Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MI.

01
PENGELOLAAN TERINTEGRASI UPAYA PENANGGULANGAN GIBUR PADA
BALITA

A. PETUNJUK MENGERJAKAN TUGAS

1. Dikerjakan masing-masing puskesmas (tim penatalaksanaan gibur tingkat


puskesmas)

2. Antropometri selalu mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2


Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak

3. Tugas dikerjakan bersama seluruh anggota kelompok, didiskusikan dan menuliskan


hasil diskusi dalam bahan paparan (power point) dan cantumkan nama-nama
anggota kelompok pada slide setelah judul
 Soal nomor 1 dan 2 dalam bentuk format Excel
 Soal nomor 3, 4, 5 dalam bentuk format PPT

4. Tugas di kumpulkan hari Selasa, 24 November 2020 paling lambat jam 21.00
via Whatsapp Ke Mbak Tutik KESGA (085325203015)

5. Format Tugas diberi nama : TUGAS 1_PUSKESMAS ……………..

6. Presentasikan sesuai jadwal pelatihan

1
B. TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN KELOMPOK, MENJAWAB
PERTANYAAN DI BAWAH INI :

1. Identifikasikan jumlah atau persentase several wasting (gizi buruk) balita usia 0-59
bulan, menggunakan data melalui data rutin, aplikasi e-ppgbm rekap tahun 2020
(Sasaran Balita Tahun 2020) berdasarkan wilayah kerja puskesmas
Dikerjakan dalam bentuk Ms. Excel

2. Buatlah perencanaan (logistik, tenaga, dan fasilitas yang dibutuhkan dan sumber
pembiayaan) dalam upaya penanggulangan gizi buruk pada balita, gunakan data hasil
perhitungan di atas (Data Tahun 2020) dan data pendukung lainnya Untuk Perencanaan
Kegiatan di tahun 2021
Dikerjakan sesuai wilayah kerja puskesmas masing-masing kelompok
Dikerjakan dalam bentuk Ms. Excel

3. Identifikasikan penyebab gizi buruk di wilayah kerja puskesmas masing-masing


meliputi penyebab langsung dan tidak langsung dan merencanakan koordinasi peran
dan fungsi lintas program, lintas sektor dan anggota masyarakat dalam upaya
penanggulangan gizi buruk di wilayah kerja puskesmas masing-masing kelompok

4. Identifikasikan dan rencanakan kegiatan di masyarakat dalam rangka mobilisasi


masyarakat di wilayah kerja puskesmas masing-masing kelompok

5. Identifikasikan jenis-jenis media informasi untuk promosi yang sesuai dengan


konteks wilayah kerja puskesmas masing-masing kelompok

2
SOAL TUGAS MI.4
TATALAKSANA GIBUR PADA BALITA RAWAT JALAN

A. PETUNJUK MENGERJAKAN TUGAS


1) PENDAFTARAN
2) ANAMNESIS
3) IDENTIFIKASI & ANALISIS ASUHAN MEDIS
4) IDENTIFIKASI & ANALISIS ASUHAN GIZI
5) PENYAMPAIAN HASIL ANALISA KE ORANGTUA
6) KONSELING & RENCANA TERAPI
7) PRAKTEK PEMBERIAN TERAPI
8) EVALUASI KUNJUNGAN RAJAL DENGAN KUESIONER TINDAK
LANJUT (Pedoman Gizi 2019)
9) EVALUASI BALITA GIBUR DENGAN KUESIONER KUNJUNGAN
RUMAH (Pedoman Gizi 2019)
10) DIBUAT DALAM BENTUK PPT DIKUMPULKAN PALING LAMBAT
HARI RABU JAM 08.00 via Whatsapp Ke Mbak Tutik KESGA
(085325203015)
11) Format Tugas diberi nama : TUGAS 4_PUSKESMAS ……………..
12) DIPRESENTASIKAN SESUAI JADWAL

B. KASUS YANG DIKERJAKAN


Nama : Fuadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 10 Agustus 2019
BB : 6,7 kg
TB : 71,1 cm

