Proposal Bisnis Toko Terpadu
Proposal Bisnis Toko Terpadu
TOKO TERPADU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Proposal Bisnis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal ini disusun
untuk diajukan sebagai rencana bisnis yang akan kami jalankan dengan judul “TOKO
TERPADU” agar kita semua dapat mandiri dan menjadi pebisnis Profesional
Terima kasih kepada Kyai M.Muhajirin, S.Pd.I selaku pimpinan Pondok Pesantren Tri
Bhakti Darul Falah sekaligus pembimbing bisnis yang akan kami jalankan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada majelis guru serta pihak-pihak lain yang telah membantu dan
Semoga Proposal Bisnis ini dapat bermanfaat, khususnya untuk kami selaku penulis dan
pemilik bisnis.
i
DAFTAR ISI
BAB I
1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB II
C. Lokasi ................................................................................................................. 4
BAB III
ii
BAB IV
BAB V
1. PENUTUP ................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 16
iii
BAB I
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pesantren merupakan lembaga pendidikan (Islam) tertua yang memiliki peran penting
dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sejak awal kemunculannya, pesantren telah membawa
spirit pendidikan keagamaan ke jantung masyarakat di kepulauan Indonesia. Sebagian pakar
meyakini bahwa pesantren generasi awal telah ada sejak awal abad ke-18 di Jawa Timur, dan
mengalami penambahan jumlah secara pesat selama beberapa dekade berikutnya. Dalam
perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tak diragukan lagi,
pesantren telah memberikan konstribusi yang besar bagi pergumulan pendidikan dan
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, baik secara kualitas maupun kuantitas jauh
sebelum berdirinya sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman pesantren tidak hanya
berperan sebagai lembaga pendidikan namun memiliki potensi untuk dimanfaatakan dalam
mencapai kemandirian ekonomi.
Program kemandirian ekonomi didasari oleh kekuatan pesantren sebagai basis arus
ekonomi Indonesia yaitu, SDM pesantren yang memiliki jumlah dan ikatan komunitas yang
kuat sehingga memiliki potensi sebagai sumber permintaan dan produksi berbagai kegiatan
ekonomi, daya juang pesantren yang tinggi berpotensi besar apabila dikombinasikan dengan
kemampuan kewirausahaan, dan konsep pemberdayaan ekonomi pesantren sebagai bagian
dari ibadah.
Pesantren mandiri setidaknya memiliki usaha yang profesional guna mendukung
operasional pesantren dan unit pendidikan belajar mengajar yang terarah dan sistematis.
Sehingga dampak kehadiran pesantren secara lebih luas mampu menjadi bagian dari solusi
pengentasan kemiskinan dan pengangguran untuk menyejahterakan masyarakat.
Pengembangan kemandirian pesantren diharapkan dapat mendorong pesantren sebagai
penggerak utama dalam ekosistem halal value chain. Potensi ekonomi di pondok pesantren,
dinilai cukup besar. Bila potensi ini dioptimalkan mampu mewujudkan kemandirian usaha di
pondok pesantren sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan wilayah sekitarnya.
1
Pondok pesantren tri bhakti darul falah adalah lembaga pendidikan islam swasta (non-
pemerintah) didirikan sejak tahun 2002 oleh Kyai.M.Muhajirin,SPd.I dengan sistem
kurikulum yang terpadu, pendidikan berasrama serta pengajaran bahasa arab yang intensif.
Terletak di jalan desa subik kec. Abung tengah kab. Lampung utara, lokasi pesantren cukup
strategis karena berada di tengah keramaian dan kepadatan penduduk sehinggga
memudahkan untuk berkomunikasi baik dengan instansi pemerintahan maupun dengan
masyarakat luas.
Dengan didukung oleh lingkungan yang asri pondok pesantren bdarul falah berupaya
mencetak manusia yang tafaqul fiddin untuk menjadi kader pemimpin umat / bangsa, selalu
mengupayakan terciptanya pendidikan santri yang memiliki jiwa kemandirian, kebebasan
berfikir dan berinovasi, kesederhanaan dan berprilaku atas dasar Al-quran dan Sunnah
Rosulullah SAW untuk meningkatkan taqa kepada Allah SWT.
