Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle

SEMESTER GANJIL TAHUN 2021


Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

EKSTRAKSI MINYAK DAN LEMAK

Jurnal kerja laboratorium ini merupakan laporan sementara dari hasil pengamatan
yang dilakukan di dalam laboratorium. Mahasiswa diharapkan menyelesaikan
lembar kerja ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan dan membahas dengan
baik.
1. Kelarutan

+ 2 mL aquadest + 2 mL etanol + 2 mL n-heksana + 2 mL kloroform


Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4

dikocok dikocok dikocok dikocok


- Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
perubahan perubahan perubahan perubahan
warna warna warna warna
- Terbentuk - Tidak - Tidak - Tidak
emulsi terbentuk terbentuk terbentuk
- Tidak emulsi emulsi emulsi
larut - Larut - Larut - Larut
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H0312101019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

Perbandingan Perbandingan Perbandingan Perbandingan


ukuran : ukuran : ukuran : ukuran :
diameter gambar : diameter gambar : diameter gambar : diameter gambar :
diameter langsung diameter diameter diameter
=1:3 langsung = 1 : 3 langsung = 1 : 3 langsung = 1 : 3
Hasil

Pembahasan:

Pada percobaan ini, kelarutan minyak dan lemak diuji menggunakan air,

etanol, n-heksana, dan kloroform yang bertujuan untuk mengetahui pelarut yang

paling baik bagi kelarutan minyak dan lemak hal ini dapat dilakukan dengan cara

melihat dan mengukur diameter noda yang dihasilkan setelah ditetesi pada kertas

saring yang telah dikeringkan. Fungsi dari pengeringan kertas saring adalah untuk

memudahkan dilakukannya pengukuran dan untuk mendapatkan hasil noda yang

lebih baik karena pada saat kertas saring telah kering,noda yang terbentuk akan

lebih mudah untuk diamati.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu, memasukkan 10 tetes sampel

kedalam 4 buah tabung reaksi. Masing- masing tabung diberi tanda dengan

menggunakan kertas label. Tabung reaksi pertama diisi dengan 2 mL air, tabung

reaksi kedua
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN
reaksi kedua diisi dengan 2 mL etanol, tabung reaksi ketiga ditambahkan dengan 2 mL

n-heksana, dan tabung reaksi keempat ditambahkan dengan 2 mL kloroform, kemudian

masing masing larutan dalam tabung reaksi dihomogenkan dan didiamkan beberapa

menit. Kemudian dipipet dan diteteskan sebanyak 1 tetes pada kertas saring yang telah

diberi tanda, hal ini dilakukan dengan tujuan agar noda pelarut organik dapat diukur

diameternya. Setelah itu, dikeringkan dalam oven selama beberapa menit. Setelah kering,

diukur diameter noda yang muncul pada masing-masing kertas saring dengan

menggunakan penggaris.

Berdasarkan hasil percobaan maka diperoleh noda pada kertas saring yang telah

dikeringkan. Pada pelarut akuades, semua sampel minyak dan lemak membentuk

diameter noda. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada seharusnya akuades tidak

memiliki diameter noda, karena akuades adalah pelarut polar sedangkan minyak bersifat

nonpolar, sehingga kedua zat ini seharusnya tidak tercampur, kesalahan ini dapat terjadi

karena berbagai faktor salah satunya yaitu adanya kemungkinan pelarut terkontaminasi

oleh zat lain Kemampuan sampel terdistribusi dalam suatu pelarut sangat berhubungan

dengan tingkat kepolarannya. Kepolaran pelarut dapat diurutkan dari yang terbesar ke

yang terkecil yaitu akuades > etanol > kloroform > n-heksana.

Dilihat dari noda yang dihasilkan, hubungan kelarutan dengan diameter noda pelarut

pada kertas saring yaitu semakin besar diameter noda, semakin besar pula kelarutan

minyak dan lemak dalam pelarut tersebut. Hal ini disebabkan karena semakin larut

minyak dan lemak dalam suatu pelarut, maka partikel-partikel minyak dan lemak tersebut

akan semakin terdistribusi secara merata dalam pelarut, sehingga apabila pelarut

diteteskan pada suatu kertas saring dan kemudian kertas saring tersebut dipanaskan
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

hingga pelarutnnya menguap, akan tersisa noda minyak atau lemak yang diameternya

besar. Berbeda jika minyak dan lemak tersebut tidak larut.Jika minyak dan lemak tidak

larut, maka dalam pelarut tersebut tidak ada partikel-partikel lemak atau minyak,

sehingga apabila pelarut diteteskan pada kertas saring dan kemudian dipanaskan hingga

pelarut tersebut menguap, maka tidak ada noda minyak atau lemak pada kertas

saring.Hasil yang didapatkan yaitu diameter noda terbesar terdapat pada pelarut

n-heksana yang menunjukkan bahwa pelarut tersebut memiliki tingkat kelarutan yang

paling besar untuk minyak dan lemak dibandingkan pelarut yang lain.
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

2. Ekstraksi Minyak dan Lemak


Di bawah ini ada beberapa alat yang digunakan dalam ekstraksi minyak dan lemak.
Uraikan metode ekstraksi dengan menggunakan alat-alat di bawah ini.

Pelarut: Air
Alat Organik

Prinsip kerja Prinsip kerja corong Prinsip kerja Air bersifat polar dapat
Prinsip tabung reaksi pemisah yaitu soxhletasi yaitu melarutkan zat-zat
yaitu memisahkan penyaringan yang yang bersifat ionik
mencampur, zat/senyawa tertentu berulang-ulang atau bersifat polar,
menampung dalam sampel sehingga hasil yang sedangkan pelarut
dan berdasarkan didapat sempurna organik dapat bersifat
memanaskan kelarutan dalam dan pelarut yang polar dan nonpolar
zat- zat cair pelarut tertentu yang digunakan relatif bergantung dari gugus
atau padat. memiliki perbedaan sedikit. yang dimilikinya dan
fasa. dapat melarutkan
minyak, lemak, garam
dll.
Hasil

Pembahasan

Pada percobaan ini yaitu percobaan ekstraksi minyak dan lemak, yang dilakukan

dengan tujuan untuk menentukan pelarut yang baik untuk minyak dan lemak melalui proses

ekstraksi dalam campuran air dan minyak yang telah ditambahkan dengan pelarut organik

cara menghitung besarnya diameter noda pada kertas saring dari masing-masing pelarut.
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

dengan cara menghitung besarnya diameter noda pada kertas saring dari masing-masing

pelarut. Dalam percobaan ekstraksi minyak dan lemak ini, digunakan pelarut organik yaitu n-

heksana.Dari pelarut ini, dapat dibuktikan bahwa minyak dan lemak cukup larut dalam n-

heksana yang dapat dilihat dari diameter noda yang dihasilkan.Saat larutan n-heksna

dicampurkan dalam air, larutan n-heksana baerada pada lapisan atas dan air berada pada lapisan

bawah hal ini terjadi karena berat jenis n-heksana lebih kecil dari pada air, sehingga keduanya

dapat dipisahkan dengan cara dipipet, kemudian terdapat dua jenis tabung yaitu yang berisi

lapisan akuades dan lapisan pelarut organik, selanjutnya kemudian lapisan akuades ditambah

dengan pelarut organik yang bertujuan untuk mengikat minyak atau lemak yang tersisa,

setelah itu dipisahkan kembali dan diperoleh lapisan organik. Kemudian tiap lapisan

organik digabungkan. Kemudian pada lapisan akuades dan lapisan diteteskan pada kertas

saring dan dikeringkan dalam oven. Adapun tujuan dari pengeringan kertas saring yaitu

agar pengukuran noda yang dihasilkan dapat lebih mudah diamati, langkah terakhir yang

dilakukan yaitu mengukur diameter noda yang dihasilkan dengan penggaris.

Adapun hasil pengukuran yang diperoleh pada sampel minyak wijen dan mentega tidak

terbentuk noda sedangkan sampel minyak kelapa terbentuk noda dengan diameter 1 cm,

dan minyak sawit 0,5 cm. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan pada percobaan

ini tidak diperoleh hasil yang seseuai dengan teori karena seharusnya kertas saring yang

ditetesi lapisan akuades tidak terbentuk noda yang menandakan bahwa akuades tak dapat

terdistribusi dalam minyak sebab akuades bersifat polar sedangkan minyak merupakan

nonpolar. Adapun kertas saring yang ditetesi dengan lapisan organik diperoleh hasil yaitu

pada sampel minyak kelapa terbentuk diameter 3,7 cm, minyak sawit dengan
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

diameter 3,4 cm, minyak wijen dengan diameter 3,3 cm dan sampel mentega terbentuk

diameter 2,9 cm, sehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil percobaan yang

diperoleh bahwa proses ekstraksi minyak dan lemak berjalan dengan baik yaitu ditandai

dengan terbentuknya noda pada kertas saring.


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Niksia Tenri Olle
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201019
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN
KIMIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. urutan kelarutan minyak dan lemak terhadap pelarut dari yang terkecil ke
yang terbesar yaitu n-heksana > kloroform > etanol > akuades.
2. pelarut yang paling baik pada ekstraksi minyak dan lemak adalah
n-heksana.

Makassar, 26 September 2021


Dosen/Asisten Mahasiswa

Nama : Yuyun Sukawati Rusma Nama : Niksia Tenri Olle

Nim : H031 17 1005 NIM : H0310201019

Anda mungkin juga menyukai