Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ PEMBAHARUAN PENDIDIKAN “

DASAR – DASAR ILMU PENDIDIKAN

Oleh :

Rian Putra Algeri (22087304)

Dosen Pengampu :

Dra. Zuliarni, M.Pd

DEPARTEMEN KEPELATIHAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Peran Dan Pemanfaatan Tik Dalam Pendidikan” tepat pada waktunya. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas pada mata
kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa kiranya masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi untuk
penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah. Semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi kita semua.

Padang, 16 Mei

Penuliis

DAFTAR ISI
 

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

31. Latar Belakang ..............................................................................................

32. Rumusan Masalah .............................................................................................

43. Tujuan Penulisan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................

2.1 Pengertian Pembaharuan Pendidikan..............................................................


2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pembaharuan (Inovasi) Pendidikan.....................
2.3 Tujuan Pembaharuan Pendidikan ....................................................................
2.4 Jenis Upaya Pembaharuan Pendidikan ..........................................................
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 

Kesimpulan ..........................................................................................................

Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sering kali tidak
dapat diramalkan sebelumnya. Sehingga pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah
baru. Masalah yang dihadapi dunia pendidikan demikian luas, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Yang pertama, karena sifat sasarannya yaitu manusia yang pemikirannya
terus berkembang dan yang kedua, karena usaha pendidikan harus berorientasi ke masa depan
yang seringkali tidak dapat diramalkan oleh manusia (Tirtahardja, 2005: 255-289).
Pendidikan adalah permasalahan besar yang menyangkut nasib dan masa depan
bangsa dan negara. Karena itu, tuntutan reformasi politik, ekonomi, sosial, hak asasi manusia,
sistem pemerintahan dan agraria tidak akan membuahkan hasil yang baik tanpa reformasi
sistem pendidikan. Krisis multidimensi yang melanda negara dan bangsa Indonesia dewasa
ini, tidak hanya disebabkan oleh krisis ekonomi, sosial dan politik, melainkan juga oleh krisis
pada sistem pendidikan nasional (Tampubolon, 2006).
Ketidakpuasan akan proses dan hasil pengajaran di sekolah merupakan masalah klasik
yang sampai sekarang belum tuntas terselesaikan. Masalah-masalah pendidikan tersebut
berkisar dari kualitas lulusan, proses pengajaran, metode, guru, sarana, sampai ke kebijakan
penyelenggaraan pengajaran. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang salah
dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga perlu ada upaya memperbaikinya.
Sebagai suatu sistem, permasalahan yang terjadi dalam sistem pendidikan dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang membentuk sistem pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut
adalah guru, siswa, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, dan materi. Unsur-unsur
eksternal pun seperti tuntutan masyarakat dan penentu kebijakan pendidikan formal (mulai
dari perumusan GBHN sampai ke petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum) turut memberikan
sumbangan terhadap munculnya problematika di atas (Mulyanto, 2008).
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pendidikan berupaya untuk
melakukan pembaharuan dengan jalan menyempurnakan sistemnya. Selain itu, pembaharuan
pendidikan juga diupayakan agar dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan
menurut ukuran tertentu. Ukuran tersebut berupa norma, tujuan yang dicita-citakan,
kegunaannya secara praktis dalam hidup bermasyarakat, nilainya dalam mengembangkan
harkat manusia seutuhnya dan mutu kehidupannya, atau norma-norma lain yang diterima oleh
masyarakat ( Tim Dosen FIP-IKIP Malang, 2003: 190).

1.2 Perumusan masalah


• Apakah pengertian dari Pembaharuan Pendidikan?
• Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi Pembaharuan Pendidikan?
• Apakah tujuan dari upaya Pembaharuan Pendidikan?
• Bagaimana jenis upaya-upaya Pembaharuan Pendidikan di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
• Untuk memahami pengertian dari Pembaharuan Pendidikan
• Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Pembaharuan Pendidikan
• Untuk memahami tujuan dari Pembaharuan Pendidikan
• Untuk memahami jenis upaya-upaya Pembaharuan Pendidikan di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembaharuan Pendidikan
Pembaharuan (inovasi) pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke
waktu dan tak pernah henti. Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan
dari masa ke masa.
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan), pembaharuan berasal dari
istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru
artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya
telah ada sebelumnya). Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda
yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam hal ini,
Ibrahim (1989) dalam Noor (2001) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat
berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention
atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk
memecahkan masalah (Noor, 2001).
Sedangkan Putra (2006) menyatakan bahwa pengertian pembaharuan pendidikan sebagai
berikut:
· Pengertian Inovasi (Pembaharuan)
1. Inovasi merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan
manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat).
2. Adanya inovasi tidak terlepas dengan adanya teknologi dan modernisasi. Teknologi
mewujudkan terciptanya inovasi melalui penerapan ilmu pengetahuan dan modernisasi yang
merupakan wujud penerapan hasil teknologi dan inovasi tersebut.
3. Karakteristik inovasi menurut Rogers meliputi: keuntungan relatif, kompatibel,
kompleksitas, trialibilitas dan dapat diamati.
4. Inovasi penemuan diadakan untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan
tertentu.
5. Kaitan antara inovasi, teknologi, dan modernisasi ialah diterapkannya inovasi di dalam
masyarakat pemakai.
· Pengertian Inovasi Pendidikan
1. Inovasi pendidikan digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan atau untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Inovasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu inovasi terhadap
tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, isi kurikulum pengajaran serta
perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses.
3. Beberapa inovasi pendidikan pada tingkat sekolah dasar salah satunya yaitu adanya
SD Pamong untuk anak terlantar dan putus sekolah.
· Perkembangan Inovasi Pendidikan
1. Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau
organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai pada menerapkan.
2. Model-model proses inovasi yang berorientasi pada individu dikemukakan oleh
beberapa ahli, yaitu Lavidge dan Stainter, Collay, Roger, Robertson, Shoemaker, Klunglan,
Zaltman, dan Brooker.
3. Model-model proses inovasi pada organisasi dikemukakan oleh Milo, Sherpad, Hage,
dan Aiken, Wilson, Zaltman, Duncan, dan Holbek.
4. Model proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan, Holbek meliputi
dua tahap, yaitu tahap permulaan dan tahap penerapan (implementasi).
5. Tahap permulaan terdiri dari dua langkah, yaitu pengetahuan, dan kesadaran; langkah
pembentukan sikap terhadap inovasi dan langkah pengambilan keputusan.
6. Tahap penerapan (implementasi) meliputi langkah awal mencoba menerapkan
sebagian inovasi dan langkah kelanjutan pembinaan dan penerapan inovasi.
· Komponen Dasar Pembaharuan (Inovasi)
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Inovasi
harus disebarluaskan. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan inovasi
adalah memahami karakteristik inovasi dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam
proses penyebaran inovasi ke dalam satu sistem sosial.
Karakteristik inovasi menurut Rogers yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya
penerimaan inovasi adalah keuntungan relatif, kompatibel, kompleksitas, triabilitas, dan
observabilitas (dapat diamati).
Sedangkan atribut inovasi menurut Zaltman adalah pembiayaan, balik modal, efisiensi, risiko
dan ketidakpastian, mudah dikomunikasikan, kompatibilitas, kompleksitas, status ilmiah,
kadar keaslian, dapat dilihat kemanfaatannya, dapat dilihat batas sebelumnya, keterlibatan,
hubungan interpersonal, kepentingan umum atau pribadi, dan penyuluh inovasi.
· Sasaran Program Pembaharuan (Inovasi) dalam Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan. Contoh-contoh inovasi dalam komponen
pendidikan antara lain pembinaan personalia, banyaknya personal dan wilayah kerja, fasilitas
fisik, penggunaan waktu, perumusan tujuan, prosedur, peran yang diperlukan, wawasan dan
perasaan, bentuk hubungan antar- bagian, hubungan dengan sistem yang lain, strategi, bahan
belajar, dan model pembelajaran seperti quantum teaching, pembelajaran dengan
menggunakan internet seperti WEB-CT.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pembaharuan (Inovasi) Pendidikan


Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dapat diciptakan inovasi-inovasi baru. Inovasi ini
harus disebarkan agar terjadi perubahan sosial. Usaha penyebaran inovasi ini bukan hal yang
mudah untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu keberhasilan suatu inovasi ditentukan oleh banyak faktor seperti yang
dikemukakan Ibrahim, yaitu estimasi tidak tepat terhadap inovasi, adanya konflik dan
kurangnya motivasi, inovasi yang tidak berkembang karena lambatnya material yang diterima
dan sebab lain, adanya masalah keuangan, adanya penolakan inovasi dari kelompok tertentu,
dan kurang adanya hubungan sosial.
Selain faktor-faktor utama penghambat inovasi tersebut di atas, ada faktor lain yang
menghambat inovasi dalam bidang pendidikan, yaitu faktor kegiatan
belajar-mengajar seperti pribadi guru dan siswa yang tidak bisa menerima perubahan, faktor
internal dan eksternal, serta sistem pendidikan yang berlaku.
Dari hasil penelitian dari beberapa ahli ditemukan beberapa hambatan dalam penyebaran
inovasi antara lain, hambatan geografi, hambatan sejarah, hambatan ekonomi, hambatan
prosedur, hambatan personal, hambatan sosial budaya, dan hambatan politik.
Fullan mengkategorikan 3 faktor kunci yang mempengaruhi proses penerapan inovasi dalam
bidang pendidikan yakni karakteristik perubahan, karakteristik lokal dan faktor eksternal.
Selain hal-hal tersebut di atas, faktor yang mempengaruhi inovasi dalam bidang pendidikan
tentu saja adalah kecepatan adopsi inovasi. Kecepatan adopsi ini dipengaruhi oleh
atribut/karakteristik inovasi, tipe keputusan inovasi, sifat saluran komunikasi yang digunakan,
ciri-ciri sistem sosial, dan promosi dari agen pembaharu (Putra, 2006).

