Jurnal kerja laboratorium ini merupakan laporan sementara dari hasil pengamatan
yang dilakukan di dalam laboratorium. Mahasiswa diharapkan menyelesaikan
lembar kerja ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan dan membahas dengan
baik.
1. Kelarutan
Pembahasan:
Pada percobaan ini, kelarutan minyak dan lemak diuji menggunakan air,
etanol, n-heksana, dan kloroform yang bertujuan untuk mengetahui pelarut yang
paling baik bagi kelarutan minyak dan lemak hal ini dapat dilakukan dengan cara
melihat dan mengukur diameter noda yang dihasilkan setelah ditetesi pada kertas
saring yang telah dikeringkan. Fungsi dari pengeringan kertas saring adalah untuk
lebih baik karena pada saat kertas saring telah kering,noda yang terbentuk akan
kedalam 4 buah tabung reaksi. Masing- masing tabung diberi tanda dengan
menggunakan kertas label. Tabung reaksi pertama diisi dengan 2 mL air, tabung
reaksi kedua
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN
reaksi kedua diisi dengan 2 mL etanol, tabung reaksi ketiga ditambahkan dengan 2 mL
masing masing larutan dalam tabung reaksi dihomogenkan dan didiamkan beberapa
menit. Kemudian dipipet dan diteteskan sebanyak 1 tetes pada kertas saring yang telah
diberi tanda, hal ini dilakukan dengan tujuan agar noda pelarut organik dapat diukur
diameternya. Setelah itu, dikeringkan dalam oven selama beberapa menit. Setelah kering,
diukur diameter noda yang muncul pada masing-masing kertas saring dengan
menggunakan penggaris.
Berdasarkan hasil percobaan maka diperoleh noda pada kertas saring yang telah
dikeringkan. Pada pelarut akuades, semua sampel minyak dan lemak membentuk
diameter noda. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada seharusnya akuades tidak
memiliki diameter noda, karena akuades adalah pelarut polar sedangkan minyak bersifat
nonpolar, sehingga kedua zat ini seharusnya tidak tercampur, kesalahan ini dapat terjadi
karena berbagai faktor salah satunya yaitu adanya kemungkinan pelarut terkontaminasi
oleh zat lain Kemampuan sampel terdistribusi dalam suatu pelarut sangat berhubungan
dengan tingkat kepolarannya. Kepolaran pelarut dapat diurutkan dari yang terbesar ke
yang terkecil yaitu akuades > etanol > kloroform > n-heksana.
Dilihat dari noda yang dihasilkan, hubungan kelarutan dengan diameter noda pelarut
pada kertas saring yaitu semakin besar diameter noda, semakin besar pula kelarutan
minyak dan lemak dalam pelarut tersebut. Hal ini disebabkan karena semakin larut
minyak dan lemak dalam suatu pelarut, maka partikel-partikel minyak dan lemak tersebut
akan semakin terdistribusi secara merata dalam pelarut, sehingga apabila pelarut
diteteskan pada suatu kertas saring dan kemudian kertas saring tersebut dipanaskan
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN
hingga pelarutnnya menguap, akan tersisa noda minyak atau lemak yang diameternya
besar. Berbeda jika minyak dan lemak tersebut tidak larut.Jika minyak dan lemak tidak
larut, maka dalam pelarut tersebut tidak ada partikel-partikel lemak atau minyak,
sehingga apabila pelarut diteteskan pada kertas saring dan kemudian dipanaskan hingga
pelarut tersebut menguap, maka tidak ada noda minyak atau lemak pada kertas
saring.Hasil yang didapatkan yaitu diameter noda terbesar terdapat pada pelarut
n-heksana yang menunjukkan bahwa pelarut tersebut memiliki tingkat kelarutan yang
paling besar untuk minyak dan lemak dibandingkan pelarut yang lain.
