Makalah Ust AHI - Jiwa Seorang Umara Mujahid

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

ْ‫ح َّ حي‬ َّْ َّ ْ‫ب‬

ْ ِ ‫م‬ َّ ‫س‬
‫ِ ِم اللِه ا ر ِن ا ر ِم‬
‫ل‬ ‫ل‬

JIWA SEORANG
UMARA MUJAHID
OLEH: K.H. ABUL HIDAYAT SAERODJIE
PENASIHAT IMAAMUL MUSLIMIN

Disampaikan pada Musyawarah Dewan Imaamah 13 Jumadil Awwal 1443 H/18 Desember 2021 M di Maktab Aam, Cileungsi, Bogor
I. MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI MUJAHID

Sebagai Amir, Da’i, Murobbi


• Hidup baginya adalah berjuang meninggikan kalimah Allah
II. HAKIKAT SEORANG AMIR

Hakikat Amir adalah seorang pemimpin (informal leader),


seorang Mujahid dan seorang Murobbi.
1. KEIMAROHAN

Adalah proses kepemimpinan khas Islam yang


bersifat penggembala, prosedur, dan seni
Secara Khusus
kepemimpinan dibangun di atas fondasi aqidah
Keimarohan
dengan merujuk kepada khilafah alaa minhajin
nubuwwah.
• Keberadaannya selalu di tengah-tengah umat, menjadi contoh
teladan yang dituntut mampu memberi warna dan arah (shibghoh
dan wijhah) mampu memproduser dan memancarkan pengaruh
terhadap orang yang dipimpin (umat) sedia mereka bersedia
(willing) untuk merubah pikiran, pandangan, sikap dan prilaku
sesuai dengan misi dan tujuan yang hendak dicapai.
• Kepemimpinan ini dipandang sebagai bentuk persuasi, suatu seni
dalam memberi bimbingan dan pembinaan melalui Human Relations
dan motivasi yang tepat.
• Karenanya diperlukan aqidah dan kepribadian yang memiliki jiwa
ta’abud ilallah, mukhlisina lahuddin. Bukan berangkat karena motivasi
ekonomi, pangkat dan jabatan, bukan pula karena personal interest
dan pendapatan.
• Memiliki kelebihan dan daya tarik secara fisik, psikis, spiritual
maupun daya pikir.
• Memiliki kepribadian (rijalun mu’minin) “faqdu asy syai laa yu’tihi”
orang yang tidak memiliki tidak akan dapat memberi.
• Memiliki kunci “Siapa yang tidak memiliki kunci dia tidak akan bisa
masuk.”
• Faktor kematangan jiwa, pengalaman dan kemampuan analisa
terhadap suatu masalah.
• Memiliki simpati dan empati, sehingga seorang amir, da’i, atau
murobi selalu hidup di hati umat.
• Berlaku bagai seorang dokter, mampu mendiagnosa masalah dan
memberi terapi tepat.
• Memahami bahasa hati (tanggap dan memiliki kepekaan sosial)
“bahasa lisan sampai ke telinga, bahasa hati mengubah jiwa.”
III. TUGAS UMARA

• Menyeru (Dakwah)
• Membina
(4 M)
• Membimbing
• Mengarahkan
IV. PENGAMBIL KEPUTUSAN
▪ Persepsi Yang Benar
▪ Mengetahui Pokok Permasalahannya
Syarat-Syarat
Pengambilan ▪ Informasi Yang Akurat
Keputusan ▪ Analisa Yang Tepat dan Benar
Integral
▪ Alternatif
▪ Evaluasi
LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
❖ Identifikasi Masalah
❖ Pengumpulan Data / Informasi
Langkah-
Langkah ❖ Analisa
Pengambil ❖ Alternatif Keputusan (I, II, III, IV)
Keputusan
❖ Alternatif Terbaik
❖ Keputusan
Identifikasi Masalah Definisi Masalah

Hipotesa Rasio
Pengumpulan Data /
Informasi
Asumsi Pengalaman

Klasifikasi Feeling

Analisa Diagnosa
LANGKAH-
Evaluasi
LANGKAH
PENGAMBILAN Keputusan
Alternatif Keputusan
KEPUTUSAN
(I, II, III, IV)
Test / Try Out

Reasonable (Berlalasan)

Alternatif Applicable (Dapat Dilaksanakan)


Terbaik
Feasible (Layak / Wajar)

Acceptable (Dapat Diterima)


V. PEMIMPIN

❖ Tanggap & Peduli


❖ Tanggung jawab
❖ Emosi Stabil
❖ Realistis
❖ Komunikasi Yang Baik
❖ Banyak Akal/Kreatif
❖ Percaya Diri
❖ Inisiatif Tinggi
❖ Pergaulan Sosial Baik
VI.PERBEDAAN PEMIMPIN & BUKAN PEMIMPIN
PEMIMPIN BUKAN PEMIMPIN
• Memberi Inspirasi Kepada Para Pengikutnya • Memaksa Para Pengikutnya

• Menyelesaikan Pekerjaan dan Mengembangkan • Menyelesaikan Pekerjaan dengan Jalan


Mengorbankan Pengikutnya
Pengikutnya
• Menanamkan Perasaan Takut pada Pihak Pengikut
• Menunjukkan Kepada Para Pengikutnya Melalui Ancaman-ancaman dan Paksaan-paksaan
Bagaimana Cara Melaksanakan Pekerjaan
• Menghindari Tanggung Jawab / Apriori.
• Menerima Tanggung Jawab • Menyatakan Bahwa Kesalahan Terletak Pada
• Memperbaiki Kegagalan dalam Hal Mencapai Orang Lain Apabila Terjadi Kegagalan dalam Hal
Mencapai Tujuan
Tujuan
VII. KEKUATAN SPIRITUAL

❖ Kekuatan Ilmu (knowledge)


Letak kekuatan pribadi seorang
❖ Kekuatan Materi (material
amir (pemimpin) terletak pada
force)
kekuatan ruhiyah (spiritual), tidak
semata-mata mengandalkan: ❖ Kekuatan Fisik (physical
force).
‫أِ‬ ‫َّو‬‫الص‬‫ب‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫ْ‬
‫ع‬ ‫أ‬‫َ‬ ‫ُ‬
‫هللا‬‫و‬‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai