Anda di halaman 1dari 25

Nama Kelompok : 1.

Betries Ufuk Arembono (20106620034)


2. Angelina Tania Pasya (20106620036)
3. Nabila Hadi Putri Maharani (20106620040)
4. Dian Putri (20106620046)
5. Venny Eka Kurniawati (20106620055)
6. Ikapuji Rahayu (20106620176)
Kelas : Manajemen D
Mata Kuliah : Marketing Strategic Planning
Dosen : Dr. Denok Wahyudi SR., ST., MM

PT NESTLE
LEVEL STRATEGI
1. Strategi Level Korporasi
Strategi ini diperlukan untuk penentu bisnis apa yang ingin dimiliki oleh perusahaan
seperti jenis produk yang akan diproduksi dan dimana produk tersebut harus
dipasarkan. Yaitu dengan mengatur hal-hal berikut:

Visi : Sebagai perusahaan produksi makanan tersbesar di dunia, kami patah hati
perhatian kami untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan keafiatan
(wellness)dari konsumen kami. Para karyawan kami berdedikasi dan termotivasi
untuk memproduksi produk berkualitas dan membangun merek-merek yang
memenuhi kebutuhan konsumen.

Misi :
a. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya
yang berkualitas, bergizi dan lezat rasanya.
b. Mefokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi
para konsumen, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami.
c. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestle berusaha untuk selalu menjalankan
tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.

Tujuan perusahaan: Terinspirasi oleh terobosan ilmiah pendiri perusahaan, Henri


Nestle, serta dibimbing oleh nilai-nilai perusahaan dan mengedepankan gizi sebagai
inti usaha, menjalin kerja sama dengan para mitra usaha untuk meningkatkan kualitas
hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.
2. Strategi Level Unit Bisnis
Kami percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal besar kecilnya
perusahaan, tapi juga soal perilaku. Kami paham bahwa kepercayaan hanya dapat
diperoleh dengan konsisten memenuhi janji-janji perusahaan dalam jangka panjang.
Misi dan perilaku ini terangkum dalam moto sederhana, “Good Food, Good Life”
yang mencerminkan keinginan lewat perusahaan Nestle.
Roadmap Nestle ditujukan untuk menciptakan keselarasan antara karyawan
berdasarkan jumlah prioritas strategis terpadu untuk mempercepat tercapainya misi
perusahaan. Misi tersebut menuntut seluruh karyawan untuk memiliki inspirasi jangka
panjang yang dibutuhkan untuk membangun masa depan dan aksi-aksi usaha jangka
pendek, dan memberikan tingkatan kinerja yang dibutuhkan.

Keunggulan kompetitif
a. Portofolio produk dan merek yang tak tertandingi
b. Kemampuan riset dan pengembangan (Research & Development/ R&D) yang tak
tertandingi
c. Kehadiran geografis yang tak tertandingi
d. Karyawan, budaya, nilai, dan sikap
Keunggulan kompetitif yang sejati dihasilkan oleh berbagai keunggulan yang sulit
ditiru pada seluruh rantai nilai yang dihasilkan dalam puluhan tahun. Ada keterkaitan
erat antara produk yang bagus dan R&D yang kuat, antara kehadiran geografis yang
luas dan jiwa usaha, antara karyawan yang hebat dan nilai-nilai yang kuat.

Pendorong pertumbuhan
a. Gizi, Kesehatan, Keafiatan
b. Pasar yang berkembang dan PPP
c. Kepemimpinan luar ruang
d. Premiumisasi
Keempat area tersebut memberikan prospek yang baik bagi pertumbuhan.
Kesemuanya dapat diterapkan diseluruh kategori dan diseluruh dunia. Semua yang
dilakukan perusahaan didorong oleh agenda Gizi, kesehatan dan Keafiatan, serta
motto perusahaan “Good Food, Good Life” yang menawarkan produk konsumsi
dengan profil nutrisi terbaik dalam kategorinya.

Pilar Operasional
a. Inovasi dan renovasi
b. Di mana pun, kapan pun, bagaimana pun
c. Komunikasi konsumen
d. Efisiensi operasional
Nestle harus unggul dalam keempat kompetensi inti yang saling berkaitan tersebut.
Semuanya mendorong pengembangan produk, pembaruan dan kualitas, kinerja
operasional, hubungan interaktif dengan konsumen dan pemangku kepentingan lain
serta diferensiasi dari pesaing perusahaan. Keunggulan pada seluruh area tersebut
membuat perusahaan berorientasi pada konsumen, mampu meningkatkan kinerja pada
semua aspek penting dan meraih keunggulan dalam pelaksanaan.

3. Strategi Level Fungsional


Berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihan sehari-harinya mendorong kinerja,
pemegang saham, komunitas tempat beroperasi dan harapan masyarakat secara
keseluruhan pada perusahaan. Kami percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang
saham hanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasi
perusahaan juga memberi nilai bagi masyarakat tempat perusahaan beroperasi, mitra
bisnis perusahaan dan tentu saja bagi para konsumen. Perusahaan menyebutnya “
Menciptakan Mnfaat Bersama (Creating Shared Value)”.
Perusahaan berinvestasi untuk masa depan dan memastikan keberlangsungan
keuangan dan lingkungan dari kegiatan dan operasional dari segi kapasitas, teknologi,
kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D).
Tujuan perusahaan adalah memenuhi kebutuhan tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya dan melakukannya
dengan cara yang menjamin pertumbuhan laba tahun demi tahun dan timbal balik
yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat pada umumnya dalam jangka
panjang.

ELEMEN STRATEGI PEMASARAN


1. Pemilihan Pasar
Segmenting adalah proses membagi pasar dalam beberapa kelompok
berdasarkan kebutuhan dan keinginan yang sama. Perusahaan Nestle menggunakan
beberapa analisis. Nestle meluncurkan produk mereka untuk beberapa variabel seperti
Segi Demografis:
a. Umur : Nestle telah meluncurkan berbagai jenis produk untuk berbagai orang usia.
Seperti mereka telah meluncurkan Nestle Cerelac dan Lactogen untuk bayi selama
1 bulan sampai tahun. Kemudian meluncurkan Milo, Koko Crunch, dan
cornflakes untuk orang usia yang berbeda.
b. Keluarga : Nestle memiliki produk mini mereka untuk keluarga kecil juga mereka
memiliki ukuran keluarga untuk keluarga besar. Seperti paket keluarga Maggie
mie. Cornflakes ukuran kecil dan besar.
c. Pekerjaan : Nestle juga memiliki berbagai produk untuk berbagai masyarakat yang
diduduki. Seperti mereka Nestle Bear Brand untuk orang yang harus bekerja
banyak. Nestle juga memiliki Milo dan Dancow. Ini adalah salah satu jenis
minuman energi. Nestle juga Cornflakes sebagai sereal sarapan.
d. Loyalitas Konsumen : Dengan banyak produk Nestle telah tersegmentasi pasar
mereka dengan loyalitas konsumen. Konsumen setia kepada merk dancow, milo,
lactogen, bear brand, dll.

Segi Geografis:
a. Alam : Perusahaan nestle telah mensegmentasi pasar Nestle coco crunch dengan
Nestle Goodness susu full cream berdasarkan cuaca geografis yang hangat, dingin
atau panas. Nestle juga mempertimbangkan wilayah negara, wilayah pedesaan dan
wilayah dunia. Nestle dengan mudah mengidentifikasi perubahan geografis dalam
kebutuhan dan keinginan.
Segi Psikografis:
a. Gaya Hidup : Nestle men-segmentasi pada gaya hidup dan kepribadian, contoh:
produk Nestle Bear Brand kaleng yang diproduksi untuk orang-orang yang tidak
memiliki waktu untuk makan.
Targeting menetapkan target pasar yang ingin perusahaan sasar. Targeting merupakan
tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar, kemudian
menentukan segmen pasar mana yang akan perusahaan jadikan sebagai target pasar.
Nestle menggunakan differentiated marketing dan concentrated marketing.
A. Differentiated Marketing : Target pasar Ini menargetkan segmen pasar yang
berbeda dan desain Penawaran terpisah untuk masing-masing. Menargetkan pasar
dengan usia, ukuran keluarga, pendapatan, dan pekerjaan dan dengan
meluncurkan produk juga menargetkan pasar dengan status loyalitas.
B. Concentrated Marketing : Perusahaan Nestle sudah memperoleh nilai pasar yang
tinggi dikarenakan perusahaan nestle mengetahui banyak informasi terhadap
konsumennya dengan membuat produk-produk yang sehat dan dapat diterima oleh
seluruh golongan.
Orientasi yang dilakukan PT. Nestle berfokus pada konsumen, produk dan merek
terbukti dengan tidak melupakan pentingnya meningkatkan kualitas, harga dan
distribusi. Nestle berusaha untuk mendapatkan kepercayaan kepercayaan konsumen,
loyalitas dan preferensi dengan didorong oleh rasa kinerja akut yang melekat pada
kualitas dan kepuasan pelanggan. Segmentasi yang dilakukan PT. Nestle berdasarkan
variable social-demografis (usia, jenis kelamin dan pendidikan), hanya usia yang
terbukti menghasilkan perbedaan yang signifikan secara statistic. Selain segmentasi
PT. Nestle juga mengevaluasi masing-masing segmen berdasarkan pada daya
tariknya. Kriteria yang digunakan untuk menguraikan didasarkan pada riset pasar
yang dilakukan melalui survey online
2. Perencanaan Produk
Bentuk wewenang dari PT Nestlé Indonesia yaitu wewenang desetralisasi,
dimana anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga
pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut.
Struktur oragnisasi mekanistik juga dapat menguntungkanperusahaan karena dapat
bertahan dengan lama sebab penempatan setiap karyawan telah disesuaikan dengan
peraturan, dan relative tidak fleksibel. Selain itu juga PT Nestlé Indonesia dapat
menggambarkan hubungan hubungan wewenang. kekuasaan, akuntabilitas, dan
pertanggungjawaban. kekuatan utama pada PT Nestlé Indonesia yang menggunakan
struktur organisasi birokrasi/ mekanistik adalah terletak pada kemampuannya
menjalankan kegiatan terbakukan yang sangat efisien dengan pengelompokka
berbagai bidang keahlian yang sama ke dalam departemen- departemen fungsional.

Dalam kurun waktu tertentu setiap organisasi pasti akan mengalami perubahan
mulai dari perubahan bangunan, sumber daya, lingkungan, produk, benefit, laba, dan
juga pelanggan. Ini dikarenakan pengaruh dari istilah Birth, Growth, Decline, Death
yang menyebabkan organisasi harus merombak dan mendaur ulang sistem,sumber
daya dan pengurus pada organisasi agar mampu membuat perubahan di setiap prospek
kerja di dalam organisasi. Hal ini berkaitan dengan daur hidup organisasi. Daur hidup
organisasi yaitu, urutan tahapan pertumbuhan dan perubahan yang dapat diprediksi.
Berdirinya suatu organisasi karena terjadi ketika pengusaha memanfaatkan peluang
untuk menggunakan keterampilan dan kompetensi mereka untuk menciptakan nilai.
Dalam tahap siklus hidup organisasi dengan peluang kegagalan terbesar, yang
menyebabkan organisasi harus memilih untuk memperbaharui organisasinya,
Kewajiban kebaruan yaitu kondisi dimana organisasi yang terkait dengan menjadi
yang pertama di lingkungan baru, Organisasi baru, rapuh karena tidak memiliki
struktur formal. Sasaran perubahan termasuk meningkatkan efektivitas di empat
tingkat yang berbeda.Sumber daya manusia,Sumber daya fungsional, Kemampuan
teknologi, Kemampuan organisasi. Dalam setiap perencaan yang di lakukan
organisasi guna untuk pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang
dilakukan dengan sebaik baiknya oleh para manajemen puncak dengan
memperhitungkan kinerja dan hasil serta loyalitas. Tentu ini juga akan berpengaruh
pada tatanan struktur organisasi, setiap Pengambilan keputusan organisasi harus
memulai proses menanggapi suatu masalah dengan mencari dan memilih solusi atau
tindakan yang akan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan organisasi
keputusan ini dilakukan oleh para top manajement (manajemen atas), tentu hal ini
telah di pertimbangkan sebelumnya untuk penempatan orang baru di sebuah
tingkatan, seperti menaikan jabatan atau pemecatan (Pemutusan karir) pegawai.

3. Penetapan Harga
Penetapan harga adalah elemen terpenting untuk memaksimalkan pendapatan.
Menurut studi Harvard, jika ada peningkatan harga sebesar 1%, hal itu akan
menghasilkan peningkatan keuntungan sebesar 11% (kurang-lebih). Jika struktur
penetapan harga salah, bisnis kehilangan keuntungan dengan setiap transaksi yang
dilakukan. Oleh karena itu, harga yang tepat sangat penting. Nestle adalah merek
multinasional dengan kekayaan bersih saat ini sekitar $270 miliar. Keberhasilan
merek tersebut adalah karena strategi penetapan harganya. Pendapatan Nestle terus
tumbuh, hal ini menggambarkan keberhasilan identifikasi dan penempatan produknya
di pasar. Secara umum, produk Nestle lebih mahal dibandingkan dengan produk
merek pengecer.
Strategi penetapan harga Nestle cukup khas dibandingkan dengan merek lain.
Itu hanya bergantung pada pengakuan yang dikaitkan dengan kualitas produk yang
tampak. Berdasarkan kualitas dan sikap pelanggan ini, Nestle menilai strategi
penetapan harga yang ingin diterapkannya.

Skimming Harga Nestle


Skimming harga adalah strategi penetapan harga di mana perusahaan menetapkan
harga tinggi pada awalnya dan menurunkannya seiring waktu. Nestle menggunakan
skimming harga untuk beberapa produknya ketika memasuki pasar suatu negara.
Nestle percaya target konsumen kopi Nescafe adalah konsumen kelas menengah ke
atas. Belakangan, dengan keberhasilan pendekatan dan strategi ini, mereka
menurunkan harga dan menyasar kelas menengah.

Strategi harga murah


Di antara berbagai mereknya, Nestle menawarkan harga yang wajar untuk beberapa
merek dan produknya. Penetapan harga didasarkan pada segmentasi pasar. Segmen
pasar umumnya melibatkan audiens target.

Segmentasi pasar adalah praktik untuk membagi target pasar menjadi subkelompok.
Ini membentuk himpunan bagian tergantung pada kebutuhan, kriteria psikografis,
perilaku, dan demografis. Jika Nestle mencoba untuk menargetkan pasar massal,
maka mereka menerapkan strategi penetapan harga yang murah daripada yang mahal.
Ini terjadi dalam kasus mie Maggi Nestle. Itu dianggap terjangkau dibandingkan
dengan produk Nestle lainnya. Namun, jika harga Maggi dibandingkan secara global
dengan merek mi lainnya, maka bisa dibilang agak mahal.

Strategi harga bundel


Seiring waktu Nestle telah memahami bahwa orang biasanya tidak berbelanja setiap
hari, sebaliknya, mereka lebih suka membeli dalam bentuk bundel. Oleh karena itu,
Nestle menerapkan pendekatan bundle packs. Awalnya, Maggi dijual dalam satu
kemasan namun kemudian Nestle menawarkan 16 kemasan yang akhirnya
meningkatkan penjualan.

Penetrasi harga strategi


Harga penetrasi adalah strategi penetapan harga yang digunakan organisasi untuk
menawarkan produk baru dengan harga lebih rendah dalam upaya untuk menarik
lebih banyak pelanggan dari pesaing. Ketika Nestle memperkenalkan rasa baru mie
instan Maggi, mereka dijual dengan harga rendah £2,25 untuk menarik pelanggan
baru. Strategi Nestle adalah memikat lebih banyak pelanggan dari para pesaingnya
yang menawarkan rasa serupa dengan harga £3,25. Meskipun demikian, ketika Nestle
memperoleh basis pelanggan yang lebih besar, mereka menaikkan harganya menjadi
£3.

Strategi penetapan harga psikologis


Harga psikologis memfasilitasi dalam menciptakan pengaruh psikologis yang positif
pada konsumen dan menarik mereka untuk membeli produk. Kebahagiaan Nestle
Aero dijual seharga £8,99, bukan £9. Strategi penetapan harga ini akan memberikan
dampak psikologis yang positif bagi konsumen dan akan mendorong mereka untuk
membeli produk tersebut.

Unit penyimpanan stok


Nestle tidak ingin kehilangan satu pun pelanggan, sehingga memiliki harga yang
beragam untuk setiap unit penyimpanan stok, yang memungkinkannya menjangkau
basis konsumen yang lebih besar. Dari mie Maggi hingga Sereal, Nestle memiliki
semuanya, di mana perusahaan menawarkan berbagai ukuran kemasan. Sereal Nestle
sedikit mahal dibandingkan dengan merek lain. Oleh karena itu, mulai menawarkan
kantong mini untuk konsumsi sehari-hari. Hal ini membuat kantong jauh lebih murah
daripada kemasan yang lebih besar, sehingga memungkinkan segmen pelanggan yang
berbeda untuk membeli produk Nestle.

Diskon yang ditawarkan


Nestle menawarkan diskon di berbagai toko retail. Produk Nestle sering dibundel dan
diberikan diskon 5% atau 10%. Kopi dan creamer, sebagai satu bundel, lebih murah
daripada membeli dua item secara terpisah.

Strategi penetapan harga yang kompetitif


Pendekatan umum lain yang diikuti Nestle adalah menganalisis strategi penetapan
harga para pesaingnya. Nestle memiliki beberapa merek dan untuk setiap merek
memiliki departemen terpisah yang menilai strategi penetapan harga para pesaingnya.
Selain itu, mengkaji gaya pemasaran, penjualan, dan inovasi saingan. Strategi
penetapan harga kompetitif membantu Nestle mencapai posisi yang diinginkan karena
mereka mengakui preferensi konsumen.

Strategi penetapan harga global Nestle


Secara global, Nestle berupaya memastikan strategi penetapan harga yang akan
membantunya mencapai tujuan keuangan. Strategi ini biasanya melibatkan strategi
penetrasi dan skimming. Harga produk Nestle otomatis naik ketika diekspor ke daerah
lain. Atau, itu juga menerapkan skimming harga, karena menetapkan harga yang lebih
tinggi di awal dan akhirnya mengurangi harga berdasarkan permintaan pelanggan.
Selama bertahun-tahun, Nestle telah menjadi salah satu merek induk terkemuka
dengan divisi sukses di bawah namanya. Apa yang membuat Nestle sukses dengan
konsumen adalah bahwa ia beradaptasi dengan strategi penetapan harga yang berbeda
menurut wilayah penjualannya dan menurut produk yang ditawarkan. Ini memberikan
preferensi pada permintaan pelanggannya dan berusaha untuk menyediakan produk
dengan kualitas terbaik pada rentang harga yang berbeda sehingga semua segmen
konsumen mampu membeli produknya, sehingga meningkatkan penjualan dan
keuntungan bagi perusahaan.

Strategi Penetapan Harga Perusahaan Nestle - Poin-poin penting


a. Nestle didirikan di Swiss oleh Heinrich Nestle pada tahun 1866.
b. Heinrich awalnya menciptakan Nestle untuk mendistribusikan makanan susu
untuk bayi baru lahir dan menemukan bahwa itu dapat dibuat dari susu bubuk,
gula, dan makanan alami lainnya.
c. Nestle adalah merek multinasional dengan kekayaan bersih saat ini sekitar $270
miliar. Keberhasilan merek tersebut adalah karena strategi penetapan harganya.
d. Strategi penetapan harga Nestle cukup khas dibandingkan dengan merek lain.
e. Nestle menggunakan berbagai strategi penetapan harga termasuk skimming harga,
murah dan strategi penetapan harga bundel,penetapan harga strategi, unit
penyimpanan stok, strategi harga psikologis, diskon, dan strategi harga bersaing.