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN
Pelarut: Air
Alat Organik
Prinsip kerja Prinsip kerja corong Prinsip kerja Air bersifat polar dapat
Prinsip tabung reaksi pemisah yaitu soxhletasi yaitu melarutkan zat-zat
yaitu memisahkan penyaringan yang yang bersifat ionik
mencampur, zat/senyawa tertentu berulang-ulang atau bersifat polar,
menampung dalam sampel sehingga hasil yang sedangkan pelarut
dan berdasarkan didapat sempurna organik dapat bersifat
memanaskan kelarutan dalam dan pelarut yang polar dan nonpolar
zat- zat cair pelarut tertentu yang digunakan relatif bergantung dari gugus
atau padat. memiliki perbedaan sedikit. yang dimilikinya dan
fasa. dapat melarutkan
minyak, lemak, garam
dll.
Hasil
Pembahasan
Pada percobaan ini yaitu percobaan ekstraksi minyak dan lemak, yang dilakukan
dengan tujuan untuk menentukan pelarut yang baik untuk minyak dan lemak melalui proses
ekstraksi dalam campuran air dan minyak yang telah ditambahkan dengan pelarut organik
cara menghitung besarnya diameter noda pada kertas saring dari masing-masing pelarut.
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN
dengan cara menghitung besarnya diameter noda pada kertas saring dari masing-masing
pelarut. Dalam percobaan ekstraksi minyak dan lemak ini, digunakan pelarut organik yaitu n-
heksana.Dari pelarut ini, dapat dibuktikan bahwa minyak dan lemak cukup larut dalam n-
heksana yang dapat dilihat dari diameter noda yang dihasilkan.Saat larutan n-heksna
dicampurkan dalam air, larutan n-heksana baerada pada lapisan atas dan air berada pada lapisan
bawah hal ini terjadi karena berat jenis n-heksana lebih kecil dari pada air, sehingga keduanya
dapat dipisahkan dengan cara dipipet, kemudian terdapat dua jenis tabung yaitu yang berisi
lapisan akuades dan lapisan pelarut organik, selanjutnya kemudian lapisan akuades ditambah
dengan pelarut organik yang bertujuan untuk mengikat minyak atau lemak yang tersisa,
setelah itu dipisahkan kembali dan diperoleh lapisan organik. Kemudian tiap lapisan
organik digabungkan. Kemudian pada lapisan akuades dan lapisan diteteskan pada kertas
saring dan dikeringkan dalam oven. Adapun tujuan dari pengeringan kertas saring yaitu
agar pengukuran noda yang dihasilkan dapat lebih mudah diamati, langkah terakhir yang
Adapun hasil pengukuran yang diperoleh pada sampel minyak wijen dan mentega tidak
terbentuk noda sedangkan sampel minyak kelapa terbentuk noda dengan diameter 1 cm,
dan minyak sawit 0,5 cm. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan pada percobaan
ini tidak diperoleh hasil yang seseuai dengan teori karena seharusnya kertas saring yang
ditetesi lapisan akuades tidak terbentuk noda yang menandakan bahwa akuades tak dapat
terdistribusi dalam minyak sebab akuades bersifat polar sedangkan minyak merupakan
nonpolar. Adapun kertas saring yang ditetesi dengan lapisan organik diperoleh hasil yaitu
pada sampel minyak kelapa terbentuk diameter 3,7 cm, minyak sawit dengan
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN
diameter 3,4 cm, minyak wijen dengan diameter 3,3 cm dan sampel mentega terbentuk
diameter 2,9 cm, sehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil percobaan yang
diperoleh bahwa proses ekstraksi minyak dan lemak berjalan dengan baik yaitu ditandai
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. urutan kelarutan minyak dan lemak terhadap pelarut dari yang terkecil ke
yang terbesar yaitu n-heksana > kloroform > etanol > akuades.
2. pelarut yang paling baik pada ekstraksi minyak dan lemak adalah
n-heksana.