PT NESTLE
LEVEL STRATEGI
1. Strategi Level Korporasi
Strategi ini diperlukan untuk penentu bisnis apa yang ingin dimiliki oleh perusahaan
seperti jenis produk yang akan diproduksi dan dimana produk tersebut harus
dipasarkan. Yaitu dengan mengatur hal-hal berikut:
Visi : Sebagai perusahaan produksi makanan tersbesar di dunia, kami patah hati
perhatian kami untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan keafiatan
(wellness)dari konsumen kami. Para karyawan kami berdedikasi dan termotivasi
untuk memproduksi produk berkualitas dan membangun merek-merek yang
memenuhi kebutuhan konsumen.
Misi :
a. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya
yang berkualitas, bergizi dan lezat rasanya.
b. Mefokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi
para konsumen, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami.
c. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestle berusaha untuk selalu menjalankan
tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Keunggulan kompetitif
a. Portofolio produk dan merek yang tak tertandingi
b. Kemampuan riset dan pengembangan (Research & Development/ R&D) yang tak
tertandingi
c. Kehadiran geografis yang tak tertandingi
d. Karyawan, budaya, nilai, dan sikap
Keunggulan kompetitif yang sejati dihasilkan oleh berbagai keunggulan yang sulit
ditiru pada seluruh rantai nilai yang dihasilkan dalam puluhan tahun. Ada keterkaitan
erat antara produk yang bagus dan R&D yang kuat, antara kehadiran geografis yang
luas dan jiwa usaha, antara karyawan yang hebat dan nilai-nilai yang kuat.
Pendorong pertumbuhan
a. Gizi, Kesehatan, Keafiatan
b. Pasar yang berkembang dan PPP
c. Kepemimpinan luar ruang
d. Premiumisasi
Keempat area tersebut memberikan prospek yang baik bagi pertumbuhan.
Kesemuanya dapat diterapkan diseluruh kategori dan diseluruh dunia. Semua yang
dilakukan perusahaan didorong oleh agenda Gizi, kesehatan dan Keafiatan, serta
motto perusahaan “Good Food, Good Life” yang menawarkan produk konsumsi
dengan profil nutrisi terbaik dalam kategorinya.
Pilar Operasional
a. Inovasi dan renovasi
b. Di mana pun, kapan pun, bagaimana pun
c. Komunikasi konsumen
d. Efisiensi operasional
Nestle harus unggul dalam keempat kompetensi inti yang saling berkaitan tersebut.
Semuanya mendorong pengembangan produk, pembaruan dan kualitas, kinerja
operasional, hubungan interaktif dengan konsumen dan pemangku kepentingan lain
serta diferensiasi dari pesaing perusahaan. Keunggulan pada seluruh area tersebut
membuat perusahaan berorientasi pada konsumen, mampu meningkatkan kinerja pada
semua aspek penting dan meraih keunggulan dalam pelaksanaan.
Segi Geografis:
a. Alam : Perusahaan nestle telah mensegmentasi pasar Nestle coco crunch dengan
Nestle Goodness susu full cream berdasarkan cuaca geografis yang hangat, dingin
atau panas. Nestle juga mempertimbangkan wilayah negara, wilayah pedesaan dan
wilayah dunia. Nestle dengan mudah mengidentifikasi perubahan geografis dalam
kebutuhan dan keinginan.
Segi Psikografis:
a. Gaya Hidup : Nestle men-segmentasi pada gaya hidup dan kepribadian, contoh:
produk Nestle Bear Brand kaleng yang diproduksi untuk orang-orang yang tidak
memiliki waktu untuk makan.
Targeting menetapkan target pasar yang ingin perusahaan sasar. Targeting merupakan
tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar, kemudian
menentukan segmen pasar mana yang akan perusahaan jadikan sebagai target pasar.
Nestle menggunakan differentiated marketing dan concentrated marketing.
A. Differentiated Marketing : Target pasar Ini menargetkan segmen pasar yang
berbeda dan desain Penawaran terpisah untuk masing-masing. Menargetkan pasar
dengan usia, ukuran keluarga, pendapatan, dan pekerjaan dan dengan
meluncurkan produk juga menargetkan pasar dengan status loyalitas.
B. Concentrated Marketing : Perusahaan Nestle sudah memperoleh nilai pasar yang
tinggi dikarenakan perusahaan nestle mengetahui banyak informasi terhadap
konsumennya dengan membuat produk-produk yang sehat dan dapat diterima oleh
seluruh golongan.
Orientasi yang dilakukan PT. Nestle berfokus pada konsumen, produk dan merek
terbukti dengan tidak melupakan pentingnya meningkatkan kualitas, harga dan
distribusi. Nestle berusaha untuk mendapatkan kepercayaan kepercayaan konsumen,
loyalitas dan preferensi dengan didorong oleh rasa kinerja akut yang melekat pada
kualitas dan kepuasan pelanggan. Segmentasi yang dilakukan PT. Nestle berdasarkan
variable social-demografis (usia, jenis kelamin dan pendidikan), hanya usia yang
terbukti menghasilkan perbedaan yang signifikan secara statistic. Selain segmentasi
PT. Nestle juga mengevaluasi masing-masing segmen berdasarkan pada daya
tariknya. Kriteria yang digunakan untuk menguraikan didasarkan pada riset pasar
yang dilakukan melalui survey online
2. Perencanaan Produk
Bentuk wewenang dari PT Nestlé Indonesia yaitu wewenang desetralisasi,
dimana anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga
pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut.
Struktur oragnisasi mekanistik juga dapat menguntungkanperusahaan karena dapat
bertahan dengan lama sebab penempatan setiap karyawan telah disesuaikan dengan
peraturan, dan relative tidak fleksibel. Selain itu juga PT Nestlé Indonesia dapat
menggambarkan hubungan hubungan wewenang. kekuasaan, akuntabilitas, dan
pertanggungjawaban. kekuatan utama pada PT Nestlé Indonesia yang menggunakan
struktur organisasi birokrasi/ mekanistik adalah terletak pada kemampuannya
menjalankan kegiatan terbakukan yang sangat efisien dengan pengelompokka
berbagai bidang keahlian yang sama ke dalam departemen- departemen fungsional.
Dalam kurun waktu tertentu setiap organisasi pasti akan mengalami perubahan
mulai dari perubahan bangunan, sumber daya, lingkungan, produk, benefit, laba, dan
juga pelanggan. Ini dikarenakan pengaruh dari istilah Birth, Growth, Decline, Death
yang menyebabkan organisasi harus merombak dan mendaur ulang sistem,sumber
daya dan pengurus pada organisasi agar mampu membuat perubahan di setiap prospek
kerja di dalam organisasi. Hal ini berkaitan dengan daur hidup organisasi. Daur hidup
organisasi yaitu, urutan tahapan pertumbuhan dan perubahan yang dapat diprediksi.
Berdirinya suatu organisasi karena terjadi ketika pengusaha memanfaatkan peluang
untuk menggunakan keterampilan dan kompetensi mereka untuk menciptakan nilai.
Dalam tahap siklus hidup organisasi dengan peluang kegagalan terbesar, yang
menyebabkan organisasi harus memilih untuk memperbaharui organisasinya,
Kewajiban kebaruan yaitu kondisi dimana organisasi yang terkait dengan menjadi
yang pertama di lingkungan baru, Organisasi baru, rapuh karena tidak memiliki
struktur formal. Sasaran perubahan termasuk meningkatkan efektivitas di empat
tingkat yang berbeda.Sumber daya manusia,Sumber daya fungsional, Kemampuan
teknologi, Kemampuan organisasi. Dalam setiap perencaan yang di lakukan
organisasi guna untuk pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang
dilakukan dengan sebaik baiknya oleh para manajemen puncak dengan
memperhitungkan kinerja dan hasil serta loyalitas. Tentu ini juga akan berpengaruh
pada tatanan struktur organisasi, setiap Pengambilan keputusan organisasi harus
memulai proses menanggapi suatu masalah dengan mencari dan memilih solusi atau
tindakan yang akan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan organisasi
keputusan ini dilakukan oleh para top manajement (manajemen atas), tentu hal ini
telah di pertimbangkan sebelumnya untuk penempatan orang baru di sebuah
tingkatan, seperti menaikan jabatan atau pemecatan (Pemutusan karir) pegawai.
