Anda di halaman 1dari 16

RINCIAN MINGGU EFEKTIF

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Padang

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas X

Semester : Genap

Tahun Pelajaran : 2023/2024

A. Perhitungan Alokasi Waktu


Jumlah Minggu efektif dalam satu semester

No Bulan Banyak minggu semester 2 Keterangan


seluruhnya Tidak Efektif Tidak efektif Efektif
efektif
1 Januari 4 1 3 Tidak efektif
dikarenakan masih
dalam suasana libur
semester 1
2 februari 4 0 4 Semua minggu
efektif
3 Maret 5 3 2 Tidak efektif karena
perkiraan puasa
bulan rhamadan
menurut kalender
muhamadiyah
4 April 4 4 0 Karena pada saat
bulan rhamadan
sekolah akan
mengadakan kegiatan
ramadhan sehingga
waktu untuk belajar
kurang efektif. Dan
pata tanggal 21 – 22
merupakan hari raya
idul fitri dan satu
minggu kedepannya
merupakan cuti
bersama.
5 Mei 4 0 4 Tanggal merah
dikarenakan hari
kenaikan yesus
kristus
6 Juni 5 5 0 1 minggu karena
libur hari lahir
pancasila dan
selebihnya adalah
pelaksanaan ujian
akhir semester 2 dan
pelaksanaan
classmeeteng dan
juga pembagian rapor
kenaikan kelas
JUMLAH 26 13 13
MODUL AJAR SEJARAH FASE E

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS
Nama Penyusun Putri Zahrani
Jenjang Sekolah SMAN 1 Tanjung Raya
Fase/Kelas E/10
Elemen Topik Kerajaan Islam di Indonesia
Kata Kunci Masuknya agama islam setra kerajaan
kerajaan islam yang ada di Indonesia
Pengetahuan/keterampilan Prasyarat Pemahaman tentang masuknya agama islam
serta kerajaan islam yang berkembang di
Indonesia.
Alokasi Waktu (menit) 180 menit
Jam Pelajaran 4JP x (2 Pertemuan)
Model Pembelajaran/metode Pembelajaran tatap muka dengan model
Pembelajaran pembelajran discovery leartning, diskusi,
Tanya jawab dan pemberian informasi.
Sarana Prasarana 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Leptop
4. Infocus
5. Speakers
Jumlah siswa 27 orang
Daftar Pustaka buku paket sejarah Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X semester 2
Referensi Internet, youtube

B. Kompetensi Awal
a. Siswa mengetahui teori masuknya agama islam di Indonesia
b. Siswa mengetahui kerajaan islam yang ada di Indonesia
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia:
Dilakukan Melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, Mengimani
segalamahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
2. Mandiri
Dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah
video maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan
dalam upayamenyelesaikan kompetensinya
3. Bergotong royong
melalui kegiatan diskusi kelompok dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan
sebuahpermasalahan.
4. Kreatif
Dengan menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil dalam
pengerjaan tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual,
baik digital maupun non digital
5. Bernalar Kritis
Didapaati dengan mampu memproses informasi dan gagasan serta melakukan
evaluasi terhadap prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat
mengenai informasi maupun gagasan yang muncul setelah mempelajari hubungan
manusia dan sejarah.

D. Tujuan Pembelajaran
 Mengetahui dan memahami bagaimana kondisi Indonesia pada saat agma Islam
masuk dan kerajaan islam yang ada di Indonesia
 Memahami keaadan Indonesia pada saat kerajaan Islam berkembang di Indonesia
dan mengetauai apa saja kerajaan islam yang ada di Indonesia

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan
Kegiatan Guru
a. Guru memasuki kelas dengan membaca salam
b. Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran 15 Menit
dipimpin oleh ketua kelas
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik sebelum
belajar ( seperti memerhatikan kondisi kelas,
kebersihan kelas serta kerapian siswa )
d. Guru memeriksa kehadiran siswa (Absensi)
e. Guru meberikan motivasi kepada Siswa belajar
sebelum pembelajran dimulai
f. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
dari pemeblajaran materi yang akan diajarkan
g. Guru Mengadakan Tanya jawab menegani materi
sebelumnya dan materi yang akan dibahas hari ini.
Kegiatan inti
Guru :
a. Guru menjelaskan materi secara garis besar yang
berhubungan dengan masuknya agama Islam di
Indonesia
b. Guru Membagi siswa menjadi 4 kelompok dan
pembagian materi pembahasan masing masing 60 menit
kelompok
c. Guru Memberi siswa waktu 10 menit untuk
menyelesaikan materi yang diberikan bersama
anggota kelompok atau berdiskusi
d. Guru memantau kerja siswa dikelas
Peserta Didik :
a. Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok yang
telah dibagikan
b. Masing masing kelompok mendiskusikan materi
yang akan di presentasikan
c. Masing masing kelompok melakukan persentasi
materi di depan kelas.
d. Mengadakan Tanya jawab tentang pokok
pembahasan yang telah dipresentasikan

Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diberikan
b. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada 15 menit
siswa mengenai pembahasan hari ini
c. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan
membuat video penejelasan mengenai pembahasan
hari ini.
d. Guru menutup pertemuan hari ini
Pertemuan 2
Rincian kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru :
a. Guru memasuki kelas dengan membaca salam
b. Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
dipimpin oleh ketua kelas 15 menit
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik sebelum
belajar ( seperti memerhatikan kondisi kelas,
kebersihan kelas serta kerapian siswa )
d. Guru memeriksa kehadiran siswa (Absensi)
e. Guru meberikan motivasi kepada Siswa belajar
sebelum pembelajran dimulai
f. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
dari pemeblajaran materi yang akan diajarkan
g. Guru Mengadakan Tanya jawab mengenai materi
yang disajikan dalam video yang dibuat
Kegiatan inti
Guru :
a. Guru menjelaskan kembali materi pembelajaran
secara singkat
b. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan
kelompok minggu lalu 50 menit
Peserta Didik :
a. Peserta didik melanjukan kembali diskusi Kelompok
dengan materi yang belum dibahas minggu
sebelumnya
b. Masing masing kelompok menampilkan hasil
diskusinya di depan kelas
c. Masing masing kelompok penyaji meberikan
kesempatan bertanya kepada siswa lainnya (sesi
Tanya jawab)
Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diberikan
b. Guru memberikan beberapa pertanya kepada siswa 25 menit
mengenai pembahasan hari ini dan minggu lalu
karna masih dengan KD yang sama
c. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan
melakukan kuis singkat sebelum pulang kepada
siswa mengenai pembelajaran KD 3.7
(Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia)
Peserta Didik

F. Bahan Ajar Peserta didik


Kerajaan Islam di Indonesia
a. Teori masuknya Islam di Indonesia
1) Teori Arab
Teori ini didukung oleh Krawfurl, Keijzer, Nieman, de Hollender, J. C. Van Leur,
Thomas W. Arnold, al-Attas, HAMKA, Djajadiningrat, Mukti Ali dan tokoh yang paling
gigih mempertahan teori ini adalah Naquib al-Attas.9 Teori ini menyatakan bahwa Islam
datang ke Indonesia langsung dari Arab pada abad ke 7-8 Masehi. HAMKA secara tegas
menyatakan Islam datang ke Indonesia pada tahun 674 Masehi. dibawa oleh pedagang-
pedagang Arab. Berkenaan dengan pertanyaan dimanakah tempat yang pertama kali
didatangi oleh saudagar-saudagar Arab ini? Juneid Parinduri menyatakan daerah Barus
Tapanuli (Barus-Sibolga kab. TAPTENG). Ini dibuktikan dengan adanya makam yang
bertulis Ha-Mim yang diartikan tahun 670 Masehi. 10 Teori ini mendapat perhatian dan
pembenaran dalam seminar-seminar sejarah masuknya Agama Islam ke Indonesia
(1963); sejarah Islam di Minangkabau (1969); sejarah Islam Riau (1975); sejarah
masuknya Islam ke Kalimantan (1976), dan dibicarakan pula pada seminar pendahuluan
sejarah Islam di Indonesia. Teori ini menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab,
dibawa oleh pedagang-pedagang Arab pada abad pertama hijriah. Teori yang menyatakan
bahwa Barus adalah daerah pertama yang disinggahi pedagang-pedagang muslim Arab
ini dibuktikan dengan penemuan arkeolog akan sumber-sumber epigrafi yang berbentuk
batu nisan. Dari sekian banyak batu nisan hanya 38 buah yang mempunyai tulisan. 36
buah tersebar di Kompleks Makam Ibrahim, Kompleks Makam Ambar, Kompleks
Makam Maqdum, Kompleks Makam Mahligai dan makam Papan Tinggi sedangkan dua
lagi ada di museum MedanLangkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
2) Teori Gujarat
Para sarjana dari Belanda memegang teori bahwa asal muasal Islam di nusantara adalah
anak benua India, Gujarat dan Malabar. Teori ini dikemukan oleh Pojnappel, menurutnya
orang-orang Arab yang bermazhab Syafi’i yang berimigrasi dan menetap diPertemuan
Pertama India yang kemudian membawa Islam ke nusantara. Teori ini kemudian
dikembangan oleh Snouck Hurgronje, menurutnya ulama-ulama Gujaratlah penyebar
Islam pertama di nusantara, baru kemudian disusul orang-orang Arab. Meski tidak
menyebutkan secara eksplisit daerah mana yang pertama kali didatangi Islam tapi
menurutnya abad ke-12 dalah periode paling mungkin permulaan penyebaran Islam di
nusantara. Alasan Snouck menyebutkan teori ini adalah:
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam ke ndonesia;
b. Hubungan dagang India –Indonesia telah lama terjalin; dan
c. Inkripsi tertua tentang Islam terdapat di Sumatera menunjukkan
hubungan antara sumatera dan Gujarat
3) Teori Persia
Bukti yang diajukan teori ini adalah ditemukan pengaruh Persia dalam kehidupan
Masyarakat pada abad ke-11. Bukti-bukti tersebut mengacu pada pengaruh bahasa, Ini
Dapat dilihat dari bahasa Arab yang digunakan masyarakat Indoenesia. Kata-kata yang
berakhiran huruf “ta” pada kata marbuthah ketika berhenti dibaca “h”. Menurut
Nurkholis ini menunjukkan bahwa bahasa Arab tidak langsung dari Arab, tapi dari Persia.
Salah seorang tokoh teori ini adalah P. A. Hoesein Djajadiningrat.
4) Teori cina
Menurut teori ini Islam datang ke Indonesia dibawa oleh pedagang-pedagang muslim
Cina, melalui jalur perdagangan pada abad ke 7-8 Masehi. Adapun tempat yang pertama
didatangi adalah daerah Sumatera. Perlu dipahami bahwa teori ini tidak berbicara tentang
awal datangnya Islam ke Indonesia, melainkan tentang peran muslim Cina dalam
menyumbangkan data informasi tentang adanya komunitas muslim di Indonesia serta dan
perannya dalam perkembangan pada abad ke 15/16 Masehi. Kondisi ini dapat dipahami,
karena selain Islam di Cina datang lebih awal tak hanya itu juga lebih berkembang. Ini
dibuktikan dengan data sejarah yang menyebutkan abad ke-7 Guangzhou sudah memiliki
masjid Wha-Zhin-Zi, sementara di Indonesia baru ditemukan makam-makam individu
dan atau interaksi utusan dagang.21 Teori ini menjadi lemah, karena tidak ditemukan satu
pun tanda tentang kehadiran masyarakat Cina di zaman Lobu Tua, Barus, meski banyak
ditemukan keramik Cina.
b. Kerajaan Islam di Indonesia

1. Kerajaan samudra pasai


Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara
Sumatera, sekitar Kota Lhokseumawe , Aceh Utara Provinsi Aceh, Indonesia saat ini.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-
Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan Kerajaan Samudera Pasai tercantum dalam kitab
Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–
1368), Musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Beberapa
sejarahwan Juga memulai menelusuri keberadaan kerajaan ini bersumberkan dari Hikayat
Raja-raja Pasai, dan ini dikaitkan dengan beberapa makam raja serta penemuan koin
berbahan Emas dan perak dengan tertera nama rajanya.Berdasarkan Hikayat Raja-raja
Pasai, menceritakan tentang pendirian Pasai oleh Meurah Silu, setelah sebelumnya ia
menggantikan seorang raja yang bernama Sultan Malik al-Nasser. Meurah Silu ini
sebelumnya berada pada satu kawasan yang disebut Dengan Semerlanga kemudian
setelah naik tahta bergelar Sultan Malik as-Saleh, ia Wafat pada tahun 696 H atau 1297
M. Dalam Hikayat Raja-raja Pasai maupun Sulalatus Salatin nama Pasai dan Samudera
telah dipisahkan merujuk pada dua kawasan yang berbeda, namun dalam Catatan
Tiongkok nama-nama tersebut tidak dibedakan sama sekali. Sementara Marco Polo
dalam lawatannya mencatat beberapa daftar kerajaan yang ada di pantai timur pulau
Sumatera waktu itu, dari selatan ke utara terdapat nama Ferlec (Perlak), Basma Dan
Samara (Samudera).
Sekitar tahun 1326 Sultan Muhammad Malik az-Zahir meninggal dunia dan
Digantikan oleh anaknya Sultan Mahmud Malik az-Zahir dan memerintah sampai tahun
1345. Pada masa pemerintahannya, ia dikunjungi oleh Ibn Batuthah, kemudian
Menceritakan bahwa sultan di negeri Samatrah (Samudera) menyambutnya dengan
Penuh keramahan, dan penduduknya menganut Mazhab Syafi’i.Selanjutnya pada masa
pemerintahan Sultan Ahmad Malik az-Zahir putra Sultan Mahmud Malik az-Zahir,
datang serangan dari Majapahit antara tahun 1345 dan 1350, Dan menyebabkan Sultan
Pasai terpaksa melarikan diri dari ibukota kerajaan. Kerajaan Samudera Pasai kembali
bangkit dibawah pimpinan Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir tahun 1383, dan
memerintah sampai tahun 1405. Dalam kronik Cina ia juga Dikenal dengan nama Tsai-
nu-li-a-pi-ting-ki, dan disebutkan ia tewas oleh Raja Nakur. Selanjutnya pemerintahan
Kesultanan Pasai dilanjutkan oleh istrinya Sultanah Nahrasiyah.Armada Cheng Ho yang
memimpin sekitar 208 kapal mengunjungi Kerajaan Samudera Pasai berturut turut dalam
tahun 1405, 1408 dan 1412. Berdasarkan laporan Perjalanan Cheng Ho yang dicatat oleh
para pembantunya seperti Ma Huan dan Fei Xin. Secara geografis Kesultanan Pasai
dideskripsikan memiliki batas wilayah dengan Pegunungan tinggi disebelah selatan dan
timur, serta jika terus ke arah timur Berbatasan dengan Kerajaan Aru, sebelah utara
dengan laut, sebelah barat berbatasan Dengan dua kerajaan, Nakur dan Lide. Sedangkan
jika terus ke arah barat berjumpa dengan kerajaan Lambri (Lamuri) Yang disebutkan
waktu itu berjarak 3 hari 3 malam dari Pasai. Dalam kunjungan Tersebut Cheng Ho juga
menyampaikan hadiah dari Kaisar Cina, Lonceng Cakra Donya, sekitar tahun 1434
Sultan Pasai mengirim saudaranya yang dikenal dengan Ha-li-zhi-han namun wafat di
Beijing. Kaisar Xuande dari Dinasti Ming mengutus Wang Jinhong ke Pasai untuk
menyampaikan berita tersebut. Pusat pemerintahan Kesultanan Pasai terletaknya antara
Krueng Jambo Aye (Sungai Jambu Air) dengan Krueng Pase (Sungai Pasai), Aceh Utara.
Menurut ibn Batuthah yang menghabiskan waktunya sekitar dua minggu di Pasai,
menyebutkan bahwa kerajaan ini tidak memiliki benteng pertahanan dari batu, namun
telah memagari kotanya dengan kayu, yang berjarak beberapa kilometer dari
pelabuhannya.
Pada kawasan inti kerajaan ini terdapat masjid, dan pasar serta dilalui oleh sungai
tawar yang bermuara ke laut. Ma Huan menambahkan, walau muaranya besar Namun
ombaknya menggelora dan mudah mengakibatkan kapal terbalik. Sehingga penamaan
Lhokseumawe yang dapat bermaksud teluk yang airnya berputar-putar kemungkinan
berkaitan dengan ini.
Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri, syahbandar dan kadi.
Sementara anak-anak sultan baik lelaki maupun perempuan digelari dengan Tun, begitu
juga beberapa petinggi kerajaan. Kesultanan Pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan,
