Anda di halaman 1dari 3

Jajanan Sehat VS Jajanan Tidak Sehat

Pada tanggal 20 Maret 2017 Sekolah Kanaan Global mengadakan seminar kesehatan
tentang Jajanan Sehat untuk siswa TK dan SD. Acara seminar tersebut dibawakan
oleh dokter Jovita Amelia seorang dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Ciputra.

Mengapa Jajanan Sehat?

Usia TK dan SD adalah usia dimana anak sudah mulai suka jajan. Kemungkinan orang
tua akan mengalami kesulitan untuk melarang anaknya untuk tidak berjajan. Ada
banyak jajanan-jajanan yang tidak sehat di jual di luar rumah atau di kantin sekolah.
Warna makanan yang menarik dan kelihatan enak justru membuat anak lebih
menyukai jajanan tersebut. Jika dibiarkan maka anak kemungkinan akan mengalami
sakit pencernaan. Untuk itu sekolah memberikan pendidikan kesehatan tentang
jajanan sehat ini kepada siswa dengan tujuan untuk mengajar siswa dapat mengenali
jajanan sehat, agar mereka dapat menentukan mana jajanan yang baik baginya.

Apa itu Jajanan Sehat?

Dokter Jovita menyebutkan ada 3 ciri-ciri makanan sehat yang perlu kita
perhatikan, apa sajakah itu? Mari kita lihat uraian dibawah ini.

Bersih

Ciri-ciri Makanan yang bersih adalah:

1. makanan yang bagian luarnya terlihat bersih, tidak terlihat ada kotoran yang
menempel.
2. Makanan tersebut disajikan dalam wadah dan dipastikan wadah tersebut
tidak berdebu.
3. Didalam makanan tidak terdapat rambut atau isi stepler.
4. Disajikan dalam keadaan tertutup atau dibungkus dengan plastic
5. Makanan diproses, disimpan dan disajikan di tempat yang jauh dari tempat
pembuangan sampah dan di tepi jalan.
6. Peralatan masak dipastikan dicuci dengan menggunakan air mengalir bersih,
tidak berbau dan tidak keruh.
7. Penyedia makanan harus cuci tangan sebelum dan sesudah menyediakan
maanan

Tidak Mengandung Bahan Berbahaya

Makanan yang sehat, selain bersih juga dapat mengandung bahan kimia yang
berbahaya. Bahan-bahan berbahaya tersebut ditambahkan secara sengaja ke dalam
makanan. Bahan-bahan tambahan pangan tersebut, yaitu bahan pewarna, bahan
pemanis, bahan pengawet, bahan pengenyal dan penyedap rasa. Bahan-bahan
tersebut umumnya berupa bahan-bahan kimia yang asing bagi tubuh. Oleh karena itu
penggunaannya tidak boleh berlebihan, karena dapat berakibat kurang baik bagi
kesehatan.

Bergizi

Makanan bergizi adalah makanan yang memiliki


jumlah kandungan karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin yang cukup untuk tubuh. Sedangkan
makanan yang berkecukupan adalah makanan yang
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia dan
kondisi tubuh.

Bagaimana mengenali makanan yang tidak sehat?

Makanan tidak sehat adalah makanan yang tidak mengandung gizi seimbang, hanya
memiliki sedikit serat dan sedikit zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tubuh
sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak tidak optimal. Cirri-ciri makanan
tidak sehat adalah: warnanya mencolok, rasanya tajam, murah dan mudah
didapatkan, kadaluarsa, baunya apek dan tengik.
Berikut contoh jajanan tidak sehat:

Boleh kah kita memakan junk food?

Ini adalah salah satu pertanyaan dari siswa dalam sesi Tanya jawab di akhir
seminar. Junk food adalah makananan cepat sai yang mengandung banyak kalori
namun sedikit nutrisi, contoh makanan cepat saji adalah ayam kentaki, burger,
kentang goreng, dll. Dokter Jovita menjawab bahwa kita boleh memakan nya namun
tidak boleh tiap hari karena bisa berbahaya bagi tubuh kita.

Untuk mengakhiri seminar tersebut, dokter Jovita menghimbau anak-anak untuk


hati-hati membeli makanan di luar rumah dan di kantin sekolah. Kalau boleh lebih
baik kita bawa bekal dari rumah yang diolah dengan bahan dan peralatan yang
bersih.

Anda mungkin juga menyukai