Duvall (1967) mengklasifikasikan siklus kehidupan keluarga menjadi 8 tahap, yaitu
1. Tahap awal perkawinan (newly married), suatu pasangan yang baru saja kawin dan belum mempunyai anak. 2. Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child), keluarga tersebut telah mempunyai bayi, dapat satu atau dua orang. 3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia prasekolah (30 bulan sampai 6 tahun). 4. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia sekolah (6-13 tahun). 5. Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenager), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia remaja (13-20 tahun). 6. Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as launching centre), satu persatu anak meninggalkan keluarga, dimulai oleh anak tertua dan diakhiri oleh anak terkecil. 7. Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years), semua anak telah meninggalkan keluarga, tinggal suami istri usia menengah. 8. Tahap keluarga usia jompo (aging family members), suami istri telah berusia lanjut sampai dengan meninggal dunia.
Tugas Perkembangan Keluarga pada Tiap Siklus menurut Friedmann 1998 :
Tahap 1 : - Membangun perkawinan yang saling memuaskan - Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis - Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua) Tahap 2 : - Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap - Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga. - Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan - Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran peran orang tua dan kakek nenek Tahap 3 : - Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan - Mensosialisasikan anak - Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain - Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (Hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dad anak) dan di luar keluarga (keluarga besar dan komunitas) Tahap 4 : - Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat. - Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. - Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Tahap 5 : - Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri - Memfokuskan kembali hubungan perkawinan - Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak Tahap 6 : - Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak - Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan - Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri Tahap 7 : - Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan - Mempertahankan hubungan-hubungan yang saling memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak - Memperkokoh hubungan perkawinan Tahap 8 : - Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan - Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun - Mempertahankan hubungan perkawinan - Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan - Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi - Meneruskan untuk memahamieksistensi mereka ( Penelaahan dan integrase hidup)