Anda di halaman 1dari 6

7S FRAMEWORK MCKINSEY

PT Nestl Indonesia

Oleh
Khurnia Palupi
NIM 161810101046

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
1. Framework 7S Mckinsey
Menejemen stategi peurasahaan dipengaruhi dua faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor yang mendukung melalui pendekatan internal 7S
Mckinsey. 7S framework Mckinsey merupakan tolak ukur suatu stategi
menejemen dalam organisasi untuk mencapi tujuannya.
Tingkat keberhasilan strategi menejemen perusahaan terletak pada 7 faktor
pendekatan internal dari Mckinsey. Setiap perusahaan memiliki strategi berbeda
dalam produksinya. Namun, tetap mengandung 7S dalam strategi menejemennya.
Sebab, hubungan antara 7S dengan keberhasilan strategi menejemen sangat erat
kaitannya. 7S dalam perusahaan digunakan untuk meningkatkan kinerja produksi,
menentukan strategi terbaik dalam perusahaan, meneliti kemungkinan
kemunduran suatu perusahaan.
7S Mckinsey dibagi menjadi dua yaitu Soft Elements dan Hard Elements .
Soft Elements lebih sulit dideskripsikan, less tangible dan dipengaruhi budaya
dalam organisasi, visi, dan resource, yaitu: Shared Values, Skills, Style, Staff.
Hard Elements lebih mudah didefinisikan dan ditentukan dan manajemen dapat
langsung mempengaruhinya, yaitu: Strategy, Structure, Systems.

1. Shared Values adalah nilai budaya kerja yang ada dalam suatu organisasi.
2. Structure adalah susunan yang dibentuk dalam organisasi tersebut. Structure
organisasi yang baik akan membantu untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Hal ini menjadi bukti bahwa shared values telah diterapkan dengan baik.
3. System adalah suatu cara yang dibentuk organisasi untuk mencapai
tujuannya. System dikembangkan dari shared values, meliputi perencanaan,
implementasi, kontrol dan evaluasi, anggaran, dan penghargaan.
4. Staff adalah kumpulan personal atau pengelola suatu organisasi yang
memiliki tujuan yang sama. Suatu organisasi tidak dapat mencapai
tujuannya apabila dalam pengelolaan tidak searah.
5. Skills atau ketrampilan seorang pengelola organisasi sangat dibutuhkan
untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif dan efisien. Apabila suatu
organisasi memiliki pengelola yang tidak memilikiketrampilan dalam
bidangnya akan menyebabkan organisasi tersebut kontraproduktif.
6. Style adalah gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan perpaduan
dari 5 unsur sebelumnya. Gaya kepemimpinan dipilih sesuai sasaran
organisasi agar keberhasilan pencapaiannya berlangsung secara efektif dan
efisien.
7. Strategy adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan untuk mencapai sasaran organisasi dalam
kurun waktu tertentu.

2. Contoh suatu perusahaan yang menerapkan seven S dari Mckinsey.


Perusahaan di Indonesia yang menerepkan seven S Mckinsey salah satunya
adalah PT Nestl Indonesia. Perusahaan ini dibangun sejak abad 19 dengan
produk susu tjap nona.
Visi PT Nestl Indonesia:
Meraih kepercayaan konsumen, dengan menjadi produsen makanan yang
berkualitas dan sangat memerhatikan nilai gizi sertanutrisi. Menjamin keuntungan
jangka panjang dengan modal yang efisien terhadap perusahaan. Menjadi
pimpinan pasar yang terkuat di segala aspek produksi.
Misi PT Nestl Indonesia:
Untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui
produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu
perusahaan juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan
pendidikan bagi konsumen.
Berikut ini adalah seven S framework Mckinsey pada PT Nestl Indonesia:
1. Shared Values
PT Nestl Indonesia yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman
yang memerhatikan nilai nutrisi, kesehatan, dan menjaga kesehatan (nutrition,
health and wellness). Untuk mencapai kesuksesan jangka panjang perusahaan
ini harus menciptakan manfaat besar bagi masyarakat. Peusahaan ini
menyebutnya menciptakan manfaat bersama (creating shared values).
Perusahaan dengan menciptakan produk berkualitas tinggi dan nilai gizi baik,
membantu para petani untuk mengahasilkan produk berkualitas, membuka
lapangan pekerjaan, memperkecil angka impor produk dengan menggunakan
bahan dalam negeri. Perusahaan ini memberlakukan standar perilaku bisnis
yang ketat untuk mendukung pelestarian lingkungan.
2. Structure
Berikut adalah struktur PT Nestl Indonesia:

Merupakan tipe Functional Organization Structure.


Struktur organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada
dalam organisasi. Ciri-ciri nya adalah:
a. Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
b. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
c. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
d. Pengawasan dilakukan secara ketat.
3. System
Sistem Manajemen Mutu Nestl adalah platform yang digunakan secara
global untuk menjamin keamanan pangan, sesuai dengan standar kualitas dan
untuk menciptakan nilai bagi konsumen. Sistem Manajemen Mutu internal
Nestl diaudit dan diverifikasi oleh badan sertifikasi independen untuk
membuktikan kesesuaian dengan standar internal, norma ISO, hukum dan
persyaratan peraturan.
4. Staff
PT Nestl mempekerjakan karyawan yang memiliki ketrampilan khusus
dan berkompeten. Pihaknya yang terus berinovasi dengan teknologi membuat
suatu software khusus untuk karyawannya. Corporate intrenet dikenal dengan
Nestle Intranet Kit Assistant. NIKITA ini merupakan software yang
dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi pengembangan
proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan lebih dari 80.000 karyawan
Nestle di seluruh dunia. Email merupakan sarana interaksi yang fundamental
di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar
departemen dengan hanya menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita
penting, instruksi, dan komunikasi bisnis biasa menggunakan media email.
Oleh karena itu intrenet dan email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan
membuat komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien.
5. Skills
Ketrampilan yang dimiliki karyawan sangat penting untuk menunjang
keberhasilan PT Nestl. PT tersebut telah melakukan banyak riset dan
pelatihan dalam pengembangan kemampuan karyawan serta semua karyawan
harus mampu menciptakan inovasi dalam bidang kesehatan yang dimana
mampu menaikkan kredibilitas perusahaan.
6. Style
Prinsip Kepemimpinan adalah komitmen dan tanggung jawab setiap orang
di Perusahaan kami. Agar efektif, menarik dan inspiratif, semua Orang Nestl
harus "berjalan pembicaraan" dan memimpin dengan contoh dalam pekerjaan
mereka sehari-hari, dalam konteks ini, tindakan berbicara lebih keras daripada
kata-kata. Oleh karena itu, di Nestl, selain professional keterampilan - dan
terlepas dari asal-usul, kebangsaan, agama, ras, jenis kelamin, orientasi
seksual dan usia - kapasitas dan kemauan untuk hidup sampai prinsip-prinsip
adalah kriteria utama untuk maju dalam organisasi.
7. Strategy
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang
terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di
masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai
dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh
unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi
informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh
competitive advantage.
Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada
umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi unit bisnis (competitive
strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap
bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai
bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio
bisnis perusahaan tersebut. Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi
dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis, memasukkan
(infused) teknologi baru, atau menjual/menutup unit-unit yang tidak efisien
atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit bisnis terkait.
Dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif untuk mengubah
strategi atau operasional unit bisnis.

Anda mungkin juga menyukai