Anda di halaman 1dari 4

KELUARGA

RIVIEW MATERI
Fadhilah Triastuti Nawir
210701502096
Kelas D
Pria dan Wanita dan Memilih
Pasangan

Perbedaan dan Persamaan Pria dan Wanita


Pria memiliki kromosom berbentuk XY,
Sedangkan wanitaberbentuk XX.
Pria memiliki kelenjar seks testosteron
dan wanita memiliki kelenjar seks
estrogen dan progesteron
Pria cenderung memiliki sifat berani,
keras, dominan dan mempunyai gaya
komunikasi non verbal yaitu dengan
sentuhan, sedangkan wanita memiliki
sifat cenderung emosional, lembut,
patuh, tidak pilih pilih dan suka malu
Persamaan Pria dan
malu
wanita ialah keduanya
Pria lebih bersikap maskulin yaitu kuat,
sama sama memiliki
aktif, berani dan mandiri, sedangkan
potensi yang bisa
wanita dikenal sebagai feminim yaitu
dikembangkan yang
emosional dan penuh kasih sayang
disebut "two
Kemampuan verbal pada wanita lebih
dimensional of live"
baik daripada pria. dan kemampuan
visual spatial laki laki lebih baik dari
wanita

Memilih Pasangan / Mate Selection


Ada beberapa kriteria dalam memilih
pasangan :
- Memiliki daya tarik fisik
Memiliki saya tarik fisik adalah hal
terpenting dalam memilih pasangan
menurut ( Berscheid & Reis, 1998)
- usia dan menentukan pasangan
Ada banyak yang berpendapat bahwa
pernikahan akan lancar jika usia pria
lebih tua dari pada usia wanita
- Pernikahan beda ras dan beda
agama
Akibat dari pernikahan campuran
dapat merubah mesin perubahan
sosial dikarenakan anak anak hasil
pernikahan campuran tidak akan
mengedentifikasikan dirinya dengan
satu kelompok dan akan menentang
batasan batasan sebuah kelompok
dengan keberadaan mereka
Ada theori yang mendasari pemelihan
pasangan yaitu :
1. Homogami vs komplementaritas
Homogami disini memiliki arti bahwa
orang akan menikah ketika
mendapatkan pasangan yang setara
dalam segi pendidikan, suku, ras dan
status sosial ekonomi. Dan
komplementaritas itu sendiri adalah
memilih pasangan dengan suatu yang
berlawanan akan lebih menarik
karena saling melengkapi
pasangannya.
2. Teori stimulis-Nilai peran
Menurut Mustain ada 3 komponen
a. Rangsangan atau stimulus
b. Nilai saling melengkapi
c. Peran saling melengkapi
3. Teori roda cinta
Teori ini memiliki 4 komponen yaitu:
a. Hubungan
b. Pengungkapan diri
c. Saling ketergantungan
d. Pemenuhan kebutuhan keintiman
Awal Pembentukan
Keluarga
Perkawinan sebagai dasar membina keluarga
Definisi Pernikahan dan perkawinan
Pernikahan pada dasarnya adalah
lembaga multifaset, yaitu sebagai
komitmen emosional dan hukum dari dua
orang untuk berbagi keintiman dan fisik,
berbagi tugas dan sumberdaya ekonomi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih (salah satunya kepala keluarga) yang
dipertalikan karena kelahiran, perkawinan,
atau adopsi dan bertempat tinggal
bersama.

Hak dan Kewajiban Suami dan Istri


kewajiban istri melayani suami dan
mendidik anak, hak istri yaitu menikmati
hubungan seksual, mendapati suaminya
berhias untuknya dan haknya untuk
bekerja diluar apabila ia membutuhkannya
dan pekerjaan itu membutuhkannya. Hak
dan kewajiban seorang suami
memposisikan dirinya sebagai kepala
keluarga atau kepala rumah tangga
sedangkan seorang istri hanyala bertugas
menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Hak dan kewajiban suami dan istri harus
mempunyai rumah yang tetap, keduanya
berkewajiban dan memiliki hak untuk
saling mencintai, menghormati, setia dan
memberikan bantuan lahir dan batin.
Seorang suami wajib melindungi istrinya
dan memberikan segala keperluan istrinya

Fungsi Keluarga yaitu Tujuan Perkawinan dan Keluarga


sebagai tempat yang Tujuan perkawinan adalah untuk
berpengaruh dalam membetuk sebuah keluarga dan
perkembangan individu, tujuan dari dibentuknya keluarga
sebagai perantara dan adalah sebagai tempat yang
harapan setiap anggota berpengaruh dalam perkembangan
dalam kebutuhan dan individu, sebagai perantara dan
tuntutan masyarakat, harapan setiap anggota dalam
kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Tahapan Pembentukan Keluarga


Tahapan Pembentukan Keluarga
Tahap mengenal lalu
memasuki
Tahap memberi ikatan ( fase
ketertarikan atau pacaran)
menikah dan
menjadi orang tua

Definisi Ketahanan Keluarga

Keluarga yang tangguh adalah


kualitas relasi dalam keluarga yang
memberikan kesehatan bagi emosi
dan kesejahteraan (well being)
dalam keluarga.
Karakteristik Keluarga
Tangguh
6 Karakteristik keluarga tangguh
ada 6 karakteristik bagi keluarga
yang kukuh
memiliki komitmen (Seluruh
anggota keluarga memiliki
komitmen untuk saling
membantu untuk meraih
keberhasilan)
terdapat kesediaan untuk
mengungapkan apresiasi
(Keluarga akan tangguh apabila
anggota keluarganya
mempunyai kebiasaan
mengapresiasi serta selalu
berterimakasih)
Terdapat waktu untuk
berkumpul bersama (Memiliki
waktu berkumpul bersama
sebagai wadah untuk
menumpahkan segala unek
unek dan mempererat
hubungan antar anggota
keluarga)
Mengembangkan Spiritualitas
(memiliki hubungan
spiritualitas akan mempererat
hubungan keluarga)
Menyelesaikan konflik serta
menghadapi tekanan dan krisis
yang efektif (Keluarga akan
tagguh apabila menyelesaikan
konflik apapun dengan
bersama sama
Memiliki ritme (memiliki aturan
atau kebiasaan serta arahan
dalam keluarga yang menjjadi
ritme dalam keluarga yang
tangguh

Referensi
Basyar, F. (2020). Relasi Suami Istri dalam Keluarga
menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974. Jurnal: Ekonomi dan Hukum IslamVolume, 4.
Day, R. D. (2016). Introduction to family processes.
Routledge
Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan
penanaman konflik dalam keluarga. Prenada Media
Olson, D. H, DeFrain, J., & Skogrand, L. 2011 Marriage and
Families Intimacy, Diversity, and Strengths. New York:
McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai