DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Di Wilayah Kerja Puskesmas Parit Mayor, Pontianak Timur)
PROPOSAL
Oleh :
MUHAMMAD ALFARD RAMADHAN
NPM. 201510008
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2023 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang mana dapat menyebabkan gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke ataupun penyakit jantung koroner. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi (Kemenkes, 2014). Menurut Riskesdas Tahun 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%, mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8% (Riskesdas 2018). Data Profil Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2021, kota Pontianak menduduki peringkat pertama yang memiliki kasus tertinggi se- Kalimantan Barat yaitu sebanyak 16.932 kasus. Dari data tersebut, terdapat beberapa wilayah yang angka kejadian hipertensi cukup tinggi, salah satunya yaitu Kelurahan Parit Mayor dengan jumlah penderita 1.276 orang (Profil Puskesmas Parit Mayor Tahun 2021). Kondisi stres akan meningkatkan pelepasan kortisol sehingga akan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pelepasan hormon tersebut pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar hormon steroid dalam darah. Selanjutnya peningkatan kadar hormon steroid akan menyebabkan produksi adrenalin yang berlebihan sehingga epinefrin meningkat. Saat stres, terjadi peningkatan aktivitas saraf simpatis. Hal ini dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu) (Atyanti Isworo, dkk, 2019). Salah satu bentuk terapi komplementer adalah terapi Emotional Freedom Technique (EFT) yang merupakan teknik relaksasi, merupakan salah satu bentuk mind-body therapy dari terapi komplementer dan alternatif dalam keperawatan. EFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh (energy medicine) dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada ubuh. Terapi EFT bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupresur. Ketiganya berusaha memasang titik titik kunci pada sepanjang 12 jalur energi (energy meridian) tubuh. Bedanya dibandingkan dengan metode akupunktur adalah teknik EFT cara yang digunakan lebih aman, lebih mudah, lebih cepat, dan lebih sederhana, karena EFT hanya menggunakan ketukan ringan (tapping). Dengan ketukan ringan yang diberikan pada titik meridian tubuh dapat merileksasi pembuluh darah sehingga pembuluh darah bervasodilatasi, maka aliran energi dalam tubuh lancar dan dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi (Rikayoni, Dian Rahmi, 2021).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh terapi Emotional Freedom Technique (EFT) dalam menurunkan tekanan darah pada penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Parit Mayor, Pontianak Timur ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh terapi Emotional Freedom Technique (EFT) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Parit Mayor, Pontianak Timur.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisis pengaruh terapi Emotional Freedom Technique (EFT) terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. 2. Untuk membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. 3. Mampu mengidentifikasi perbedaan respon dua pasien dengan Hipertensi yang telah diberikan terapi Emotional Freedom Technique (EFT). 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak 1. 1.4.2 Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak 1. 1.4.3 Bagi UPK Puskesmas Parit Mayor Pontianak Timur 1. 1.4.4 Bagi Masyarakat Umum 1.
1.5 Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian No Judul dan Peneliti Metode Hasil Perbedaan 1. PENGARUH TERAPI Desain penelitian Hasil penelitian menunjukkan Perbedaan EMOTIONAL FREEDOM menggunakan ada perbedaan TDS terletak TECHNIQUE DALAM quasi-experiment sebelumdan sesudah EFT (p pada MENURUNKAN pretest-posttest <0,001). Analisis lebih lanjut variabel. TEKANAN DARAH with control menunjukkan bahwa terdapat PADA LANSIA group design. perbedaan selisih penurunan HIPERTENSI. TDS antara kedua kelompok. Atyanti Isworo, Akhyarul Dapat diartikan bahwa terapi Anam, Nur Indrawati EFT berpengaruh terhadap (2019). penurunan TDS pada lansia hipertensi. 2. EMOTIONAL FREEDOM Literature Terapi EFT berpengaruh Perbedaan TECHNIQUE Review, Artikel dengan hipertensi pada lansia. terletak MENURUNKAN yang direview EFT dan hipertensi yang pada TEKANAN DARAH DAN sebanyak dalam dilakukan lansia usia rata-rata mengukur KECEMASAN PADA waktu 11 tahun 50-65 tahun didapatkan tingkat LANSIA: LITERATURE terakhir (2010- perbandingan setelah dilakukan kecemasan REVIEW. 2020). EFT yaitu tekanan darah dengan Uswatul Khoiriyah Putri sistolik dan diastolic menurun. EFT, dan Purwitarsari, Faizatur metode Rohmi, Ronal Surya penelitian Aditya (2021). yang digunakan. 3. PERBEDAAN Quasi experiment Kelompok eksperimen EFT Perbedaan EFEKTVITAS designdengan dalam penelitian ini diberikan terletrak HYDROTHERAPY(REN rancangan non intervensi terapi pada DAM KAKI AIR equivalent control nonfarmakologis dan terapi karakteristik HANGAT)DENGAN group design. farmakologis, hasil penelitian responden. EMOTIONAL FREEDOM menunujukkan bahwa EFT TEHNIQUETERHADAP juga mengalami penurunan TEKANAN DARAH tekanan darah. Terapi EFT PADA PENDERITA adalah teknik akupresur HIPERTENSI dengan cara tapping pada titik- Wyssie Ika Sari (2022). titik akupuntur (titik meridiantubuh) sehingga menimbulkan kenyamanan dan relaksasi pada pasien. 4. PENGARUH Non Rata-rata tekanan darah pada Perbedaan EMOTIONAL FREEDOM Randomization kelompok EFT sebelum terletak TEKHNIQUE pre test – post test intervensi adalah 5,5 setelah pada lama TERHADAP TEKANAN control group dilakukan tindakan EFT skor penelitian DARAH PADA LANSIA design Penelitian Tekanan Darah menurun dilakukan DI RPSTW TAHUN 2017. dilakukan dua menjadi 1,63. dan jumlah Lestari, Y. D. (2018). hari, jumlah sample. responden pada hari pertama sebanyak 15 orang dan pada hari ke dua sebanyak 15 orang. 5. PENGARUH TERAPI Quasy Berdasarkan hasil penelitian Perbedaan SEFT (SPIRITUAL eksperimental menunjukkan bahwa setelah terletak EMOTIONAL FREEDOM dengan rancangan dilakukan terapi SEFT tekanan pada TECHNIQUE) One group Pre- darah responden mengalami variabel. TERHADAP test-Postest with penurunan yang sangat PENURUNAN control Group signifikan pada kelompok TEKANAN DARAH Design. perlakuan. Sedangkan pada PADA PENDERITA kelompok kontrol, tekanan HIPERTENSI DI darah responden tidak terjadi WILAHAH PUSKESMAS penurunan. TAHUNAN. Sholihul Huda, Galia Wardha Alvita (2018).