Model Deming
Menurut Deming (1986) manajemen kinerja menggambarkan keseluruhan proses manajemen
kinerja. Jika terdapat ketidaksesuaian dalam kinerja, maka perlu dilakukan tindakan untuk
memperbaiki kinerja agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai pada waktunya. Bila hal
itu tidak memungkinkan, langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan penyesuaian
kembali terhadap rencana dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Demikian seterusnya
proses kinerja akan berulang kembali melalui tahapantahapan tersebut di atas.
Model Costello
Model Costello (1994) siklus dimulai dengan melakukan persiapan perencanaan sehingga dapat
dibuat suatu rencana dalam bentuk rencana kinerja dan pengembangan. Untuk meningkatkan
kinerja, diberikan coaching pada SDM dan dilakukan pengukuran kemajuan kinerja. Peninjauan
kembali selalu dilakukan terhadap kemajuan pekerjaan dan bila diperlukan dilakukan perubahan
rencana. Coaching dan review dilakukan secara berkala dan akhir tahun dilakukan penilaian
kinerja tahunan dan dipergunakan untuk meninjau kembali pengembangan. Akhirnya, hasil
penilaian tersebut digunakan untuk mempertimbangkan penggajian dan menjadi umpan balik
untuk rencana tahun berikutnya.