3. Penetapan Harga
Penetapan harga adalah elemen terpenting untuk memaksimalkan pendapatan.
Menurut studi Harvard, jika ada peningkatan harga sebesar 1%, hal itu akan
menghasilkan peningkatan keuntungan sebesar 11% (kurang-lebih). Jika struktur
penetapan harga salah, bisnis kehilangan keuntungan dengan setiap transaksi yang
dilakukan. Oleh karena itu, harga yang tepat sangat penting. Nestle adalah merek
multinasional dengan kekayaan bersih saat ini sekitar $270 miliar. Keberhasilan
merek tersebut adalah karena strategi penetapan harganya. Pendapatan Nestle terus
tumbuh, hal ini menggambarkan keberhasilan identifikasi dan penempatan produknya
di pasar. Secara umum, produk Nestle lebih mahal dibandingkan dengan produk
merek pengecer.
Strategi penetapan harga Nestle cukup khas dibandingkan dengan merek lain.
Itu hanya bergantung pada pengakuan yang dikaitkan dengan kualitas produk yang
tampak. Berdasarkan kualitas dan sikap pelanggan ini, Nestle menilai strategi
penetapan harga yang ingin diterapkannya.
Segmentasi pasar adalah praktik untuk membagi target pasar menjadi subkelompok.
Ini membentuk himpunan bagian tergantung pada kebutuhan, kriteria psikografis,
perilaku, dan demografis. Jika Nestle mencoba untuk menargetkan pasar massal,
maka mereka menerapkan strategi penetapan harga yang murah daripada yang mahal.
Ini terjadi dalam kasus mie Maggi Nestle. Itu dianggap terjangkau dibandingkan
dengan produk Nestle lainnya. Namun, jika harga Maggi dibandingkan secara global
dengan merek mi lainnya, maka bisa dibilang agak mahal.
4. Sistem Distribusi
PT Nestle Indonesia tidak hanya mengandalkan jejaring distribusi di general trade
maupun saluran distribusi modern untuk penjualan. Corporate Communication
Manager PT Nestle Indonesia sudah masuk ke pemasaran lewat e-commerce.
Nestle Indonesia memiliki produk berbasis susu maupun yang lainnya. Di antaranya
Dancow, Milo, Nescafe, Lactagrow, Cerelac, Kitkat, Fox's, Bear Brand yang memiliki
preferensi pasar yang berbeda-beda. Produk susu masih menjadi pendorong penjualan
Nestle di Indonesia. Tiga prioritas untuk meningkatkan e-commerce menjadi
seperempat dari total penjualannya dan menggandakan catatan data konsumennya.
Kepala unit bisnis strategis dan pemasaran dan penjualan Nestle mengoptimalkan
aktivitas yang menghasilkan permintaan dan memanfaatkan pengaruh pendukung
merek dalam kebangkitan komunitas digital juga diminta untuk merancang konsep
dan pengalaman produk yang optimal dan tetap relevan saat ini.
Dengan demikian, perusahaan bermaksud untuk meningkatkan penjualan online dari
sekitar 13% pada akhir tahun 2020 menjadi 25% pada tahun 2025 — dua kali lipat
rata-rata dari total barang konsumennya. Pengeluaran investasi pemasaran online akan
meningkat menjadi 70% pada tahun 2025, naik dari sekitar 47% saat ini, dan catatan
data konsumen akan berlipat ganda selama empat tahun ke depan. Dalam solusi
pengemasan e-niaga baru dan ketangkasan rantai pasokan. Saat ini, lebih dari 40%
penjualan e-commerce Nestle berada dalam format kemasan yang sesuai untuk tujuan,
dan rantai pasokan Nestle telah diperkuat untuk mengelola peningkatan permintaan,
media e-retail Nestle yang dilakukan langsung dengan platform e-commerce
meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019. Perusahaan melacak semua toko online
utama yang membawa mereknya di lebih dari 60 pasar setiap hari untuk memastikan
keakuratan konten dan ketersediaan produk, serta meninjau umpan balik konsumen —
semuanya diharapkan dapat meningkatkan tingkat penambahan produk hingga 30 %.
