Anda di halaman 1dari 6

UAS PENGATAR ILMU KEPENDIDIKAN

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan yang diampu oleh
Bapak Kukuh Miroso Raharjo S.Pd, M.Pd.

Oleh :

Shelvi Ajeng Pangesti


UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
MARET 2024

Soal!

1. Berikan uraian secara singkat tentang hakikat manusia dan hakikat pendidikan, serta
bagaimana implikasi terhadap konsep pendidikan?
2. Di setiap negara, khususnya negara-negara berkembang seperti Indonesia,
pengangguran masih menjadi masalah yang serius. Bahkan tercatat menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran didominasi oleh kaum muda selepas
mereka menyelesaikan studinya. Dengan melihat kasus di atas, coba saudara analisis,
apakah penyebab dari pengangguran dan bagaimanakah seharusnya peran pendidikan
dalam mengurangi fenomena “pengangguran terdidik”?
3. Jelaskan menurut gagasan anda sendiri tentang sejarah pendidikan dunia, sejarah
pendidikan Indonesia (masa perjuangan, pembangunan, masa reformasi)?
4. Teori pendidikan memuat aliran-aliran pendidikan yaitu empirisme, nativisme,
naturalisme dan konvergensi. Jika keempat aliran tersebut dikaitkan dengan fenomena
bulliying, tindak kekerasan pelajar baik psikis maupun fisik bagaimana korelasi antara
kasus tersebut dengan teori diatas?
5. Proses pendidikan berlangsung bersama dengan proses hidup dan kehidupan
seseorang untuk seumur hidup (lifelong education). Oleh karena itu pendidikan
mempunyai kedudukan dan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup
dan kehidupan manusia. Sebagaimana dikemukakan oleh John Dewey dalam
anilisisnya bahwa :
a. Education as a necessity of life (salah satu kebutuhan hidup)
b. Education as social function (salah satu fungsi sosial)
c. Education as a direction (bimbingan)
d. Education as growth (sarana pertumbuhan)
e. Preparation, unfolding and formal disciplin (mempersiapkan, mengembangkan dan
membentuk kedisiplinan)
Dari yang telah dikemukan diatas pada poin a – e berikan analisis dan uraian singkat
menurut saudara sendiri dari masing-masing istilah diatas?

Jawaban:

1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. bahwa mereka memiliki potensi unik,
kebebasan, dan kebutuhan akan pertumbuhan dan pengembangan. sedangkan hakikat
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan.

2. Tingginya tingkat pengangguran di negara-negara berkembang seperti Indonesia


disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi yang lambat,
ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja dengan
tuntutan pasar kerja, serta kurangnya lapangan kerja yang tersedia.
Peran pendidikan dalam mengurangi fenomena pengangguran terdidik sangat penting.
Berikut beberapa cara di mana pendidikan dapat membantu mengatasi masalah ini yaitu
Pendidikan yang Relevan dengan Pasar Kerja, Pembelajaran Keterampilan, Koneksi
dengan Dunia Industri, Pendidikan Kewirausahaan, Pemantapan Ketrampilan Lunak.
Dengan melibatkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan inklusif, diharapkan dapat
membantu mengurangi fenomena pengangguran terdidik dengan memberikan individu
kemampuan yang dibutuhkan untuk sukses di pasar kerja yang semakin kompetitif.

3. Menurut pemahaman saya, sejarah pendidikan dunia merupakan perjalanan panjang yang
melibatkan perkembangan sistem pendidikan dari zaman kuno hingga modern.
Pendidikan telah menjadi bagian integral dari perkembangan peradaban manusia, dimulai
dari masa kuno di Mesir, Yunani, dan Romawi, yang mengedepankan pendidikan untuk
kepentingan negara dan agama. Kemudian, masa Renaisans dan Pencerahan membawa
perubahan dalam pendekatan pendidikan, dengan menekankan pada pemikiran bebas,
ilmu pengetahuan, dan hak asasi manusia.
Sejarah pendidikan di Indonesia mencakup periode masa perjuangan, pembangunan, dan
masa reformasi:
 Masa Perjuangan: Selama masa perjuangan, pendidikan di Indonesia menjadi salah
satu alat untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. Pendidikan di sini
tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan
kesadaran nasionalisme.
 Masa Pembangunan: Setelah kemerdekaan, pendidikan menjadi fokus utama dalam
pembangunan bangsa. Program pendidikan nasional diperkenalkan untuk
meningkatkan tingkat melek huruf, akses pendidikan, dan pembangunan sumber daya
manusia.
 Masa Reformasi: Era reformasi membawa perubahan signifikan dalam pendidikan
Indonesia. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
merampingkan kurikulum, meningkatkan akses pendidikan bagi semua lapisan
masyarakat, dan mengatasi disparitas antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Pada setiap tahap sejarah pendidikan Indonesia, terjadi dinamika yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Meskipun telah mencapai
kemajuan yang signifikan, tantangan seperti kesenjangan pendidikan, kualitas
pendidikan yang heterogen, dan aksesibilitas masih menjadi fokus dalam upaya
meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.

