Anda di halaman 1dari 6

MASERASI BUNGA SEDAP MALAM (POLIANTHES TUBEROSA)

Untuk penjelasannya :

Bunga yang digunakan dalam maserasi ini adalah bunga sedap malam yang masih
segar dan menggunakan pelarut n-hexane. Langkah pertama yaitu menimbang bunga sedap
malam sebanyak 6 kg, kemudian menyiapkan n-hexane sebanyak 12 liter. Kemudian rendam
bunga sedap malam dalam n hexane yang telah disiapkan. Proses maserasi dilakukan selama
12 jam, Untuk mengefektifkan kontak pelarut heksan dengan bunga maka dilakukan
pengadukan sekitar 3 jam sekali selama proses maserasi.

Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi,
apabila dapat melarutkan semua senyawa-senyawa mudah menguap dalam bunga sedap
malam tetapi dapat menimalisir terlarutnya sejumlah lilin dan albumin yang terdapat dalam
bunga sedap malam. maserasi ini dilakukan pada malam hari karena bunga sedap malam
mengeluarkan wangi yang lebih dominan pada malam hari.

Setelah proses perendaman adalah proses pemisahan (filtrasi) antara ampas bunga
sedap malam dengan cairannya, proses ini menggunakan filtrasi biasa dengan menggunakan
kain saring, hasil dari proses ini adalah adanya 3 fase dalam cairan tersebut, fase atas adalah
pelarut n-hexane yg berwarna jernih, fase setelahnya adalah kemungkinan campuran antara
air dan n-hexane yg berwarna putih dan fase bawah adalah air, air disini kemungkinan adalah
air yang terkandung dalam bunga sedap malam itu sendiri, jumlah air dan campuran air n n-
hexane sebanyak 20% dari total larutan yg di dapatkan. Proses pemisahan dari campuran air
n-hexane n n-hexane dg menggunakan corong pemisah n di lanjut dengan pemisahan tahap
selanjutnya

Tahap selanjutnya adalah destilasi larutan heksan, sedangkan kedua fasa lainnya
dibuang. Larutan heksan didestilasi menggunakan vakum rotary evaporator pada suhu
sebesar 45°C dan tekanan sebesar 500 mmHg sampai didapatkan concret. Larutan concret
yang didapatkan berwarna kuning jernih. Larutan ini selain mengandung minyak sedap
malam juga mengandung lilin. Lilin yang terdapat pada concret dipisahkan dengan
menggunakan larutan etanol. Proses destilasi ini bertujuan untuk memisahkan pelarut n
heksan dengan minyak bunga sedap malam.

Lapisan lilin berwarna putih terbentuk pada concret setelah 10 menit proses distilasi
berlangsung. Penambahan etanol untuk memisahkan lapisan lilin pada concret dilakukan
dengan proses pengadukan. Proses pengadukan berlangsung pada suhu 70°C dengan
perbandingan 1:1

Dan proses selanjutnya adalah filtrasi yang merupakan suatu teknik penyaringan yang
dapat dipakai untuk memisahkan campuran yang ukuran partikel zat-zat penyusunnya tidak
sama. Pada proses ini Lapisan lilin dipisahkan dari campuran lilin-concret. Proses pemisahan
dilakukan dengan dua metode, yaitu pertama penyaringan dengan kertas saring whatman.
Sedangkan pemisahan cara kedua yaitu menggunakan corong pisah dengan dekantasi sekitar
3 jam. Selanjutnya cairan kuning jernih yang sudah tidak mengandung lilin dievaporasi
sampai didapatkan minyak sedap malam.
Setelah lapisan lilin dipisahkan, campuran etanol dan concret yang berupa cairan
kuning jernih dievaporasi dengan rotary vacuum evaporator pada suhu 50˚C, proses ini
bertujuan untuk memisahkan etanol dan concert sehingga didapatkan minyak bunga sedap
malam. Proses evaporasi berlangsung sampai etanol tidak lagi menetes pada labu
penampungnya.

Pertanyaan :

1. saya nur azizah 17031010051 ingin bertanya, pada saat distilasi dengan vakum rotary
evaporator kan suhu yg disebutkan 45C dengan tekanan 500mmHg, kalau seandainya
dengan suhu diatas atau dibawah 45C dan tekanannya diatas atau dibawah 500mmHg
apakah bisa? dan hasil yg diperoleh bagaimana?
Saya mencoba menjawab pertanyaan azizah. Pada jurnal disebutkan suhu yang
digunakan sebesar 45°C dan tekanan yang digunakan sebesar 500 mmHg, karena jika
suhu dan tekanan lebih dari diatas maka destilat yang dihasilkan dari proses destilasi
uap berbau gosong dan kemungkinan minyak sedap malam telah rusak. Begitu
sebaliknya jika suhu dibawah 45°C dan tekanan dibawah 500 mmHg maka hasil
destilat yang diperoleh akan lama dan tidak terbentuk concret. Sehingga akan sangat
berpengaruh pada hasil akhirnya

2. Saya nurul 17031010044 mau bertanya jika suhu pengadukan lebih atau kurang dari
suhu 70°C apa pengaruhnya? Dan pengadukan dilakukan berapa lama
Apabila dilakukan lebih dari 70°C di khawatirkan etanol yg dicampurkan akan ikut
menguap dan apabila kurang dari 70°C dikhawatirkan akan menambah waktu dari
pengadukan tersebut,
Pada jurnal yg kami baca waktu pengadukan sendiri memakan waktu yg cukup lama
hingga terbentuknya lilin padat secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan
proses pemisahan antara minyak dan lilin, dan seperti yang telah di jelaskan bahwa 10
menit awal mulai muncul terbentuk lilin padat

3. Isya Ramadhani/17031010089. Saya mau bertanya, pada proses pemisahan lilin


digunakan etanol dengan konsentrasi 95% apa boleh diganti dengan konsentrasi lain
dan pengaruh dari konsentrasi tsb apa?
Saya mencoba menjawab. Konsentrasi alkohol yg digunakan pada pemisahan lilin
sebesar 95% dapat terjadi pemisahan secara maksimal, proses pemisahan lebih cepat,
dan semakin murni alkohol maka semakin banyak minyak yang akan terlarut pada
alkohol sehingga hasil minyak dari bunga sedap malam lebih bagus

4. Saya Vara Fauziyah 17031010018 mau bertanya, terdapat penjelasan bahwasanya


dilakukan pengadukan sekitar 3 jam. Apakah rentan waktu 3 jam tersebut akan
menghasilkan minyak atsiri dari bunga sedap malam secara maksimal?
Saya mencoba menjawab pertanyaan dari Vara
Proses pengadukan dilakukan 3 jam sekali dalam sekali proses maserasi selama 12
jam. Jadi dalam 12 jam terjadi 4 kali pengadukan dengan rentang waktu 3 jam.
Pengadukan sendiri bertujuan untuk memperbesar kontak antara pelarut hexane
dengan bunga, sehingga minyak sedap malam yg terekstrak lebih maksimal
apabila proses pengadukannya dilakukan selam 3 kali dengan rentan waktu 4 jam
apakah hasil minyak atsirinya akan sama?
Seperti yg telah dijelaskan, jadi pengadukan dilakukan untuk mengefektifkan pelarut
hexane dengan bunga sedap malam yg ada, sehingga jika hal tersebut dilakukan lebih
banyak dengan rentan waktu yg lebih cepat seharusnya dapat memberikan hasil
maksimal minyak yg diperoleh
Terkecuali minyak dalam bunga tersebut sudah terekstrak semua

5. Saya Bika (093) ingin bertanya. Apakah pada proses ini lilin tidak terlarutkan oleh
etanol?
Saya akan menjawab pertanyaan dari bika, pada saat pengadukan dengan
penambahan etanol bertujuan untuk memisahkan lilin dengan minyak atsiri, yang
ditandai dengan munculnya lapisan lilin putih. Sehingga memudahkan untuk proses
pemisahannya
Jadi walaupun dilakukan pada suhu 70 °C lilinnya tidak ikut terlarut?
Tidak, karena pada saat pengadukan bertujuan untuk memisahkan minyak dengan
lilin, dengan temperatur yg tinggi maka waktu yg diperlukan untuk pengadukan akan
semakin cepat

6. Saya Sherena ingin bertanya, apa parameter yang menunjukan bahwa proses maserasi
tersebut selesai atau tidak ?
Saya mau menjawab pertanyaan Serena.
Jadi untuk proses maserasi/perendamannya sendiri menggunakan variabel waktu
yaitu 12 jam. Pada penelitian sebelumnya yg dilakukan oleh Suyanti, 1998
menunjukkan bahwa lama waktu maserasi 12 jam dan 24 jam menunjukkan tidak
adanya perbedaan rendemen.

