Disusun oleh
T.A 2022/2023
KONSELING MODEL TRANSTEORITIK DALAM PERUBAHAN
Model Transteoritik
Pada tahap ini, seorang perokok mulai memikirkan suatu saat ia harus mengakhiri
perilaku merokok karena berbagai efek negatif rokok mulai terasa karena belum dapat
membuat suatu komitmen terhadap perilaku merokok, mereka akan mencari saat dan kondisi
yang tepat untuk dapat memotivasi berhenti merokok. Proses perubahan yang terjadi pada
tahap ini meliputi consciousness raising, yaitu kondisi individu yang menemukan dan
mempelajari fakta baru, ide, dan tips yang mendukung perubahan menuju perilaku sehat;
dramatic relief, yaitu merasakan perasaan negatif, seperti ketakutan atau kecemasan terhadap
risiko pelaksanaan perilaku yang tidak sehat; environmental reevaluation, yaitu menyadari
pengaruh negatif dari perilaku yang tidak sehat atau pengaruh positif dari perilaku sehat pada
lingkungan sekitar individu; dan self-reevaluation, yaitu menyadari bahwa perubahan
perilaku penting sebagai bagian dari identitas diri.
Ketiga, preparation, yaitu tahap ketika individu berniat mengubah perilaku dalam
waktu dekat. Pada tahap ini perokok telah siap untuk berhenti. Proses perubahan yang terjadi
pada tahap ini adalah self-liberation, individu membuat komitmen yang kuat untuk berubah.
Pada beberapa kasus, perokok mulai membuat rencana berhenti seperti menentukan kapan
akan berhenti atau mengurangi jumlah penggunaan rokok. Beberapa individu mulai
memikirkan strategi yang dilakukan pada hari dia harus berhenti.
Kesimpulan
Masalah merokok adalah masalah global yang terlalu besar untuk ditangani secara
terpisah. Penghentian perilaku merokok remaja berpotensi besar untuk menyelamatkan
banyak nyawa dan memberikan kesempatan hidup yang lebih baik. Upaya-upaya yang
dilakukan untuk menghentikan perilaku merokok pada remaja akan memberikan beberapa
pelajaran berharga untuk direnungkan saat kita mempertimbangkan bentuk intervensi yang
efektif. Tidak peduli, pendekatan yang bersifat individual, kelompok atau intervensi
komunitas merupa-kan investasi yang baik. Suatu pendekatan yang komprehensif perlu
dilakukan untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar. Perubahan besar dalam status
kesehatan remaja dengan kehidupan tanpa rokok akan terjadi. Apa norma-norma sosial
berhubungan dengan pemakaian dan perilaku merokok perlu diubah. Hal ini membutuhkan
waktu yang tidak singkat. Mengubah perilaku remaja melalui konseling merupakan salah satu
upaya untuk mengintervensi remaja. Pemberian konseling tersebut akan lebih efektif, semua
yang dilakukan dengan pendekatan model transteoritik, memperhatikan kesiapan klien untuk
menerima informasi dan mengubah perilaku.
Komunikasi persuasif
juga bisa diberikan terutama pada saat perawat akan melakukan izin tindakan tertentu
atau informed consent. Perawat bisa menjelaskan apa keuntungan dan resiko dari tindakan
yang akan dilakukan menggunakan komunikasi persuasif, dengan harapan pasien dan
keluarga mampu mengerti untuk menyetujui dilakukannya tindakan. Bila keluarga tetap
menolak untuk dilakukan tindakan, seorang perawat tidak boleh memaksa dan bisa
memberikan surat penolakan tindakan.
Untuk melakukannya kita bisa mengatakan pada klien misalnya, “Tindakan ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi hemoglobin bapak saat ini melalui pemeriksaan
laboratorium, sehingga saya akan melakukan pengambilan sampel darah melalui akses
pembuluh darah yang ada di lengan Bapak”.
Bagaimana contoh penerapan health belief model. Mengingat besarnya manfaat dari
teori health belief model ini maka seharusnya teori health belief model ini tidak hanya
terbatas ilmu yang dipelajari kemudian dilupakan begitu saja. Mengetahui konsep dari health
belief model. Melalui teori health belief model kita mampu mempelajari perilaku kesehatan
masyarakat yang akan mempermudah pemahaman tehadap perubahan kualitas kesehatan
masyarakat. Melalui pemahaman dan pengaplikasian teori health belief model yang baik akan
tercipta kualitas kesehatan masyarakat indonesia yg baik pula. Model transteori sejalan
dengan teori teori. Pengertian health belief model dikemukakan pertama kali oleh resenstock
1966 kemudian disempurnakan oleh becker dkk 1970 dan 1980sejak tahun 1974 teori health
belief model telah menjadi perhatian para penelitimodel teori ini. Health belief model teori
kepercayaan kesehatan health belief model hbm rosenstock 1966 becker 1970 1980 hbm
dikemukakan pertama oleh rosenstock 1966 kemudian disempurnakan oleh becker dkk 1970
dan 1980 hbm digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan preventif dan juga. Ada
yang takut tertular penyakit itu tapi ada juga yang menganggap penyakit itu tidak begitu
parah ataupun individu itu merasa tidak akan tertular olehnya karena diantara anggota
keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker. Health belief model model kepercayaan
kesehatan. 13 tujuan sejalan dengan rumusan maslah diatas amak tujuan dari penulisan
masalah ini adalah. 12 tujuan penulisan 2. Health belief model 11 bab ii kajian pustaka a.
