Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK MINJMAN KERAS BAGI REMAJA DI YUKUM

NAMA: BINTANG SAPTA RAMADAN

KELAS: X-C

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

SMAN 1 TERBANGGI BESAR

Tahun Pelajaran 2022/2023

DAFTAR ISI
A.Judul_____________________________________________________________
____1

B.Latar Belakang
______________________________________________________1

C.Rumusan
Masalah___________________________________________________2

D.Tujuan
Penelitian____________________________________________________2

E.Manfaat
Penelitian___________________________________________________2

F.Batasan Istilah
______________________________________________________3

G.Deskripsi
Teoretis___________________________________________________4

H.Kajian Hasil – Hasil Penelitian yang Relevan


__________________________6

I.Kerangka
Berpikir_____________________________________________________7

J.Pendekatan
Penelitian_______________________________________________8

K.Latar
Penelitinan____________________________________________________8

L.Penentuan Subyek dan Informan Penelitian___________________________8

M.Fokus
Penelitian____________________________________________________9
N.Sumber
Data________________________________________________________9

O.Teknik Pengumpulan
Data__________________________________________10

P.Teknik Analisis
Data________________________________________________12

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR

TP.2022/2023

___________________________________________________________________
____

Proposal

Nama :Bintang sapta ramadan

Kelas :X-C

Mata Pelajaran :Sosiologi

A.JUDUL

DAMPAK MINUMAN KERAS BAGI REMAJA DIYUKUM


B.LATAR BELAKANG

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melakukan proses


sosialisasi pribadi seorang remaja. Keluarga memberikan pengaruh sekaligus
membentuk watak dan kepribadian remaja, sehingga keluarga dikatakan sebagai
unit sosial terkecil yang memberikan dasar bagi perkembangan remaja (Rohmat,
2010). Sebuah keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang memiliki
peran dan fungsi masing-masing. Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional, 2013) keluarga mempunyai delapan fungsi yaitu fungsi
keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi melindungi, fungsi
reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi
pembinaan lingkungan.

Kedelapan fungsi keluarga mempunyai peran masing-masing dalam


pembentukan karakter seorang remaja. Fungsi keagamaan mengajarkan remaja
untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Fungsi sosialisasi budaya berperan
dalam menciptakan individu yang dapat bergaul dan berkontribusi dalam
masyarakat. Fungsi cinta kasih dalam keluarga mengajarkan remaja untuk saling
mengasihi antar anggota keluarga sehingga tercipta keluarga harmonis.
Selanjutnya, fungsi melindungi yaitu keluarga harus selalu menjadi tempat yang
bisa memberikan rasa kepada anggota keluarga. Demi terwujudnya ke delapan
keluarga diperlukan kerja sama antara suami istri beserta anggota keluarga
lainnya saling mendukung untuk melaksanakannya sehingga dapat membentuk
perilaku remaja yang baik.Keluarga berperan membina dan membimbing
anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun budaya
yang ada.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya remaja di desa yukum jaya yang
menggunaan Minuman Keras di luar kegunaan bidang kesehatan. Dampak
mengkonsumsi miras ini bukan hanya pada kehidupan sosial saja tetapi juga bisa
berupa dampak bagi kesehatan fisik seperti pada organ tubuh pecandu minuman
keras tersebut. Penyalah gunaan minuman keras
juga terjadi di kelurahan Yukum jaya dimana para pecandu minuman keras
sering kali membuat resah masyarakat sehingga dampak dari miras dapat
menimbulkan permasalahan sosial hal ini membuat peneliti tertarik untuk
mencari apa faktor penyebab dan dampak sosilal minuman keras. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif eksplanatoris, dengan
menekankan pada sumber data lapangan sebagai data primer, serta literatur
sebagai sumber kedua sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data reduksi data
(data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan. Hasil
dari penelitian ini menemukan bahwa: Pertama, Faktor penyebab remaja
mengkonsumsi miras adalah pendidikan, agama, individu, lingkungan, keluarga,
tetapi yang paling mendominasi adalah lingkungan. Kedua ,Dampak sosial yang
ditimbulkan dari remaja yang mengkonsumsi miras yanki, keributan, pencurian
dan pemerkosaan yang terjadi pada remaja perempuan di bawah umur. Ketiga,
kadapun upaya yang dilakukan tokoh masyarakat sekitar adalah sosialisasi,
mengingatkan orang tua, menyediakan wadah yang positif, penangkapan,
pemberian sangsi baik yang menjual ataupun yang menggunakan.

C.Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh faktor lingkungan keluarga terhadap konsumsi minuman


keras pada Masyarakat Desa Yukum Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten
Lampung Tengah?
2. Bagaimana dampak minuman keras bagi remaja di Yukum?

D.TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap konsumsi minuman


keras pada masyarakat Desa Yukum Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten
Lampung Tengah.

2.Dampaknya adalah kesehatan fisik remaja akibat dari mengkonsumsi miras


terlihat dari tubuh remaja yang kurus, mata cekung dan merah, bibir hitam,
berjalan sempoyongan, bahkan hingga muntah dan tidak bisa bangun.

E.MANFAAT PENELITIAN
•Manfaat teoritis

Dengan Adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan


dalam ilmu kesehatan Masyarakat khususnya tentang pengaruh faktor lingkungan
terhadap konsumsi minuman keras sehingga dapat menjadi rujukan dalam
memperbaiki perilaku masyarakat.

•Manfaat praktis
1. Bagi institusi
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi Desa dalam
melaksanakan upaya pencegahan perilaku penggunaan minuman keras oleh
masyarakat.
2. Bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat
Sebagai sumber informasi, bahan pembelajaran dan sekaligus sebagai

acuan pengembangan wawasan khususnya dalam lingkup ilmu kesehatan


masyarakat.
3. Bagi masyarakat

Memberikan informasi tentang pentingnya mengetahui kondisi lingkungan


sebelum memutuskan untuk bergabung sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal
yang tidak baik seperti minum minuman keras.
4. Bagi peneliti
Menambah ilmu pengetahuan tentang pengaruh faktor lingkungan terhadap
perilaku mengkonsumsi minuman keras di kalanagan masyarakat.
F.BATASAN ISTILAH

1.Fungsi

Fungsi alkohol adalah dapat menyehatkan jantung. Penelitian yang dilakukan


oleh Europan Heart Journal menyebutkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah
yang sesuai anjuran akan menyebabkan arteri jantung berdilatasi dan
melancarkan aliran darah ke jantung sehingga mampu menurunkan sumbatan
atau gumpalan darah di pembuluh jantung.
Beberapa jenis minuman anggur yang menggunakan tambahan buah disebut
mampu meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh. Hal ini akan
melindungi pembuluh darah jantung sehingga baik untuk kesehatan jantung.

Berkat senyawa fenol, manfaat minuman beralkohol berfungsi sebagai


antioksidan yang mampu mencegah kolesterol jahat (LDL) beroksidasi, yang
merusak fungsi pembuluh darah jantung. Sama dengan poin sebelumnya, hal ini
juga baik untuk kesehatan jantung. Selain itu senyawa fenol ini mampu
mengurangi risiko kanker dan menurunkan pertumbuhan sel kanker payudara.

Manfaat minum alkohol sehari ternyata dapat membantu mencegah diabetes.


Sebuah penelitian pada 2005 yang diterbitkan dalam Diabetes Care, menemukan
bahwa minum alkohol dalam jumlah sedang hingga satu gelas per hari untuk
wanita, dan dua gelas per hari untuk pria, dapat membantu mengurangi risiko
diabetes tipe 2 hingga 30 persen.

Alkohol dapat menambah kadar hormon yang kemudian meningkatkan


sensitivitas insulin. Dengan kata lain, tubuh Anda lebih mudah memproses
glukosa dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini membantu mengurangi
kadar gula dalam darah dan pada akhirnya mengurangi risiko terkena diabetes.

G.DESKRIPSI TEORI

Remaja merupakan usia seseorang antara 10-21 tahun. Pada masa

remaja, seseorang tidak bisa disebut sudah dewasa tetapi tidak bisa disebut juga
dengan anak-anak. Pada masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Dalam masa ini, ada pula seseorang yang
melakukan perilaku menyimpang. Perilaku ini bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Salah satu dari faktor tersebut adalah lingkungan tempat tinggal.

