Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1 :

• Katarina Tasia Novianti Tegok

• Lelly Nofita Hidayah

• Finia Rizki Utami

• Revina Simara
Sosialisasi Kreasi Jajanan Sehat pada Anak TK di Kota Blitar 1.
PENDAHULUAN

Gizi yang baik akan sejalan dengan kesehatan yang baik. Pada gejala klinis dari
kekurangan nutrisi adalah pertumbuhan dan perkembangan tubuh tidak normal.
Status gizi merupakan hasil akhir dari berbagai faktor yang dapat saling terkait
satu sama lain. Oleh karena itu, salah satunya tidak akan memperbaiki keadaan
yang lainnya. Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam
memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah.
Konsumsi makanan jajanan anak sekolah perlu diperhatikan karena aktivitas
anak yang tinggi. Konsumsi makanan jajanan anak diharapkan dapat
memberikan kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk pertumbuhan
anak (Sutardji, 2007).

Jajanan sehat merupakan jajanan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut bebas
dari lalat, semut, dan kecoa, serta binatang lain yang dapat membawa kuman
penyakit; bebas dari debu dan kotoran; makanan yang dikukus, direbus, atau
digoreng menggunakan panas yang cukup,sehingga tidak setengah matang;
disajikan dengan menggunakan wadah yang bersih dan sudah dicuci terlebih
dahulu sebelum digunakan, kecuali makanan jajanan yang dibungkus dengan
plastik atau daun; mengambil makanan jajanan yang terbuka hendaklah
dilakukan dengan menggunakan sendok, garpu, atau alat yang bersih lainnya,
jangan mengambil dengan menggunakan tangan. Demikian pula lap kain yang
digunakan untuk mengeringkan alat-alat agar selalu tetap bersih. Jajanan Sehat
juga harus bebas dari bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin,zat
pengawet, zat pewarna dan pemanis buatan (Sihadi, 2004). Jajanan dikatakan
tidak sehat jika menggunakan bahan kimia yang dilarang, seperti pengawet,
pengganti rasa manis (sakarin, siklamat),pewarna, bumbu penyedap masakan
atau MSG yang berlebihan, air yang dimasak dengan tidak matang, bahan
makanan yang sudah busuk dan bahan makanan yang tidak dihalalkan oleh
agama (Sihadi, 2004).Di dalam menentukan gizi anak, orangtua sangat
berperan penting dalam memperhatikan apa yang dikonsumsi anaknya termasuk
jajanan sehari-hari di sekolah, apakah makanan yang dikonsumsi sudah sehat
serta bersih dan aman untuk dikonsumsi. Pada seusianya, anak-anak tersebut
cenderung mengkonsumsi makanan atau jajanan yang mereka suka saja tanpa
memperhatikan manfaat atau dampaknya pada tubuh.

Alasan pengangkatan tema ini adalah agar orang tua mengetahui mana jajanan
yang sehat untuk anak agar anak-anak terhindar dari penyakit dan gangguan
gizi akibat jajanan tidak sehat yang dikonsumsi. Pengangkatan tema ini juga
untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memperhatikan kebersihan
dan gizi yang terkandung dalam jajanan yang dikonsumsi anak, dengan
bekerjasama dengan pihak sekolah diharapkan sosialisasi yang dilaksanakan
dapat bermanfaat dan tersalurkan dengan baik kepada para orangtua.

Melakukan koordinasi dengan perwakilan dari TK-TK yang ada di blitar


terlebih dahulu mengenai jadwal dan tempat kegiatan. Koordinasi akan
dilakukan apabila sudah ada keputusan mengenai covid 19 dan pencegahannya
seperti apakah sudah bisa berkumpul, atau mungkin dilakukan pembatasan
peserta dan lain sebagainya. Kegiatan dilaksanakan di Blitar dengan 4 anggota
pengabdian masyarakat dan beberapa peserta. Dikarenakan terdapat batasan
waktu maka kegiatan akan dilaksanakan sekitar kurang lebih 4 hari dengan 4 TK
yang berbeda. Kegiatan akan dilakukan dengan 3 metode yaitu: ceramah,
praktek, dan diskusi.

Ceramah

Metode ini digunakan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya


materi yang akan disampaikan. Teori mengenai makanan sehat dan bagaimana
agar makanan sehat tersebut disukai oleh anak-anak sehingga bisa menjadi
pemicu kecerdasan dan kekebalan imun anak terutama di masa pandemi covid
seperti ini. Memiliki maksud agar nantinya makanan sehat bisa menjadi life style
anak Indonesia sehingga bisa menjaga generasi penerus bangsa.

Praktik

Praktek ini bertujuan agar para orang tua nantinya bisa membuatkan
sendiri atau mungkin mengajak anak untuk menambah keakraban keluarga dan
keaktifan anak dalam membuat makanan sehat ini. Anak bisa melihat langsung
bahan-bahan yang digunakan sehingga mereka bisa memilah mana makanan
yang sehat dan yang tidak sehat. Selain itu, makanan sehat ini juga bisa
digunakan sebagai ladang usaha atau UMKM di masyarakat serta bisa menjadi
harapan bagi mereka-mereka yang belum mendapatkan pekerjaan. Bisa menjadi
penyokong Indonesia untuk bisa terlepas dari kemiskinan dan tindakan kriminal
yang diakibatkan oleh pengangguran. Sehingga title makanan sehat bukan lagi
menjadi sesuatu yang tabu dan mendatangkan keuntungan baik bagi keluarga,
masyarakat dan negara.

Diskusi

Diskusi dilakukan guna membahas secara mendalam masalah atau


tantangan yang akan dihadapi dalam penyampaian sosialisasi ini. Membantu
memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang dapat digunakan selama
pengabdian sehingga maksud dan tujuan bisa tersampaikan dengan baik tanpa
menimbulkan suatu masalah yang berarti.
DAFTAR PUSTAKA

Masalah Gizi dan Peran Gizi Seimbang https://ejournal.widyamataram.ac.id

Pentingnya Memilih Jajanan Sehat Demi Kesehatan Anak

https://journal.uii.ac.id

http://repository.unimus.ac.id/1798/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai