Disusun Oleh:
NAMA : SALMA FAIHA NUR DEVI
NIM : 201801778
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
PROGRAM : STRATA SATU (S1)
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
Disusun Oleh :
Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Strata
Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Sipil
Laporan Praktek Kerja Lapangan Ketua
iii
SURAT-SURAT PENUNJANG
iv
v
vi
LEMBAR ASISTENSI LAPORAN KERJA PRAKTEK
vii
viii
LEMBAR ASISTENSI PERBAIKAN
NAMA
NAMA : SELO
:SALMA ADIYAN
FAIHA NURSUNU
DEVI
NIM : 201801781
NIM :201801778
JURUSAN : S-1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN :S-1 TEKNIK SIPIL
NO DOSEN URAIAN KETERANGAN
1
1. Perbaiki uraian tentang kontraktor
3. Perbaiki Kesimpulan
4. Perbaiki Saran
ix
KATA PENGANTAR
Penulis
x
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
UCAPAN TERIMAKASIH
Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
atas segala bantuan dan doronganya kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan kerja praktik;
2. Teristimewa kedua orang tua tercinta Mamah dan Almarhum Bapak yang sudah terlebih
dahulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, yang selalu ada setiap saat dari kecil hingga
dewasa, memberikan kasih sayang dan dukungan doa selalu dalam menyusun laporan;
3. Kepada kakak-kakak, kakak ipar, serta keponakan penulis yang telah memberikan
dukungan, semangat serta perhatian kepada penulis;
4. Bapak Dr. Ir Timbul PM Panjaitan, M.A, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Sapta
Taruna;
5. Ibu Novie Yocient, ST., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi
Teknologi Sapta Taruna;
6. Bapak Ir. M. Tontro Prastowo, MT selaku dosen pembimbing laporan kerja praktik
lapangan;
7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil dan karyawan-karyawan Sekolah Tinggi Teknologi
Sapta Taruna;
8. Bapak Riadi, ST, selaku Project Manager Proyek Pembangunan Underpass Bulak
Kapal;
9. Bapak Burhan Gifari, ST, selaku Divisi Engineering Proyek Pembangunan Underpass
Bulak Kapal;
10. Seluruh staff dan karyawan-karyawan Proyek Underpass Bulak Kapal.
11. Seluruh teman-teman Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna khususnya
angkatan 2018 yang telah memberikan masukan dan saran.
Jakarta, Desember 2021
Penulis
xi
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
DAFTAR ISI
Ucapan Terimakasih............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
xii
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3.4 Controlling ................................................................................................................. 42
5.1 Kesimpulan................................................................................................................. 76
5.2 Saran ........................................................................................................................... 76
Lampiran ............................................................................................................................ 78
xiii
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
DAFTAR GAMBAR
xiv
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Gambar 4.20 Drilling Machine .......................................................................................... 59
Gambar 4.21 Auger ............................................................................................................ 60
Gambar 4.22 Cleaning Bucket ........................................................................................... 60
Gambar 4.23 Casing ........................................................................................................... 61
Gambar 4.24 Pipa Tremi .................................................................................................... 61
Gambar 4.25 Dump Truck ................................................................................................. 62
Gambar 4.26 Beton Ready Mix.......................................................................................... 63
Gambar 4.27 Baja Tulangan Sirip ..................................................................................... 63
Gambar 4.28 Slump Test .................................................................................................... 66
Gambar 4.29 Beton Silinder .............................................................................................. 67
Gambar 4.30 Penulangan ................................................................................................... 69
Gambar 4.31 Pengecoran ................................................................................................... 70
Gambar 4.32 Perawatan Beton ........................................................................................... 71
xv
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerajaan Pelat Lantai Atas (Top slab) ........................... 41
Tabel 3.2 Jadwal Material Pekerjaan Pelat Lantai Atas (Top Slab) ................................... 41
Tabel 4.1 Analisis Hasil Pekerjaan ................................................................................... 72
Tabel 4.2 Analisis Pelaksanaan K3L ................................................................................ 74
xvi
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
BAB I
PENDAHULUAN
1
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
diharapkan mahasiswa/i dapat memahami ilmu yang diperoleh sehingga mahasiswa/i
mampu menerapkannya di dunia kerja nantinya.
2
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3. Pekerjaan bekisting dan penulangan;
4. Pekerjaan pengecoran;
5. Pekerjaan finishing.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang praktik kerja lapangan, maksud dan
tujuan praktik kerja lapangan, batasan masalah, lingkup bahasan, metode
pengumpulan data dan sumber data, dan sistematika penulisan laporan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tentang tahap pelaksanaan pekerjaan top slab
mulai dari perencanaan, pekerjaan persiapan, metode pelaksanaan, analisa
pekerjaan, dan pelaksanaan K3.
3
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan menguraikan kesimpulan akhir dari seluruh isi laporan
praktik kerja lapangan serta saran-saran yang mengacu pada kesimpulan yang
dilengkapi dengan kepustakaan dan lampiran.
4
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
BAB II
DATA PROYEK
5
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
m. Penyedia Jasa : PT. Modern Widya Tehnical
n. Konsultan Supervisi : PT. Daya Creasi Mitrayasa, PT. Ciriatama
Nusawidya Consult, PT. Parama Karya Mandiri (KSO).
(Sumber: https://maps.google.com)
Gambar 2.1 Layout Underpass Bulak Kapal
6
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Dokumentasi Proyek)
Gambar 2.2 Tampak Atas Underpass Bulak Kapal
7
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
b) Base Camp Staf Proyek dan Barak Pekerja
Untuk proyek-proyek yang berlokasi diluar kota, biasanya pelaksana proyek
menyediakan base camp sebagai tempat tinggal staf proyek dan barak pekerja untuk
tenaga kerja proyek. Base camp dan barak, ini biasanya dibangun tidak jauh dari
lokasi proyek. Penempatan base camp staf proyek dibuat terpisah dengan barak
pekerja. Masing-masing dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, toilet dan dapur.
8
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
d) Pagar Proyek
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan suatu keharusan, untuk menjamin keamanan kerja dalam lingkungan
proyek. Fungsi pagar proyek sebagai pengaman, maka pagar harus dibuat kokoh agar
tidak mudah roboh. Selain itu, untuk keserasian dengan lingkungan sekitarnya, pagar
proyek harus rapi, bersih dan estetis sehingga perlu dicat dan diberi dekorasi
secukupnya.
e) Pos Jaga
Pos jaga memiliki fungsi sebagai tempat penjagaan bagi satuan pengamanan
(satpam). Petugas yang dibentuk oleh intansi/badan usaha untuk melaksanakan
pengamatan dalam rangka menyelenggarakan keamanan dilingkungan proyek.
9
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2.5 Pos Jaga
g) Musholla
Disediakan musholla di proyek untuk karyawan dan pekerja sebagai tempat
ibadah dan berdoa agar tercapai kehidupan yang bahagia dan lingkungan yang
nyaman serta aman.
10
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2.6 Musholla
h) Rambu-rambu Proyek
Rambu–rambu kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan alat bantu
yang bermanfaat untuk membantu menginformasikan bahaya dan untuk melidungi
kesehatan dan keselamatan para pekerja atau pengujung yang berbeda di tempat kerja
tersebut.
(Sumber: Google)
Gambar 2.7 Rambu-rambu Proyek
11
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
i) Tabung APAR
Diletakan pada area yang rawan terjadi kebakaran sehingga dapat menjadi
pertolongan pertama saat bencana terjadi.
(Sumber: Google)
Gambar 2.8 Tabung APAR
j) Area Parkir
Tempat parkir berfungsi untuk memfasilitasi kendaraan pekerja, staf dan
tamu di proyek agar kendaraan dapat ditempatkan secara aman.
12
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
k) Laboratorium
Laboratorium di proyek berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
pengetesan-pengetesan hasil pengujian di lapangan seperti uji sand cone, DCP, dan
sebagainya.
l) Kebutuhan Sanitasi
Sanitasi adalah kondisi kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan
penyediaan air minum yang bersih serta pengolahan dan pembuangan kotoran
manusia dan air limbah. Mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran
dan bahan buangan berbahaya lainnya serta mencuci tangan dengan sabun
merupakan bagian dari sanitasi. Tujuan sanitasi adalah untuk melindungi kesehatan
manusia dengan menyediakan lingkungan yang bersih yang akan menghentikan
penularan penyakit.
13
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2.11 Toilet
14
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
15
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
o Membuat perencanaan manajemen proyek (Project Management Plan)
berdasarkan definisi proyek yang telah dibuat.
o Persetujuan dari pemilik proyek, bahwa project management bisa diterapkan.
16
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3) Penyusunan organisasi dan pengisian personil untuk melaksanakan kegiatan
penjaminan mutu
4) Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan
5) Identifikasi peralatan yang akan digunakan
6) Identifikasi bagian kegiatan yang memerlukan bantuan dari pihak ke tiga.
17
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
6) pelaksanaan, dari perbandingan antara rencana dan realisasi akan diketahui seberapa
besar prestasi pekerjaan, apakah lebih cepat atau terlambat dari jadwal.
7) Sebagai pedoman manajer proyek untuk mengambil kebijakan agar pelaksanaan
pekerjaan bisa selesai sesuai batas waktu kontrak, atau lebih cepat lebih baik.
8) Untuk maajemen pengadaan material, tenaga dan peralatan proyek sesuai dengan
jenis kegiatan yang akan dikerjakan setiap tanggalnya.
9) Sebagai bahan pelaporan proyek dari kontraktor kepada manajemen konstruksi,
konsultan pengawas, atau owner sebagai pemilik proyek.
18
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
o Mengendalikan jadwal pekerjaan, dana, dan sumber daya proyek.
o Mengurangi jumlah pekerjaan yang kemungkinan terlewati.
PPK 1.5 Provinsi Jawa Barat. Satker PJN Wilayah I Provinsi Jawa
Barat. BBPJN VI Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
19
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
c) Konsultan
20
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
d) Struktur Organisasi Konsultan
21
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3.2.2 Struktur Organisasi Proyek
(Sumber: Proyek)
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek
22
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
proyek, peraturan- peraturan yang berlaku dan situasi lingkungan tempat
proyek dilaksanakan.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari manajer proyek adah sebagai berikut
:
Manajer proyek bertanggung jawab terhadap pengendalian proyek
dalam hal alokasi anggaran, memenuhi semua komitmen kontrak
terhadap perusahaan sambil melihat kepentingan kontraktor dan
mengelola risiko yang terkait dengan kontrol proyek dan memberikan
laporan dalam hal aspek keuangan proyek.
Memiliki kewenangan penuh dalam proyek, bertanggung jawab
mengontrol dan mengelola serta memobilisasi sumber daya yang
diperlukan, juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan
strategis proyek.
Membuat serta melakukan kebijakan untuk memungkinkan pekerjaan
yang harus dilakukan dengan aman.
Jika perlu, manajer proyek bertanggung jawab untuk pelaksanaan
tindakan perbaikan dalam hal kesehatan, keselamatan dan
perlindungan lingkungan.
Mengarahkan dan mengontrol sumber daya dan kebutuhan dari proyek
serta yakin bahwa proyek ini mengelola sumber daya yang cukup.
Tim manajemen proyek (project management team) adalah wakil dan
perpanjangan tangan Perusahaan Kontrsuksi (PT. PP) dari tangaal
efektif dimulainya kontrak sampai dengan tanggal penyelesaian
pekerjaan yang berakibat menjadi vokal point dari semua hal dan
tindakan yang terkait.
Membina SEM, SOM dan SAM guna peningkatan kinejanya dalam
mendukung visi perusahaan.
23
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Arsitektur. Dengan pengalaman minimal dibidang estimasi pelaksana
selama 3 tahun, menguasai perhitungan RAB & RAP, dan penjadwalan
(schedule) kurva proyek serta mahir menghitung volume pekerjaan teknik
sipil & arsitek sesuai spesifikasi material.
Pengendalian mutu berdiri secara independen dan dalam melaksanakan
tugasnya selalu berhubungan dengan konsultan manajemen konstruksi.
Tugas dan tanggung jawab dari pengendalian mutu antara lain:
Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode pelaksanaan
dengan melakukan kontrol terhadap proses pelaksanaannya.
Mengkoordinir ijin pelaksanaan pekerjaan/Work Inspection Request
(WIR).
Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang
tersebut dalam ITP (Inspection Test Plan) dan memastikan hasil
pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi (Non
Conformance Report) dan menindaklanjutinya.
Membuat laporan/map lokasi kerja.
24
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
SHE bersama tim kontraktor akan membantu dan memastikan
pekerjaan mengikuti ketentuan dan peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja
SHE bersama tim kontraktor akan membantu dan memastikan
pekerjaan mengikuti ketentuan dan peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Memberikan induksi keselamatan kepada semua pekerja.
Mengontrol dan mengadakan Pre-start meeting/tool-box meeting
secara rutin yang dipimpin oleh supervisor.
Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan.
Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja.
f) Pelaksana (Superintendent)
Pelaksana adalah sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan operasi
fisik pelaksanaan proyek. Pendidikan minimal pelaksana adalah
STM/SMK/Sederajat, dengan pengalaman minimal 3 tahun sesuai dengan
bidangnya.
Tugas dan tanggung jawab SP :
Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan metoda
pelaksanaan dan urutan pekerjaan yang telah ditentukan.
Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman
sesuai standar dan prosedur keselamatan kerja.
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan manajer teknik maupun
manajer proyek sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Menjalankan rencana kerja harian.
Mengatur pembagian kerja antar supervisi.
26
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
g) Pengendali Operasional Proyek
Pengendalian operasional proyek adalah penanggung jawab untuk
menjaga agar biaya pelaksanaan proyek tidak melebihi biaya rencana.
Pendidikan minimal pengendali operasional proyek adalah Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Sipil, dengan pengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab POP :
Melakukan verifikasi volume, harga satuan dan biaya umum.
Membuat evaluasi dan laporan biaya per periode laporan yang meliputi
evaluasi bahan dan laba rugi.
Melakukan negoisasi dengan suplier sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
h) Logistik
Logistik adalah personil yang menangani tentang pengadaan alat dan
material yang dibutuhkan pada proyek. Pendidikan minimal personil
logistik adalah Vokasi (D-3) Jurusan Teknik, memiliki pengalaman kerja
minimal 3 Tahun sesuai dengan bidangnya.
Tugas dan tanggung jawab logistik antara lain :
Bekerjasama dengan supervisor dalam pengadaan material.
Mencatat kedatangan material.
Mengatur pemulangan material sesuai penjadwalan (schedule).
Ikut menjaga material dan alat selama pekerjaan.
Bekerjasama dengan supervisor dalam pengadaan material.
Mencatat kedatangan material.
Mengatur pemulangan material sesuai pemjadwalan (schedule).
Ikut menjaga material dan alat selama pekerjaan.
Memastikan kualitas dan kuantitas material yang masuk sesuai dengan
yang dipesan atau order.
28
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Vokasi (D-3) Jurusan Teknik Sipil, dengan pengalaman kerja 3 tahun, serta
memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja (SKA) Juru Gambar/Drafter Sipil.
Tugas dan tanggung jawab Drafter :
Membuat gambar pelaksanaan (Construction Drawing), gambar kerja
Shop Drawing.
Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi di lapangan.
Menjelaskan mengenai gambar kerja kepada pelaksana.
Membuat gambar akhir pekerjaan (As Built Drawing).
m) Staf Peralatan
Staf peralatan proyek bangunan adalah bagian personil dalam struktur
organisai proyek yang bertugas memanajemen peralatan proyek sebagai alat
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan. Pendidikan minimal personil
29
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
logistik adalah SLTA/SMK/Sederajat, dengan pengalaman kerja minimal 1
tahun sesuai bidangnya.
Tugas dan tanggung jawab peralatan :
Mengelola peralatan proyek seperti kendaraan dan alat berat sehingga
dapat tersedia alat dalam jumlah yang cukup pada saat dibutuhkan
untuk melaksanakan suatu item pekerjaan.
Melakukan perawatan, pengecekan dan pemeliharaan alat-alat proyek
sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sehingga alat dapat berfungsi
dengan baik saat digunakan serta pengurangan resiko kecelakaan akibat
alat dalam kondisi tidak baik.
