Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMANTAUAN STATUS

FISIOLOGIS PRA TINDAKAN


ANESTESI
No : 440/
SOP Dokumen /B/PKO/2021
No. Revisi :
TanggalTerbit : 1 MARET
2021
Halama : 1/5
n

PUSKESMAS AdrianaT Bety,


OEKABITI A.Md.Keb
NIP :19730420 199212
2 001
1. Pengertian Pelayanan pra-anestesi adalah penilaian untuk
menentuhkan status medis sebelum dilakukan anestesi dan
pemberian informasi serta persetujuan bagi pasien yang akan
memperoleh tindakan anestesi.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langka-langkah untuk menilai


kelayakan dan mempersiapkan kondisi medis pasien sebelum
setiap tindakan anestesi.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Oekabiti Nomor 440/


/B/PKO/2021 tentang pemantauan status fisiologis pra
tindakan anestesi
4. Referensi 1. Undang-undang No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
2. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
3. Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2014 Tentang Sistem
Informasi Kesehatan.
5. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional
6. Peraturan Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara No.
80 Tahun 2012 Tentang Tata Naskah Nasional
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
11. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 26 Tahun
2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru di Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
12. Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 di perbaharui
melalui Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 sebagai
Bencana Nasional.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 59
Tahun 2015 Tentang Komisi Akreditasi Puskesmas.
14. Keputusan Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Nasional No. 9 A Tahun 2020 diperbaharui melalui
Keputusan Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Nasional No. 13 A Tahun 2020 Tentang Keadaan Tertentu
Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Covid-19 di
Indonesia.
15. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabuptaen
Kupang No. 800/11/TU-UP/2020 Tentang Tata Naskah
Penulisan Dokumen Puskesmas Di Lingkup Dinas
Kesehatan Kabupaten Kupang.
16. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama – Komisi Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2017.
17. Buku saku pelayanan Kesehatan ibu di fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan dan pedoman bagi tenaga Kesehatan
edisi Pertama tahun 2013
18. Kepmenkes nomor 313 tahun 2013 tentang DOEN 2013

5.Prosedur/ 5.1 Pengukuran Tanda-tanda vital pasien


Langkah -
langkah 5.2 Anamnesis tentang penyakit yang di derita saat ini

5.3 Bertanya kepada pasien tentang riwayat penyakit lain,


alergi obat atau kebiasaan-kebiasaan yang dapat
mempengaruhi tidak efektifnya tindakan anestesi

5.4 Palpasi jika terlihat ketidak simetris di bagian tubuh atau


sekitar area yang akan di lakukan anestesi.

6. Hal-hal Yang 6.1 Kelengkapan penulisan status medis


Perlu 6.2 Keadaan Umum pasien Pra tindakan Anestesi
Diperhatikan
7. Unit Terkait 7.1 Unit Rawat Inap
7.2 Unit Rawat Jalan (Pelayanan KB/KIA dan Gigi)
7.3 Unit UGD

8. Dokumen 8.1 Rekam Medis


Terkait 8.2 Catatan anestesi pasien
8.3 Persetujuan tindakan Medis (Informed Consent)

9. Rekam No. Yang diubah Isi perubahan Tanggalmulai


Historis diberlakukan
Perubahan 1

Anda mungkin juga menyukai