Di Pondok Pesantren Tri bhakti daarul falah pengelolaan pendidikan dan pengajaran
serta kegiatan santri sehari-hari dilaksanakan oleh para guru/ustadz dengan latar belakang
pendidikan dari berbagai perguruan tinggi dan pesantren ternama.Seiring berjalanya waktu
pondok pesantren darul falah berusaha selalu meningkatkan mutu pendidikan dan
mempersiapkan para kader untuk kemajuan jangka panjang lembaga pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat.
3
BAB II
I. Profil Perusahaan
A. Data perusahaan
Nama Perusahaan : Toko Terpadu
Alamat Perusahaan : Jl Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah, Lampung utara
No. Telp./ Fax :
E-mail : pptribhakti.df@gmail.com
B. Struktur Organisasi
Penanggung jawab
Pengelola
Bendahara Sekertaris
C. Lokasi
Lokasi bisnis pesantren terletak di Jalan Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah,
Kabupaten lampung Utara, berada di keramaian dekat dengan pasar dan sekolah. Lokasi
yang setrategis ini memiliki potensi yang bagus karena dapat dengan mudah dijangkau
oleh masyarakat.
5
E. Analisis Pasar
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey terhadap posisi strategis daerah
dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat
dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Analisis SWOT) terhadap
Toko Terpadu :
1. Kekuatan (Strength)
Yang menjadi kekuatan kompetitif Toko Terpadu adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan berbagai kebutuhan santri dan anak sekolah dengan harga yang relatif
murah dan lengkap;
b. Memproduksi kopi dengan peralatan yang modern sehingga menghasilkan produk
yang berkualitas, aman, dan halal;
c. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
d. Letak tempat usaha yang mudah dijangkau.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Bahan baku kopi dapat diolah sendiri dirumah dengan peralatan seadanya, sehingga
membutuhkan waktu untuk meyakinkan masyarakat terhadap kualitas produk kopi
kemasan ini.
3. Peluang (Opportunity)
a. Tempat produksi kopi pertama yang menggunakan peralatan modern sehingga
lebih praktis, ekonomis dan terjamin kualitasnya;
b. Satu-satunya tempat usaha yang menyediakan berbagai jenis kitab dan kebutuhan
santri di wilayah abung tengah;
c. Bisnis pertama yang menyediakan produk kopi kemasan di wilayah Abung Tengah.
4. Ancaman (Threat)
a. Adanya pesaing yang menjual peralatan sekolah di pasar dengan harga yang relatif
murah.
F. Perencanaan Bisnis
Manajemen bisnis merupakan proses pengelolaan setiap elemen pada tempat usaha
sesuai sumber daya dan keadaan toko supaya dapat berjalan secara efisien. Seperti halnya
pada kegiatan manajemen perusahaan atau organisasi pada umumnya, manajemen bisnis
adalah segala upaya kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer atau pengelola
6
toko(bertindak sebagai manajer) memenuhi tugas dan fungsi meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan pegawai, pengarahan dan pengawasan. Manajemen
oprasional yang akan diterapkan di Toko Terpadu adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Unsur yang paling penting dalam proses manajemen adalah perencanaan. Rencana
dapat berubah sesuai dengan kondisi perusahaan dimasa mendatang.
a. Rencana Jangka Pendek
Memperbanyak persediaan kitab, alat tulis dan produk kopi instan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sekitar.
b. Rencana Jangka Panjang
Melakukan kerjasama denga n instansi pemerintah maupun kantor sekitar toko
sebagai distributor alat tulis kantor, selain itu melakukan penjualan kopi melalui
media sosial sehingga produk kopi bisa terjual keseluruh daerah di indonesia.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dalam sebuah bisnis bertujuan agar alur pelayanan, penjualan dan
pendistribusian dapat berjalan dengan baik, salah satunya adalah membuat Standar
Oprasional Prosedur SOP yang menjadi acuan dalam melaksanakan tanggungjawab
sebagai penyedia layanan yang efektif.