4. Jika dikaitkan dengan fenomena bullying yaitu:


 Empirisme: Aliran ini menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Dalam
konteks bullying, pendekatan empiris mungkin mencari penyebab dan dampak
perilaku bullying berdasarkan pengalaman nyata yang diamati. Pendekatan intervensi
untuk mengurangi bullying mungkin melibatkan pengumpulan data empiris tentang
pola perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
 Nativisme: Aliran ini menekankan bahwa sebagian besar pengetahuan bawaan atau
diwarisi. Dalam konteks bullying, pendekatan nativis mungkin mencari akar
penyebab perilaku bullying dalam karakteristik atau predisposisi bawaan individu,
seperti faktor genetik atau predisposisi psikologis tertentu.
 Naturalisme: Aliran ini menekankan bahwa pendidikan harus berfokus pada
pengembangan alamiah individu sesuai dengan kebutuhan dan potensi alaminya.
Dalam konteks bullying, pendekatan naturalis mungkin mencari solusi yang berpusat
pada pemahaman alamiah dan kebutuhan individu yang terlibat dalam situasi
bullying, seperti melibatkan dukungan sosial, pembinaan karakter, dan
pengembangan keterampilan sosial.
 Konvergensi: Aliran ini mencoba menggabungkan berbagai teori dan pendekatan
untuk memahami fenomena pendidikan secara holistik. Dalam konteks bullying,
pendekatan konvergensi mungkin mencakup elemen-elemen dari ketiga aliran
sebelumnya, dengan mengintegrasikan data empiris, pemahaman bawaan, dan
pendekatan yang berpusat pada individu untuk merancang intervensi yang efektif
dalam mencegah dan menangani bullying.
Secara keseluruhan, keempat aliran pendidikan tersebut dapat memberikan wawasan
yang berbeda dalam memahami dan menangani fenomena bullying dan tindak
kekerasan pelajar. Pendekatan yang komprehensif yang mengintegrasikan elemen-
elemen dari berbagai aliran dapat membantu dalam merancang strategi intervensi
yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Sebagaimana dikemukakan oleh John Dewey dalam anilisisnya bahwa :


 Education as a necessity of life (salah satu kebutuhan hidup): Pendidikan
dianggap sebagai suatu kebutuhan esensial dalam kehidupan manusia. Ini
menggambarkan pentingnya pendidikan dalam memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang
dalam kehidupan sehari-hari.
 Education as social function (salah satu fungsi sosial): Pendidikan tidak hanya
berfungsi untuk mengembangkan individu secara pribadi, tetapi juga untuk
membentuk dan memelihara struktur sosial. Ini mencakup transfer budaya,
pembentukan identitas sosial, dan persiapan individu untuk berpartisipasi dalam
masyarakat.
 Education as a direction (bimbingan): Pendidikan bertujuan untuk memberikan
arah dan panduan bagi individu dalam mengembangkan potensi mereka secara
optimal. Ini melibatkan proses bimbingan yang mengarahkan individu untuk
menemukan minat, bakat, dan tujuan hidup mereka.
 Education as growth (sarana pertumbuhan): Pendidikan dilihat sebagai proses
pertumbuhan yang berkelanjutan, di mana individu terus berkembang dan berubah
sepanjang hidup mereka. Ini mencakup pengembangan kognitif, emosional, sosial,
dan spiritual individu yang berlangsung seiring dengan pengalaman dan
pembelajaran.
 Preparation, unfolding and formal disciplin (mempersiapkan, mengembangkan,
dan membentuk kedisiplinan): Pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan
individu untuk menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan, mengembangkan
potensi mereka secara menyeluruh, dan membentuk kedisiplinan dalam berpikir,
bertindak, dan bersikap.

Anda mungkin juga menyukai