2.3 Tujuan Pembaharuan Pendidikan


Pembaharuan pendidikan dilaksanakan agar Pendidikan Nasional dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

2.4 Jenis Upaya Pembaharuan Pendidikan


Sistem pendidikan selalu menghadapi tantangan baru seiring dengan timbulnya kebutuhan-
kebutuhan baru dan untuk menghadapinya diperlukan pembaharuan terhadap pendidikan
dengan jalan menyempurnakan sistemnya. Pembaharuan yang terjadi meliputi landasan
yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga pendidikan.

1. Pembaharuan Landasan Yuridis


Pembaharuan pendidikan yang sangat mendasar ialah pembaharuan yang tertuju pada
landasan yuridisnya karena landasan yuridis berhubungan langsung dengan hal-hal yang
bersifat mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang
penting seperti struktur pendidikan, kurikulum, pegelolaan, pengawasan, dan
ketenagakerjaan.
Undang-undang 1945 sebagai landasan yuridis merupakan hukum tertinggi dari organisasi
kenegaraan yang memuat garis besar, dasar dan tujuan negara. Sifatnya lestari dalam arti
menjadi petunjuk untuk hidup bangsa dalam jangka waktu relatif panjang dan bahkan jika
memungkinkan selama negara berdiri. Dalam penyelenggaraan segala sesuatu yang
ditetapkan dalam UUD 1945 diperlukan ketetapan-ketetapan yang lebih rendah yaitu yang
tertuang dalam UU organik. UU organik adalah peraturan-peraturan untuk menyelenggarakan
aturan dasar yang tercantum dalam UUD sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan Negara
(Tirtaraharja, 2005:294).
UUD 1945 mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketagawaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta akhlak yang mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
diatur dengan Undang-undang. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Dikarenakan UU nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional tidak memadai
lagi serta perlu diganti dan disempurnakan agar sesuai dengan amanat perubahan UUD 1945
maka pemerintah membentk UU baru yaitu UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Megawati pada 8 Juni 2003.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembaharuan pendidikan adalah pembaharuan yang digunakan untuk memecahkan
masalah pendidikan atau untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Keberhasilan suatu inovasi ditentukan oleh banyak faktor, yaitu estimasi tidak tepat
terhadap inovasi, adanya konflik dan kurangnya motivasi, inovasi yang tidak berkembang
karena lambatnya material yang diterima dan sebab lain, adanya masalah keuangan, adanya
penolakan inovasi dari kelompok tertentu, dan kurang adanya hubungan sosial.
3. Pembaharuan pendidikan dilaksanakan agar Pendidikan Nasional dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya.
4. Pembaharuan Pendidikan dilaksanakan melalui beberapa cara yaitu pembaharuan
yuridis, pembaharuan kurikulum, pembaharuan pola masa studi dan pembaharuan tenaga
pendidikan.
5. Adapun perkembangan kurikulum pendidikan Indonesia, yaitu:
a) Kurikulum 1968 dan sebelumnya
b) Kurikulum 1975
c) Kurikulum 1984
d) Kurikulum 1994
e) Kurikulum 2004 (KBK)
f) Kurikulum 2006 (KTSP)
6. Pembaharuan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi pembaruan jenjang
dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan pendidikan.
7. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan.

Daftar Pustaka
· Cipto, 2008. Selayang Pandang Perjalanan Kurikulum Nasional, (Online),
(http://www.e-smartschool.com, diakses 15 November 2008).
· Mulyanto, A. 2008. Model Pembelajaran yang Berorientasi pada Respons Pembaca,
(Online), (http:// Documents and Settings\faizh\My Documents\SASTRA.htm, diakses 12
November 2008).
· Noor. Idris HM., 2001. Sebuah Tinjauan Teoritis Tentang Inovasi Pendidikan di
Indonesia,(Online),(http://www.pdk.go.id/balitbang/Publikasi/Jurnal/No_026/
sebuah_tinjauan_teoritis_Idris.htm, diakses 12 November 2008).
· Prasetyo, E. 2004. Dikotomi Sekolah Favorit-Biasa, (Online), (http ://Documents and
Settings\faizh\My Documents\LAMPUNG.htm, diakses 12 November 2008).
· Putra,N.2006.InovasiPendidikan,(Online),(http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?
menu=puslata, diakses 12 November 2008).
· Tampubolon, M. 2006. Pendidikan Pola Pemberdayaan Masyarakat Dan
Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sesuai Tuntutan Otonomi
Daerah, (Online),http://documents and settings\faizh\my documents\
pola_pemberdayaan_masyarakat.htm, diakses 12 November 2008).
· Tirtahardja, Umar & Sulo, L. 2005. Pengantar Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
· UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai