2 Bacterial Zoonoses KESMAVET 2022 DWH
2 Bacterial Zoonoses KESMAVET 2022 DWH
1
4/3/22
Penyakit Zoonosis
Penyakit menular yang ditularkan secara
alami dari hewan domestik atau liar
ke manusia atau sebaliknya
2
4/3/22
1. ORTHOZOONOSIS
• Zoonosis dimana untuk siklus hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes
satu species vertebrata.
• Contoh : Anthrax, Brucellosis, Rabies, Influenza, Trichinosis, Toxoplasmosis,
Dermatomycosis,Candidiasis, Ringworm
2. CYCLOZOONOSIS
• Zoonosis dimana untuk sikius hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes
lebih dan satu species vertebrata.
• Contoh: Hydatidosis, Taeniasis & Cysticercosis
3
4/3/22
3. METAZOONOSIS:
• Zoonosis dimana untuk sikius hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes
vertebrata dan invertebrata.
• Contoh: Babesiosis, Trypanosomiasis, Schistosomiasis
4. SAPROZOONOSIS:
• Zoonosis dimana untuk sikius hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes
vertebrata dan reservoir non-hewan
• Contoh : Leptospirosis, Coccidioidomycosis, Histoplasmosis, Visceral larva
migrans
10
4
4/3/22
http://www.oie.int/en/for-the-media/onehealth/
13
15
5
4/3/22
1. EMERGING ZOONOSIS
– Penyakit zoonosis yang baru terdeteksi pada suatu area baru.
– Contoh: Bovine Spongiform Encephalophathy (BSE)/ Sapi Gila.
2. RE-EMERGING ZOONOSIS
– Penyakit zoonosis yang pernah mewabah dan sudah mengalami
penurunan intensitas kejadian, namun mulai muncul kembali.
– Misal: Antrak, AI
16
1) Perubahan ekologi
2) Perubahan demografi dan perilaku manusia
3) Perjalanan dan perdagangan internasional
4) Kemajuan teknologi dan industri
5) Adaptasi perubahan mikroorganisme
6) Penurunan perhatian pada tindakan – tindakan
kesehatan masyarakat dan pengendalian
7) Perubahan individu inang, misal: immunodefisiensi
17
6
4/3/22
PENULARAN ZOONOSIS
(TRANSMISI PENYEBAB ZOONOSIS ) melalui :
1. Makanan (Foodborne)
2. Udara (Airborne)
3. Kontak langsung dengan hewan yang sakit
18
19
7
4/3/22
20
1. LEPTOSPIROSIS
21
8
4/3/22
• Leptospirosis pada manusia pertama kali ditemukan oleh Van der Scheer
pada tahun 1892 di Indonesia, namun isolasi baru dapat dilakukan pada
tahun 1922 oleh Vervoort
• Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan saat ini leptosprosis masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat karenabelumdapatdikendalikan
22
Epidemiologi
23
9
4/3/22
24
25
10
4/3/22
Faktor risiko leptospirosis ini sangat bervariasi, tergantung dari faktor sosial budaya, pekerjaan,
perilaku dan lingkungan
Beberapa pekerjaan yang sangat berisiko untuk terkena leptospirosis adalah pekerjaan yang berkaitan
dengan pertanian, peternakan, pekerja kebun, pekerja tambang/selokan, pekerja rumah potong
hewan, pemburu dan tentara
Lingkungan yang berlumpur berupa area persawahan , Lingkungan yang dekat dengan garis pantai ,
daerah rawan banjir, perkebunan dan peternakan.
26
27
11
4/3/22
28
2. ANTHRAX
Radang Limpa, Splenic Fever
spora
29
12
4/3/22
• Akut :
Ø Demam (suhu tubuh dapat mencapai 41,5°C), gelisah,
sesak nafas, kejang dan diikuti dengan kematian.
Ø Kadang sesaat sebelum kematian keluar darah berwarna
kehitaman yang tidak membeku dari lubang-lubang
kumlah (lubang hidung, mulut, telinga, anus dan alat
kelamin).
Ø Pada kuda dapat terjadi nyeri perut (kolik), diare berdarah,
bengkak daerah leher, dada, perut bagian bawah dan alat
kelamin bagian luar.
30
34
13
4/3/22
1. Bentuk kulit/karbunkel
(malignant pustule)
2. Bentuk pulmonary/sepsis
3. Bentuk gastrointestinal
35
36
14
4/3/22
37
42
15
4/3/22
43
Anthrax meningitis
1. Anthrax tipe meningitis jarang terjadi karena merupakan
komplikasi dari antharx kulit, pencernaan atau pernafasan.
44
16
4/3/22
PENCEGAHAN
• Pengawasan pemotongan
hewan.
• Pemusnahan bahan afkir
(infektif) di tempat
pemotongan hewan.
• Vaksinasi rutin.
• Bangkai hewan dikubur
(+ gamping) atau dibakar.
46
3. BRUCELLOSIS
KEGUGURAN = KELURON = DEMAM UNDULAN
47
17
4/3/22
Cara penularan :
üKontak dengan material yang
dikeluarkan saat abortus (fetus, air
ketuban & plasenta) atau urin dan
feses.
üKuman dpt menembus kulit,
konjunctiva & usus
üMinum air susu yg tercemar à
tidak dimasak.
ü Rumput yang terkontaminasi
48
Cara penularan :
49
18
4/3/22
50
51
19
4/3/22
52
Pengobatan
• Pada manusia à dengan Antibiotik
• Pada hewan à SULIT
• Tindakannya: Vaksinasi atau Pemusnahan
(Prevalensi tinggi)
53
20
4/3/22
54
55
21
4/3/22
4. Salmonellosis
(Food Poisoning)
• Salmonella, sp
56
57
22
4/3/22
5. Coliforms
Gram- Negative
58
6. Streptococcus
Gram-Positive
59
23
4/3/22
7. Staphylococci
Gram-Positive
60
8. TUBERCULOSIS
61
24
4/3/22
62
63
25
4/3/22
64
miliary tuberculosis
gross pathology - cavitating
pulmonary
69
26