Anda di halaman 1dari 7

Matkul : Psikologi keluarga

Tugas : Rangkuman intimate relationship


Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035

A.Pentingnya Intimate Relationship


Hubungan interpersonal yang mendalam melibatkan hal-hal personal dan bersifat
emosional, sehingga dapat memberikan kebahagiaan, kegembiraan, namun dapat pula
memberikan kesedihan dan kepedihan. Individu lahir dan dibesarkan dalam keluarga, dimana
kadang hubungannya memuaskan kadang tidak. Ketika deasa individu juga menjalin hubungan
interpersonal mendalam dengan teman sebaya atau teman kencannya.
Sebagian orang besar mencari pasangan untuk memperoleh hubungan interpersonal yang
berarti. Untuk mencapai hal tersebut, biasanya diperlukan dua hal, yaitu mengetahui dan
memahami diri secara lebih baik, dan membangun hubungan dengan orang lain secara
harmonis dan memuaskan.
Baumeister dan Leary (dalam Hendrick, 2004) mengemukakan belongingness hypothesis,
yang menyatakan bahwa manusia selalu memiliki dorongan untuk membentuk dan menjaga
hubungan interpersonal dalam jangka waktu yang panjang, positif, dan bermakna.
Dorongan tersebut memiliki dua aspek, yaitu: 1)frekuensi hubungan dan hubungan emosisonal
yang menyenangkan; dan 2) stabilitas hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membangun
hubungan dekat atau akrab dengan orang lain. Hubungan interpersonal membutuhkan
keterbukaan (self disclosure), yaitu dimana individu membiarkan dirinya lebih dikenal orang
lain. Ketika hubungan sudah berkembang kearah intimacy, maka pasangan akan semakin
terbuka dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman masa lalu, sampai pada hal-hal
yang lebih pribadi sifatnya. Hubungan interpersonal juga memungkinkan untuk menjadi sarana
bagi seseorang untuk belajar lebih banyak tentang diri, yaitu bagaimana kelebihan dan
kelemahan mereka diterima oleh orang lain, sehingga individu akan mencapai kesadaran diri.
Hubungan interpersonal memberikan rasa aman dan kelekatan (attachment) kepada
pasangan, sehingga mereka dapat saling memberikan penghargaan dan berkomitmen. Kelekatan
(attachment) adalah ikatan sosial yang pertama kali dibentuk individu dan akan menjadi
kerangka acuan (blueprint) bagi hubungan sosial selanjutnya. Kelekatan (attachment) melibatkan
kontak fisik, stabilitas hubungan, dan konsistensi hubungan. Istilah ini secara khusus digunakan
untuk menggambarkan begaimana hubungan antara orangtua dan anak yang saling menjaga
( Bowlby, dalam hendrick, 2004), dan bagimana orang dewasa menjalani hubungan dengan
kekasihnya (Hasan & Shaver, dalam Hendrick, 2004).

Matkul : Psikologi keluarga


Tugas : Rangkuman intimate relationship
Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035

B.Definisi Perkawinan dan Keluarga


Olson dan De Frain (2003) mendefinisikan perkawinan sebagai komitmen emosional dan
legal antara dua orang untuk berbagi kedekatan emosional, fisik, beragam tugas, dan sumber
ekonomi.
Sedangkan menurut UU No I/1974 RI, perkawinan adalah ikatan lahir batin seseorang
antara seorang pria dan seorang anita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sehingga
perkawinan sah di Indonesia adalah perkawinan antara pria dan wanita.
Keluarga sendiri dapat diartikan dalam berbagai perspektif. Olson DeFrain (2003)
mendefinisikan keluarga sebagai saling komitmen antara dua orang atau lebih untuk berbagi
keintiman (sharing intimacy), sumber daya, pengambilan keputusan, tanggung jawab, dan nilai.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan karena kelahiran, perkawinan
atau adaptasi dan tinggal bersama(US Bureau of the Census)
Keluarga adalah sekelompok orang yang saling mencintai dan memperhatikan (kata bijak)
Keluarga didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang berbagi sumber daya, tanggung jawab
untuk mengambil keputusan, barbagi nilai dan tujuan dan memiliki komitmen satu sama lain
(American Association of family and Consiumer Sciences)
Keluarga akan saling memberikan dukungan emosi, fisik, dan ekonomi. Idealnya sebuah keluarga
memliki cirri-ciri intimacy, intensitas, keberlanjutan dan komitmen antar angotanya (family
Service of America)

C.Family Science: Profesi yang sedang Berkembang


Family Science adalah ilmu yang bersifat multidisiplin yang muali berkembang sekitar 50
tahun yang lalu. Perkembanga yang pesat tersebut dikarenakan oleh besarnya minat para profesi
terhadap permasalahan praktis yang terkait dengan relasi, khusunya perkawinan dan ruumah
tangga.
Family Science berusaha mengintegrasikan teori, penelitian, dan praktik. Beberapa
kelompok profesi yang memberikan fokus perhatian pada topik-topik yang berorientasi pada
keluarga seperti berikut:

Matkul : Psikologi keluarga


Tugas : Rangkuman intimate relationship
Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035

Disiplin Ilmu

Topik dalam Family Science

Antropologi

Studi lintas budaya, pertalian keluarga, perbedaan dalam


keluarga

Biologi

Konsepsi dan repsoduksi, pertumbuhan, perkembangan,


dan penuaan

Perkembangan Anak

Perkembangan pada bayi dan anak, keterampilan


hubungan sosial

Ekonomi

Keuangan keluarga, perilaku konsumen

Pendidikan

Family life education, persiapan perkawinan

Bahasa Inggris

Perkawinan dan keluarga dalam karya sastra

Sejarah

Sejarah perspektif keluarga sepanjang waktu

Ekologi Manusia

Perspektif ekosistem dalam keluarga, nutrisi, perumahan


dan pakaian

Hukum

Hukum perkawinan dan perceraian, hukum pengasuhan


anak

Kedokteran

Keluarga dan kesehatan

Matkul : Psikologi keluarga


Tugas : Rangkuman intimate relationship
Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035

Psikiatri

Terapi keluarga

Psikologi

Psikologi keluarga, assessment pasangan dan keluarga

Ilmu Sosial

Menghilangkan masalah keluarga, kebijakan keluarga

Sosiologi

Angka statistic perkawinan dan perceraian, teori sosiologi


keluarga

Sumber: Marriages & Families (Olson &DeFrain, 2003)


Penelitian-penelitian mengenai kebahagiaan pribadi secara konsisten talah
mengungkapkan bahwa hubungan dekat atau akrab merupakan aspek yang paling penting dalam
kehidupan, baik kehidupan emosimaupun kesehatan fisik manusia.

D.Kerangka Konseptual untuk Mempelajari Perkawinan


dan Keluarga
Kerangka Konseptual sangat diperlukan untuk memahami bagaimana kehidupan pasangan
dan keluarga. Enam kerangka yang dapat digunakan yaitu yang pertama dan paling popular yaitu
family system theory yang focus pada keluarga sebagai system yang terus berkembang,
menyeluruh, serta terkait antar anggota keluarga,yang kedua, family strength framework
menekankan pada aspek positif dan potensial daripada focus pada permasalahan pasangan atau
keluarga.yang ketiga, Family developmental framework yaitu kerangka konseptual yang melihat
bagaimana pasangan berubah dari waktu ke waktu. Ke empat, symbolic interaction framework
menekankan bagaimana keluarga belajar tentang peran dan peraturan yang ada di masyarakat.
Kelima, social contruction framework pandangan seseorang terhadap pasangan dan keluarga
dibentuk oleh lingkungan sosialnya. Terakhir yaitu feminist framework yang menekankan pada
nilai perempuan terhadap perkawinan dan kehidupan keluarga di masyarakat.
1. family system theory
family system theory dikembangkan dari general system theory yang relevan
dengan keluarga. Konsep multiple system level menjelaskan bahwa system melekat
pada system yang lain, yaitu ketika perhatian difokuskan pada satu system maka satu

Matkul : Psikologi keluarga


Tugas : Rangkuman intimate relationship
Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035
suprasistem (system yang lebih besar) dan subsistem ( system yang lebih kecil) akan
ikut terlibat.
Konsep berikutnya adalah wholeness, yaitu keseluruhan konsep lebih besar dari
penjumlahan bagian-bagiannya.. dalam perspektif family system kualitas keseluruhan
keluarga lebih bermakna daripada sekedar penjumlahan anggota keluarga.
Konsep lain yaitu independence of parts dimana bagian atau elemen system saling
berhubungan sedemikian rupa hingga jika salahsatubagian berubah, bagian yang lain
ikut terpengaruh.
Ada pula fleksibilitas yaitu kemampuan system menyeimbangkan stabilitas dan
perubahan.
2. family strength framework
Keluarga yang kuat umumnya menunjukkan komitmen yang kuat antar
anggotanya. Anggota keluarga yang kuat pasti akan saling mempertahankan. Mereka
akan saling mengekspresikan penghargaan dan afeksi dalam keluarga mereka. Keluarga
yang kuat juga memiliki komunikasi positif dalam pemecahan masalah. Karena
keluarga yang kuat tidak terbebas dari masalah, sehingga semua anggota dalam
keluarga akan melakukan penyelesaian secara bersama-sama.
3. Family development framework
Semakin efisien keluarga dalam menyelesaikan tugas tugasnya, maka semakin
berhasil masing-masing anggota memenuhi tugas perkembangannya.
Peran dan tugas perkembangan
Tahapan siklus hidup
keluarga

Posisi dalam keluarga

Istri
Suami

Istri/ibu
Suami/ayah

Tugas perkembangan keluarga

Membentuk perkawinan yang


saling
memuaskan
penyesuaian
terhadap
perkawinan cocok dengan
family
Mempunyai dan penyesuaian
dengan anak
Menciptakan tempat tinggal
yang nyaman buat orang tua
dan bayi

Matkul : Psikologi keluarga


Tugas : Rangkuman intimate relationship
Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035

Istri/ibu
Suami/ayah
Anak
kakak/adik

Penyesuaian
terhadap
kebutuhan anak prasekolah
coping terhadap berkurangnya
privasi sebagai orang tua

4.Sekolah

Istri/ibu
Suami/ayah
Anak
kakak/adik

Cocok dengan masyarakat


mendorong prestasi anak di
sekolah

5.Remaja

Istri/ibu
Suami/ayah
Anak
kakak/adik

Menyeimbangkan kebebasan
dengan tanggung jawab

6.Melepas anak

Istri/ibu
Suami/ayah
Anak
kakak/adik
Tante/om

Mengantarkan anak dari usia


remaja ke dewasa menjaga
tempat tinggal yang sportif

7.Orang tua paruh baya

Istri/ibu/nenek
Suami/ayah/kakek

Memfokuskan kembali pada


perkawinan menjaga hubungan
dengan saudara pada generasi
yang lebih tua maupun lebih
muda

8.Anggota keluarga lansia

Janda/duda
Istri/ibu/nenek
Suami/ayah/kakek

Coping terhadap kematian dan


hidup sendiri
Menjual
rumah
keluarga
penyesuaian masa pensiun

4. symbolic interaction framework


kerangka konseptual ini berfokus pada simbol yang didasarkan pada pertukaran makna
dan interaksi dalam komunikasi verbal maupun non verbal. Hal ini membantu
menjelaskan bagaimana kita belajar mengenai beragam peran dalam masyarakat.
Beberapa asumsi dari symbolic interaction framework adalah:
1) makna akan timbul dalam proses interaksi antar individu

Matkul : Psikologi keluarga


Tugas : Rangkuman intimate relationship
Nama : Tiata Hana K
Nim : 13010664035
2) setiap orang akan menginterpretasi situasi tertentu secara subyektif
3) belajar tentang dirinya dan mengembangkan konsep dirinya berdasar
interaksinya dengan orang lain.
5. social contruction framework
Manusia selalu berada di tengah-tengah lingkungan sosial, pemahaman dan keyakinan
seseorang akan lingkungan merupakan produk sosial.
6. feminist framework
sentral dari feminist framework adalah gagasan bahwa perempuan telah di
eksploitasi,dilecehkan, dan ditindas. Perspektif gender secara eksplisit dipakai sebagai
focus utama, dimana masyarakat seharusnya melakukan pemberdayaan terhadap
perempuan dan menghapuskan penindasan terhadap perempuan.

E.Peta Pasangan Suami Istri dan Keluarga (Family map)


Peta pasangan suami istri merupakan model yang jelas dan lugas dapat digunakan sebagai
gambaran dinamika hubungan suatu perkawinan dan keluarga. Peta pasangan dan keluarga
tidak hanya dibangun dari prinsip dan konsep family system tetapi juga disusun
berdasarkan beberapa kerangka konseptual yaitu family system, family strength, dan
family development.
Beberapa kelebihan menggunakan peta pasangan dan keluarga, yaitu:
1. Memberikan deskripsi umum mengenai kehidupan perkawinan dan keluarga
2. Memberikan gambaran mengenai kehidupan perkawinan dan keluarga dari waktu
ke waktu
3. Mengubah konsep teoritik ke dalam bentuk praktis untuk mengamati dan
mengukur dinamika pasangan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai