Disusun Oleh:
Kelas C
TAHUN 2022
Sinopsis Film “A Beautiful Mind”
Hidup Nash mulai berubah saat dirinya diminta Pentagon untuk memecahkan kode rahasia
yang dikirim oleh tentara Sovyet dan mengantarkannya pada seorang agen rahasia, William
Parcher. Dari agen rahasia tersebut, ia diberikan pekerjaan sebagai seorang mata-mata. Namun,
pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi hingga melupakan waktu dan hidup di dunianya
sendiri.
Suatu hari, Alicia Larde, salah satu mahasiswanya membuatnya sadar bahwa ia
membutuhkan cinta sebagai seorang manusia. Ketika pasangan tersebut menikah, Nash merasa
terus berada dalam ancaman karena pekerjaannya sebagai seorang agen rahasia. Semakin lama,
Nash semakin berkelakuan aneh dan terlihat ketakutan sampai disaat ia sedang membawakan
presentasi mengenai makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Dr. Rosen seorang ahli jiwa
menangkap Nash dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap bahwa Nash
mengidap paranoid schizophrenia. Kejadian yang telah dialaminya merupakan khayalan
belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang menggemaskan,
Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya.
Beruntung, Nash memiliki istri yang setia. Ia tak pernah lelah memberikan semangat untuk
suaminya. Dengan dorongan semangat serta cinta kasih yang diberikan Alicia, Nash bangkit
melawan penyakitnya. Nash mendapatkan perawatan ECT (Electroshock Therapy) 5 kali
seminggu selama 10 minggu. ECT merupakan terapi yang sering digunakan pada tahun 1940-
1960 sebelum obat antipsikotik dan antidepresan mudah diperoleh. Cara kerja terapi ini yaitu
mengalirkan arus listrik berdaya sangat rendah ke otak yang cukup untuk menghasilkan kejang
yang mirip dengan kejang epileptik. Kejang inilah yang menjadi terapetik bukan arus
listriknya. Sebelum dilakukan ECT pasien disuntikkan insulin sebagai pelemas otot yang akan
mencegah spasme konvulsif otot-otot tubuh dan kemungkinan cedera. Efek samping
penggunaan ECT adalah kelupaan atau gangguan memori. Efek samping ini dapat dihindari
dengan menjaga rendahnya arus listrik yang dialirkan.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, John Nash menjalani perawatan di rumah
dengan Obat Psikoterapetik. Obat ini harus terus diminum secara teratur oleh penderita
skizofrenia. Meskipun obat ini tidak dapat menyembuhkan skizofrenia, namun obat obat
antipsikotik akan membantu penderita untuk menghilangkan halusinasi dan konfusi, serta
memulihkan proses berpikir rasional. Cara kerja obat-obat antipsikotik yaitu menghambat
reseptor dopamin dalam otak. Efek dari pemakaian obat tersebut yaitu: Sulit berkonsentrasi,
menghambat proses berpikir, tidak memiliki gairah seksual sehingga ia tidak bisa memuaskan
hasrat istrinya. Selain terapi biologis, John Nash juga mendapat terapi dari isterinya yaitu
berupa dukungan sosial yang diberikan kepadanya, rasa empati, penerimaan, mendorong untuk
mulai berinteraksi sosial (dengan tukang sampah), dan dorongan untuk tidak berputus asa dan
terus berusaha. Terapi Sosial ini sangat membantu penderita skizofrenia dalam menghadapi
peristiwa-peristiwa yang menjadi stressor bagi penderita.