Laporan PT Iol LTD
Laporan PT Iol LTD
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
2
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
3
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
5
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
6
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 2.1
7
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
8
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 2.2
Peta Lokasi Kesampaian PT. IOL Indonesia, Ltd
9
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
10
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1. Sampling
Tujuan utama dari pengambilan sampel adalah untuk mengambil
sebagian kecil material yang akan mewakili sifat-sifat keseluruhan material
tersebut. Syarat utama adalah sampel itu harus mewakili (representative)
bahan yang di sampling. Pengambilan sampel batubara harus dilakukan
menurut standar yang telah ditentukan, bergantung pada persetujuan antara
pembeli dan penjual.
Metode sampling yang umumnya digunakan meliputi :
1. International Standard Organization (ISO)
2. British Standard (BS)
3. American Society For Testing and Material (ASTM)
4. Australian Standard (AS)
Proses pengambilan conto dari batubara dapat dilakukan di truck,
stockpile, atau pada waktu pengapalan meliputi pengambilan sejumlah
increment yang merupakan gabungan dari gross sample. Gross sample
kemudian dicrushing dan dilakukan preparasi conto sampai dapat dilakukan
analisa.
Sebagai conto, jika ingin menentukan kandungan ash batubara yang
ditumpuk seperti gunung atau stockpile yang banyaknya 10.000 ton, hanya
perlu mengambil 300 kg sebagai sampel. Dari batubara 300 kg ini kemudian
dilakukan pengecilan ukuran butir (sampai ratusan micrometer atau µm) dan
beratnya (sampai ratusan gram), kemudian ditentukan kandungan ash-nya.
Dari kandungan ash dalam sampel batubara yang sedikit ini dapat diketahui
kandungan ash dari stockpile batubara yang banyaknya 10.000 ton tersebut.
Dalam PT IOL Indonesia, Ltd bagi konsumen yang ingin di analisis
kualitas sampel yang dimilikinya mereka perlu membawa sampelnya tersebut
ke tempat penerimaan sampel yang akan dianalisis. Dimana sampel tersebut
akan dipreparasi dan dianalisa kualitas sampel tersebut di laboratorium PT
IOL Indonesia, Ltd Banjarbaru.
11
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
LOKASI PENERIMAAN
SAMPEL
RECEPTIONIST
-Form Invoice
(Administrasi Keuangan)
REPORT HASIL
Gambar 3.1
Flowchart Penerimaan Sampel
12
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
13
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
3.2.1. Alat
Adapun alat-alat preparasi sampel yang digunakan oleh PT
IOL Indonesia, Ltd, sebagai berikut :
a. Timbangan (Balance)
Timbangan atau balance berfungsi untuk mengetahui berat
sampel batubara, baik sebelum diproses maupun sesudah
diproses.
Gambar 3.2
Timbangan
b. Hammer Mill
Hammer Mill berfungsi sebagai alat penggiling atau
memperkecil ukuran sampel batubara, alat ini dilengkapi dengan
palu dan saringan sebagai media penghancur dan hasil produktan
berukuran sekitar 80-100 mesh.
Gambar 3.3
Hammer Mill
14
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
c. Jaw Crusher
Jaw Crusher berfungsi sebagai alat penggiling atau
memperkecil ukuran sampel batubara menjadi ukuran tertentu,
pada PT IOL Indonesia, Ltd Jaw Crusher yang digunakan
menghasilkan produktivitas 4,75 – 3,00 mm.
Gambar 3.4
Jaw Crusher
d. Rotary Sample Devider (RSD)
Rotary Sample Devider berfungsi sebagai alat pengaduk
dan pembagi sampel batubara, sehingga berat sampel yang ada
akan berkurang karena adanya proses pengadukan dan
pembagian.