Menurut Hurlock dikutip Hartanti, 2002. menyatakan bahwa masa remaja


dimulai sekitar usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun. Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Gunarsa, bahwa rentang usia remaja berlangsung antara 12
tahun sampai dengan 21 tahun. Rentang ini disebabkan karena masa remaja
dibagi menjadi tiga periode yaitu :
a. Masa remaja awal, dimulai dari usia 12 tahun – 15 tahun. b. Masa remaja
tengah, dimulai dari usia 15 tahun – 17 tahun. c. Masa remaja akhir, dimulai dari
usia 17 tahun – 21 tahun.21 Remaja dapat terpengaruh dari pergaulan
dilingkungannya. Seperti contohnya awalnya seseorang hanya mencoba-coba
minuman-minuman keras karena keluarga atau teman-teman menggunakannya,
namun

kemudian hal ini menjadi kebiasaan. Pada remaja yang kecewa dengan kondisi
yang terjadi dalam keluarganya, akan lebih mudah untuk terpengaruh terhadap
teman-temannya. Mereka sering menerima ajakan dari teman-temannya untuk
berbuat yang menyimpang. Sehingga hal ini sangatlah berbahaya bagi para
remaja, karena dapat sekali terjerumus ke dalam pergaulan bebas, dan akibat
pergaulan bebas adalah mengkonsumsi kemudian hal ini menjadi kebiasaan. Pada
remaja yang kecewa dengan kondisi yang terjadi dalam keluarganya, akan lebih
mudah untuk terpengaruh terhadap teman-temannya. Mereka sering menerima
ajakan dari teman-temannya untuk berbuat yang menyimpang. Sehingga hal ini
sangatlah berbahaya bagi para remaja, karena dapat sekali terjerumus ke dalam
pergaulan bebas, dan akibat pergaulan bebas adalah mengkonsumsi minuman
keras.

Mereka yang ingin tahu pada mulanya akhirnya menjadi kebiasaan. Jika sudah
menjadi kebiasaan, pastilah menjadi ketagihan, jika menjadi ketagihan, sehingga
sulit untuk menghilangkan, karena zat-zat yang ada dalam minuman keras telah
masuk kedalam tubuh, kalau sudah begitu seseorang akan dituntut untuk
memenuhinya. Minuman keras memang menyebabkan efek ketergantungan,
namun yang sebenarnya adalah ketergantungan pada kelompok, yaitu adanya
rasa diakui dan mempunyai identitas yang sama dengan mereka yaitu teman-
teman sekelompokny minuman keras. Mereka yang ingin tahu pada mulanya
akhirnya menjadi kebiasaan.Jika sudah menjadi kebiasaan, pastilah menjadi
ketagihan, jika menjadi ketagihan, sehingga sulit untuk menghilangkan, karena
zat-zat yang ada dalam minuman keras telah masuk kedalam tubuh, kalau sudah
begitu seseorang akan dituntut untuk memenuhinya. Minuman keras memang
menyebabkan efek ketergantungan, namun yang sebenarnya adalah
ketergantungan pada kelompok, yaitu adanya rasa diakui dan mempunyai
identitas yang sama dengan mereka yaitu teman-teman sekelompokny.

H.Kajian Hasil – Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pola


asuh orang tua terhadap masalah kecanduan minuman keras di desa Yukum Jaya
Terbanggi besar lampung tengah. Awal ketertarikan peneliti dilatar belakangi oleh
adanya beberapa anak yang di desa Jomboran yang suka mengkonsumsi
minuman keras. Kebiasaan anak-anak tersebut di pengaruhi dari peran orang tua
dalam mengasuh dan membimbing anak, karena tidak dipungkiri bahwa pola asuh
orang tua sangat penting.

Beberapa penelitian bertema fungsi telah dilakukan sebelumnya. Hal ini


melahirkan hasil – hasil dan teori yang dimanfaatkan dalam berbagai kajian. Hasil
dari penelitian terdahulu dapat membantu penulis untuk dapat memahami
tentang kebudayaan secara luas.

1. Ismawan Tahun 2011 yang berjudul Dampak Minuman keras terhadap

perkembangan kecerdasan emosional pada anak remaja di SMA Waengputtang


kecematan poleang selatan kabupaten Bombana, dari hasil penelitian disebutkan
sebagai berikut:Perilaku siswa yang senantiasa mengkomsumsi minuman keras
cenderung memiliki perilaku yang negatif seperi mudah marah, tindakan
emosional yang kurang terkontrol, rentan tidak masuk sekolah dan bahkan sering
melakukan tindakan kriminal baik di sekolah dan juga dilingkungan masyarakat,
dari hal tersebut maka peranan orang tua dapat melakukan kontrol secara
kontinu, memberikan bimbingan dan pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan
agama serta menjadikan teladan bagi anaknya.

2. Saprudin Mahasiswa STAIN Sultan Qaimuddin Kendari, Jurusan Dakwah

KPI Tahun 2013 yang berjudul : “penelitiannya Peranan Tokoh Agama Dalam
Menanggulangi Penggunaan Minuman Keras Pada Remaja Di Desa Lalonggombu
Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan ” yang fokus penelitian peran
tokoh Agama dalam menanggulangi pengunaan Minuman keras menunjukkan
bahwa Remaja di Desa Lalonggombu benar-benar menggunakan tanpa melihat
apakah hukum meminum minuman keras itu Haram.
Merujuk dari penelitian di atas maka secara kasat mata terdapat persamaan
kajian dengan penelitian ini yakni menyangkut Dampak negatif bagi Remaja yang
menggunakan minuman keras, namun dari penelitian ini lebih difokuskan pada
Tinjauan hukum Islam terhadap dampak perilaku penggunaan minuman keras di
kalangan remaja fungsinya sebagai pembimbing masyarakat terkait masalah nilai-
nilai agama untuk menanggulangi kebiasaan meminum minuman keras terkhusus
dikalangan Remaja

I.Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah konsep atau gambaran umum mengenai pola


pemikiran yang digunakan dalam penelitian. Dalam kerangka tersebut terdapat
hubungan-hubungan antar cabang pikiran satu dan yang lain. Adnnya hubungan-
hubungan itu membantu mengatur pola pemikiran agar sistematis menuju pada
tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan bahwa


“Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang
penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman
yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang
paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk
proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.”

Kerangka berpikir pada penelitian ini disajikan pada Gambar 1 yang


menerangkan bahwa terdapat Dampak minuman keras bagi remaja didesa yukum
jaya terbanggi besar lampung tengah.

J.Pendekatan Penilitian

Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong
(2002 : 3), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang - orang dan perilaku
yang diamati. Alasan digunakannya pendekatan kualitatif yaitu ingin
mendapatkan data yang mendalam dan memahami dampak minuman keras bagi
remaja di yukum jaya.

Dalam pelaksanaannya, peneliti langsung masuk ke lapangan dan berusaha


mengumpulkan data secara lengkap sesuai dengan pokok permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
jenis penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif
yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain.

K.Latar Penilitian

Latar penelitian atau tempat penelitian berlangsung adalah di desa yukum jaya
kecamatan terbanggi besar lampung tengah. Alasan dipilihnya latar di atas, yaitu :

1.Merupakan tempat yang diteliti oleh peniliti.

2.Remaja diyukum aktif meminum minuman keras (miras).

3.Perlu diketahui dampak minuman keras bagi remaja diyukum jaya terbanggi
besar Lampung tengah.

L.Penentuan Subjek dan Informan Penelitian

1.Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah dampak minuman keras bagi
remaja diyukum . Pemilihan subjek disesuaikan dengan tujuan penelitian. Subjek
penelitian inilah yang menjadi sorotan atau sasaran penelitian berlangsung.

2.Informan Penelitian

Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, dipilih informan yaitu informan utama
dan pendukung. Informan utama yaitu remaja diyukum dengan kriteria :jenis
kelamin (laki-laki),lamanya mengonsumsi (paling lama). Informan pendukung
meliputi : masyarakat dan warga setempat dengan kriteria dekat dengan lokasi
penelitian yaitu di Jalan Pattimura yukum jaya.
M.Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian


yang dilakukan. Penelitian ini fokus pada dampak minuman keras bagi remaja
diyukum.

