada Pengetahuan
2. Pengetahuan Terbatas
3. Pengetahuan Sedang
4. Pengetahuan Banyak
5. Pengetahuan Sangat Banyak
DIAGNOSA
NOC DAN INDIKATOR
NO. KEPERAWATAN URAIAN AKTIVITAS RENCANA
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR
DITEGAKKAN / KODE TINDAKAN (NIC)
TARGET
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 1 Manajemen Nyeri (1400)
2. x 24 jam masalah Nyeri akut teratasi sebagian: 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
dengan peredaran darah tidak
lancar (kesemutan) (00132) Kriteria hasil: meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
Pengetahuan: Manajemen Nyeri (1843) frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnyanyeri
Kode Indikator S ST dan factor pencetus
Indikat A 2. Kurangi factor yang dapat meningkatkan nyeri
or 3. Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
184302 Tanda dan 2 5 menangani nyeri dengan tepat
4. Dukung istirahat atau tidur yang adekuat untuk
gejala nyeri
membantu penurunan nyeri
184320 Pembatasan 2 5
5. Berikan informasi untuk meningkatkan
aktivitas pengetahuan dan respon keluarga terhadap
184333 Manfaat 3 5 pengalaman nyeri
pemijatan
184335 Manfaat 2 5
modifikasi
gaya hidup
184338 Tahu kapan 3 5
untuk
mendapatka
n bantuan
dari
seorang
professiona
l kesehatan
Keterangan:
1. Tidak Ada Pengetahuan
2. Pengetahuan Terbatas
3. Pengetahuan Sedang
4. Pengetahuan Banyak
5. Pengetahuan Sangat Banyak
Daftar Pustaka