dan penguasanya juga bergelar sultan. Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah
menteri, syahbandar dan kadi. Sementara anak-anak sultan baik lelaki maupun
perempuan digelari dengan Tun, begitu juga beberapa petinggi kerajaan. Kesultanan
Pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan, dan penguasanya juga bergelar sultan.
Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, Kerajaan Perlak
telah menjadi bagian dari kedaulatan Pasai, kemudian ia juga menempatkan salah seorang
anaknya yaitu Sultan Mansur di Samudera. Namun pada masa Sultan Ahmad Malik az-
Zahir, kawasan Samudera sudah menjadi satu kesatuan dengan nama Samudera Pasai
yang tetap berpusat di Pasai. Pada masa pemerintahan Sultan Zain al-Abidin Malik az-
Zahir, Lide (Kerajaan Pedir) disebutkan menjadi kerajaan bawahan dari Pasai
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh adalah kerajaan Islam di Sumatera yang didirikan oleh Sultan Ali
Mughayat Syah pada 1496 M. Ibu kota Kerajaan Aceh terletak di Kutaraja atau Banda
Aceh (sekarang).Kerajaan ini mencapai puncak kejayaanya pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil
menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan
terhadap Portugis di Melaka. Selain itu, kejayaan Aceh tidak lepas dari letak kerajaannya
yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional.Sultan Ali
Mughayat Syah juga meletakkan dasar-dasar politik luar negeri Kerajaan Aceh, yang
isinya sebagai berikut.
1. kebutuhan sendiri, sehingga tidak bergantung pada pihak
luar
2. Menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-
kerajaan Islam di nusantara
3. Bersikap waspada terhadap negara Barat
4. Menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar
5. Menjalankan dakwah Islam ke seluruh nusantara
Setelah Sultan Iskandar Muda naik takhta, Kesultanan Aceh mengalami
perkembangan pesat hingga mencapai puncak kejayaannya. Di bawah pemerintahan
Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas
perdagangan, bahkan menjadi bandar transit yang menghubungkan dengan pedagang
Islam di Barat. Sultan Iskandar Muda juga meneruskan perjuangan Aceh dengan
menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya supaya bisa menguasai
jalur perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah-daerah penghasil lada. Di
samping itu, Kerajaan Aceh memiliki kekuasaan yang sangat luas, meliputi daerah Aru,
Pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri.
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak atau Kasultanan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di
Jawa. Kerajaan yang berdiri pada awal abad ke-16 ini didirikan oleh Raden Patah dan
mencapai masa kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono.
Kerajaan Demak terletak di daerah Demak, Jawa Tengah. Pada awalnya, Demak
merupakan wilayah kadipaten yang tunduk pada kekuasaan Majapahit. Kerajaan Demak
menjadi pusat penyebaran agama Islam di bawah kepemimpinan Raden Patah dengan
adanya peran sentral Wali Songo. Periode kepemimpinan Raden Patah adalah fase awal
semakin berkembangnya ajaran Islam di Jawa.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Demak menguasai pelabuhan utama seperti
Surabaya, Madura, Tuban, Semarang, Jepara, Cirebon, dan Sunda Kelapa. Selain itu,
kadipaten-kadipaten di pedalaman seperti Madiun, Kediri, Malang, Pati, dan Pajang juga
merupakan sumber utama pertanian dan peternakan sebagai komoditas dagang. Beras
Jawa merupakan komoditas penting dalam perdagangan internasional di Nusantara.
Secara politik, Kerajaan Demak merupakan kekuasaan terbesar di Jawa. Mengakhiri
dominasi panjang Majapahit, dan eksistensi penguasa Sunda yang secara konsisten
berdiri sejak abad ke-6 Masehi. Kerajaan Demak menempatkan adipati-adipati sebagai
perpanjangan tangan Sultan. Wilayah seperti Surabaya, Tuban, dan Madiun memiliki
adipati-adipati yang cukup berpengaruh. Kerajaan Demak juga pertama kali bersentuhan
dengan imperialisme barat. Berdirinya Demak pada abad ke-16 kemudian dilanjutkan
dengan pendudukan Portugis di Malaka. Direbutnya Sunda Kelapa pada tahun 1527
adalah salah satu upaya untuk menguasai seluruh pesisir utara dan menangkal kedatangan
Portugis di Jawa.
4. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah
menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan. Salah satu faktor kemajuan dari
Kesultanan Banten adalah posisinya yang strategis, yaitu di ujung barat Pulau Jawa, lebih
tepatnya di Tanah Sunda, Provinsi Banten.Ibu kota Kesultanan Banten adalah
Surosowan, Banten Lama, Kota Serang. Kerajaan Banten didirikan oleh Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada abad ke-16. Kendati demikian, Sunan Gunung
Jati tidak pernah bertindak sebagai raja. Raja pertama Kesultanan Banten adalah Sultan
Maulana Hasanuddin, yang berkuasa antara 1552-1570 M. Sedangkan masa kejayaan
Kerajaan Banten berlangsung ketika pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683
M). Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang
Banten untuk melawan VOC. Hal itu pula yang kemudian mendorong Belanda
melakukan politik adu domba hingga menjadi salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan
Banten.
Masa keemasan Kerajaan Banten disebut berlangsung ketika pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa (1651-1683 M). Di bawah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa, ia banyak
memimpin perlawanan terhadap Belanda lantaran VOC menerapkan perjanjian monopoli
perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Di sisi lain, Sultan Ageng Tirtayasa
juga menginginkan Banten menjadi kerajaan Islam terbesar. Tak heran jika Islam telah
menjadi pilar dalam Kerajaan Banten maupun pada kehidupan masyarakatnya.
Perang saudara adalah salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Banten. Sekitar
tahun 1680 terjadi perselisihan dalam Kesultanan Banten. Anak dari Sultan Ageng
Tirtayasa, yakni Sultan Haji, berusaha merebut kekuasaan dari tangan sang ayah.
Perpecahan ini dimanfaatkan oleh kompeni VOC dengan memberi dukungan dan bantuan
persenjataan kepada Sultan Haji, sehingga perang saudara menjadi tak terhindarkan.
Akibat sengketa tersebut, Sultan Ageng terpaksa mundur dari istananya dan pindah
bersama putranya yang lain Pangeran Purbaya. Kemudian pada 1683 Sultan Ageng
ditangkap VOC dan ditahan di Batavia. Perang saudara yang berlangsung di Banten
menyisakan ketidakstabilan dan konflik di masa pemerintahan berikutnya. VOC semakin
ikut campur dalam urusan Banten bahkan meminta kompensasi untuk menguasai
Lampung sekaligus hak monopoli perdagangan lada di sana. Merujuk Kemhub, usai
Sultan Haji meninggal, VOC semakin menekan Kerajaan Banten. Hal tersebut pun
membuat pengaruh Kerajaan Banten memudar dan ditinggalkan.
G. Assesment
No Nama siswa Observasi Jml Nilai Kode
aktif diskusi Kerjasama skor nilai
1
2
3
4
5
Rubric lembar pengamatan obsevasi dapat disusun sebagai berikut
Kriteria skor Indicator
Sangat baik(A) 4 Selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
bekerja sama dengan teman sekelompok.
Baik (B) 3 Sering aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
bekerja sama dengan teman sekelompok.
Cukup (C) 2 Kadang-kadang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi,
dapat bekerja sama dengan teman sekelompok.
Kurang (D) 1 Tidak pernah aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi,
dapat bekerja sama dengan teman sekelompok.
Keterangan
1. Skor maksimal = Jumlah sikap yang dinilai x jumlah kriteria
2. Skor sikap = Jumlah skor : jumlah sikap yang dinilai Skor sikap ditulis dengan dua
desimal. Rentang skor sikap: 1.00 – 4.00 3.
3. Kode nilai/Predikat:
3.25 - 4.00 = SB (Sangat baik)
2.50 – 3.24 = B (Baik)
1.75 – 2.49 = C (Cukup)
1.00 – 1.74 = K (Kurang)
KELOMPOK 1
NO NAMA Penilaian keterlibatan siswa dalam kelompok Jumlah
Sangat Baik Cukup Kurang
baik (80-61) Baik Baik
(100-81) (60-41) (40-0)
1
2
3
4
5

KELOMPOK 2
NO NAMA Penilaian keterlibatan siswa dalam kelompok Jumlah
Sangat Baik Cukup Kurang
baik (80-61) Baik Baik
(100-81) (60-41) (40-0)
1
2
3
4
5

Keterangan
Sangat baik : aktif berpendapat, aktif menjawab pertanyaan teman, dan aktif
mengerjakan tugas kelompok
Baik : Pasif berpendapat, aktif menjawab pertanyaan teman, dan aktif
mengerjakan tugas kelompok
Cukup Baik : Pasif berpendapat, pasif menjawab pertanyaan teman dan
aktif mengerjakan tugas kelompok
Kurang baik : pasif berpendapat, pasif menjawab pertanyaan teman, dan
pasif mengerjakan tugas kelompok

B. Penilaian Sikap
NO Nama Disiplin Santun Jujur Tanggung Jumlah
jawab
1
2
3
4
5

Keterangan :
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup Baik
1 Kurang Baik

Anda mungkin juga menyukai