7. saya nanda faris mau bertanya,dari penjelasan diatas ada tahap maserasi dan waktu
pengadukan pd proses pengambilan atsiri pada bunga sedap malam,Apa pengaruh
lamanya proses maserasi dengan waktu pengadukan yg dilakukan pada proses
tersebut? apakah itu merupakan salah satu faktor utamanya? Terimakasih
Saya akan menjawab pertanyaan dari faris Pengadukan dilakukan untuk
mengefektifkan kontak pelarut heksan dengan bunga, jadi semakin lama waktu
pengadukan maka semakin cepat pelarutan serta meningkatkan laju difusi sloute nya

8. Saya Saskia Az Zarra 17031010017 mau bertanya, tadi dikatakan bahwa maserasi
bunga sedap malam baiknya dilakukan pada malam hari karena bunganya
mengeluarkan wangi yg lebih dominan pada malam hari, bagaimana jika dengan
terpaksa maserasi dilakukan tidak pada malam hari? Apa sangat mempengaruhi hasil
yang di dapat?
Saya akan menjawab pertanyaan dari saskia, menurut jurnal yang saya baca dan
berdasarkan data yang didapatkan bahwa proses ekstraksi yang dilakukan pada siang
hari dan malam hari sangat berpengaruh terhadap minyak atsiri yang dihasilkan

9. saya sekar nira mau bertanya kan tadi dijelaskan bahwa pemilihan pelarut dapat
meminimalisir terlarutnya senjumlah lilin dan albumin.. nah pada tahap pengadukan
concentrat masih ada lapisan lilin apakah sama? (apakah sama dalam proses maserasi
meminimalisir lilin yang terkandung dalam bunga sedap malamnya dengan lilin yang
ada setelah proses pengadukan)
Jadi penggunaan pelarut n hexane bertujuan agar meminimalisir keluarnya lilin yg
terkandung dalam bunga. Tetapi pada proses pengadukan tersebut bertujuan untuk
memisahkan lilin bukan untuk meminimalisir lilin

10. saya Farah nabila ramadhani npm 17031010225 mau bertanya untuk jenis bunga
sedap malam yang digunakan kalian merekomendasikan menggunakan bunga yang
sudah mekar atau bunga yang kuncup (siap mekar) dan pada proses Tahap destilasi
larutan heksan, menggunakan vakum rotary evaporator kenapa suhu sebesar 45°C
dan tekanan sebesar 500 mmHg bila menggunakan suhu dan tekanan lebih atau
kurang bagaimana yang terjadi ??? Terima kasih
Saya akan menjawab pertanyaan Nabila, dalam pengambilan minyak Atsiri
menggunakan bunga yg Sudah mekar dengan tingkatan mekar yg berbeda akan
menghasilkan minyak atsiri yg berbeda juga. Saya menambahkan jawaban dari
qurniayu. Untuk suhu 45°C dan tekanan 500 mmHg sudah saya jelaskan pada
pertanyaan azizah
11. Saya nur laili indah 17031010091 mau bertanya, bunga sedap malam yang di pakai ini
bagian mananya? Apakah seluruh bagian bunga sedap malam? Atau hanya bagian
tertentu saja ? Terimakasih
Saya akan menjawab pertanyaan dari leli, jadi yang di pakai adalah seluruh bagian
bunganya saja, bunga yang di pakai juga bunga yang masih segar

Baik ibu akan merangkum :

Dalam proses maserasi terjadi ekstraksi minyak atsiri oleh n heksan, waktu 12 jam
diharapkan sudah jenuh artinya sudah terjadi kesetimbangan antara n. Heksan dan m. Atsiri,
Apa saja yg larut dalam n. Heksan ? M. Atsiri dan lilin. Oleh karena itu setelah n. Heksan
terpisah dlm proses dist lilin terbentuk

Apa saja yg larut dlm alkohol ? Yang larut dalam alkohol adalah m. Atsiri. Oleh karena itu
pemisahan m. Atsiri dari alkohol dilakukan pada titik didih alkohol. Kalo yg pertama tadi
distilasi dilakukan pada titik didih n. Heksan

Baik jadi setelah alkohol dan m. Atsiri terpisah maka sudah selesai dan didapat m. Atsirinya

Baik ada bbrp proses pemisahan disini? Jadi dalam proses ini ada 2x distilasi yg dilakukan
pada suhu rendah dan ini merupakan proses yg sulit. Sifat m. Atsiri pun mudah rusak

Anda mungkin juga menyukai