4. Sistem Distribusi
PT Nestle Indonesia tidak hanya mengandalkan jejaring distribusi di general trade
maupun saluran distribusi modern untuk penjualan. Corporate Communication
Manager PT Nestle Indonesia sudah masuk ke pemasaran lewat e-commerce.
Nestle Indonesia memiliki produk berbasis susu maupun yang lainnya. Di antaranya
Dancow, Milo, Nescafe, Lactagrow, Cerelac, Kitkat, Fox's, Bear Brand yang memiliki
preferensi pasar yang berbeda-beda. Produk susu masih menjadi pendorong penjualan
Nestle di Indonesia. Tiga prioritas untuk meningkatkan e-commerce menjadi
seperempat dari total penjualannya dan menggandakan catatan data konsumennya.
Kepala unit bisnis strategis dan pemasaran dan penjualan Nestle mengoptimalkan
aktivitas yang menghasilkan permintaan dan memanfaatkan pengaruh pendukung
merek dalam kebangkitan komunitas digital juga diminta untuk merancang konsep
dan pengalaman produk yang optimal dan tetap relevan saat ini.
Dengan demikian, perusahaan bermaksud untuk meningkatkan penjualan online dari
sekitar 13% pada akhir tahun 2020 menjadi 25% pada tahun 2025 — dua kali lipat
rata-rata dari total barang konsumennya. Pengeluaran investasi pemasaran online akan
meningkat menjadi 70% pada tahun 2025, naik dari sekitar 47% saat ini, dan catatan
data konsumen akan berlipat ganda selama empat tahun ke depan. Dalam solusi
pengemasan e-niaga baru dan ketangkasan rantai pasokan. Saat ini, lebih dari 40%
penjualan e-commerce Nestle berada dalam format kemasan yang sesuai untuk tujuan,
dan rantai pasokan Nestle telah diperkuat untuk mengelola peningkatan permintaan,
media e-retail Nestle yang dilakukan langsung dengan platform e-commerce
meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019. Perusahaan melacak semua toko online
utama yang membawa mereknya di lebih dari 60 pasar setiap hari untuk memastikan
keakuratan konten dan ketersediaan produk, serta meninjau umpan balik konsumen —
semuanya diharapkan dapat meningkatkan tingkat penambahan produk hingga 30 %.
Hal tersebut merupakam realitas baru pasar untuk mendukung akselerasi e-commerce,
menyamakan strategi tersebut dengan merek digital native. Dengan menggunakan
kemampuan prediktif untuk mengidentifikasi peluang potensial untuk item baru di
Indonesia, serta mendeteksi kemungkinan kehabisan stok dan memberikan
rekomendasi pengoptimalan harga, promosi, dan bermacam-macam yang
dipersonalisasi kepada mitra ritel. Dalam lanskap ritel yang lebih terfragmentasi,
Nestle mengkonsolidasikan semua data toko untuk menangkap pengaruh media,
investasi perdagangan, dan promosi untuk mengidentifikasi alokasi sumber daya yang
optimal berdasarkan geografi dan saluran. Meningkatkan distribusi, ketersediaan, dan
visibilitas. Model prediktif, sementara itu, meningkatkan akurasi permintaan
penjualan dan kemampuan mengantisipasi kehabisan stok. Keduanya digabungkan
untuk mendorong penjualan tambahan dari 2% menjadi 4%, dan mengoptimalkan
10% dari investasinya untuk menjadi lebih produktif.
5. Komunikasi Pemasaran
Dalam proses penyusunan strategi komunikasi pemasaran produk barunya Nestle
DCP, perusahaan Nestle terlebih dahulu mengacu pada segmentasi, targeting dan positioning.
Karakteristik segmentasi konsumen Nestle DCP adalah orang-orang khususnya wanita yang
aktif dan pekerja keras. Target konsumen yang di bidik Nestle DCP adalah para wanita dan
ibu-ibu usia diatas 20 tahun, wanita pengkonsumsi susu kalsium, dan wanita yang mengalami
esteoporosis. Sedangkan positioningnya yaitu Nestle DCP memposisikan citra perusahaannya
sebagai perusahaan yang peduli akan kesehatan dan gizi masyarakat.
Perusahaan Nestle menyusun strategi komunikasi pemasaran khusus untuk produk
barunya Nestle DCP yang tentunya berbeda dengan strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan untuk produk yang telah ada di pasaran maupun produk yang merupakan market
leader. Beberapa strategi komunikasi pemasaran Nestle DCP yaitu :
1) Promosi Penjualan (Sales Promotion).
Hal-hal yang dilakukan Nestle DCP dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran
dalam bentuk promosi penjualan ini yaitu:
a. Memberikan promosi hadiah berupa 1 pcs Milo UHT 200ml setiap pembelian produk
Nestle DCP 1x250gr di seluruh Indomaret di Indonesia. Promosi ini hanya dilakukan
beberapa hari.
b. Hadiah gratis 1 pcs kaleng susu kental manis carnation 380gr setiap pembelian minimal 1
kotak Nestle DCP di Indomaret seluruh Indonesia.
c. Hadiah gratis 1 pcs kontainer susu cantik setiap pembelian Nestle DCP, berlaku di seluruh
Indonesia dan selama persediaan masih ada.
Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk promosi penjualan ini dinilai
cukup efektif dalam mempromosikan produk Nestle DCP. Selain akan menarik minat
konsumen untuk membeli produk, juga akan membuat konsumen merasa penasaran dengan
promosi yang akan dilakukan selanjutnya. Konsumen yang sebelumnya tidak ingin membeli
produk menjadi ingin membeli produk tersebut karena merasa tertarik dengan promosi yang
ditawarkan. Adanya promosi penjualan yang dilakukan juga sangat membantu SPG (Sales
Promotion Girl) dalam menawarkan produk tersebut, sehingga promosi penjualan menjadi
alat yang efektif baik dalam meningkatkan penjualan produk, juga sangat efektif dalam
menarik konsumen baru untuk membeli produk tersebut.
2) Periklanan.
Dalam hal ini melakukan periklanan baik secara cetak, elektronik, internet, indoor promotion
maupun outdoor promotion sebagai usaha pengenalan produk baru kepada konsumen dan
dapat merebut pangsa pasar susu kalsium.contoh periklanan yaitu :
a. Iklan Televisi
Iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu pesan yang
disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif. Dalam hal ini Nestle mempromosikan
produk barunya Nestle DCP dengan memuat iklannya di televisi.
b. Flyer
Flyer dibuat untuk memberitahu dan sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk
mengajak atau bahkan membentuk opini bagi orang banyak. Flyer biasanya dibagikan saat
kegiatan sampling produk berlangsung ataupun sedang adanya event sponsorship.
c. Banner
Banner adalah salah satu media promosi yang dicetak dengan Print Digital yang umumnya
berbentuk Potrait atau Vertikal. Banner adalah bentuk penyederhanaan dari Baliho. Nestle
DCP meletakan Banner di beberapa swalayan dan juga dipakai pada saat adanya kegiatan
event dan sponsorship.
d. Spanduk
Spanduk adalah adalah kain membentang biasanya berada di tepi jalan yang berisi text, warna
dan gambar. Spanduk merupakan suatu media informasi dan periklanan yang digunakan oleh
Nestle DCP yang dipasang dibeberapa titik jalan raya. Biasanya Nestle DCP memasang
spanduk apabila ada event ataupun sponsorship saja.
Strategi komunikasi pemasaran Nestle dalam bentuk periklanan dinilai sudah efektif, namun
pelaksanaan kegiatannya belum cukup efektif. Hal ini dinilai dari kegiatan periklanan yang
dilakukan tidak continue, seperti jarangnya iklan yang ditampilkan di televisi, flyer yang
hanya dibagikan di swalayan dan saat event saja, spanduk ataupun umbul-umbul yang
dipasang ketika sedang melakukan event atau sponsorship saja, dll. Sebaiknya sebagai
produk baru Nestle ini harus gencar memasang iklan di televisi, majalah/koran, radio, di blog
atau website internet, dsb. Sehingga produk ini semakin diketahui oleh masyarakat dan
semakin banyak masyarakat yang ingin mengkonsumsi produk tersebut.
3) Penjualan personal (Personal Selling)
Ada dua bentuk strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk personal selling yang dilakukan
oleh Nestle DCP yaitu:
1. SPG (Sales Promotion Girl)
Strategi personal selling yang dilakukan Nestle DCP yang pertama yaitu dengan meletakan
SPG (sales promotion girl) disetiap supermarket atau swalayan yang berpotensi. Hal ini
dilakukan agar pengenalan dan promosi produk baru ini dapat dilakukan langsung kepada
konsumen.
2. Sampling produk
Sampling produk adalah sebuah sampel atau tester produk yang dibagikan secara gratis
kepada konsumen yang datang berbelanja ke swalayan, tujuannya agar konsumen dapat
mencoba dan mencicipi terlebih dahulu rasa dan manfaat produk tersebut.
4) Publisitas
Salah satu penerapan strategi publisitas pada produk Nestle DCP yaitu membuat Realease
pada beberapa media massa seperti:
a. Koran
b. Majalah wanita, pada kota-kota besar saja seperti Jakarta, Jogjakarta, Surabaya dan Bali.
c. Website sahabatnestle.co.id
d. Website dan situs lainnya.
Penerapan strategi komunikasi pemasaran berupa publisitas dapat dinilai efektif untuk
pengenalan produk baru kepada masyarakat, sehingga hal tersebut dapat menginformasikan
keberadaan produk baru tersebut kepada masyarakat. Masyarakat yang belum mengetahui
produk dapat mengetahui produk tersebut ketika membaca Realesenya di media cetak.
5) Pemasaran langsung (direct marketing)
Bentuk direct marketing yang dilakukan oleh Nestle DCP yaitu dengan kegiatan direct mail
dan telemarketing. Kegiatan ini berupa penginformasian tentang produk, promo harga atau
hadiah, dan event-event yang akan diadakan. Direct marketing dilakukan dengan
menghubungi konsumen yang sebelumnya sudah pernah membeli produk Nestle DCP via
telepon dan email.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMASARAN


1. Faktor Lingkungan
A. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat
usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang
adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai
daya saing strategis.
Lingkungan Makro sendiri terdiri dari :
1. Teknologi
Trend perubahan teknologi atau penerapan teknologi yang berkembang di pasar
atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi
akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga
akan menghadirkan ancaman. Oleh karena itu PT. Nestle membuat suatu
teknologi yang selalu baru tetapi selalu memperhatikan lingkungan yang sehat.
Dampak teknologi baru Nestle adalah merupakan masalah penting yang dapat
menjaga eksistensi di pasar dunia saat ini serta mendukung kualitas dari produk
Nestle. Kadang-kadang teknologi baru justru menjadi masalah kritis untuk
mengatasi transisi perubahan ke teknologi baru Nestle selalu memberi pelatihan-
pelatihan kepada karyawan-karyawannya terlebih dulu. Untuk mengkoordinasikan
seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi
informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh
competitive advantage. Para karyawan juga menggunakan teknologi email, Email
sendiri merupakan sarana interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah menjadi
budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya
menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita penting, instruksi, dan
komunikasi bisnis biasa menggunakan media email. Oleh karena itu intrenet dan
email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi
lebih cepat dan efisien.
2. Pemerintah
Pemerintah berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan
semestinya. Dalam peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan
perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan PT. Nestle sendiri. Melalui
perusahaan negara, pemerintah menjadi pesaing langsung Nestle yang kebetulan
berada pada bidang usaha yang sama. Manajer perusahaan Nestle harus
memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah
diharapkan menjadi wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai
oleh pembentukan kepentingan. Dengan demikian manajer Nestle dapat
melakukan antisipasi yang tepat.
3. Ekonomi
Evaluasi strategi termasuk mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama inflasi
dan dasar kondisi kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat pengangguran dan
pertumbuhan ekonomi. Investasi pada Nestle padat modal membutuhkan waktu
yang tepat pada situasi ekonomi yang sehat daripada saat ekonomi lesu. Biasanya
dalam kenyataan lapangan cukup dengan melihat kondisi ekonomi pada umunya
akan dapat mengukur kesehatan ekonomi industri individual.
4. Kebudayaan
Perubahan budaya dapat mendatangkan ancaman dan peluang sepanjang ada
kesuaian dengan perusahaan. Pendirian cabang pabrik Nestle harus
memperhatikan budaya perusahaan yang berlaku di suatu negara. Selain itu
perusahaan Nestle selalu bisa melihat kebudayaan masyarakat yang berkembang
di suatu Negara sehingga Nestle dapat mencocokkan produknya dengan sebuah
negara dan dapat menentukan strategi harga yang baik serta cocok untuk Negara
tersebut .
5. Demografi
Demografi dapat menjadi kekuatan utama yang mendasari kekuatan pasar.
Beberapa variabel demografi meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak
gerografi. Hal itu berarti bahwa ada pasar bagi produk Nestle untuk masuk tanpa
harus membangun kepercayaan terhadap suatu merk. Populasi teknis bertambah
secara cepat dan mendukung semua perusahaan dan industri mempengaruhi
dengan baik garis besar strategi perusahaan. Contohnya Populasi Asia dan AS
sekitar 5 juta orang di AS akan bertambah 165 % pada tahun 2000. Hal ini juga
yang selalu menjadi faktor pertimbangan perusahaan untuk memasarkan
produknya ke suatu negara, banyaknya populasi di suatu negara berarti peluang
untuk Nestle untuk bisa lebih berkembang di suatu negara tersebut. Nestle pun
selalu melakukan riset ke sebuah negara dengan melakukan survey populasi,
pendapatan per kapita, umur, jenis kelamin, serta umur. Untuk pendapatan
perkapita di suatu negara dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan harga dari
produk Nestle secara tepat.

Lingkungan Mikro
1. Persaingan Antar Industri
Nestle semakin besar dan agresif dengan temuan-temuan jenis produknya. Tak
kurang ada puluhan produk yang diluncurkan Nestle dengan ratusan jenis. Hampir
semua produk itu sukses dipasar, tentu saja karena didukung distribusi yang kuat
dan konsep pemasaran yang jitu. Sebagai produsen makanan dan minuman
terkemuka, Nestle sangat jeli menyuguhkan produk-produk yang disenangi
konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk berdasarkan rasa (taste) dari
berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran dengan konsep Emotional
Marketing boleh dibilang sukses besar. Konsep yang mengangkat emosi
konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut. Sebagai produsen
makanan dan minuman, Nestle nyaris melenggang sendirian tanpa pesaing.
Kemunculan berbagai merek lain, tak mampu menggoyahkan kedudukan
Indofood sebagai produsen terbesar. Produk-produk lain hanya memperebutkan
25 persen pasar yang disisakan Nestle. Dari banyak pesaing terbesar Nestle di
antaranya adalah Unilever karena perusahaan ini mempunyai variant yang begitu
banyak di pasaran dan telah lama berada di pasaran dunia, hal ini tidak membuat
PT. Nestle kehilangan motivasi untuk tetap bisa bertahan serta berkembang di
pasaran dunia tapi hal ini membuat Nestle menjadi lebih solid dalam melakukan
pembaruan guna membuat Nestle tetap bertahan juga semakin bisa merajai pasar
makanan dan minuman dunia. Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, PT.
Nestle yakin bahwa dominasi pasar produknya, akan dikuasai produk-produk
Nestle.
2. Pendatang Baru
Perputaran uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun.
Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium
persaingan sangat ketat. Di kelas biasa, Pada Nestle untuk produk susu
mempunyai angka penjualan mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi
dengan pemain lain seperti Sari Husada atau Friesche Flag, produsen susu
Bendera sebenarnya dapat melakukan persaingan terhadap produk susu keluaran
Nestle. Kontribusi penjualan susu di seluruh dunia cukup lumayan untuk
menggembungkan kas Nestle. Susu formula milik Nestle yang tergolong kelas
menengah ini adalah Lactogen. Pendatang baru untuk jenis produk susu Nestle
mempunyai pesaing yaitu PT Sari Husada. Produsen susu anak SGM, Lactamil,
dan Vitalac ini dalam setahun bisa memproduksi susu sebanyak 41.500 ton. Dari
jumlah itu, Untuk keperluan produk sendiri sebanyak 80% Angka penjualannya
pun terus meningkat. Produk Sari Husada seperti Vitalac adalah sekelas dengan
Dancow milik Nestle. Semula keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan saling
berbagi pasar. Namun, sejak awal 2004, Sari Husada pun tak malu lagi membikin
produk yang bersaing seperti Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2 ,3, dan 4, serta Vitalac
LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan produk Nestle seperti Dancow dan
Lactogen.
3. Pembeli
Sebagai perusahaan multinasional Nestle mempunyai pangsa pasar yang besar ini di
tunjukkan dari banyaknya jenis-jenis produk yang di pasarkan oleh Nestle, seperti
kopi, coklat, sereal, susu dll. Dengan banyaknya produk Nestle maka akan berimbas
pada banyaknya konsumen Nestle, karena di setiap produk Nestle yang dikeluarkan
maka produk tersebut selalu mempunyai target pasarnya sendiri. Nestle selalu menuai
sukses di setiap negara karena Nestle selalu memperhatikan kecocokan lidah dari para
konsumennya, di setiap negara produk Nestle mempunyai rasa, kemasan dan harga
yang berbeda. Ini semua Nestle lakukan karena di setiap negara pasti selalu ada
perbedaan pada selera seperti pada rasa dan harga. Jadi Nestle mempunyai komitmen
untuk bisa menyesuaikan produknya di setiap negara berbeda agar produknya dapat di
terima serta di nikmati oleh konsumen sehingga timbul kepuasan.
4. Produk Pengganti
Sebenar nya di pasar dunia Nestle telah menjadi raja di produk makanan, tetapi para
kompetitor selalu melakukan perubahan serta mengembangkan produk-produknya
untuk dapat bisa menyaingi Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah
lebih maju dari kompetitornya dengan cara membuat produk-produk baru yang di
butuhkan masyarakat luas.

B. Analisis Lingkungan Internal


Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang muncul dari dalam perusahaan.
Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan masalah kinerja perusahaan seperti :
1. Penjualan Raksasa makanan global
Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun ini merosot 2,3 persen
menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS), akibat franc Swiss
yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk
sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari
akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau
pun begitu Raksasa makanan ini sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc
pada tahun 2008. Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh dunia kita
bisa mengambil contoh penjualan produk Nestle di China. Penjualan Nestle di China
telah naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu membukukan
penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau US$ 2,1 miliar. Jumlah ini setara 2%
penjualan Nestle global sepanjang 2008. Hal ini terjadi tidak terlepas dari kebijakan
Pemerintah China yang memberikan sejumlah subsidi untuk menggenjot konsumsi
dalam negeri membuat penjualan Nestle S.A. melejit. Tak mengherankan, produsen
makanan dan minuman terbesar dunia ini pun menargetkan, penjualan mereka di
China tahun ini bisa naik hingga 20% dibandingkan tahun lalu. Nestle mampu
memanfaatkan kebijakan populer Pemerintah China ini dengan sangat baik. Saat ini,
Nestle China mengoperasikan 21 pabrik dan menjual berbagai produk makanan dan
minuman. Kopi, bouillon, susu, dan es krim adalah produk makanan yang paling laku
di negeri semiliar penduduk itu. Makanya, Nestle pun tak segan membangun satu
pabrik bouillon terbesar di dunia.
2. Pemasaran
Nestle telah membangun distribution channel sendiri yang menyediakan produk-
produknya untuk dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen mau membelinya.
Penjualan dari konektornya tergantung pada banyaknya persediaan, dengan market
research menunjukkan lebih 60 seluruh pembelian terlihat. Konsekuensinya, Nestle
mencoba menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer
channel. Selain itu Nestle mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga
dalam pemasarannya di lapangan Nestle tidak mendapatkan kesulitan yang besar.
Iklan membawa peran penting untuk pertumbuhan brand Nestle. Oleh sebab itu Nestle
menyebarkan iklan-iklannya ke seluruh dunia untuk melonjakkan penjualan produk
Nestle sendiri. Selain itu Nestle memasarkan produknya melalui database Nestle,
database ini menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle
di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain.
3. Sumber Daya Keuangan
Pengaturan sumber keuangan Nestle di atur oleh sistem informasi yang jelas, dengan
menggunakan sistem informasi yang di kembangkan oleh Nestle maka data sumber
keuangan Nestle di berbagai cabang Nestle yang tersebar di hampir seluruh dunia
dapat terkontrol dengan baik oleh kantor pusat. Laporan keuangan Nestle di laporkan
oleh setiap cabang nya dalam jangka waktu seminggu sekali, dengan dilakukan hal ini
Nestle pusat dapat mengontrol dengan baik keuangan nya dan dapat menghindari
terjadi nya rentang kontrol dalam memanajemen keuangannya. Nestle pun selalu
melakukan pemantaun-pemantauan ke setiap cabangnya dengan mengontrol kinerja
perusahaannya tetapi juga agar dapat menanamkan persatuan yang kuat di tiap kantor
cabang Nestle yang tersebar di hampir bagian wilayah negara.
4. Sumber Daya Manusia
Nestle tentunya membutuhkan sumber daya dalam bentuk antara lain SDM,
infrastruktur hingga know-how (pengetahuan). Manajemen bertanggung jawab dalam
menyediakan sumber daya ini, sehingga mereka membentuk tim logistik tersendiri
untuk memberi dukungan cukup pada tim yang mengimplementasikan pada Nestle.
Tim logistik umumnya dipimpin oleh manajemen puncak yang berperan sebagai
mediator antara manajemen puncak dan tim. Ia juga dipercaya dan bertanggung jawab
dalam menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat,
dan kuantitas yang tepat pula, sehingga kinerja perusahaan dapat terjalin dengan baik.
Manajemen puncak juga membantu dalam mengumpulkan dukungan yang dibutuhkan
dan kerjasama dari karyawan, yang terkadang bersikap negative terhadap Perusahaan.
5. Penelitian Dan Pengembangan
Sebelum mengeluarkan produknya Nestle pasti melakukan survey dan penelitian
produknya kepada pasar agar dapat di ketahui kekuatan dan kelemahan produk
tersebut dan agar nantinya saat produk Nestle yang akan di keluarkan dapat di terima
oleh para konsumen. Semua proses ini bertujuan agar timbul kepercayaan dari para
konsumen kepada produk Nestle. Para tenaga ahli pun selalu mengupayakan
pengembangan pada produk-produk Nestle agar tidak di anggap kuno dan selalu dapat
menjaga kelangsungan perusahaan di pasar dunia.

2. Faktor Pasar
Nestle, sebagai perusahaan global, pada dasarnya memiliki pasar konsumen
yang heterogen karena orang-orang di berbagai wilayah dan dengan demografi yang
beragam memiliki kebutuhan, selera, dan preferensi yang berbeda.Terlepas dari
perbedaan ini, di berbagai segmen pasar membentuk kelompok homogen yang dapat
membantu membuat upaya pemasaran lebih koheren.Target pasar utama merek nestle
dpc khususnya dan sebagian besar produk yang ditawarkan pada kategori minuman
bubuk adalah kalangan atas dan menengah ke atas. Hal ini memungkinkan brand
seperti nestle dpc untuk memanfaatkan prestise yang terkait dengan merek mereka
untuk menjual produk mereka dengan harga premium dibandingkan dengan pesaing.
Target pasar sekunder nestle dpc adalah kelas menengah ke bawah yang cenderung
beralih ke merek yang lebih premium seiring dengan meningkatnya pendapatan yang
dapat dibelanjakan. Dari informasi ini, kita dapat memperoleh peta persepsi yang
ditunjukkan.Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pangsa
pasarnya.Namun, perusahaan harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan daya
tarik merek sebagai produk premium dan kemasan yang lebih kecil juga harus
dipertimbangkan untuk meningkatkan volume penjualan.

3. Persaingan
Saat ini PT. Nestle Indonesia sudah memasarkan semua kategori produk
susu, yaitu susu bubuk, susu kental manis, susu cair, dan susu bayi . Tingkat
penjualan produk-produk susu PT. Nestle Indonesia menunjukkan bahwa saat ini
PT. Sari Husada di kategori produk susu bay. Sehingga mengindikasikan potensi
pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia untuk tahun-tahun berikutnya. Nestle
Indonesia merupakan bagian dari Nestle Company di Vevey Swiss yang telah
memiliki anak perusahaan di lebih dari 83 negara. Hari ini, PT. Nestle Indonesia
membutuhkan analisis strategi untuk merumuskan strategi terbaik untuk bersaing di
industri ini. Pada kategori susu kental manis pemimpin pasar adalah PT. Friesche
Flag, seperti pada kategori susu cair market leader adalah PT. Ultrajaya Milk
Industry.
Posisi produk dengan pesaing:
Kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya tergantung pada
kemampuan dan kepuasan konsumen dalam kebutuhannya. Nestle secara kooperatif
adalah produsen brand makanan terbesar dan terbaik. Nama yang global bisa
menjadi penghargaan produksi dan pembelian skala ekonomi serta meningkatnya
dunia travel, secara instan dapat disadari pentingnya produk. Adapun PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk memfokuskan pada sasaran atau
posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan perusahaan, yaitu dengan
menempatkan posisi produk sebagai pemimpin pasar dengan menguasai market
share lebih dari 50%.

Strategi pesaing:
Strategi bisnis yaitu strategi untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. Model
yang dapat dipergunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
sebagai alat bantu untuk identifikasi alternatif strategi bisnis yaitu salah satunya
adalah konsep “New 7s” yaitu meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:

1. Superior stakeholder satisfaction


Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu dengan memberi kepuasan yang istimewa kepada stakeholder yaitu semua
unsur yang memiliki kepentingan dalam perusahaan dengan tanpa terkecuali seperti
pemasok, karyawan, manajer, pemegang saham, konsumen, pemerintah dan
masyarakat sekitarnya.

2. Strategic soothsaying
Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
untuk memfokuskan pada sasaran atau posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan
perusahaan, yaitu dengan menempatkan posisi produk sebagai pemimpin pasar
dengan menguasai market share lebih dari 50%.

3. Positioning for speed


Strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat di pasar. Dengan
demikian PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. berusaha segera
mengkomunikasikan prodk-produknya ke pasar supaya segera dikenal konsumen.

4. Positioning for sureprise


Strategi yang membuat posisi yang mencengangkan melalui barang baru yang
lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru, sehingga konsumen
lebih menyukai barang yang diciptakan perusahaan. Dalam hal ini PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. membuat gebrakan baru dengan produk
minuman kesehatan Sari Kacang Hijau dan Sari Asam yang belum bisa ditiru oleh
pesaing.

5. Shifting the role of the game


Dalam hal ini, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membuat
stategi pola-pola persaingan yang senantiasa berbeda agar pesaing terganggu.

6. Signaling strategic intent


Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang
mengutamakan pada perasaan. Kedekatan dengan para karyawan, relasi, dan
konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan
tersebut.

7. Simultanous and sequential strategic thrusts


Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang
mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan
dan berurutan melalui penciptaan barang atau jasa yang selalu memberi kepuasan
kepada konsumen.
Analisis Kekuatan Pemasaran :
Kekuatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dapat dilihat
dari segi pertumbuhan penjualan, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk
yang relatif kompetitif, SDM yang besar dan terlatih, Brand Image setra inovasi
produk. Seiring dengan volume penjualan yang meningkat, maka PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. telah menduduki posisi pangsa pasar sebagai
market leader, karena telah menguasai market share sebesar 50%.Distribusi hasil
produksi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu sudah ke seluruh
pelosok Indonesia, dan ada 70.000 lebih titik penjualan. Demikian pula Instore
Branding-Gondola di supermarket dan hypermarket masih secara aktif dan konsisten
dijalankan perusahaan.
Analisis Kelemahan :
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dan minuman ,
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memiliki kelemahan dalam
penyediaan bahan baku yang kurang baik dan gangguan pada waktu produksi
sehingga secara otomatis pemasaran pun akan terganggu. Akses Pasar Kurang, dalam
hal ini yang dimaksud adalah dalam bidang ekspor, PT. Penjualan yang dilakukan
oleh PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk untuk dalam Negri
mencapai 90% dan hanya sekitar 10% untuk ekspor
Biaya Pesaing :
Berhubung bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan merupakan
bahan baku yang mudah rusak, sehingga gangguan karena penyediaan bahan baku
yang kurang baik dapat mengakibatkan gangguan terhadap mutu produk yang
dihasilkan. Dari dua hal yang menjadi kendala atau kelemahan PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. tersebut dapat memungkinkan terjadinya biaya
produksi yang tinggi.
Kapasitas Produk pesaing:
Dalam menjalankan aktivitas utama, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. yaitu memprioritaskan kualitas dan keamanan produk. Perusahaan
selalu konsisten untuk menyediakan produk-produk yang berkualitas tinggi.
Perusahaan selalu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kapasitas produksi. Sebagai pengakuan atas tingginya standar pengendalian
produk-produk perusahaan, perusahaan telah menerima sertifikat FSSC 22000:2010
dari SGS United Kingdom Limited untuk keunggulan dalam sistem keamanan
makanan, dan sertifikat ISO 14001:2004 dari Bureau Veritas Certification untuk
kepatuhan terhadap standar sistem pengolahan dan pengelolaan produk-produk susu.
Dalam pendistribusian produk, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
melayani para pegecer modern seperti hypermart, supermarket, minimart, dan toko-
toko P&D yang tersebar di seluruh Pulau Jawa, selain itu juga di distribusikan ke
pengecer tradisoanal dan ke luar Pulau Jawa. Dalam aktivitas utama ini sebuah nilai
dapat muncul, nilai yang dimaksud merupakan jumlah yang bersedia dibayar pembeli
untuk sesuatu yang diciptakan oleh perusahaan.

4. Analisis Kemampuan Internal


Sebelum meluncurkan produknya, Nestle selalu melakukan survey dan riset.
Membawa produk ke pasar sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan produk
tersebut sehingga nantinya ketika produk Nestle diluncurkan, akan tersedia untuk
konsumen. Selain fakta bahwa produk Nestle selalu mempelajari pasar dengan
cermat, mereka juga telah menjalani uji penelitian. Semua proses ini Pada akhirnya,
tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk-produk
Nestle.
5. Perilaku Konsumen
Deskripsi Untuk dapat melakukan persaingan di pasar dunia sebuah
perusahaan multinasional seperti Nestle harus melakukan analisa produknya sendiri
dengan melakukan penelitian dan survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut
meliputi SWOT (strength, weaknes, opportunities, threats).
1. Strenght
Dilihat dari tujuan pemasaran masing-masing perusahaan, kemampuan kerjasama
bisnis sangatlah penting. Dengan kualitas tinggi, Nestle menjaga kualitas
produknya selama bertahun-tahun menghadapi kompetitor lain namun tetap
menjaga keseimbangan bisnis. Selama 50 tahun, keunggulan Nestle telah menjadi
brand dan merek makanan terbaik bagi konsumen.
2. Weaknes
Hampir tidak pernah ada kekurangan produk Nestle karena selalu
memperhitungkan perubahan permintaan pasar dan selera konsumen. Namun, jika
dilihat lebih dekat, kekurangan Nestlé dalam promosi penjualan menyebabkan
penurunan penjualan pada tahun 1999. Dan setelah tahun 1999, saat produk ini
diluncurkan, perubahan penjualannya mengalami pertumbuhan yang sangat
signifikan, yang menempatkannya kembali menjadi yang terdepan dalam produk
mentah coklat.
3.Opportunities
Perubahan selera konsumen merupakan peluang yang baik bagi Nestle untuk
menciptakan selera baru bagi konsumen. Studi lapangan adalah cara terbaik untuk
mengetahui perubahan yang selalu diinginkan dan ingin diperhatikan konsumen
variabel atau tidak tetap. Selain itu, nama besar Nestlé juga menjadi peluang yang
bagus Produk Nestle karena preferensi merek konsumen di masa lalu,
mengakibatkan konsumen terus membeli Nestle dimanapun dan kapanpun mereka
mau.
4.Threats
Dalam kasus Nestle, Danone mengaitkan merek ini dengan nama Cit Cat, yang
merupakan kelalaian Nestlé dan mengancam reputasi Nestle.
6. Analisis Ekonomi
Raksasa makanan global Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama
tahun ini merosot 2,3 persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar
dolar AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2
persen dari penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik
termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk
periode tersebut walau pun begitu Raksasa makanan ini sempat mencatat laba setahun
penuh 18 miliar franc pada tahun 2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh dunia kita bisa
mengambil contoh penjualan produk Nestle di China. Penjualan Nestle di China telah
naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu membukukan
penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau US$ 2,1 miliar. Jumlah ini setara 2%
penjualan Nestle global sepanjang 2008. Hal ini terjadi tidak terlepas dari kebijakan
Pemerintah China yang memberikan sejumlah subsidi untuk menggenjot konsumsi
dalam negeri membuat penjualan Nestle S.A. melejit. Tak mengherankan, produsen
makanan dan minuman terbesar dunia ini pun menargetkan, penjualan mereka di
China tahun ini bisa naik hingga 20% dibandingkan tahun lalu.
Nestle mampu memanfaatkan kebijakan populer Pemerintah China ini dengan
sangat baik. Saat ini, Nestle China mengoperasikan 21 pabrik dan menjual berbagai
produk makanan dan minuman. Kopi, bouillon, susu, dan es krim adalah produk
makanan yang paling laku di negeri semiliar penduduk itu. Makanya, Nestle pun tak
segan membangun satu pabrik bouillon terbesar di dunia. Pabrik yang melahap
investasi 320 juta yuan ini mampu memproduksi 100.000 ton bouillon per tahun.
Pembuatan pabrik bouillon adalah salah satu cara Nestle menambah kapasitas
produksi produk-produk utama. Kebijakan ini sekaligus menegaskan bahwa akuisisi
perusahaan makanan bukan prioritas.Selain produk utama, Nestle pun menawarkan
produk baru seperti susu cair dari bahan tradisional China. Peluncuran produk ini
dilakukan setelah Pemerintah China menemukan kandungan melamin dalam susu cair
produksi 22 perusahaan, termasuk China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair
terbesar di China.

Anda mungkin juga menyukai