Hal tersebut merupakam realitas baru pasar untuk mendukung akselerasi e-commerce,
menyamakan strategi tersebut dengan merek digital native. Dengan menggunakan
kemampuan prediktif untuk mengidentifikasi peluang potensial untuk item baru di
Indonesia, serta mendeteksi kemungkinan kehabisan stok dan memberikan
rekomendasi pengoptimalan harga, promosi, dan bermacam-macam yang
dipersonalisasi kepada mitra ritel. Dalam lanskap ritel yang lebih terfragmentasi,
Nestle mengkonsolidasikan semua data toko untuk menangkap pengaruh media,
investasi perdagangan, dan promosi untuk mengidentifikasi alokasi sumber daya yang
optimal berdasarkan geografi dan saluran. Meningkatkan distribusi, ketersediaan, dan
visibilitas. Model prediktif, sementara itu, meningkatkan akurasi permintaan
penjualan dan kemampuan mengantisipasi kehabisan stok. Keduanya digabungkan
untuk mendorong penjualan tambahan dari 2% menjadi 4%, dan mengoptimalkan
10% dari investasinya untuk menjadi lebih produktif.
5. Komunikasi Pemasaran
Dalam proses penyusunan strategi komunikasi pemasaran produk barunya Nestle
DCP, perusahaan Nestle terlebih dahulu mengacu pada segmentasi, targeting dan positioning.
Karakteristik segmentasi konsumen Nestle DCP adalah orang-orang khususnya wanita yang
aktif dan pekerja keras. Target konsumen yang di bidik Nestle DCP adalah para wanita dan
ibu-ibu usia diatas 20 tahun, wanita pengkonsumsi susu kalsium, dan wanita yang mengalami
esteoporosis. Sedangkan positioningnya yaitu Nestle DCP memposisikan citra perusahaannya
sebagai perusahaan yang peduli akan kesehatan dan gizi masyarakat.
Perusahaan Nestle menyusun strategi komunikasi pemasaran khusus untuk produk
barunya Nestle DCP yang tentunya berbeda dengan strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan untuk produk yang telah ada di pasaran maupun produk yang merupakan market
leader. Beberapa strategi komunikasi pemasaran Nestle DCP yaitu :
1) Promosi Penjualan (Sales Promotion).
Hal-hal yang dilakukan Nestle DCP dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran
dalam bentuk promosi penjualan ini yaitu:
a. Memberikan promosi hadiah berupa 1 pcs Milo UHT 200ml setiap pembelian produk
Nestle DCP 1x250gr di seluruh Indomaret di Indonesia. Promosi ini hanya dilakukan
beberapa hari.
b. Hadiah gratis 1 pcs kaleng susu kental manis carnation 380gr setiap pembelian minimal 1
kotak Nestle DCP di Indomaret seluruh Indonesia.
c. Hadiah gratis 1 pcs kontainer susu cantik setiap pembelian Nestle DCP, berlaku di seluruh
Indonesia dan selama persediaan masih ada.
Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk promosi penjualan ini dinilai
cukup efektif dalam mempromosikan produk Nestle DCP. Selain akan menarik minat
konsumen untuk membeli produk, juga akan membuat konsumen merasa penasaran dengan
promosi yang akan dilakukan selanjutnya. Konsumen yang sebelumnya tidak ingin membeli
produk menjadi ingin membeli produk tersebut karena merasa tertarik dengan promosi yang
ditawarkan. Adanya promosi penjualan yang dilakukan juga sangat membantu SPG (Sales
Promotion Girl) dalam menawarkan produk tersebut, sehingga promosi penjualan menjadi
alat yang efektif baik dalam meningkatkan penjualan produk, juga sangat efektif dalam
menarik konsumen baru untuk membeli produk tersebut.
2) Periklanan.
Dalam hal ini melakukan periklanan baik secara cetak, elektronik, internet, indoor promotion
maupun outdoor promotion sebagai usaha pengenalan produk baru kepada konsumen dan
dapat merebut pangsa pasar susu kalsium.contoh periklanan yaitu :
a. Iklan Televisi
Iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu pesan yang
disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif. Dalam hal ini Nestle mempromosikan
produk barunya Nestle DCP dengan memuat iklannya di televisi.
b. Flyer
Flyer dibuat untuk memberitahu dan sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk
mengajak atau bahkan membentuk opini bagi orang banyak. Flyer biasanya dibagikan saat
kegiatan sampling produk berlangsung ataupun sedang adanya event sponsorship.
c. Banner
Banner adalah salah satu media promosi yang dicetak dengan Print Digital yang umumnya
berbentuk Potrait atau Vertikal. Banner adalah bentuk penyederhanaan dari Baliho. Nestle
DCP meletakan Banner di beberapa swalayan dan juga dipakai pada saat adanya kegiatan
event dan sponsorship.
d. Spanduk
Spanduk adalah adalah kain membentang biasanya berada di tepi jalan yang berisi text, warna
dan gambar. Spanduk merupakan suatu media informasi dan periklanan yang digunakan oleh
Nestle DCP yang dipasang dibeberapa titik jalan raya. Biasanya Nestle DCP memasang
spanduk apabila ada event ataupun sponsorship saja.
Strategi komunikasi pemasaran Nestle dalam bentuk periklanan dinilai sudah efektif, namun
pelaksanaan kegiatannya belum cukup efektif. Hal ini dinilai dari kegiatan periklanan yang
dilakukan tidak continue, seperti jarangnya iklan yang ditampilkan di televisi, flyer yang
hanya dibagikan di swalayan dan saat event saja, spanduk ataupun umbul-umbul yang
dipasang ketika sedang melakukan event atau sponsorship saja, dll. Sebaiknya sebagai
produk baru Nestle ini harus gencar memasang iklan di televisi, majalah/koran, radio, di blog
atau website internet, dsb. Sehingga produk ini semakin diketahui oleh masyarakat dan
semakin banyak masyarakat yang ingin mengkonsumsi produk tersebut.
3) Penjualan personal (Personal Selling)
Ada dua bentuk strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk personal selling yang dilakukan
oleh Nestle DCP yaitu:
1. SPG (Sales Promotion Girl)
Strategi personal selling yang dilakukan Nestle DCP yang pertama yaitu dengan meletakan
SPG (sales promotion girl) disetiap supermarket atau swalayan yang berpotensi. Hal ini
dilakukan agar pengenalan dan promosi produk baru ini dapat dilakukan langsung kepada
konsumen.
2. Sampling produk
Sampling produk adalah sebuah sampel atau tester produk yang dibagikan secara gratis
kepada konsumen yang datang berbelanja ke swalayan, tujuannya agar konsumen dapat
mencoba dan mencicipi terlebih dahulu rasa dan manfaat produk tersebut.
4) Publisitas
Salah satu penerapan strategi publisitas pada produk Nestle DCP yaitu membuat Realease
pada beberapa media massa seperti:
a. Koran
b. Majalah wanita, pada kota-kota besar saja seperti Jakarta, Jogjakarta, Surabaya dan Bali.
c. Website sahabatnestle.co.id
d. Website dan situs lainnya.
Penerapan strategi komunikasi pemasaran berupa publisitas dapat dinilai efektif untuk
pengenalan produk baru kepada masyarakat, sehingga hal tersebut dapat menginformasikan
keberadaan produk baru tersebut kepada masyarakat. Masyarakat yang belum mengetahui
produk dapat mengetahui produk tersebut ketika membaca Realesenya di media cetak.
5) Pemasaran langsung (direct marketing)
Bentuk direct marketing yang dilakukan oleh Nestle DCP yaitu dengan kegiatan direct mail
dan telemarketing. Kegiatan ini berupa penginformasian tentang produk, promo harga atau
hadiah, dan event-event yang akan diadakan. Direct marketing dilakukan dengan
menghubungi konsumen yang sebelumnya sudah pernah membeli produk Nestle DCP via
telepon dan email.
Lingkungan Mikro
1. Persaingan Antar Industri
Nestle semakin besar dan agresif dengan temuan-temuan jenis produknya. Tak
kurang ada puluhan produk yang diluncurkan Nestle dengan ratusan jenis. Hampir
semua produk itu sukses dipasar, tentu saja karena didukung distribusi yang kuat
dan konsep pemasaran yang jitu. Sebagai produsen makanan dan minuman
terkemuka, Nestle sangat jeli menyuguhkan produk-produk yang disenangi
konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk berdasarkan rasa (taste) dari
berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran dengan konsep Emotional
Marketing boleh dibilang sukses besar. Konsep yang mengangkat emosi
konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut. Sebagai produsen
makanan dan minuman, Nestle nyaris melenggang sendirian tanpa pesaing.
Kemunculan berbagai merek lain, tak mampu menggoyahkan kedudukan
Indofood sebagai produsen terbesar. Produk-produk lain hanya memperebutkan
25 persen pasar yang disisakan Nestle. Dari banyak pesaing terbesar Nestle di
antaranya adalah Unilever karena perusahaan ini mempunyai variant yang begitu
banyak di pasaran dan telah lama berada di pasaran dunia, hal ini tidak membuat
PT. Nestle kehilangan motivasi untuk tetap bisa bertahan serta berkembang di
pasaran dunia tapi hal ini membuat Nestle menjadi lebih solid dalam melakukan
pembaruan guna membuat Nestle tetap bertahan juga semakin bisa merajai pasar
makanan dan minuman dunia. Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, PT.
Nestle yakin bahwa dominasi pasar produknya, akan dikuasai produk-produk
Nestle.
2. Pendatang Baru
Perputaran uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun.
Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium
persaingan sangat ketat. Di kelas biasa, Pada Nestle untuk produk susu
mempunyai angka penjualan mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi
dengan pemain lain seperti Sari Husada atau Friesche Flag, produsen susu
Bendera sebenarnya dapat melakukan persaingan terhadap produk susu keluaran
Nestle. Kontribusi penjualan susu di seluruh dunia cukup lumayan untuk
menggembungkan kas Nestle. Susu formula milik Nestle yang tergolong kelas
menengah ini adalah Lactogen. Pendatang baru untuk jenis produk susu Nestle
mempunyai pesaing yaitu PT Sari Husada. Produsen susu anak SGM, Lactamil,
dan Vitalac ini dalam setahun bisa memproduksi susu sebanyak 41.500 ton. Dari
jumlah itu, Untuk keperluan produk sendiri sebanyak 80% Angka penjualannya
pun terus meningkat. Produk Sari Husada seperti Vitalac adalah sekelas dengan
Dancow milik Nestle. Semula keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan saling
berbagi pasar. Namun, sejak awal 2004, Sari Husada pun tak malu lagi membikin
produk yang bersaing seperti Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2 ,3, dan 4, serta Vitalac
LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan produk Nestle seperti Dancow dan
Lactogen.
3. Pembeli
Sebagai perusahaan multinasional Nestle mempunyai pangsa pasar yang besar ini di
tunjukkan dari banyaknya jenis-jenis produk yang di pasarkan oleh Nestle, seperti
kopi, coklat, sereal, susu dll. Dengan banyaknya produk Nestle maka akan berimbas
pada banyaknya konsumen Nestle, karena di setiap produk Nestle yang dikeluarkan
maka produk tersebut selalu mempunyai target pasarnya sendiri. Nestle selalu menuai
sukses di setiap negara karena Nestle selalu memperhatikan kecocokan lidah dari para
konsumennya, di setiap negara produk Nestle mempunyai rasa, kemasan dan harga
yang berbeda. Ini semua Nestle lakukan karena di setiap negara pasti selalu ada
perbedaan pada selera seperti pada rasa dan harga. Jadi Nestle mempunyai komitmen
untuk bisa menyesuaikan produknya di setiap negara berbeda agar produknya dapat di
terima serta di nikmati oleh konsumen sehingga timbul kepuasan.
4. Produk Pengganti
Sebenar nya di pasar dunia Nestle telah menjadi raja di produk makanan, tetapi para
kompetitor selalu melakukan perubahan serta mengembangkan produk-produknya
untuk dapat bisa menyaingi Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah
lebih maju dari kompetitornya dengan cara membuat produk-produk baru yang di
butuhkan masyarakat luas.
2. Faktor Pasar
Nestle, sebagai perusahaan global, pada dasarnya memiliki pasar konsumen
yang heterogen karena orang-orang di berbagai wilayah dan dengan demografi yang
beragam memiliki kebutuhan, selera, dan preferensi yang berbeda.Terlepas dari
perbedaan ini, di berbagai segmen pasar membentuk kelompok homogen yang dapat
membantu membuat upaya pemasaran lebih koheren.Target pasar utama merek nestle
dpc khususnya dan sebagian besar produk yang ditawarkan pada kategori minuman
bubuk adalah kalangan atas dan menengah ke atas. Hal ini memungkinkan brand
seperti nestle dpc untuk memanfaatkan prestise yang terkait dengan merek mereka
untuk menjual produk mereka dengan harga premium dibandingkan dengan pesaing.
Target pasar sekunder nestle dpc adalah kelas menengah ke bawah yang cenderung
beralih ke merek yang lebih premium seiring dengan meningkatnya pendapatan yang
dapat dibelanjakan. Dari informasi ini, kita dapat memperoleh peta persepsi yang
ditunjukkan.Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pangsa
pasarnya.Namun, perusahaan harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan daya
tarik merek sebagai produk premium dan kemasan yang lebih kecil juga harus
dipertimbangkan untuk meningkatkan volume penjualan.
3. Persaingan
Saat ini PT. Nestle Indonesia sudah memasarkan semua kategori produk
susu, yaitu susu bubuk, susu kental manis, susu cair, dan susu bayi . Tingkat
penjualan produk-produk susu PT. Nestle Indonesia menunjukkan bahwa saat ini
PT. Sari Husada di kategori produk susu bay. Sehingga mengindikasikan potensi
pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia untuk tahun-tahun berikutnya. Nestle
Indonesia merupakan bagian dari Nestle Company di Vevey Swiss yang telah
memiliki anak perusahaan di lebih dari 83 negara. Hari ini, PT. Nestle Indonesia
membutuhkan analisis strategi untuk merumuskan strategi terbaik untuk bersaing di
industri ini. Pada kategori susu kental manis pemimpin pasar adalah PT. Friesche
Flag, seperti pada kategori susu cair market leader adalah PT. Ultrajaya Milk
Industry.
Posisi produk dengan pesaing:
Kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya tergantung pada
kemampuan dan kepuasan konsumen dalam kebutuhannya. Nestle secara kooperatif
adalah produsen brand makanan terbesar dan terbaik. Nama yang global bisa
menjadi penghargaan produksi dan pembelian skala ekonomi serta meningkatnya
dunia travel, secara instan dapat disadari pentingnya produk. Adapun PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk memfokuskan pada sasaran atau
posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan perusahaan, yaitu dengan
menempatkan posisi produk sebagai pemimpin pasar dengan menguasai market
share lebih dari 50%.
Strategi pesaing:
Strategi bisnis yaitu strategi untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. Model
yang dapat dipergunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
sebagai alat bantu untuk identifikasi alternatif strategi bisnis yaitu salah satunya
adalah konsep “New 7s” yaitu meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:
2. Strategic soothsaying
Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
untuk memfokuskan pada sasaran atau posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan
perusahaan, yaitu dengan menempatkan posisi produk sebagai pemimpin pasar
dengan menguasai market share lebih dari 50%.