Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL INKUBASI BISNIS PESANTREN

TOKO TERPADU

PONDOK PESANTREN TRI BHAKTI DARUL FALAH SUBIK

KECAMATAN ABUNG TENGAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga Proposal Bisnis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal ini disusun

untuk diajukan sebagai rencana bisnis yang akan kami jalankan dengan judul “TOKO

TERPADU” agar kita semua dapat mandiri dan menjadi pebisnis Profesional

Terima kasih kepada Kyai M.Muhajirin, S.Pd.I selaku pimpinan Pondok Pesantren Tri

Bhakti Darul Falah sekaligus pembimbing bisnis yang akan kami jalankan. Kami juga

mengucapkan terima kasih kepada majelis guru serta pihak-pihak lain yang telah membantu dan

mendukung kami untuk membuat usaha tersebut.

Semoga Proposal Bisnis ini dapat bermanfaat, khususnya untuk kami selaku penulis dan

pemilik bisnis.

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................................. i

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii

BAB I

1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Tujuan Usaha ...................................................................................................... 2

C. Visi Dan Misi ...................................................................................................... 2

BAB II

1. PROFIL PERUSAHAAN .......................................................................................... 4

A. Data Perusahaan .................................................................................................. 4

B. Struktur Organisasi ............................................................................................. 4

C. Lokasi ................................................................................................................. 4

2. ASPEK PASAR ......................................................................................................... 4

A. Sasaran Dan Potensi Pasar .................................................................................. 4

B. Persaingan Pasar ................................................................................................. 5

C. Prospek Pemasaran ............................................................................................. 5

D. Strategi Perkembangan ....................................................................................... 5

E. Analisis Pasar ...................................................................................................... 6

F. Perencanaan Bisnis ............................................................................................. 6

BAB III

1. ASPEK PRODUKSI .................................................................................................. 9

A. Proses Produksi Kopi Kemasan .......................................................................... 9

ii
BAB IV

1. ASPEK KEUANGAN ................................................................................................. 11

A. Rencana Anggaran Belanja .............................................................................. 11

B. Rincian Aset .................................................................................................... 11

Perhitungan Penggunaan Anggaran ........................................................................ 12

BAB V

1. PENUTUP ................................................................................................................. 16

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 16

iii
BAB I
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pesantren merupakan lembaga pendidikan (Islam) tertua yang memiliki peran penting
dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sejak awal kemunculannya, pesantren telah membawa
spirit pendidikan keagamaan ke jantung masyarakat di kepulauan Indonesia. Sebagian pakar
meyakini bahwa pesantren generasi awal telah ada sejak awal abad ke-18 di Jawa Timur, dan
mengalami penambahan jumlah secara pesat selama beberapa dekade berikutnya. Dalam
perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tak diragukan lagi,
pesantren telah memberikan konstribusi yang besar bagi pergumulan pendidikan dan
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, baik secara kualitas maupun kuantitas jauh
sebelum berdirinya sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman pesantren tidak hanya
berperan sebagai lembaga pendidikan namun memiliki potensi untuk dimanfaatakan dalam
mencapai kemandirian ekonomi.
Program kemandirian ekonomi didasari oleh kekuatan pesantren sebagai basis arus
ekonomi Indonesia yaitu, SDM pesantren yang memiliki jumlah dan ikatan komunitas yang
kuat sehingga memiliki potensi sebagai sumber permintaan dan produksi berbagai kegiatan
ekonomi, daya juang pesantren yang tinggi berpotensi besar apabila dikombinasikan dengan
kemampuan kewirausahaan, dan konsep pemberdayaan ekonomi pesantren sebagai bagian
dari ibadah.
Pesantren mandiri setidaknya memiliki usaha yang profesional guna mendukung
operasional pesantren dan unit pendidikan belajar mengajar yang terarah dan sistematis.
Sehingga dampak kehadiran pesantren secara lebih luas mampu menjadi bagian dari solusi
pengentasan kemiskinan dan pengangguran untuk menyejahterakan masyarakat.
Pengembangan kemandirian pesantren diharapkan dapat mendorong pesantren sebagai
penggerak utama dalam ekosistem halal value chain. Potensi ekonomi di pondok pesantren,
dinilai cukup besar. Bila potensi ini dioptimalkan mampu mewujudkan kemandirian usaha di
pondok pesantren sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan wilayah sekitarnya.

1
Pondok pesantren tri bhakti darul falah adalah lembaga pendidikan islam swasta (non-
pemerintah) didirikan sejak tahun 2002 oleh Kyai.M.Muhajirin,SPd.I dengan sistem
kurikulum yang terpadu, pendidikan berasrama serta pengajaran bahasa arab yang intensif.
Terletak di jalan desa subik kec. Abung tengah kab. Lampung utara, lokasi pesantren cukup
strategis karena berada di tengah keramaian dan kepadatan penduduk sehinggga
memudahkan untuk berkomunikasi baik dengan instansi pemerintahan maupun dengan
masyarakat luas.
Dengan didukung oleh lingkungan yang asri pondok pesantren bdarul falah berupaya
mencetak manusia yang tafaqul fiddin untuk menjadi kader pemimpin umat / bangsa, selalu
mengupayakan terciptanya pendidikan santri yang memiliki jiwa kemandirian, kebebasan
berfikir dan berinovasi, kesederhanaan dan berprilaku atas dasar Al-quran dan Sunnah
Rosulullah SAW untuk meningkatkan taqa kepada Allah SWT.
Di Pondok Pesantren Tri bhakti daarul falah pengelolaan pendidikan dan pengajaran
serta kegiatan santri sehari-hari dilaksanakan oleh para guru/ustadz dengan latar belakang
pendidikan dari berbagai perguruan tinggi dan pesantren ternama.Seiring berjalanya waktu
pondok pesantren darul falah berusaha selalu meningkatkan mutu pendidikan dan
mempersiapkan para kader untuk kemajuan jangka panjang lembaga pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat.

B. Tujuan Pendirian Usaha


1. Meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren
2. Terwujudnya santri mandiri
3. Menyediakan berbagai kebutuhan santri dan produk kopi yang berkualitas

C. Visi dan Misi Toko Terpadu


1. Visi
“Menjadi Bisnis Terkemuka Yang Mengutamakan Kualitas Hasil Dan Pelaayanan
Yang Maksimal”
2. Misi
a. Terus berinovasi melakukan perkembangan kualitas produk secara maksimal demi
pelayanan yang terbaik;
2
b. Menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, disiplin dan bertanggung jawab
dalam bekerja;
c. Memberi kualitas sumber daya manusia dan teknologi sesuai kebutuhan
masyarakat;
d. Berusaha meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi.

3
BAB II
I. Profil Perusahaan
A. Data perusahaan
Nama Perusahaan : Toko Terpadu
Alamat Perusahaan : Jl Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah, Lampung utara
No. Telp./ Fax :
E-mail : pptribhakti.df@gmail.com

B. Struktur Organisasi

Penanggung jawab

Pengelola

Bendahara Sekertaris

Gambar 1. Struktur Organisasi Toko Terpadu

C. Lokasi
Lokasi bisnis pesantren terletak di Jalan Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah,
Kabupaten lampung Utara, berada di keramaian dekat dengan pasar dan sekolah. Lokasi
yang setrategis ini memiliki potensi yang bagus karena dapat dengan mudah dijangkau
oleh masyarakat.

II. Aspek Pasar


A. Sasaran dan Potensi Pasar
Sasaran yang akan dituju adalah santri dan anak sekolah yang sedang membutuhkan
kitab dan alat tulis, selain itu juga masyarakat yang membutuhkan produk kopi dengan
4
cara yang lebih praktis dan ekonomis. Dilihat dari banyaknya kebutuhan akan hal tersebut
dan belum banyaknya pesaing memberikan potensi lebih untuk usaha ini.
B. Persaingan pasar
1. Adanya bisnis percetakan serupa yang lokasinya tidak jauh dari tempat usaha.
2. Perlengkapan kitab dan produksi kopi belum terdapat pesaing di daerah sekitar.
C. Prospek Pemasaran
1. Kapadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman penduduk dan
dekat dengan pasar, sekolahan dan kantor pemerintahan.
2. Letak tempa usaha yang strategis di jalan utama dan pusat keramaian.
3. Lingkungan sekitar toko relatif aman.
4. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra tempat usaha yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan bagi
konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana yang baik.
D. Strategi Pengembangan Usaha
Selain prospek pemasaran yang bagus diperlukan pula strategi pengembangan usaha
agar apotek Darul Falah dapat berkembang menjadi lebih maju dari tahun ke tahun,
menggunakan strategi 4P (marketing mix), y:aitu sebagai berikut :
1. Produk (Product)
a. Menyediakan produk yang terjamin kualitas serta kuantitasnya dan terpercaya,
sehingga pelanggan merasa aman.
b. Memperbanyak produk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
sekitar.
2. Harga (Price)
Penetapan harga yang kompetitif dan relatif murah dibandingkan dengan tempat lain.
3. Tempat (Place)
Berada di lingkungan strategis dan ramai penduduk, serta merupakan tempat produksi
kopi pertama di wilayah abung tengah.
4. Promosi (Promotion)
Menggunakan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan produk sehingga
target pasar memiliki jangkauan yang lebih luas hingga di luar Abung Tengah.

5
E. Analisis Pasar
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey terhadap posisi strategis daerah
dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat
dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Analisis SWOT) terhadap
Toko Terpadu :
1. Kekuatan (Strength)
Yang menjadi kekuatan kompetitif Toko Terpadu adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan berbagai kebutuhan santri dan anak sekolah dengan harga yang relatif
murah dan lengkap;
b. Memproduksi kopi dengan peralatan yang modern sehingga menghasilkan produk
yang berkualitas, aman, dan halal;
c. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
d. Letak tempat usaha yang mudah dijangkau.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Bahan baku kopi dapat diolah sendiri dirumah dengan peralatan seadanya, sehingga
membutuhkan waktu untuk meyakinkan masyarakat terhadap kualitas produk kopi
kemasan ini.
3. Peluang (Opportunity)
a. Tempat produksi kopi pertama yang menggunakan peralatan modern sehingga
lebih praktis, ekonomis dan terjamin kualitasnya;
b. Satu-satunya tempat usaha yang menyediakan berbagai jenis kitab dan kebutuhan
santri di wilayah abung tengah;
c. Bisnis pertama yang menyediakan produk kopi kemasan di wilayah Abung Tengah.
4. Ancaman (Threat)
a. Adanya pesaing yang menjual peralatan sekolah di pasar dengan harga yang relatif
murah.
F. Perencanaan Bisnis
Manajemen bisnis merupakan proses pengelolaan setiap elemen pada tempat usaha
sesuai sumber daya dan keadaan toko supaya dapat berjalan secara efisien. Seperti halnya
pada kegiatan manajemen perusahaan atau organisasi pada umumnya, manajemen bisnis
adalah segala upaya kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer atau pengelola
6
toko(bertindak sebagai manajer) memenuhi tugas dan fungsi meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan pegawai, pengarahan dan pengawasan. Manajemen
oprasional yang akan diterapkan di Toko Terpadu adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Unsur yang paling penting dalam proses manajemen adalah perencanaan. Rencana
dapat berubah sesuai dengan kondisi perusahaan dimasa mendatang.
a. Rencana Jangka Pendek
Memperbanyak persediaan kitab, alat tulis dan produk kopi instan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sekitar.
b. Rencana Jangka Panjang
Melakukan kerjasama denga n instansi pemerintah maupun kantor sekitar toko
sebagai distributor alat tulis kantor, selain itu melakukan penjualan kopi melalui
media sosial sehingga produk kopi bisa terjual keseluruh daerah di indonesia.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dalam sebuah bisnis bertujuan agar alur pelayanan, penjualan dan
pendistribusian dapat berjalan dengan baik, salah satunya adalah membuat Standar
Oprasional Prosedur SOP yang menjadi acuan dalam melaksanakan tanggungjawab
sebagai penyedia layanan yang efektif.
3. Pengawasan (Actuating)
Pengawasan dilakukan agar kinerja pegawai dapat berjalan dengan baik, hal ini
berdampak dengan perkembangan dan kemajuan toko. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan survey kepuasan pelanggan dan kinerja pegawai setiap 1 bulan sekali
secara terus menerus.
b. Membuat layanan pengaduan konsumen seperti kotak saran, atau pengaduan
keluhan melalui telepon dan e-mail, sebagai bahan evaluasi untuk melakukan
perbaikan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar terciptanya hubungan yang
harmonis baik kepada pelanggan maupun antar pegawai.