Penelitian osteoporosis dalam jurnal berjudul an examination of how osteoporosis could be
treated by the health belief model hbm which is a systematic mode of predicting and thus
preventing health behavior yang tahun 2004 disebutkan bahwa penelitian mengenai
osteoporosis di amerika ini menggunakan hbm karena hbm merupakan metode promosi.
Sebukant dan jelaskan komponen health belief model. Inilah pembahasan selengkapnya
mengenai contoh kasus teori health belief model. Admin dari blog Seputar Model 2019 juga
mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait
4. Tidak mahal
Contoh :
Seorang wanita telah mempunyai beberapa orang anak danmengetahui bahwa masih
potensial untuk hamil sampai beberapatahun mendatang. Melihat kesehatan dan status
ekonomitetangganya menjadi rusak karena terlalu banyak anak danMendengar bahwa teknik
kontrasepsi tertentu menunjukkanefektivitas sebesar 95 % aman dan tidak mahal maka
dianjurkan oleh petugas kesehatannya agar mulai memakai kontraseps ”
Kelemahan :
1.Prekontemplasi:
2. Kontemplasi:
3. Aksi:
Contoh :
Seorang Ibu karena kurang mendapat pengetahuan dan pelatihantidak pernah berfikir
untuk menutup makanan, memasak air minumatau menjaga kebersihan dapur. Setelah
mendengar siaran radiotentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah,
ia mulai berkontemplasi untuk mengambil aksi menjagakebersihan di rumah. Kemudian ia
mencari informasi dari tetanggadan petugas kesehatan setempat akhirnya memulai
prosesperubahan perilaku. Setelah satu periode waktu, ibu tersebutmenutup makanan,
memasak air minum dan menjaga kebersihanlingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari
Pengertian Teori Atribusi
Secara sederhana, teori atribusi merupakan teori berusaha untuk menerangkan perihal
perilaku yang ada pada seseorang. Melalui teori ini, kita akan mempelajari proses ketika
seseorang menginterpretasikan peristiwa, alasan, atau sebab dari perilaku yang dilakukan.
Teori atribusi dikembangkan oleh Fritz Heider, pada tahun 1958 yang menjelaskan
bahwa perilaku seseorang akan ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal, yaitu
faktor-faktor yang berasal dari diri seseorang, dan kekuatan eksternal, yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar diri seseorang. Temuan dan teorinya kemudian dikembangkan lebih
lanjut oleh Harold Kelley dan Bernard Weiner.
Teori ini menjelaskan situasi di sekitar yang menyebabkan perilaku seseorang dalam
persepsi sosial disebut dengan dispositional attributions dan situasional attributions.
Dispositional atributions merupakan penyebab internal yang mengacu pada aspek perilaku
individual yang ada dalam diri seseorang, misalnya kepribadian, persepsi diri, kemampuan,
dan motivasi. Sedangkan situasional attributions merupakan penyebab eksternal yang
mengacu pada lingkungan sekitar yang dapat memengaruhi perilaku, misalnya kondisi sosial,
nilai-nilai sosial, dan pandangan masyarakat.
Pada dasarnya teori atribusi menyatakan bahwa bila seseorang mengamati perilaku
orang lain, mereka mencoba untuk menentukan apakah perilaku itu ditimbulkan secara
internal atau eksternal. Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang
diyakini berada dibawah kendali individu itu sendiri, sedangkan perilaku yang disebabkan
secara eksternal adalah perilaku yang dipengaruhi dari luar, artinya individu akan terpaksa
berperilaku karena situasi atau lingkungan.
Contoh Atribusi
Selain dari tiga hal ini, masih ada beberapa hal yang menjadi penentu. Contoh atribusi
misalnya, apakah seseorang cemas karena mereka memang mudah cemas atau karena ada hal
yang buruk terjadi?.
Ketika seseorang di nyatakan sakit misalnya dia mengalami kanker rahim
Dari situlah tingkat kekawatiran seseorang bertambah tinggi karna dia merasa dengan waktu
cepat dia akan mati .
Kasus
Jika seseorang diyatakan stanting maka kita bisa mengkaji lebidulu keadan dan kebutuhan
nya apah terpenuhi atau tidak jika keadan ekonomi tidak stabil maka kemukinan akan terjadi
stanting karna dalam keluargan kuranya pendapatan.
Konsekuensi
Konsekuensi adalah dampak dari apa yang akan terjadi jika sesuatu hal terjadi
Kasus
Jika kita membuang sampah sembarangan makan akan terjadi wabah penyakit salalah
satunya adalah membuat anak anak cacingan,deman berdarah .