Anda di halaman 1dari 32

Upaya Pencegahan dan

Pengendalian PTM
Terpadu di FKTP
Disampaikan pada :
Pelatihan PANDU PTM di FKTP
KAB SUBANG
BANDUNG, 5-10 JUNI 2023
Nama : dr. Hanhan Siti
Hasanah,M.H.

Jabatan : Kepala Bidang


Penyediaan Pelayanan Dinkes
Kabupaten Bandung

PANDU PTM 2023


TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu melakukan Pencegahan


Terpadu PTM di FKTP
Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:

•Menjelaskan pengertian Penyakit jantung & pembuluh darah dan faktor


risikonya
•Melakukan upaya promotif dan preventif Penyakit jantung & pembuluh darah
•Melakukan deteksi dini faktor risiko Penyakit jantung & pembuluh darah

PANDU PTM 2023 3


POKOK BAHASAN
1) Pengertian PTM
• Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
• Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
• Penyakit Paru Kronik
• Penyakit Kanker
• Gangguan Indera dan Fungsional

2) Upaya Promotif dan Preventif Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


3) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
PANDU PTM 2023 4
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak bisa


ditularkan dari orang ke orang dan perkembangannya berjalan
perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronik)
1) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
2) Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
3) Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi
4) Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
5) Gangguan Indera dan Fungsional
PANDU PTM 2023 5
PENYAKIT JANTUNG
DAN
PEMBULUH DARAH

PANDU 2023 6
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler),
yaitu penyakit yang menyangkut jantung itu sendiri dan
pembuluh-pembuluh darah.

Prioritas nasional
pengendalian Hipertensi
Penyakit Jantung PJK
dan Pembuluh Stroke
Darah (PJPD) di Penyakit Ginjal
Indonesia adalah: Kronis

PANDU 2023 7
PROPORSI PENYAKIT TIDAK MENULAR
RKD 2013 RKD 2018

1.4
Kanker 1.8

Penyakit Ginjal 2
Kronis 3.8

12.1
Stroke 10.9

1.5
Penyakit Jantung 1.5

6.9
Diabetes Melitus 8.5

8.2
Kecelakaan 9.2

25.8
Hipertensi 34.1

PANDU 2023 8
10 PENYEBAB KEMATIAN DI INDONESIA
Date Your Footer Here 10
HIPERTENSI
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah secara menetap ≥ 140/90 mmHg.
 Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga penderita
tidak merasa sakit.
 Kompetensi 4A

PANDU 2023 11
KLASIFIKASI HIPERTENSI

Sumber : JNC VII, 2003 12


PENTING
• Pengontrolan Hipertensi dimulai dengan Pengukuran TD yang akurat
• Survei menunjukkan medis dan paramedis jarang mengikuti
petunjuk pengukuran TD yang benar
• Kesalahan Klasifikasi TD karena :
• Cara pengukuran yang tidak akurat
• Variasi Tekanan Darah
• Kecenderungan TD yang meningkat saat ada tenaga medis

PANDU 2023 13
PANDU 2023 14
DAMPAK MODIFIKASI GAYA HIDUP
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
Modifikasi Rekomendasi Penurunan TD (mmHg)

Berat badan Pertahankan IMT 18,5 – 22.9 kg/m2* 5-20mmHg/penurunan 10


kg
Diet sehat Konsumsi sayur & buah cukup, hindari 8-14 mmHg
lemak
Batasi garam Konsumsi garam < 1 sendok teh kecil 2-8 mmHg

Aktifitas fisik Olah raga teratur : jalan kaki 30-45 menit 4-9 mmHg
(3 km)/hari – 5 kali per-minggu

Batasi alkohol Laki-laki : 2 unit minuman/hari 2-4 mmHg


Perempuan : 1 unit minuman/hari

PANDU 2023 15
TATALAKSANA HIPERTENSI

PANDU 2023 16
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
Pengertian :
Penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan dan penyumbatan
pembuluh arteri koroner akibat proses aterosklerosis, spasme atau
kombinasi keduanya.

Gejala dan Tanda :


 Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat,
Kompetensi 3B
rasa sakit, terjepit, atau terbakar di dada
 Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
 Lamanya 20 menit bahkan lebih.
 Disertai keringat dingin, rasa lemah,
berdebar
PANDU 2023 17
PANDU 2023 18
STROKE
Disebut sebagai "serangan otak", disebabkan oleh kurangnya aliran
darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan
pendarahan di otak.
Stroke dibedakan menjadi 2:
1) Stroke Iskemik
Sumbatan arteri yang menuju otak atau perfusi otak
inadekuat. Trombosis dan Emboli (serangan berat, saat
aktivitas)

2) Stroke Perdarahan
Pecahnya pembuluh darah otak. terjadi apabila pembuluh
darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
Kompetensi 3B
PANDU 2023 19
20
DETEKSI DINI STROKE
1) Stroke FAKTOR RISIKO RISIKO
TINGGI
HATI-HATI RISIKO
RENDAH
Prone Tekanan darah >140/90
mmHg atau
120-139/80-
89 mmHg
<120/80
mmHg
Profile tidak
diketahui
Fibrilasi atrium Denyut Saya tidak Denyut
jantung tidak tahu jantung
teratur teratur
Merokok Perokok Mencoba Bukan
berhenti perokok
Kolesterol total >240 200 – 239 <200 mg/dL
mg/dL atau mg/dL
tidak
diketahui
Diabetes Ya Borderline Tidak
Aktivitas/latihan Malas Kadang- Aktivitas
kadang latihan
teratur
Diet Berat Sedikit Berat badan
badan kelebihan normal
berlebihan berat badan
Stroke di keluarga Ya Tidak tahu Tidak
TOTAL SKOR Risiko Hati-hati Risiko
tinggi rendah

21
2) Montreal Cognitif
Assesment (MoCA)-Ina

22
PENYAKIT GINJAL KRONIS

Penyakit ginjal kronis , biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya


menahun. Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga
penyakit ini sering terlambat diketahui.
•PGK didefinisikan sebagai kelainan pada urin atau darah atau
kelainan morfologi yang berlangsung lebih dari 3 bulan, disertai
dengan bila ditemukan satu atau lebih tanda :
1.Albumin urin
2.Terdapat sedimen urin yang abnormal,
3.Elektrolit abnormal,
4.Riwayat transplantasi ginjal,
5.Penurunan LFG : < 60 ml/mnt/ 173m2

PANDU 2023 23
24
FAKTOR RISIKO UTAMA PENYAKIT GINJAL
KRONIS DI INDONESIA

Hipertensi
Prevalensi Hipertensi 34,1 %
34,1 % Prevalensi Terendah sebesar 22,2% dan Prevalensi Tertinggi
sebesar 44,1 %
Prevalensi Obesitas 21,8 %
Obesitas

21,8 % Prevalensi Terendah sebesar 10,3% Prevalensi Tertinggi sebesar


30,2 %
Diabetes

Prevalensi Diabetes Melitus (diagnosis) 2,0 %


Melitus

2,0%
Prevalensi Terendah sebesar 0,9% Prevalensi Tertinggi sebesar 3,4 %

Sumber : Riskesdas, 2018


26
ToT Penanggulangan Penyakit Kardioserebrovaskuler di
27
Fasyankes
Praktek pengukuran tekanan darah

Praktek pengukuran kolesterol darah

28
Evaluasi

Apa saja persiapan pengukuran TD

29
Persiapan pengukuran

1. Pasien sebaiknya duduk nyaman bersandar dan lengan ditopang setinggi


jantung.
2. Kaki menyentuh lantai dan tidak bersilang
3. Tidak ada cemas, nyeri , stres
4. Tidak ada kafein dan Nikotin 30 menit sebelum pengukuran.
5. Tidak sedang minum obat adrenergic stimulants , seperti
phenylephrine / pseudoephedrine
6. Kandung kemih tidak penuh
7. Tidak menggunakan baju yang ketat.
8. Tempat pengukuran yang nyaman
9. Istirahat 5 menit sebelum pengukuran
10. Pasien tidak berbicara saat sedang pengukuran
AYO...PRAKTEK
DETEKSI DINI
PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH DI FKTP

Anda mungkin juga menyukai