N.Sumber data
1.Data Primer

Data Primer yaitu data yang ditemukan melalui metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian. Data tersebut berupa data hasil observasi, wawancara atau foto yang

didapatkan langsung ketika penelitian dilaksanakan. Data tersebut adalah data tentang dampak

minuman keras bagi remaja diyukum.

2.Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku tentang konsep atau teori sosiologi yang berkaitan

dengan penelitian dan buku – buku tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian.

Terdapat beberapa dokumen pendukung yang di dapatkan dari orda lain maupun internet yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan. Data tersebut berupa sejarah, profil dan dampaj

minuman keras bagi remaja.

O.Teknik pengumpulan data

1.Observasi Langsung
Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Observasi ini menggunakan observasi partisipasi, di mana peneliti terlibat

langsung dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2006 : 310).

Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan dengan cara mengamati

kondisi fisik lingkungan maupun keadan sosial pada obyek yang diteliti. Dengan

observasi secara langsung dapat dijelaskan mengenai gambaran mengenai apa

yang diteliti.

2.Wawancara

Wawancara yaitu salah satu metode pengumpulan data yang digunakan

dengan cara menanyakan apa yang ingin kita teliti kepada informan. Teknik

wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi yang sesuai dengan apa yang

benar ada di lapangan dalam arti penulis tidak mengarang sendiri.

Suharsimi Arikunto (2002 : 203) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan

teknik wawancara (interview), pewawancara harus mampu menciptakan

hubungan yang baik sehingga informan bersedia bekerja sama, dan merasa bebas

berbicara dan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara


yang peneliti gunakan adalah secara terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun

terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan.

Hal ini dimaksudkan agar pembicaraan dalam wawancara lebih terarah dan

fokus pada tujuan yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu

melebar. Selain itu juga digunakan sebagai patokan umum dan dapat

dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketika kegiatan

wawancara berlangsung.

3.Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang - barang tertulis.

Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda - benda

tertulis seperti buku - buku, majalah, dokumen, peraturan - peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002 : 149)

Dokumentasi dilakukan dalam bentuk tulisan, gambar,

maupun video.

Dengan tulisan yaitu mencatat proses penelitian dan hal-hal yang penting yang

ditemukan di lapangan. Dalam bentuk gambar dan video dilakukan dengan

mengambil gambar atau video langsung dengan menggunakan alat dokumentasi


yaitu dengan kamera. Teknik ini digunakan untuk memperjelas dan mendukung

metode yang lain.

4.Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yaitu mengecek kebenaran atas apa yang sudah kita

temukan. Untuk mendapatkan data yang relevan, maka peneliti melakukan

pengecekan keabsahan data hasil penelitian dengan cara triangulasi.

Menurut Sugiyono (2008 : 273), triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,

dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi

teknik pengumpulan data, dan waktu.

Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber

digunakan untuk pengecekan data tentang keabsahannya,

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen dengan

memanfaatkan berbagai sumber data informasi sebagai bahan pertimbangan.

Dalam hal ini penulis membandingkan data hasil observasi dengan data hasil

wawancara, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan wawancara

lainnya.
P.Teknik Analisis data

Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan

data yang dikumpulkan berupa kata - kata, gambar, dan bukan angka.

Mengungkapkan data yang masih perlu dicari, hipotesis yang perlu diuji,

pertanyaan yang perlu dijawab, metode yang harus digunakan untuk

mendapatkan informasi baru dan kesalahan yang harus segera diperbaiki. (Usman

dan Purnomo: 2008)

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini

Nasution menyatakan: “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan

masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan

hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya

sampai jika mungkin, teori yang grounded.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di

lapangan bersama dengan pengumpulan data. In fact, data analysis in qualitative

research is an ongoning activity tha occurs throughout the investigative process

rather than after process. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif


berlangsung selama proses pengumpulan data daripada setelah selesai

pengumpulan data. (Sugiyono, 2008 : Cet. 6, hlm. 33-336).

Anda mungkin juga menyukai