7
4. Pengendalian (Controlling)
Mengendalikan dan mengarahkan agar toko berjalan sesuai tujuan dan mencapai target
yang telah ditentukan sesuai dengan perencanaan diawal pendirian. Pengendalian dapat
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan monitoring dan evaluasi laporan keuangan harian dan bulanan untuk
menentukan apakah pendapatan dan pengeluaran berada dalam batas-batas yang
dianggarkan.
b. Melakukan perbaikan strategi pemasaran apabila pendapatan tidak sesuai dengan
target yang diharapkan.

8
BAB III

I. Aspek Produksi
Ada Beberapa produk yang tersedia di toko terpadu baik barang produksi maupun jasa
pelayanan, antara lain sebagai berikut :
1. Berbagai jenis kitab, alat tulis dan perlengkapan santri;
2. Prin, Fotocopy dan percetakan;
3. Jasa desain grafis;
4. Produk kopi kemasan.

A. Proses Produksi Kopi Kemasan


Ada beberapa tahapan atau fase pada saat proses pengolahan kopi
(roasting). Seberapa cepat biji kopi melewati masing-masing fase, berikut tahap-tahapnya.
1. Drying (pengeringan)
Biji kopi mentah biasanya mengandung sekitar 7-11 % air yang terbagi merata di
seluruh struktur padat biji kopi. biji kopi tidak akan berubah warna menjadi kecoklatan
selama kandungan air masih ada. Jadi ketika biji kopi yang masih raw (mentah)
dimasukkan ke dalam mesin roasting, tahap pertama yang terjadi adalah: biji kopi akan
mulai menyerap sejumlah panas, lalu mulai menguapkan kandungan air. Proses
pengeringan ini cenderung membutuhkan panas dan energi yang cukup besar.
2. Yellowing (penguningan)
Setelah kandungan air yang tersisa habis dari biji kopi, reaksi pencoklatan pun dimulai.
Pada tahap ini, biji kopi biasanya masih padat dan sedikit beraroma beras basmati.
Namun biji kopi akan mulai mengembang, dan kulit biji kopi yang tipis (atau yang
menyerupai sekam) akan mulai mengelupas. Pada tahap ini pula, sekam itu akan
dipisahkan dari biji yang sedang disangrai melalui sistem aliran udara
dalam roaster. Kumpulan kulit sekam biji kopi ini kemudian disingkirkan untuk
mencegah risiko kebakaran (dalam mesin) mengingat sifatnya yang tipis dan gampang
terbakar.
Dua tahap pertama (drying dan yellowing) ini termasuk fase yang penting dalam
proses roasting. Jika kopi tidak mengalami pengeringan secara tepat, maka biji kopi
9
tidak akan tersangrai secara merata selama tahap-tahap berikutnya. Dengan kata lain,
biji kopi bisa saja terlihat sudah tersangrai dengan baik di bagian luar, tapi di bagian
dalam, biji kopi masih belum matang sepenuhnya. Kondisi inilah yang umumnya
membuat biji kopi akan terasa ganjil, ibaratnya kopi itu berada di kombinasi antara
pahit dari luar namun terasa agam asam atau berserat di dalam.
3. First Crack (pecahan pertama)
Ketika biji kopi mulai berubah kecoklatan pada proses yellowing, ada semacam
percampuran antara gas karbon dioksida dan air yang sama-sama menguap di dalam
biji kopi. Ketika tekanan kedua elemen ini mencapai puncaknya, biji kopi akan mulai
terbuka dan pada saat inilah biji-biji kopi akan memecah. Atau cracking, istilahnya.
Proses ini bisa kita kenali melalui bunyi yang renyah, seperti bunyi kacang yang pecah.
Pada tahap ini pula, segala karakter dan rasa-rasa yang familiar dari biji kopi akan mulai
berkembang dan “terbentuk”.
4. Roast development
Setelah cracking pertama, biji kopi cenderung bertekstur lebih lembut di
permukaannya tapi belum secara keseluruhan. Fase roasting ini menentukan warna
akhir dari biji kopi dan termasuk juga “derajat” roasting-nya.
5. Second crack (pecahan kedua)
Pada poin ini, biji kopi mulai memecah kembali kedua kali, tapi dengan bunyi yang
lebih ringan dan lembut. Ketika biji kopi mencapai fase ini, minyak alami (oil) kopi
biasanya akan muncul ke permukaan biji. Banyak karakter acidity kopi telah hilang di
fase ini, rasa-rasa jenis baru sekaligus juga berkembang pada tahap ini.

Jika kopi telah melalui sekian tahap di atas, barulah kopi-kopi tersebut dikeluarkan
untuk kemudian masuk pada proses berikutnya , seperti peracikan dan pengemasan kopi
menjadi produk kemasan yang lebih praktis dan siap untuk di jual.

10
BAB IV
I. Aspek Keuangna

A. Rencana Anggaran Belanja


NO Anggaran Belanja Jumlah

1 Rehab gedung 10% Rp 25.000.000

2 Belanja Habis Pakai 20% Rp 50.000.000

3 Aset70% Rp 175.000.000

Total Rp 250.000.000

B. Rincian Aset ( Perlengkapan Kantor )


No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
1 Mesin Roasting Kopi 1 Rp 52.000.000 Rp 52.000.000
2 Timbangan Gram Digital 1 Rp 200.000 Rp 200.000
3 Timbangan Kg Manual 1 Rp 250.000 Rp 250.000
4 Mesin Pres Logo 1 Rp 200.000 Rp 200.000
5 Mesin Fotocopy 1 Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
6 Etalase Kaca 2 Meter 3 Rp 2.100.000 Rp 6.300.000
7 Etalase Kaca 1 Meter 2 Rp 1.400.000 Rp 2.800.000
8 Kursi Kantor 7 Rp 400.000 Rp 2.800.000
9 Kursi Tunggu Besi 2 Rp 1.110.000 Rp 2.220.000
10 Rak / Display Buku 2 Rp 4.995.000 Rp 9.990.000
11 Meja Kasir 1 Rp 2.250.000 Rp 2.250.000
12 Mesin Pemotong Kertas 1 Rp 2.900.000 Rp 2.900.000
Printer Thermal
13 1 Rp 1.500.000
Label/Resi Rp 1.500.000

11
14 Mesin Laminating 1 Rp 500.000 Rp 500.000
15 Gunting Multifungsi 2 Rp 30.000 Rp 60.000
16 Kipas Angin 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000
17 Showcase 1 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
18 Set Kasir 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
19 Laptop/Komputer 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
20 Printer 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
21 Scanner 1 Rp 1.730.000 Rp 1.730.000
22 Telepon 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
23 Lemari Arsip Besi 2 Rp 2.200.000 Rp 4.400.000
24 Mesin Jilid 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
25 Pemotong Id Card 1 Rp 500.000 Rp 500.000
26 Mesin Genset 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
27 Wifi 1 Rp 800.000 Rp 800.000
28 Meja Kerja 4 Rp 1.775.000 Rp 7.100.000
Jumlah Rp 152.840.000 Rp 175.000.000

C. Perhitungan Penggunaan Anggaran


1. Rencana Anggaran Tahun ke-1
a. Biaya Tetap Perbulan tahun ke-1
1) Biaya
Beban listrik, dan air Rp 500.000
Kebersihan dan Keamanan Rp 200.000
Total Rp 700.000
Biaya keseluruhan Rp 700.000
Biaya tahun ke-1
Biaya tahun ke-I x12 bulan Rp 8.400.000

12
Total Rp 8.400.000

2. Perhitungan BEP tahun ke-1


a. Penjualan Produk kopi
26 hari x 12 bulan x Rp 200.000,- (margin 30%) Rp 62.400.000
b. Penjualan Kitab Dan Alat Tulis
26 hari x12 bulan x Rp 200.000,- (margin 30 %) Rp 62.400.000
c. Prin dan Fotocopy
26 hari x 12 bulan x Rp 200.000,- (margin 30 %) Rp 62.400.000
d. Penjualan produk lainya (minuman dingin, parfum dll)
26 hari x 12 bulan x Rp 200.000,- (margin 10%) Rp 62.400.000
Total Pendapatan 1 tahun Rp 249.600.000

3. Perhitungan pengeluaran rutin tahun ke-I


Produksi kopi ( 70% X Rp 62.400.000) Rp 43.680.000
Pembelian kitab (70% X Rp 62.400.000) Rp 43.680.000
Bahan percetakan dan fotocopy (70% X Rp 62.400.000) Rp 43.680.000
Produk Lain (90% X Rp. 62.400.000) Rp 56.160.000

Biaya tetap 1 tahun Rp 187.200.000


Total pengeluaran tahun ke-1 Rp 187.200.000

4. Perhitungan Laba Rugi tahun ke-I


Pemasukan tahun ke-1 Rp 249.600.000
Pengeluaran tahun ke-1 Rp 187.200.000
Rp 62.400.000
Zakat 2,5 % Rp 60.840.000
Laba Bersih Setelah Zakat Rp 60.840.000

13
5. Pay Back Periode
Biaya Investasi Rp 250.000.000
PBP : = = 4,1 (4 tahun 1 bulan)
Laba bersih Rp 60.840.000

6. ROI Return Of Investement

Laba Bersih
ROI : x 100%
Investasi

Rp 60.840.000
ROI : x 100% = 24,19%
Rp 250.000.000
Perkiraan laba pada tahun pertama adalah 24,19% dari modal awal.

7. Break Even Point


1
BEP : x Biaya Tetap
1- (Biaya variabel : pendapatan)
1
BEP : x Rp 8.400.000
1- (Rp 187.200.000 : Rp 249.600.000)
= Rp 33.600.000 / tahun
= Rp 2.800.000 / bulan

14
Biaya tetap
%BEP : x 100%
Pendapatan - biaya variabel

Rp 8.400.000
%BEP : x 100% = 13,46%
Rp 249.600.000 - Rp 187.200.000

15
BAB V
1. Kesimpolan
Berdasarkan analisis pasar dan peluang usaha toko terpadu merupakan usaha yang
memiliki potensi sangat bagus, mengingat kebutuhan masyarakat akan hal tersebut semakin
meningkat, dan sedikitnya pesaing dibidang yang sama persis. terpadu memiliki perncanaan,
pengorganisasian dan strategi pasar yang tersusun dengan matang sehingga memungkinkan
toko terpadu dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan target yang telah dibuat
sebelumnya. Oleh karena itu dengan didirikanya toko terpadu ini diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren dan terwujudnya santri yang mandiri dan
inovatif.

16

Anda mungkin juga menyukai