Anda di halaman 1dari 3

ESSAY HASIL PRAKTIKUM

“SOXHLETASI”

oleh:

Anak Agung Istri Vera Lestari Devi/Kelompok 1/2248202002

Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas

Fakultas Kesehatan
Nama : A.A.Ist.Vera Lestari Devi
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Nim : 2248202002
2023
Prodi : S1 FKK
ESSAY SOXHLETASI MINYAK kemiri jika diperas dalam kondisi dingin,
minyak akan berwarna kuning muda namun
KEMIRI jika diperas dengan kondisi panas, minyak yang
keluar akan berwarna gelap serta memikili bau
Minyak kemiri memiliki banyak
yang menyengat. Maka dari itu, kondensor
manfaat, diantaranya dapat digunakan sebagai
diperlukan untuk mendinginkan uap.
penyubur rambut. Minyak kemiri merupakan
minyak mengering sehingga tidak dapat
Mantel pemanas dapat disiapkan
dikonsumsi karena dapat menyebabkan racun
terlebih dahulu namun jagan dialiri listrik
dan bau tak sedap jika terkontak dengan udara
ketika labu alas bulat masih dalam keadaan
yang bersuhu tinggi. Biji kemiri memiliki 50%-
kosong, dapat menyebabkan alat pecah jika
60% minyak. Minyak ini dapat di peroleh
dipanasi tanpa larutan. Mulut labu alas bulat
dengan cara ekstraksi soxhlet.
dilapisi vaselin sebelum disambungkan pada
selongsong.
Proses sochletasi adalah proses
pemisahan suatu cairan atau padatan
Pada pipa in dan out disambungkan
menggunakan bantuan pelarut. ialah dengan
selang yang nantinya akan mengalirkan
bantuan pelarut Cara kerjanya, akan
sirkulasi ke baskom.
menghasilkan minyak kemiri dengan
memasukkan biji kemiri. Dengan proses
Kencangkan klem pada masing-masing
tersebut akan menghasilkan minyak yang
alat agar tatanan kokoh. Pastikan posisi rakitan
murni, hal tersebut terjadi karena komponen
tidak miring. Masukkan 500 ml larutan N-
lain dalam biji kemiri tidak ikut larut dalam
heksan pada labu alas bulat kemudian nyalakan
proses tersebut, sehingga randemen yang
mantel pemanas. Masukkan beberapa batu
diperoleh besar.
didih untuk menghindari letupan jika cairan
sudah mendidih.
Alat dan Bahan :
1. Mantel pemanas
Timbang 50 gram kemiri dengan
2. Kondensor
menggunakan alas cawan. Kemiri dihaluskan
3. Klem
menggunakan alu dan mortar, setelah cukup
4. Statif
halus, bungkus kemiri menggunakan kertas
5. Labu alas bulat
saring. Ikat menggunakan benang agar tak
6. Cawan
sampai bocor. Sampel ekstrak terssebut
7. Selang
dimasukkan ke dalam selongsong.
8. Baskom
9. Vaselin
Mengapa harus menggunakan N-
10. Selongsong
heksan? N-heksan merupakan senyawa gugus
11. Kemiri
alkana dan merupakan senyawa non polar
12. N-Heksan
sehingga senyawa seperti ini akan lebih larut
13. Neraca analitik
dalam pelarut non polar. Minyak kemiri bersifat
14. Labu ukur
non polar sehingga sebaiknya digunakan
15. Oven
pelarut non polar juga untuk mendapatkan lebih
16. Kertas saring
banyak hasil minyak. Pelarut yang memiliki
17. Benang
polaritas yang tepat terhadap polaritas lemak
akan memberikan hasil yang maksimal.
Perakitan alat soxhlet dimulai dari
memasang selongsong pada statif, posisi dapat
Menurut (Livando Novianto,dkk.2022)
diatur menggunakan klem. Lapisi mulut
dalam jurnal penelitian pengaruh jenis pelarut
selongsong menggunakan tissue agar tidak
pada hasil pengerkstrakan minyak kemiri yang
terkena tekanan terlalu besar dan tidak
dilaksanakan dengan membandingkan n-
menyebabkan alat pecah. Pada bagian atas
heksan, etil asetat dan etanol. Di dapatkan hasil
selongsong disambungkan kondensor yang
yaitu memakai pelarut n-heksana menghasilkan
berfungsi sebagai pendingin uap air hingga
rendemen minyak yang tertinggi. Hal tersebut
mengembun kembali dengan membawa ekstrak
terjadi karena titik didih n-heksana yang rendah
kemiri bevrcampur dengan pelarut. Minyak
yaitu 69⁰C, sehingga n-heksana akan menguap
lebih cepat dan akan sering terjadi sirkulasi note : 1 = penelitian saya, 2 = penelitian N.
pelarut. N-heksana lebih rentan berdifusi masuk Susilowati dan R. Primaswari (2012), 3 = penelitian
dan keluar dari biji kemiri serta dengan cepat Livando Novianto,dkk.2022).
mengalami kontak dengan biji kemiri. Penelitian yang sama-sama
menggunakan 50gr kemiri dan 500ml N-heksan
Setiap siklus akan terdapat memilki massa minyak yang hampir mendekati
karakteristik warna pada larutan yang berbeda- satu sama lain. Perbedaan hanya ada pada
beda. Pada penelitian kali ini, terdapat empat waktu ekstraksi.
siklus dengan selang waktu per siklus mencapai
10-15 menit. Lama total keseluruhan saat
Waktu ekstraksi sangat berpengaruh
melakukan ekstraksi adalah 50 menit. Dari
terhadap rendemen minyak yang dihasilkan.
sample 50,03gr dan 500ml N-heksan,
Waktu ekstraksi yang tepat akan menghasilkan
dihasilkan 19ml minyak kemiri. Hasil tersebut
senyawa yang optimal. Waktu ekstrasi yang
sudah melalui pemanasan oven dengan suhu
terlalu lama akan menyebabkan senyawa
40º dan sirkulasi udara 0%. Setelah ditimbang
bioaktif mengalami kerusakan, namun waktu
dalam satuan gram menggunakan neraca
ekstrasi yang terlalu singkat menyebabkan
analitik, hasil minyak yang didapat sejumlah
tidak semua senyawa dapat terekstrak dari
18,03gr.
kemiri. Waktu terbaik untuk menghentikan
ekstraksi ialah ketika sirkulasi warna larutan
Massa minyak teresktrak (gr) sudah kembali jernih.
% Rendemen = × 100%
Massa sampel (gr)
Penelitian yang dilakukan N.
18,03 gr susilowati dan R. Primaswari menunjukkan
% Rendemen = × 100% = 36,03% waktu yang terpaut jauh dengan hasil penelitian
50,03 gr saya. Beliau menghabiskan waktu 3 jam untuk
mendapatkan rendemen 38, 73%.
Kemungkinan yang terjadi adalah, ekstrak dari
Menurut penelitian yang dilakukan
biji kemiri sudah rusak sehingga ekstrak yang
oleh N. Susilowati dan R. Primaswari (2012),
keluar sudah tidak optimal maka dari itu
Ekstrak biji kemiri pelarut N-heksan yang
mendapatkan hasil yang kurang optimal untuk
menggunakan 50gr kemiri dan 500gr pelarut
waktu ekstraksi 3 jam.
menghasilkan 19,36gr minyak. Ekstraksi
dilakukan selama 3 jam. Rendemen yang
dihasilkan sebanyak 38,72%. Jenis pelarut dan waktu sangat
berpengaruh pada hasil rendemen yang akan
Dalam penelitian milik N. Susilowati diperoleh. Jenis pelarut harus sesuai dengan
dan R.Primaswari, menunjukkan hubungan sampel yang akan digunakan agar memperoleh
waktu ekstrak terhadap banyaknya minyak hasil yang maksimal. Pastikan juga tidak ada
yang didapat. Semakin banyak waktu dan kesalahan teknis dalam perakitan alat agar
sirkulasi yang berlangsung, semakin banyak mencegaah kebocoran zat yang akan
pula persentase rendemen yang akan diperoleh. mempengaruhi hasil.
Menurut penelitian yang dilakukan
Daftar Pustaka :
oleh L. Novianto dan M. Fuandi Ahmad (2023),
beliau menggunakan 30gr kemiri dengan 300ml
N-heksana dan menghasilkan minyak sebanyak Arlene, Ariestya. 2013. Ekstraksi Kemiri
5,592gr. Menghasilkan 18,64% rendemen Dengan Metode Soxhlet Dan Karakterisasi
dalam waktu 2 jam. Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Kimia USU.
Vol.2, No.2.

N Massa Kemiri/ Massa Rende Waktu M.Fuandi Ahmad, N. Livando. 2023. Pengaruh
o Pelarut Minyak men Jenis Pelarut Dan Waktu Ekstraksi Dengan
1 50gr/500ml 18,03gr 36,03% 50mnt Metode Soxhletasi Pada Pengambilan
2 50gr/500ml 19,36gr 38,73% 180mnt Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Kimia
3 30gr/300ml 5,59gr 18,64% 120mnt Vokasional. Vol.3, No.1, hal.22-27.

Anda mungkin juga menyukai