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan peralatan
setelah melewati pengontrolan kuantitas dan kualitas alat oleh
Pengendali Mutu.
30
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan
gambar rencana.
31
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
berperan mempengaruhi proyek dan harus diantisipasi selama proyek
berlangsung.
Unsur-unsur proyek pembangunan yang terlibat dalam kegiatan
pembangunan yaitu: pemberi tugas (owner), konsultan perencana (struktur
dan arsitek), kontraktor/pemborong, dan konsultan manajemen konstruksi.
32
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
9. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan
apa yang dikehendaki.
10. Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
11. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi
hal-hal di luar kontrak yang ditetapkan.
12. Menentukan keputusan akhir mengenai proyek.
13. Menyetujui berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran kontruksi yang dibuat oleh kontraktor.
33
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as-built drawings) sebelum serah terima.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun
laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan,
dan serah terima pertama (PHO).
10. Membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang
disusun oleh pelaksana.
III. Wewenang
1. Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak.
2. Meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan
(shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor sebelum
dilaksanakan.
3. Merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
34
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
4. Memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah
kurang pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak.
35
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Lebih spesifiknya Perlem LKPP No. 9 Tahun 2018 yang merupakan
aturan turunan dari Perpres 16/2018 menjelaskan bahawa PPK memilih
jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dengan mempertimbangkan antara
lain; jenis barang/jasa, spesifikasi teknis/KAK, volume, lama waktu
pekerjaan, dan/atau kesulitan dan risiko pekerjaan.
Pemerintah menetapkan Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak
Tahun Jamak (Multi Years Contract) dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Tata cara tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 157/PMK.02/2013. Peraturan Menteri Keuangan
tersebut mulai berlaku pada 14 November 2013, bersamaan dengan
dicabutnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2011
tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak (Multi
Years Contract) dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Kontrak
Tahun Jamak merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya
membebani dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran.
Kontrak Tahun Jamak untuk kegiatan dengan nilai kontrak
maksimal Rp10 miliar bagi kegiatan penanaman benih/bibit,
penghijauan, pelayanan perintis darat/laut/udara, makanan dan obat di
rumah sakit, makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,
pengadaan pita cukai, layanan pembuangan sampah, dan pengadaan jasa
cleaning service dilakukan setelah mendapat persetujuan
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan. Sementara, untuk
kegiatan yang nilainya sampai dengan Rp10 miliar tetapi tidak termasuk
dalam kriteria kegiatan yang telah disebutkan sebelumnya, serta kegiatan
yang nilainya di atas Rp10 miliar dilakukan setelah mendapat
persetujuan Menteri Keuangan.
Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa yang membebani lebih dari satu tahun anggaran dilakukan
setelah mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenang sesuai
peraturan perundang undangan. Kontrak Tahun Jamak dapat berupa:
36
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
a. Untuk pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 12 (dua belas)
bulan, seperti proyek pembangunan infrastruktur, jalan, jembatan,
dam, waduk, gedung, kapal, pesawat terbang, pengembangan
aplikasi IT, atau pembangunan/rehabilitasi kebun;
b. Untuk pekerjaan yang penyelesaiannya tidak lebih dari 12 (dua
belas) bulan tetapi pelaksanaannya melewati lebih dari 1 (satu) tahun
anggaran, seperti: pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya
bergantung pada musim contoh penanaman benih/bibit,
penghijauan, atau pengadaan barang/jasa yang layanannya tidak
boleh terputus, contoh penyediaan makanan dan obat di rumah sakit,
penyediaan makanan untuk panti asuhan/panti jompo, penyediaan
makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,
penyediaan pakan hewan di kebun binatang; atau
c. Untuk pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila
dikontrakkan untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran
dan maksimum 3 (tiga) tahun anggaran, seperti jasa layanan yang
tidak boleh terhenti misalnya pelayanan angkutan perintis
darat/laut/udara, layanan pembuangan sampah, sewa kantor, jasa
internet/jasa komunikasi, atau pengadaan jasa pengelolaan gedung.
37
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
bersangkutan. (Spesifikasi umum Tahun 2010 revisi 3 tahun 2014 pasal
1.6.2.1).
Usulan Sertifikat Bulanan yang telah disiapkan harus dikirmkan
kepada Direksi Pekerjaan/PPK paling lambat pada hari terakhir dari
setiap bulan kalender (Spesifikasi umum Tahun 2010 revisi 3 tahun 2014
pasal 1.6.2.1.
Kelengkapan Pengajuan Sertifikat Bulanan:
a. Data Pendukung Kuantitas
Usulan sertifikat bulanan harus merangkum ringkasan nilai
semua jenis pekerjaan yang telah diselesaikan menurut masing-
masing Divisi dari Spesifikasi ini terhitung sejak tanggal awal
kontrak, dan juga harus menunjkan presentase pekerjaan yang telah
diselesaikan dari setiap Divisi sebagai nlai pekerjaan yang telah
diselesaikan dibandingkan terhadap jumlah harga kontra dari
masing-masing divisi yang bersangkutan (Spesifikasi umum Tahun
2010 revisi 3 tahun 2014 pasal 1.6.2.2.a)
b. Data pendukung Kualitas
Setiap jenis pekerjaan yang telah diselesaikan dan akan
ditagihkan harus disertai data pendukung kualitas dan telah diterima
direksi teknis
c. Data Pembayaran yang dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan
diterima/dipasang (Jika ada).
d. Ringkasan Status Keuangan
Selembar atau lebih ringkasan yang terpisah dan menunjukan
status berikut harus dilampirkan dalam usulan Sertifikat Bulanan :
a) Uang Muka dan Pengembalian Uang Muka
b) Uang yang ditahan (retensi)
c) Perintah perubahan yang diminta dan usualan cara
pembayaran (jika ada)
d) Perintah perubahan
e) Tuntutan penagihan (klaim, jika ada)
f) PPN (Pajak pertambahan nilai)
38
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Spesifikasi umum Tahun 2010 revisi 3 tahun 2014 pasal
1.6.2.2.c)
e. Laporan Visual
Laporan visual atau foto sebelum, selama dan setelah
pelaksanaan pekerjaan masing-masing item pekerjaan harus di
lapirkan untuk pengajuan sertifikat bulanan.
Pertimbangan menetapkan komulatif volume pengajuan
Petugas pemeriksa harus membandingkan
volume/kuantitas yang diajukan dengan batasan volume yang
tertera didalam kontrak atau terhadap volume/kuantitas pada
addendum (bila ada).
Pertimbngan Aspek Legal Administrasi
Petugas pemeriksa harus membandungkan
keabsahan/legalitas pengajuan sertifikat Bulanan terhadap
ketentuan pada :
1. Kontrak/Addendum Kontrak (jika ada)
2. Request
3. Formula Campuran Rencana (DMF)
4. Formula Campuran Kerja (JMF), jika disyaratkan.
Tindakan Atas Ketidak Sesuaian Perhitungan
Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitngan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan
(Permen PU No.14/PRT/M/2013, Buku PK 01 HS Bab IX
F.65.2.d).
39
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
pelaksanaan pembayaran dapat diundurkan dan pengguna jasa
tidak bertanggung jawab atas keterlambatan ini. (Spesifikasi
umum Tahun 2010 revisi 3 tahun 2014 pasal 1.6.1.3.d).
40
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
A. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai Atas (Top Slab)
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerajaan Pelat Lantai Atas (Top slab)
No Task Name Duration Start Finish
1 Pekerjaan Galian
Jumat, Sabtu,
Galian biasa 2 Hari 04/06/2021 05/06/2021
2 Pekerjaan Struktur
Rabu, Jumat,
Bekisting bottom 3 Hari 16/06/2021 18/06/2021
Senin, Senin,
Bekisting samping 1 Hari 21/06/2021 21/06/2021
41
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3.4 Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah pengontrolan terhadap kegiatan atau aktivitas-
aktivitas suatu proyek. Mengontrol apakah tahapan dalam pelaksanaan
kegiatan proyek tersebut sudah sesuai dengan yang telah ditentukan pada
perencanaan, dan mengecek apakah kegiatan proyek sesuai target atau
belum. Bila belum tindakan apa yanag harus dilakukan agar tujuan proyek
bisa terpenuhi.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan penyimpangan paling minimal dan hasil paling memuaskan.
Untuk itu dilakukan bentuk-bentuk kegiatan seperti berikut:
d. Supervisi: melakukan serangkaian tindakan koordinasi pengawasan
dalam batas wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur
organisasi yang telah ditetapkan, agar dalam operasional dapat
dilakukan secara bersama-sama oleh semua personel dengan kendali
pengawas.
e. Inspeksi: melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan
tujuan menjamin spesifikasi mutu dan produk sesuai dengan yang
direncanakan.
f. Tindakan Koreksi: melakukan perubahan dan perbaikan terhadap
rencana yang telah ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kondisi
pelaksanaan.
Underpass adalah jalan melintang di bawah jalan lain atau persilangan tidak
sebidang dengan membuat terowongan di bawah muka tanah dan di atas
terowongan tersebut juga bisa dilalui oleh kendaraan lalu lintas. Agar tidak terjadi
keruntuhan atau longsor pada terowongan tersebut yang diakibatkan oleh kendaraan
yang melintas di atasnya, maka perlu dibuat sebuah slab yang terbuat dari beton
bertulang, konstruksi ini biasa disebut dengan top slab.
Slab merupakan suatu plat yang memliki fungsi untuk menyalurkan beban
mati maupun beban hidup ke struktur pendukung. Pada banyak pekerjaan
konstruksi, penggunaan slab wajib dipakai untuk memperkuat struktur jembatan
yang ada.
Slab atau plat ini merupaksan salah satu unsur penting dalam pembangunan
jembatan baik jembatan antara sungai dan laut, jembatan underpass maupun
overpass. Slab memiliki fungsi untuk memisahkan antara ruang bawah dan juga
ruang atas pada konstruksi jembatan yang sedang dibangun. Salah satu fungsinya
ialah untuk menambah kekakuan dari bangunan tersebut dan juga dapat meredam
kebisingan pada ruang atas maupun bawah.
A. Tujuan K3L
Adapun tujuan diberlakukannya K3L adalah:
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
2. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas
3. Melindungi aset dan lingkungan terhadap kerusakan yang
diakibatkan oleh adanya aktivitas pekerjaan.
4. Meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh pelaksanaan proyek
44
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
tingginya Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) apabila peraturan dari
undang-undang ini dilanggar.
45
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
berwenang memberikan sanksi administrasi terhadap pihak-pihak
yang tidak menaati ketentuan-ketentuan dalam keputusan ini.
C. Kebijakan K3L
PT. Modern Widya Technical sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang jasa General Construction skala nasional yang berkomitmen
dan peduli dalam penanganan isu-isu terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja berdasarkan paying hukum Undang-undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, maka dari itu kami mempunyai
komitmen untuk:
Mencegah kecelakaan kerja, sakit akibat kerja, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan terjadinya insiden keamanan yang
berdampak pada proses bisnis perusahaan dan stakeholders
lainnya.
Mematuhi segala peraturan perundangan dan persyaratan lain yang
berlaku.
Mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan
konstruksi dengan membudayakan keselamatan konstruksi dan
kompetensi para pekerja di dalam lingkungan pekerja.
Melaksanakan implementasi K3 sesuai rencana keselamatan
konstruksi berdasarkan aturan perundangan yang berlaku.
Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan yang efektif,
nyaman, dan aman.
Melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap kinerja
keselamatan konstruksi secara berkelanjutan
46
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
1. Helm
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari pukulan, benturan, atau kejatuhan benda
tajam dan berat yang melayang atau jatuh dari udara. Helm ini juga
dapat melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan
kimia ataupun suhu yang ekstrim.
(Sumber: Google)
Gambar 4.1 Helm Pengaman
2. Rompi
Rompi berfungsi untuk menandakan bahwa ada pekerja yang
sedang bekerja. Sehingga dengan memakai rompi safety, maka
para pekerja mudah dikenali, tidak tertabrak oleh pengendara jalan
raya maupun tertabrak alat berat yang sedang dioperasikan.
(Sumber: Google)
Gambar 4.2 Rompi safety
47
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3. Masker
Masker berfungsi sebagai pelindung pernapasan dari debu dan
material sisa kegiatan konstruksi dan juga untuk mencegah
penyebaran virus Covid-19.
(Sumber: Google)
Gambar 4.3 Masker
4. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan pekerja dari
material yang kasar dan juga untuk mencegah tangan pekerja agar
tidak licin.
(Sumber: Google)
Gambar 4.4 Sarung tangan
48
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Google)
Gambar 4.5 Sepatu pengaman
(Sumber: Google)
Gambar 4.6 APAR
7. Tempat Sampah
Untuk menjaga kebersihan lingkungan kerja, perlu adanya tempat
sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan.
49
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Google)
Gambar 4.7 Tempat Sampah
8. Safety Cone
Safety Cone sebagai penanda batas area, digunakan di proyek
konstrusi untuk membatasi antara jalan dan penyimpanan material,
serta digunakan sebagai pembatas area kerja saat ada alat berat
terparkir atau sedang digunakan.
(Sumber: Google)
Gambar 4.8 Safety Cone
51
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
terhambat sampai akhir pelaksanaan pekerjaan pembangunan underpass
Bulak Kapal.
52
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.9 Total Station
(Sumber: Google)
Gambar 4.10 Tripod
Rambu Ukur
Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah/membantu
mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan
53
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
tanah. Alat yang berbentuk seperti mistar ini mempunyai
panjang 3, 4 dan 5 meter. Skala yang ada pada rambu ukur ini
dibuat dalam satuan cm. Setiap blok berwarna merah, putih,
atau hitam akan menentukan ukuran 1cm.
(Sumber: Google)
Gambar 4.11 Rambu Ukur
Concrete Mixer Truck
Concreate Mixer Truck merupakan kendaraan yang digunakan
untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat
pencampuran beton ke lokasi proyek, dimana selama
pengangkutan mixer terus berputar agar beton tetap homogen
serta tidak mengeras.
Excavator
Excavator berfungsi sebagai alat pengerukkan / penggalian dan
pemindahan tanah jarak dekat, dan berfungsi juga sebagai alat
untuk meratakan permukaan tanah.
55
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Concrete Vibrator
Concrete Vibrator adalah alat pengecoran teknologi baru yang
digunakan untuk menggetarkan (vibrating) tuangan beton
sehingga gelembung udara naik, sehingga coran beton menjadi
padat dan homogen. Hal ini untuk menghindari adanya rongga-
rongga yang ada dalam beton yang menyebabkan pengeroposan
sehingga mengurangi kekuatan struktur beton. Dalam proyek
underpass Bulak Kapal concrete vibrator digunakan untuk alat
pemadat saat pengecoran berlangsung.
Bar Cutter
Bar Cutter adalah alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran
yang diinginkan. Pada proyek ini digunakan bar cutter listrik.
Keuntungan bar cutter listrik adalah dapat memotong besi
tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup
tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu
pengerjaan.
56
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Google)
Gambar 4.16 Bar Cutter
Bar Bender
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan
besi tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan
perencanaan.
(Sumber: Google)
Gambar 4.17 Bar Bender
57
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk
menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai
dengan bentuk yang diinginkan.
Crane
Fungsi utama crane adalah untuk mengangkat material secara
vertikal dan menggerakannya secara horizontal menuju titik
tujuan dimana material akan diletakkan. Jenis barang yang
dibawa crane adalah barang berat pada proyek-proyek
konstruksi, pelabuhan, industri, gudang, maupun lokasi lain
dengan muatan yang berat.
(Sumber: Google)
Gambar 4.19 Crane
58
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Drilling Machine
Drilling machine adalah mesin yang digunakan untuk
melakukan pengeboran/pembuatan lubang pada tanah. Mata bor
dari drilling machine dapat diganti sesuai kebutuhan.
(Sumber: Google)
Gambar 4.20 Drilling Machine
Auger
Auger adalah mata bor yang digunakan untuk mengebor hingga
ke lapisan tanah keras atau elavasi yang diinginkan.
59
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Google)
Gambar 4.21 Auger
Cleaning Bucket
Cleaning bucket adalah mata bor yang digunakan untuk
membuang tanah atau lumpur di dasar lubang.
(Sumber: Google)
Gambar 4.22 Cleaning Bucket
60
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Casing
Casing berfungsi sebagai penahan agar lubang bor tidak
longsor.
(Sumber: Google)
Gambar 4.23 Casing
Pipa Tremi
Pipa tremi digunakan pada saat pengecoran berlangsung, pipa
tremi berfungsi untuk menyalurkan beton kedalam lobang bor
supaya beton tersebut tidak tercampur dengan lumpur.
(Sumber: Google)
Gambar 4.24 Pipa Tremi
61
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Dump Truck
Dump truck berfungsi untuk mengangkut berbagai macam
material yang dibutuhkan dalam konstruksi.
(Sumber: Google)
Gambar 4.25 Dump Truck
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengerjaan top slab underpass Bulak
Kapal diantaranya sebagai berikut:
62
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Data Proyek)
Gambar 4.26 Beton Ready Mix
Penulangan
Penulangan yang dipakai untuk pekerjaan top slab
menggunakan baja tulangan sirip 420 Mpa, baja yang dipakai
harus dalam kondisi baik dan tidak berkarat agar tidak
mengurangi kekuatan komposit betonnya.
(Sumber: Google)
Gambar 4.27 Baja Tulangan Sirip
63
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam
pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar
terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Namun
perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya yang
kompleks dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan
pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. Dalam
manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan :
1. Penentuan jumlah tenaga kerja.
2. Recruitment dan pembagian tenaga kerja ke dalam kelompok kerja.
3. Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan.
4. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek
berlangsung.
5. Perencanaan, penjadwalan, pengarahan dan pengawasan kegiatan
tenaga kerja.
Tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari 3 macam, tenaga kerja yang
digunakan antara lain :
a. Tenaga Ahli
Tenaga ahli adalah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi keahlian
dan bertindak mengatur, merencanakan, dan mengawasi jalannya
pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek pembangunan. Tenaga
ahli yang dimaksud adalah project manager, site manager, quality
control dan lainnya.
b. Tenaga Terampil
Tenaga terampil adalah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi
keahlian dan bertindak langsung untuk mengawasi dan
melaksanakan jalannya pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar
64
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
sesuai dengan perencanaan. Tenaga terampil tersebut adalah
pelaksana, surveyor, drafter, mandor dan lainnya.
c. Tenaga Pekerja
Tenaga pekerja adalah tenaga kerja terlatih untuk melakukan
pekerjaan secara langsung dilapangan, para pekerja biasanya
disediakan oleh mandor atas persetujuan kontraktor. Dalam
melakukan pekerjaan, pekerja harus selalu diawasi oleh mandor dan
juga diketahui pelaksana, agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan perencanaan.
F. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah suatu hal penting dalam setiap kegiatan
konstruksi, yang dilakukan untuk memperoleh hasil kegiatan konstruksi
yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Selain itu kegiatan pengendalian mutu juga diperlukan untuk
memberikan izin pelaksanaan kegiatan konstruksi berikutnya.
Pengendalian mutu yang dilakukan pada pelaksanaan pelat lantai atas
(top slab) antara lain adalah:
a) Slump Test
Pengujian slump test dilakukan untuk menilai atau mengetahui
kekentalan dari campuran beton yang digunakan, untuk melaksanakan
pengujian slump beton harus diikuti beberapa cara sebagai berikut :
1. Basahi cetakan dan plat dengan kain basah.
2. Letakan cetakan dan plat dengan kokoh
3. Isilah cetakan sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis,
setiap lapis berisi kira-kira 1/3 cetakan, setiap lapis ditusuk dengan
tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata; tongkat
harus masuk ke lapisan bagian bawah tiap-tiap lapisan; pada
lapisan pertama penusukan bagian tepi tongkat dimiringkan sesuai
dengan kemiringan cetakan; kemudian masukan lapisan yang
kedua dan ketiga dengan cara yang sama.
65
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
4. Setelah selesai penusukan, ratakan permukaan benda uji dengan
tongkat dan semua sisa benda uji yang jatuh disekitar cetakan harus
disingkirkan.
5. Diamkan selama 30 detik kemudian cetakan diangkat perlahan-
lahan tegak lurus keatas, seluruh pengujian mulai dari pengisian
sampai cetakan diangkat harus selesai dalam waktu 2,5 menit.
6. Letakan kerucut perlahan-lahan disamping benda uji, ukurlah
slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan
dengan tinggi rata-rata benda uji.
7. Beton akan turun perlahan, kemudian ukurlah jarak penurunan
dengan meteran, penurunan beton dari kerucut disebut slump.
- Minyak/oli
wadah, lalu diisikan kedalam cetakan sampai tiga lapisan, tiap lapisan di
lapisnya.
sample diambil dari dalam air kemudian ditiriskan pada rak temperatur,
sample tidak boleh ada yang cacat atau retak-retak. Hasilnya diuji
67
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
4.1.3 Pekerjaan Bore Pile
Pekerjaan bore pile untuk pondasi top slab terdapat 16 titik dengan
ukuran bore pile berdiameter 80 cm dengan kedalaman 200 cm. Tulangan
yang dipakai untuk bore pile adalah baja tulangan sirip 420 A dengan
diameter 13 mm (untuk tulangan sengkang) dan 25 mm (untuk tulangan
memanjang). Pada pekerjaan pengecoran bore pile menggunakan beton
ready mix dengan mutu beton Fc’ 30 Mpa. Proses pekerjaan bore pile
dilakukan dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, lalu dilanjutkan
dengan pemasangan casing, baru kemudian diisi dengan tulangan dan dicor.
68
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
(Sumber: Data Proyek)
Gambar 4.30 Penulangan
69
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
mengakibatkan putusnya kawat beton. Vibrator juga tidak boleh
dimasukkan terlalu lama kedalam beton dan tidak boleh digetarkan secara
berulang-ulang pada tempat yang sama karna dapat mengakibatkan
terjadinya segregasi dan berbentuk rongga-rongga udara didalam beton.
70
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi
penguapan air dan dibasahi secara berkala (misal plastik berpori (non
woven geotextile) dan disiram secara berkala selama perawatan).
71
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
4.2 Analisis Hasil Pekerjaan
Tabel 4.1 Analisis Hasil Pekerjaan
Memenuhi Syarat/
No Nama Pekerjaan Item Pekerjaan Spesifikasi Teknis Tidak Memenuhi Keterangan
Syarat
Menggunakan baja
Pekerjaan BjTS 420 A diameter 25
Memenuhi syarat tulangan sirip 420 A
Penulangan mm
dengan diameter 25 mm
Menggunakan kayu jenis
Kayu jenis plywood
Pekerjaan Bekisting Memenuhi syarat plywood dengan ketebalan
dengan ketebalan 2 cm
2 cm
1 Pekerjaan Struktur Beton ready mix Fc’30 Menggunakan beton ready
Memenuhi syarat
Mpa mix Fc’35 Mpa
Slump Test 12 ± 2 cm Memenuhi syarat Hasil slump test 14 cm
Pekerjaan
Pengecoran Pemadatan beton
Pemadatan beton dilakukan
dilakukan dengan
Memenuhi syarat dengan menggunakan alat
menggunakan alat
vibrator beton
vibrator beton
72
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Perawatan beton dilakukan
dengan cara disiram
Beton disiram dengan air
dengan air dan dilapisi
Pekerjaan dan dilapisi dengan
2 Curing beton Memenuhi syarat dengan penutup yang tidak
pemeliharaan penutup yang tidak
menyerap air guna menjaga
menyerap air
agar beton tetap dalam
kelembapan yang merata
73
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
4.3 Analisis Pelaksanaan K3L
Tabel 4.2 Analisis Pelaksanaan K3L
Terdapat rambu-
Pekerjaan ini
2 Rambu-rambu proyek rambu pada
dilaksanakan dengan baik
proyek
Terdapat tabung
Pekerjaan ini
3 Tabung APAR APAR pada
dilaksanakan dengan baik
proyek
Pada pelaksanaan
masih banyak para
pekerja yang tidak
menggunakan
APD sesuai
peraturan yang
telah ditentukan, Pekerjaan ini belum
4. Alat pelindung diri
seperti masih berjalan dengan baik
adanya para
pekerja yang tidak
menggunakan
helm, masker,
sarung tangan, dan
sepatu boot.
Kurangnya
ketersediaan
Pekerjaan ini belum
5 Tempat sampah tempat sampah
berjalan dengan baik
pada lokasi
proyek.
74
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
Penyediaan MCK dan Tersedia MCK Pekerjaan ini
6
Musholla dan Musholla dilaksanakan dengan baik
75
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pelajaran yang diperoleh penulis selama kerja
praktik di proyek underpass Bulak Kapal, penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk
pelaksanaan pekerjaan pelat lantai atas (top slab) underpass adalah sebagai berikut:
1. Selama kerja praktik, penulis memperoleh pengetahuan mengenai pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
2. Pelaksanaan pekerjaan pelat lantai atas (top slab) underpass sesuai dengan
spesifikasi teknis.
3. Selama kerja praktik, penulis memperoleh pengalaman mengenai pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
4. Selama kerja praktik, penulis mengetahui cara untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi di lapangan pada pekerjaan pelat lantai atas (top slab) underpass.
5.2 Saran
Selama mengikuti kerja praktik pada proyek underpass Bulak Kapal, penulis
memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan dalam pelaksaan
pekerjaan tersebut, antara lain:
1. Pelaksanaan pengawasan penerapan K3 pada pekerjaan harus diperketat lagi
untuk keselamatan para pekerja yang sesuai dengan ketetapan yang telah dibuat.
Para pekerja harus mematuhi ketentuan, dengan taat menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dari kemungkinan terjadinya kecelakaan.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan diharapkan para pekerja untuk lebih
memperhatikan kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah
sembarangan, agar menjaga kualitas dan mutu di area pekerjaan.
76
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
DAFTAR PUSTAKA
Ardhian Elia. 2016. Laporan Kerja Praktik. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Anggraini, N. 2011. Underpasses Planning of The Main Street Gandaria City Using Soldier
Pile. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Gunadarma. Jakarta.
Avianti D. 2017. Laporan Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi. Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Komputer Universitas Bakrie.
Auditya S. 2016. Laporan Praktik Kerja. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Katolik Soegijapranata.
77
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
PENULANGAN TOP SLAB UNDERPASS BULAK KAPAL
78
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
PENULANGAN TOP SLAB UNDERPASS BULAK KAPAL
79
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
PENULANGAN TOP SLAB UNDERPASS BULAK KAPAL
80
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
HASIL UJI KUAT TEKAN BETON
81
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL
82
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI ATAS (TOP SLAB)
UNDERPASS BULAK KAPAL