Anda di halaman 1dari 3

IDENTITAS BUKU

Judul Buku: Pendidikan Inklusif Konsep dan


Aplikasi

Nama Pengarang: Mohammad Takdir Ilahi

Nama Penerbit: Ar-Ruzz Media

Ketebalan Buku: 204 Halaman

Tahun Terbit: 2013

ISBN: 978-602-7874-37-4

RINGKASAN

v BAB II (MENGENAL PENDIDIKAN INKLUSIF)

Pendidikan inklusif merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk


memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus, baik secara mental maupun fisik.
Pendidikan inklusif sendiri berbeda dengan pendidikan khusus/PLB, pendidikan ini
selalu bersifat progresif dan terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Konsep pendidikan inklusif merupakan konsep pendidikan yang mempresentasikan
keseluruhan aspek untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus tanpa
membeda-bedakan latar belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara alternatif
untuk menangani kaum disabilitas.

Latar belakang adanya pendidikan ini pun pada awalnya dibuat sebagai
terobosan demi menyelamatkan masa depan anak-anak bangsa terutama anak-anak
berkebutuhan khusus, mengingat pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia
yang tidak bisa dihilangkan keberadaanya. Tujuan lainnya adalah untuk
mengembangkan potensi diri yang mungkin saja tertutupi akibat keterbatasan
mental maupun fisik itu sendiri. Di dalam penjelasan latar belakang ini juga
menjelaskan tentang beberapa kejadian terstruktur yang ikut mendasari adanya
pendidikan tersebut. Konsep inovatif yang dijadikan tujuan dalam pengembangan
pendidikan ini juga ikut mengurangi krisis psikologis anak apalagi di dalam kelas.

Karakteristik dan prinsip dasar pendidikan inklusif sendiri memiliki hakikat


untuk memberikan peluang dan pelayanan agar semua anak dilayani dengan adil
tanpa terkecuali. Dalam perkembangannya, pendidikan inklusif di Indonesia selalu
menginovasi sistem pendidikannya. Adapun kontroversi, isu, dan permasalahan
pendidikan inklusif yang turut dicantumkan. Salah satu kontroversi yang terjadi yaitu
dampak dari adanya pendidikan inklusif tidak terlalu memberikan kontribusi yang
signifikan di dalam masyarakat.

v BAB III (LANDASAN PENDIDIKAN INKLUSIF)

Di dalam bab ini penulis berusaha menyampaikan beberapa landasan


pendidikan inklusif, yaitu landasan filosofis, religius, yuridis, pedagogis, dan empiris.
Landasan filosofis sendiri merupakan penerapan dari pancasila sebagai pilar atau
pondasi cita-cita mendasar bangsa yang berwujud Bhinekka Tunggal Ika. Sedangkan
landasan religius merupakan cerminan kepedulian terhadap sesama. Setelah itu
terdapat landasan yuridis yang berkaitan langsung dengan hierarki (undang-undang
/ kebijakan yang telah ditetapkan). Selanjutnya ada juga landasan pedagogis dan
empiris yang tidak jauh berbeda.

v BAB IV (IDEOLOGI PENDIDIKAN INKLUSIF)

Pada bab ini dijelaskan mengenai berbagai filosofi pendidikan inklusif,


deklarasi pendidikan untuk semua, pendidikan inklusif sebagai hak asasi manusia,
pendidikan inklusif sebagai pembaharu pendidikan, pendidikan inklusif sebagai
bentuk penyadaran, implikasi pelayanan pendidikan inklusif, dan caara mewujudkan
masyarakat yang inklusif. Masyarakat inklusif adalah masyarakat yang tanggap atau
mampu memposisikan diri ketika berhadapan dengan anak-anak berkebutuhan
khusus, tidak justru membiarkan permasalahan sosial seperti ‘bullying’ terus
merajalela. Justru masyarakat sekarang harus mampu memberikan wadah untuk
mereka agar dapat dengan mudah ikut berkontribusi di lingkungan masyarakat.

v BAB V (CAKUPAN KONSEP TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF)

Pada bab ini terdapat penjabaran tentang konsep anak dan peran orang tua
yang mana anatara orang tua dan anak tersebut memiliki hubungan yang harmonis,
saling berempati, serta adanya pengawasan dari orang tua kepada anak apalagi jika
anak tersebut penyandang disabilitas. Selain itu, adapun sistem pendidikan dan
sekolah yang sedemikian rupa dibuat, keberagaman dari diskriminasi, memajukan
inklusif dengan cara-cara yang tepat sasaran, dan sumber daya manusia yang
semakin dikembangkan.

v BAB VI (PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS)


Munculnya paradigma baru pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan
khusus menjadi cerminan atau bentuk kepedulian para pemerhati pendidikan.
Menurut Sunanto, istilah berkebutuhan khusus sendiri bukan berarti hendak
menggantikan istilah anak penyandang cacat atau anak luar biasa, melainkan hal ini
bertujuan untuk sama-sama kita memiliki pandangan yang luas dan positif terhadap
mereka dengan keberagaman keterbatasan.

Klasifikasi anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan dalam dua


kelompok besar, yaitu berkebutuhan khusus yang bersifat sementara (fundamental)
dan menetap (permanen). Adapun pendidikan inklusif yang dikhususkan bagi anak
tunalaras dan tunanetra.

v BAB VII (KOMPONEN KEBERHASILAN PENDIDIKAN INKLUSIF)

Fleksibilitas kurikulum (bahan ajar) yang diharapkan mampu menunjukkan


grafik peningkatan sehingga pendidikan inklusif tetap konstan dalam membina dan
mengembangkan kurikulum dan bahan ajar, serta kegiatan beajar-mengajar di
sekolah inklusif. Lingkungan dan penyelenggaraan sekolah inklusif yang datang dari
berbagai faktor yang mempengaruhi, sarana-prasarana memadai, serta evaluasi
pembelajaran untuk memajukan pendidikan inklusif itu sendiri.

KELEBIHAN BUKU

Buku ini dapat dijadikan pedoman kita sebagai calon guru terutama untuk
menangani atau menyikapi anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif
secara adil. Isi bukunya menarik, berwawansan luas, cover buku juga menarik
dengan gambar yang tentunya mengandung makna tersendiri.

KEKURANGAN BUKU

Tidak adanya gambar ilustrasi menjadikan mata para pembaca menjadi jenuh
sehingga dengan mudah measakan bosan.

Anda mungkin juga menyukai