Prof. Dr. dr. Idris Idham, SpJP (K), FIHA, FACC, FESC, FASCC
PENDIDIKAN
• Dokter Umum, FK UGM, 1972
• Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, FK UI, 1983
• Pendidikan Kardiologi Invasif dan Nuklir, Austin Hospital, Melbourne, AU, 1992
• Non-Invasive Cardio & Pacemaker Impl, Royal Melbourne Hospital, AU, 1993
• Pendidikan Doktor, FK UNAIR, 2000
PEKERJAAN
• Staf Pengajar Bagian Kardiologi FKUI, 1983-sekarang
• Staf UPF Kegawatan Kardiovaskular, PJPDN Harapan Kita, 1983-sekarang
• Guru Besar Tetap FKUI, 2004-sekarang
ORGANISASI
• Presiden PP PERKI, 2004-2006
• Presiden ASEAN Federation of Cardiology, 2007-2008
• Koordinator Dewan Penasihat PB IDI, 2007-2008
• Ketua Komisi C SAF FKUI, 2008-2010
• Sekretaris Kolegium Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, 2008-2010
2
Posisi PERKI
• Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia (PERKI) berpendapat, dokter
umum/dokter keluarga adalah mitra strategis
dalam pelayanan kardioavaskular nasional
• Dokter umum/dokter keluarga memiliki
kualifikasi plus, merujuk pasien ke SpJP
untuk permintaan tertentu, untuk kemudian
pasien dikembalikan ke dokter yang merujuk.
8
TUJUAN
Meningkatkan taraf kes-mas dengan menurunkan mortalitas dan
morbiditas penyakit kardiovaskular
Pelayanan mencakup:
1. Pelayanan preventif promotif
2. Pelayanan diagnostik
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayanan rehabilitatif
Untuk efisiensi dan efektivitas, pelayanan diatur dalam suatu
sistim rujukan dan jaringan pelayanan (networking)
10
Tujuan
• Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai cara hidup sehat ,
khususnya kesehatan kardiovaskular.
• Meningkatkan kegiatan aktif masyarakat untuk meningkatkan taraf
kesehatannya.
PELAYANAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium 4. Diagnostik invasif
2. Radiologi a. Kateterisasi /
3. Diagnostik non-invasif penyadapan jantung
a. EKG.
b. Angiografi
b. Uji latih jantung.
c. Flebografi.
c. Echo & doppler.
d. USG & doppler vaskuler. d. Elektrofisiologi.
e. Tilt table test. e. Biopsi jantung
f. Heart scan. f. dll.
12
PELAYANAN KURATIF
Dibagi berdasarkan tingkat kecanggihannya (tingkat primer, sekunder, tersier
dan kuartener), pelayanan dilakukan di berbagai level fasilitas pelayanan
(klinik/praktek dokter, rumah sakit berbagai kelas sampai rumah sakit
pusat kardiovaskular).
Upaya kuratif kardiovaskuler meliputi:
1. Pelayanan rawat jalan.
2. Pelayanan rawat inap.
3. Pelayanan gawat darurat.
4. Pelayanan rawat intensif.
5. Pelayanan intervensi kardiovaskuler.
6. Pelayanan bedah kardiovaskuler.
13
Penderita berisiko tinggi pasca rawat serangan jantung, pasca rawat bedah
kardiovaskular menjalani rehabilitasi di bawah pengawasan petugas terlatih
di rumah sakit.
REKOMENDASI
1. Perlu dipikirkan pelatihan kardiovaskular untuk
dokter keluarga.
2. Lebih banyak dokter keluarga yang mengikuti
pendidikan SpJP, untuk kemudian menjadi
konsultan khusus untuk dokter keluarga.
3. Konsil Kedokteran bersama dengan Kolegium
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
perlu menetapkan secara resmi kompetensi
dokter keluarga dalam penanganan penyakit
kardiovaskular.
20
TERIMA KASIH