3. Pengawasan (Actuating)
Pengawasan dilakukan agar kinerja pegawai dapat berjalan dengan baik, hal ini
berdampak dengan perkembangan dan kemajuan toko. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan survey kepuasan pelanggan dan kinerja pegawai setiap 1 bulan sekali
secara terus menerus.
b. Membuat layanan pengaduan konsumen seperti kotak saran, atau pengaduan
keluhan melalui telepon dan e-mail, sebagai bahan evaluasi untuk melakukan
perbaikan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar terciptanya hubungan yang
harmonis baik kepada pelanggan maupun antar pegawai.
7
4. Pengendalian (Controlling)
Mengendalikan dan mengarahkan agar toko berjalan sesuai tujuan dan mencapai target
yang telah ditentukan sesuai dengan perencanaan diawal pendirian. Pengendalian dapat
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan monitoring dan evaluasi laporan keuangan harian dan bulanan untuk
menentukan apakah pendapatan dan pengeluaran berada dalam batas-batas yang
dianggarkan.
b. Melakukan perbaikan strategi pemasaran apabila pendapatan tidak sesuai dengan
target yang diharapkan.
8
BAB III
I. Aspek Produksi
Ada Beberapa produk yang tersedia di toko terpadu baik barang produksi maupun jasa
pelayanan, antara lain sebagai berikut :
1. Berbagai jenis kitab, alat tulis dan perlengkapan santri;
2. Prin, Fotocopy dan percetakan;
3. Jasa desain grafis;
4. Produk kopi kemasan.
Jika kopi telah melalui sekian tahap di atas, barulah kopi-kopi tersebut dikeluarkan
untuk kemudian masuk pada proses berikutnya , seperti peracikan dan pengemasan kopi
menjadi produk kemasan yang lebih praktis dan siap untuk di jual.
10
BAB IV
I. Aspek Keuangna
3 Aset70% Rp 175.000.000
Total Rp 250.000.000
11
14 Mesin Laminating 1 Rp 500.000 Rp 500.000
15 Gunting Multifungsi 2 Rp 30.000 Rp 60.000
16 Kipas Angin 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000
17 Showcase 1 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
18 Set Kasir 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
19 Laptop/Komputer 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
20 Printer 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
21 Scanner 1 Rp 1.730.000 Rp 1.730.000
22 Telepon 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
23 Lemari Arsip Besi 2 Rp 2.200.000 Rp 4.400.000
24 Mesin Jilid 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
25 Pemotong Id Card 1 Rp 500.000 Rp 500.000
26 Mesin Genset 1 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
27 Wifi 1 Rp 800.000 Rp 800.000
28 Meja Kerja 4 Rp 1.775.000 Rp 7.100.000
Jumlah Rp 152.840.000 Rp 175.000.000
12
Total Rp 8.400.000
13
5. Pay Back Periode
Biaya Investasi Rp 250.000.000
PBP : = = 4,1 (4 tahun 1 bulan)
Laba bersih Rp 60.840.000
Laba Bersih
ROI : x 100%
Investasi
Rp 60.840.000
ROI : x 100% = 24,19%
Rp 250.000.000
Perkiraan laba pada tahun pertama adalah 24,19% dari modal awal.
14
Biaya tetap
%BEP : x 100%
Pendapatan - biaya variabel
Rp 8.400.000
%BEP : x 100% = 13,46%
Rp 249.600.000 - Rp 187.200.000
15
BAB V
1. Kesimpolan
Berdasarkan analisis pasar dan peluang usaha toko terpadu merupakan usaha yang
memiliki potensi sangat bagus, mengingat kebutuhan masyarakat akan hal tersebut semakin
meningkat, dan sedikitnya pesaing dibidang yang sama persis. terpadu memiliki perncanaan,
pengorganisasian dan strategi pasar yang tersusun dengan matang sehingga memungkinkan
toko terpadu dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan target yang telah dibuat
sebelumnya. Oleh karena itu dengan didirikanya toko terpadu ini diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren dan terwujudnya santri yang mandiri dan
inovatif.
16