Pokok-pokok Kebijakan
Terkini Penganggaran
Kementerian/Lembaga
Disampaikan dalam ”Coaching Clinic Rakornas Pelaksanaan Anggaran”
1
Pointer Paparan
KemenkeuTepercaya
2
Pokok-Pokok Kebijakan Terkini
1 Penyusunan RKAKL
3
Pokok-Pokok Kebijakan Terkini Penyusunan RKAKL
4
Pencantuman Pengaturan Mengenai Informasi Kinerja
dan Tagging Dalam RKA-K/L
1
RKA-K/L untuk memperinci sebaran
penambahan informasi lokus
kegiatan 3 alokasi dan sinkronisasi belanja K/L
dan TKD DAK Fisik
TAGGING
REVIU INFORMASI KINERJA Penjelasan kategori tagging dalam
PADA PENELAAHAN RKA-K/L
Mempertegas pelaksanaan reviu rumusan
informasi kinerja pada saat penelaahan 2
RKA-K/L meliputi nawacita, PN,
Program Prioritas, Kegiatan
Prioritas, Proyek Prioritas, dan
4
dan pemanfaatan rekomendasi monev Major Project, Janji Presiden, dan
aspek konteks Tematik Dukungan APBN
5
5
Penyempurnaan Standardisasi KRO/RO/Komponen
VB
Komponen)
66
Penyempurnaan Sinkronisasi Belanja K/L dan TKD DAK Fisik
LOKUS
wilayah administratif pemerintahan (Pusat, lokasi khusus yang meliputi lokasi berdasarkan referensi
Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Desa) spesifik pada bidang tertentu (ruas jalan, jaringan irigasi dll.
Hal ini untuk memudahkan proses mapping antara Belanja K/L dengan TKD DAK Fisik 7
7
Implementasi Modul Sinkronisasi Renja-
2 RKA dalam Aplikasi SAKTI
8
Implementasi Modul Sinkronisasi Renja-RKA
dalam Aplikasi SAKTI
Fungsi: Fitur:
Fitur R/U/H Sinkronisasi Fitur Sanding Data
1 Mengakomodir perubahan Renja pada level KRO kebawah
setelah SB Pagu Anggaran Perubahan data level Monitoring pergerakan data
KRO/RO/Komponen setelah SB Pagu Renja dan RKA KL untuk melihat
2 Memperkuat pengendalian Bappenas dan Kemenkeu dalam
penuangan Renja dan RKA K/L
Anggaran deviasi data
Interkoneksi API Approval bersama
Memastikan data mengalir dari Renja ke RKA dan sebaliknya
3 agar tidak terjadi deviasi dan dua kali input
Aliran data 2 arah antara KRISNA dan Approval bersama atas data renja
10
SAKTI dan sakti
Kebijakan Pencadangan Anggaran
3 (kebijakan Penyesuaian Belanja Negara )
dan Tata Cara Revisi Anggaran terkait
11
Dasar Hukum dan Kriteria AA
Tahun 2022 : Menjaga Kesehatan APBN 2022 dan Kesinambungan Fiskal Tahun 2023 : Kondisi Geopolitik Global dan Pelaksanaan APBN
2023
• Landasan hukum Pasal 28 ayat (2) UU nomor 6 tahun 2021 tentang APBN TA • Landasan hukum Pasal 32 ayat (1) UU Nomor 28 tahun 2022 tentang
2022 APBN TA 2023
• Mekanisme revisi anggaran (pemblokiran) • Mekanisme revisi anggaran (pemblokiran)
S-1088/MK.02/2021 S-458/MK.02/2022
S-1040/MK.02/2022
1. Sumber Dana Rupiah Murni (RM); 1. Sumber Dana Rupiah Murni (RM); 1. Sumber dana Rupiah Murni (RM).
2. Objek AA : 2. Tidak Termasuk : 2. Kegiatan yang diprioritaskan untuk dilakukan AA, sebagai berikut:
• Tunjangan Kinerja (Tunkin) yang 1) Belanja Pegawai yang dapat diefisienkan;
• Belanja Pegawai dan Belanja
melekat pada Gaji ke-13 dan THR 2) Belanja Barang yang dapat diefisienkan, tidak mendesak atau dapat ditunda,
Barang Operasional;
• 10 akun Belanja Barang (BB), yaitu 3) diutamakan berasal dari 10 (sepuluh) akun belanja barang, yaitu honor (521115 dan
honor (521115 dan 521213), • Belanja Anggaran Pendidikan; 521213), perjalanan dinas (524111, 524113, 524211, dan 524219), paket meeting
perjalanan dinas (524111, 524113, • Belanja Perlinsos PBI, Bansos (524114 dan 524119), belanja barang operasional lainnya (521119), dan belanja
PKH, Bansos Kartu Sembako barang non operasional lainnya (521219);
524211, dan 524219), paket
(Program untuk melindungi 4) Belanja Modal yang dapat diefisienkan, tidak mendesak atau dapat ditunda;
meeting (524114 dan 524119),
masyarakat miskin); 5) Bantuan Sosial yang tidak permanen; dan/atau
belanja barang operasional lainnya
6) Kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak
(521119), dan belanja barang non 3. Mencakup Belanja Barang Non dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2023.
operasional lainnya (521219). Ops dan Belanja Modal c. Dapat diterapkan pada Anggaran Pendidikan, Anggaran Kesehatan, dan proyek Prioritas
• Kegiatan yang sudah tercantum Nasional, dalam hal sumber lainnya tidak memadai.
dalam catatan halaman IV DIPA yang d. Pengecualian kebijakan AA untuk kegiatan sebagai berikut:
diperkirakan tidak dapat dipenuhi 1) Belanja terkait bantuan sosial yang permanen, meliputi: Penerima Bantuan Iuran
dokumen pendukungnya sampai (PBI) Jaminan Kesehatan, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Sembako;
dengan akhir semester I TA 2022. 2) Belanja terkait tahapan Pemilu;
• Opsi : Belanja Modal (BM) dan 3) Belanja terkait IKN;
Belanja Bantuan Sosial (BS) yang 4) Belanja untuk pembayaran Kontrak Tahun Jamak; dan
diperkirakan tidak akan terserap 5) Belanja untuk pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment/AP
sampai dengan akhir tahun 2022
Beberapa pembelajaran dari implementasi di TA 2022 telah diperbaiki pada kebijakan AA TA 2023
12
12
Kebijakan Automatic Adjustment
(Pencadangan Anggaran) TA 2023
Dengan memperhatikan risiko fiscal di 2023, perlu penjagaan APBN melalui kebijakan Automatic
1
Adjustment TA 2023 .
Diperkirakan kebutuhan pada tahap awal (dicantumkan pada Lampiran I.a Surat Menteri Keuangan
2 tentang PAA) adalah sekitar Rp50 T
Mekanisme penentuan besaran AA per K/L diambil dari belanja yang bersumber dari RM (Rupiah
3 Murni) dengan mempertimbangkan kinerja realisasi anggaran RM selama tiga tahun terakhir (TA
2020, 2021, dan outlook 2022) dan hasilnya dijadikan dasar penetapan AA dengan formula
(persentase terhadap RM berbasis kinerja penyerapan) sebagaimana tercantum pada slide hasil
exercise.
Kegiatan yang dikecualikan pada kebijakan Automatic Adjusment adalah
4 sebagai berikut:
a. Bansos yang meliputi Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan,
Program Keluarga Harapan, dan Kartu Sembako; dan
b. Kegiatan tahapan Pemilu;
1313
Kebijakan Automatic Adjustment
(Pencadangan Anggaran) TA 2023
Kebijakan automatic adjustment pada APBN TA 2023 dilakukan dengan melakukan penandaan
5 alokasi anggaran, yaitu pada KRO/RO/kegiatan K/L dalam catatan halaman IV DIPA Petikan (blokir).