Gambar 3.5
Rotary Sample Devider
15
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
e. Drying Sheed
Drying Sheed merupakan tempat atau ruangan untuk
mengeringkan sampel batubara pada suhu tertentu. Ruangan ini
dilengkapi dengan alat pengatur suhu (30° - 40° C).
Gambar 3.6
Drying Sheed
f. Raymond Mill
Raymond Mill merupakan alat yang digunakan untuk
menggiling atau menghancurkan sampel batubara sehingga
didapatkan ukuran 0,212 mm (sampel batubara yang telah siap
dianalisa dilaboratorium).
Gambar 3.7
Raymond Mill
16
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
g. Ayakan (Screen)
Screen digunakan pada Size Analysis, sampel yang diayak
adalah sampel batubara yang telah dikering-anginkan (air dry)
terlebih dahulu diatas lantai yang kering dan rata. Adapun
kegunaan ayakan untuk mendapatkan fraksi ukuran sampel yang
telah ditentukan, umumnya ukuran screen yang digunakan dari
ukuran 50 mm sampai dengan 0,5 mm.
Gambar 3.8
Screen
h. Hardgrove Setting
Hardgrove Setting adalah alat yang digunakan dalam
proses HGI yang berfungsi untuk menggerus batubara sampai
600 µm.
Gambar 3.9
Hardgrove Setting
17
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
GROSS SAMPLE
500 MM
TIMBANG
CRUSH
16,00 MM
RSD
2/8 2/8
GA + TM BUANG
CRUSH
16,00 MM
RSD
1/8 7/8
GA + TM STORE COMP
TIMBANG
ADL
SAMPAI 0,2-0,3 %
EQUALIZE
KONSTAN 0,10
TIMBANG
RAYMOND MILL
0,212 MM
LAB 1 gr
STORE
0,212 MM
Gambar 3.10
Flowchart Preparasi Sampel Standard ASTM
18
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
GROSS SAMPLE
500 MM
TIMBANG
CRUSH
16,00 MM
RSD
TIMBANG CRUSH
3,00 MM
ADL
SAMPAI KONSTAN
GA (1 Kg) STORE COMP
RAYMOND 0,212 MM
CRUSH
3,00 MM
LAB 100 gr
RSD
STORE 0,212 MM
Gambar 3.11
Flowchart Preparasi Sampel Metode ISO
19
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 3.12
Furnace
20
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 3.13
Neraca Analitik
c. Desikator, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
sampel setelah dari oven.
Gambar 3.14
Desikator
21
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 3.15
Stopwatch
22
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 3.16
Furnace
b. Neraca analitik, sebagai mengukur berat abu yang dihasilkan.
Gambar 3.17
Neraca Analitik
23
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 3.18
Stopwatch
Prosedur analisa Ash Content (Kandungan Abu), sebagai
berikut :
a. Siapkan sampel - sebelum ditimbang
b. Timbang berat cawan + tutupnya, kemudian catat
c. Timbang sampel 1 g dalam cawan
d. Masukkan sampel dalam furnace dengan suhu 300°- 815º C
selama 1, dan 3 jam kemudian pada suhu 815º (ISO) & pada
suhu 700-750° C selama 4 jam (ASTM)
e. Keluarkan dari oven, setelah 15 menit dinginkan +/- 8 menit
f. Timbang cawan + tutup + sampel kemudian catat pada form,
masukkan data dari hasil analisa ke dalam rumus.
3.3.3. Zat Terbang (Volatile Matter)
Merupakan banyaknya material yang hilang (terbang) pada
waktu batubara mengalami pemisahan sampai temperature tertentu.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui jumlah zat terbang yang terdapat
dalam batubara. Sampel yang diperlukan berupa sampel batubara
yang dihaluskan sampai ukuran 0,212 mm.
24
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
Gambar 3.19
Pemanas Silinder Volatile Matter
b. Cawan, sebagai tempat abu sampel untuk dianalisa.
