Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan yang diampu oleh
Bapak Kukuh Miroso Raharjo S.Pd, M.Pd.
Oleh :
Soal!
1. Berikan uraian secara singkat tentang hakikat manusia dan hakikat pendidikan, serta
bagaimana implikasi terhadap konsep pendidikan?
2. Di setiap negara, khususnya negara-negara berkembang seperti Indonesia,
pengangguran masih menjadi masalah yang serius. Bahkan tercatat menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran didominasi oleh kaum muda selepas
mereka menyelesaikan studinya. Dengan melihat kasus di atas, coba saudara analisis,
apakah penyebab dari pengangguran dan bagaimanakah seharusnya peran pendidikan
dalam mengurangi fenomena “pengangguran terdidik”?
3. Jelaskan menurut gagasan anda sendiri tentang sejarah pendidikan dunia, sejarah
pendidikan Indonesia (masa perjuangan, pembangunan, masa reformasi)?
4. Teori pendidikan memuat aliran-aliran pendidikan yaitu empirisme, nativisme,
naturalisme dan konvergensi. Jika keempat aliran tersebut dikaitkan dengan fenomena
bulliying, tindak kekerasan pelajar baik psikis maupun fisik bagaimana korelasi antara
kasus tersebut dengan teori diatas?
5. Proses pendidikan berlangsung bersama dengan proses hidup dan kehidupan
seseorang untuk seumur hidup (lifelong education). Oleh karena itu pendidikan
mempunyai kedudukan dan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup
dan kehidupan manusia. Sebagaimana dikemukakan oleh John Dewey dalam
anilisisnya bahwa :
a. Education as a necessity of life (salah satu kebutuhan hidup)
b. Education as social function (salah satu fungsi sosial)
c. Education as a direction (bimbingan)
d. Education as growth (sarana pertumbuhan)
e. Preparation, unfolding and formal disciplin (mempersiapkan, mengembangkan dan
membentuk kedisiplinan)
Dari yang telah dikemukan diatas pada poin a – e berikan analisis dan uraian singkat
menurut saudara sendiri dari masing-masing istilah diatas?
Jawaban:
1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. bahwa mereka memiliki potensi unik,
kebebasan, dan kebutuhan akan pertumbuhan dan pengembangan. sedangkan hakikat
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan.
3. Menurut pemahaman saya, sejarah pendidikan dunia merupakan perjalanan panjang yang
melibatkan perkembangan sistem pendidikan dari zaman kuno hingga modern.
Pendidikan telah menjadi bagian integral dari perkembangan peradaban manusia, dimulai
dari masa kuno di Mesir, Yunani, dan Romawi, yang mengedepankan pendidikan untuk
kepentingan negara dan agama. Kemudian, masa Renaisans dan Pencerahan membawa
perubahan dalam pendekatan pendidikan, dengan menekankan pada pemikiran bebas,
ilmu pengetahuan, dan hak asasi manusia.
Sejarah pendidikan di Indonesia mencakup periode masa perjuangan, pembangunan, dan
masa reformasi:
Masa Perjuangan: Selama masa perjuangan, pendidikan di Indonesia menjadi salah
satu alat untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. Pendidikan di sini
tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan
kesadaran nasionalisme.
Masa Pembangunan: Setelah kemerdekaan, pendidikan menjadi fokus utama dalam
pembangunan bangsa. Program pendidikan nasional diperkenalkan untuk
meningkatkan tingkat melek huruf, akses pendidikan, dan pembangunan sumber daya
manusia.
Masa Reformasi: Era reformasi membawa perubahan signifikan dalam pendidikan
Indonesia. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
merampingkan kurikulum, meningkatkan akses pendidikan bagi semua lapisan
masyarakat, dan mengatasi disparitas antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Pada setiap tahap sejarah pendidikan Indonesia, terjadi dinamika yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Meskipun telah mencapai
kemajuan yang signifikan, tantangan seperti kesenjangan pendidikan, kualitas
pendidikan yang heterogen, dan aksesibilitas masih menjadi fokus dalam upaya
meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.