7 Guna menjamin keberlangsungan proyek IKN, Tahun Jamak dan juga Availability Payment, maka K/L
tidak diperkenankan untuk mengajukan AA untuk kegiatan IKN, MYC dan Availability Payment
1414
Ketentuan Automatic Adjustment dalam Peraturan Eksisting
(PMK 199/2021 tentang Revisi Anggaran)
1. Revisi Anggaran berlaku dalam hal terdapat Perubahan kebijakan Pemerintah, termasuk perubahan
sebagai akibat kebijakan Penyesuaian Belanja Negara (Pasal 3 (b))
2. Untuk pengendalian dan pengamanan belanja negara, Menteri Keuangan dapat melakukan pembatasan
Revisi Anggaran. Salah satunya dengan larangan penambahan alokasi anggaran atas
Program/Kegiatan/KRO/RO yang termasuk dalam kebijakan Penyesuaian Belanja Negara (Pasal 5
ayat 2 (b))
3. Dalam rangka menindaklanjuti kebijakan Penyesuaian Belanja Negara, Direktorat Jenderal Anggaran
dapat melakukan pemblokiran DIPA Kementerian/Lembaga secara mandiri tanpa terlebih dahulu
melalui usulan dari Kementerian/Lembaga (Pasal 11)
15
Ketentuan Automatic Adjustment dalam RPMK Omnibus Law
(Pasal 143)
❑ Menteri Keuangan dapat melakukan penyesuaian belanja pada tahun berjalan. Penyesuaian Belanja tersebut
dilakukan dalam hal terdapat:
✓ kebijakan Penyesuaian Belanja Negara; dan/atau
✓ kebijakan Pemerintah lainnya
❑ Penyesuaian Belanja Negara dilaksanakan sepanjang diatur dalam Undang-Undang mengenai APBN dan/atau
APBN Perubahan, dapat berupa:
✓ pengutamaan penggunaan anggaran yang disesuaikan secara otomatis (Automatic Adjustment), berupa
pencadangan anggaran pada DIPA K/L;
✓ pergeseran Anggaran berupa realokasi blokir anggaran dari BA K/L ke BA BUN Belanja Lainnya;
✓ pemotongan anggaran Belanja Negara; dan/atau
✓ penyesuaian pagu,
❑ Kebijakan Pemerintah Lainnya dilakukan sebagai tindak lanjut:
✓ Hasil pengendalian dan pemantauan oleh Menteri Keuangan terhadap belanja K/L dan belanja BA BUN;
✓ Peraturan Perundang-undangan; dan/atau
✓ Direktif Presiden
Kebijakan Pemerintah Lainnya dilakukan melalui pencadangan atau pemblokiran anggaran dan/atau
pergeseran anggaran,
• Amanat UU APBN No.28 tahun 2022 tentang APBN TA 2023 Pasal 32 ayat (1)
• Amanat PP Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran K/L terkait pengendalian dan pemantauan 16
16
Ketentuan Automatic Adjustment dalam RPMK Omnibus Law
(Pasal 144)
❑ Pengutamaan penggunaan anggaran yang disesuaikan secara otomatis (Automatic Adjustment) dan
pencadangan atau pemblokiran, dilakukan dengan:
✓ Kementerian/Lembaga melakukan pencadangan anggaran dalam jumlah tertentu dan menyampaikan
usulan pencadangan kepada Menteri Keuangan; atau
✓ Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan pemblokiran DIPA
Kementerian/Lembaga secara otomatis melalui sistem informasi.
❑ Dalam hal Kementerian/Lembaga tidak menyampaikan usulan pencadangan, Menteri Keuangan c.q Direktorat
Jenderal Anggaran melakukan pemblokiran DIPA Kementerian/Lembaga secara otomatis melalui sistem
informasi.
❑ Pemblokiran DIPA K/L secara otomatis melalui sistem informasi dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
pengendalian dan pemantauan.
❑ Pemblokiran DIPA dapat dilakukan pada saat DIPA ditetapkan atau pada saat Tahun Anggaran berjalan.
17
TERIMAKASIH
Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan
Jl. Wahidin Raya 1, Gedung Soetikno Slamet Lantai 4
Jakarta Pusat
Telp – 081 1830 0931 / 14090 ext.2
Surel : hai.anggaran@kemenkeu.go.id
18