Gambar 3.20
Cawan
Bahan yang digunakan untuk analisa volatile mattter ini adalah
batubara yang sudah dipreparasi dan siap untuk uji laboratorium.
Prosedur untuk Analisa Volatile Matter (Zat terbang), sebagai
berikut :
a. Siapkan sampel - sebelum ditimbang
b. Timbang berat dish + tutupnya, catat pada form
c. Timbang sampel 1 gram dalam dish
25
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
26
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
27
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
28
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
29
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
30
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
31
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
dua periode. Timbang dan catat masa dari fraksi +1,18 -1,18 +0,6 dan
-0,6 mm.
5. Bersihkan penggiling HGI (Coffe Mill) dan setel
pada penyetel 7.
6. Masukkan fraksi +1,18 mm ke dalam penggiling
HGI (Coffe Mill) sehingga laju pengisian kurang lebih sama dengan laju
pengeluaran.
7. Ukur sampel yang telah dihancurkan pada 1,18
dan 0,6 mm. Gabungkan fraksi -1.18 +0.6 dan -0.6 mm dengan fraksi
repektif dari langkah 3.
8. Ulangi langkah 7 dan 8 pada penyetelan “5” dan
“3”.
9. Jika terdapat sisa materi sample +1,18 mm, maka
geruslah menggunakan mortar dan tumpukkan hingga dapat lolos 1,18
mm.
10. Timbang dan catat masa dari fraksi -1,18 +0,6 dan
0,6 mm. Hitung persentase +0,6 mm, jika kurang dari 50%, maka
informasikan kepada Supervisor Laboratorium.
11. Pilah fraksi -1,18 +0,6 mm untuk mendapatkan
sub-sampel sebanyak 120 gram.
12. Hilangkan debu sub-sampel pada 0,6 mm selama
5 menit ± 1 detik, menggunakan pengoyang ayakan Ro-Tap dan pengatur
waktu.
13. Hilangkan debu Sub-Sampel pada 0,6 mm selama
5 menit ± 1 detik, menggunakan pengoyang ayakan Ro-Tap dan pengatur
waktu.
Timbang fraksi ±0,6 mm dan -0,6 mm, dan catat massa-nya. Buang fraksi
-0,6 mm. Pilih fraksi +0,6 mm menjadi sampel pengujian dengan berat
masing-masing 50 gram.
32
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kunjungan ini,
sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukannya proses kegiatan uji analisa kualitas batubara yang
dilakukan yaitu kegiatan sampling dan preparasi untuk menyiapkan
sampel tersebut ke tahap selanjutnya agar sampel tersebut representatif.
2. Uji laboratorium analisa batubara yang dilakukan meliputi :
a. Analisa Proksimat meliputi total moisture, ash content, volatile matter,
dan fixed carbon.
b. Analisa Ultimate meliputi kandungan unsur-unsur kimia dan
kandungan total sulfur.
3. Uji preparasi batubara yang dilakukan meliputi :
a. Pengecilan ukuran butir dengan bantuan alat mekanis seperti jaw
crusher, double roll crusher, dan raymond mill.
b. Pengeringan udara (surface moisture) dengan memasukkan sampel
ke dalam drying sheed dimana sampel akan dipanaskan dengan
suhu 30° - 40° C.
c. Pembagian sampel dimana pembagian ini dilakukan dengan
menggunakan alat mekanis yaitu rotary sample devider (RSD).
d. Penyimpanan sampel dimana sampel disimpan di tempat
penyimpanan cadangan sampel.
4. Dalam proses uji laboratorium banyak menggunakan zat-zat kimia
sebagai katalisator.
5. Dalam proses uji laboratorium yang dilakukan untuk analisa ultimate dan
analisa proksimat pada batubara telah menggunakan alat-alat yang
berteknologi canggih untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan
dalam menganalisa kualitas batubara.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada saat kegiatan kunjungan ini,
sebagai berikut :
33
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT IOL INDONESIA
34