3
Pemberian Makanan Sekarang
 Ibu pasien mengeluhkan anak tidak mau makan makanan keluarga dalam usia
yang 15 bulan, ibu memberikan makanan lumat tanpa variasi, hanya nasi dan satu
jenis lauk pada setiap penyajian. Makanan selingan biskuit (regal, krakers) yang
dominan gurih dan berpenyedap. Ibu mengaku makanan yang diberikan dalam
bentuk saring dengan cara diblender. Makan 3x makan dengan porsi 1 mangkok
sedang (nasi 50 gram, telur ½ butir / ikan 25 gram / tempe atau tahu ½ p digoreng
dan selalu habis.
 Riwayat persalinan: bersalin di RS dengan Sectio Secaria, letak lintang, dengan
Berat Badan Lahir 3000 gram, tidak ASI eksklusif, dan sejak lahir sudah
menggunakan susu formula.

Kesehatan Anak
 Pada umur 4 bulan mulai sering sakit batuk, pilek sampai sesak bahkan sempat di
opname. Riwayat penyakit batuk, pilek dan sesaknya sering kumat bahkan setiap
bulan.
 Riwayat ANC dan Imunisasi : lupa, pasien tidak bawa Buku KIA
 Bapak perokok berat
 Kondisi rumah tidak sehat

Kondisi Keluarga
 Nama Ibu Ny. Nurhasanah. Pendidikan: tamat SMP
 Nama Ayah Suparman. Pendidikan: tamat SMP dan bekerja sebagai buruh
 Anak ini adalah anak ke-2. Anak berstatus gizi buruk karena kurangnya
pengetahuan ibu dan pemberian makan yang tidak tepat

4
5
SOAL STUDI KASUS PRAKTEK LAPANGAN
JUMAT. 27 NOVEMBER 2020

A. PETUNJUK MENGERJAKAN TUGAS

1) KELAS BESAR DIBAGI 5 KELOMPOK


MASING-MASING KELOMPOK TERDIRI DARI 16 ORANG (BIDAN, GIZI,
DOKTER)
2) MENGERJAKAN KASUS
3) ANALISA & RENCANA TERAPI MEDIS & GIZI (TULIS DALAM KERTAS
FOLIO)
KELOMPOK KECIL MEMBAGI KELOMPOK PRAKTEK :
a. PRAKTEK MEMBUAT MENU MAKANAN SESUAI KASUS
 HITUNG KEBUTUHAN KALORI, KARBOHIDRAT, PROTEIN,
LEMAK
 MEMBUAT MENU SESUAI PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
b. PRAKTEK MEMBUAT KEBUTUHAN F-100 SESUAI KASUS
c. PRAKTEK MEMBUAT KEBUTUHAN F-75 SESUAI KASUS
d. PRAKTEK MEMBUAT RESOMAL
4) PRESENTASI HASIL PRAKTEK

B. KASUS YANG DIKERJAKAN

SKENARIO 1
• Koko, laki-laki, Lahir Tanggal 3 April 2018, dibawa neneknya ke Puskesmas karena
mencret yang sudah berlangsung 5 hari. BAB cair, kadang kental, 4-5x/hari sebanyak 3-
4 sendok makan, berlendir tetapi tidak ada darah. Sebelumnya anak pernah mencret
beberapa kali tetapi tidak berlangsung lama. Tidak Muntah. Anak sering demam tidak
tinggi kadang disertai batuk-pilek.

6
• Koko mendapat ASI saja sampai usia 6 bulan, selanjutnya ditambah nasi tim. ASI
dihentikan pada usia 1 tahun karena sudah tidak keluar lagi, diganti dengan susu SGM-
2 sampai sekarang. Sekarang makan nasi hanya 3-4 sendok makan, 2-3x/hari dengan
telur / ikan/ ayam, tahu / tempe dan sedikit sayur. Kadang dibelikan bubur ayam ½
mangkok atau biskuit 1-2 keping. Jarang diberi buah-buahan.
• Tiap bulan Koko dibawa ke Posyandu tetapi berat badan Koko lambat naiknya, Koko
merupakan anak pertama.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan seorang anak laki-laki, tampak sakit ringan, kurus,
aktif. BB: 8,600 kg, TB: 84 cm, LiLA: 11,0 cm, suhu: 36,7OC. Wajah/ kepala tidak ada
kelainan, Leher: teraba kelenjar getah bening, multiple, sebesar kacang hijau. Torak
simetris, iga menonjol, jantung dan paru tidak jelas kelainan, abdomen cekung, turgor
masih baik, hepar 2 cm di bawah arkus kosta, limpa S1. Ekstremitas: otot hipotrofi,
tidak ada edema dan turgor kulit masih baik.

SKENARIO 5
• Emilia dilahirkan pada tanggal 7 Februari 2018. Dia lahir cukup bulan (38 minggu
kehamilan). Sesuai dengan catatan kelahirannya, berat badan lahirnya 2,9 kg
dan panjang badan lahirnya 49 cm. Lingkar kepalanya tidak diukur.
• Emilia mengunjungi Puskesmas pada tanggal 25 Maret 2018 saat usianya 1 bulan.
Tujuan kunjungannya untuk mendapatkan imunisasi. Berat Badan Emilia saat itu
adalah 3,5 kg dan panjang badannya 51,3 cm.
• Selanjutnya catatan kunjungan Emilia adalah sebagai berikut:

Usia saat Berat Panjang Alasan


Kunjungan (kg) (cm) Kunjungan
2 bulan 4,2 54,8 Imunisasi

3 bulan 4,3 54,8 Diare

4 bulan 4,8 56,2 Imunisasi

6 bulan 5,4 58,1 Pemeriksaan


Kesehatan

7
SKENARIO 3

 Eko dibawa ibunya ke Puskesmas pada tanggal 15 Agustus 2018 saat usianya
13 bulan untuk memeriksakan kesehatannya. Menurut ibunya, Eko sudah
mendapatkan imunisasi lengkap sampai umur 6 bulan dan sekarang datang
untuk mendapatkan imunisasi lanjutan.

 Eko diberi susu formula oleh perawat selama 3 hari di rumah sakit karena ibunya
sakit. Setelah pulang dari rumah sakit, Eko disusui ibunya sampai usia 3
bulan. Eko merupakan anak kedua dari 2 bersaudara.

 Berat Eko ketika kunjungan adalah 11,9 kg dengan panjang 79,0 cm.
Selanjutnya catatan kunjungan Eko adalah sebagai berikut:

Usia saat Berat (kg) Panjang (cm) Alasan


Kunjungan Kunjungan
16 bulan 13,5 84,5 Pemeriksaan
Kesehatan
19 bulan 15,0 87,0 Sakit Telinga

23 bulan 16,8 90,9 Pemeriksaan


Kesehatan

8
SKENARIO 4
 Ceria, perempuan, Lahir Tanggal 6 Januari 2020, dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan mencret sejak 3 hari yang lalul, 3-4x/hari, mula2 seperti bubur tetapi
mulai kemarin makin encer dan sering sampai 5-6x/hari, kira2 1/3 gelas aqua, tidak
ada lendir ataupun darah. Anak tidak muntah dan masih mau menyusus, minum air
putih atau teh manis. Nafsu makan sangat kurang. Tidak ada demam, tapi anak
tampak lemas sejak dini hari tadi. Ceria masih mendapat ASI, sejak usia 5 bulan
mulaii diberi bubur nasi dengan sayur bening bayam/wortel, kadang2 ditambah tahu
atau telur ¼ butir. Pisang atau biskuit tidak tiap hari.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan seorang bayi perempuan, sadar, tampak kurus,
lemah, BB: 5,6 kg, PB: 67 cm, LiLA: 11,0 cm, suhu 36,7oC, frekuensi nafas:
38x/menit, Frekuensi nadi: 104x/menit. Torak: iga tampak jelas, jantung dan paru
tidak ada kelainan, Abdomen: cekung, Hati 2 jari dibawah arkus kosta, limpa tidak
teraba. Ekstremitas: otot hipotrofik, tidak ada edema.

9
SKENARIO 5
 Anak Dono, laki-laki, lahir tanggal 2 September 2018, dibawa ke Puskesmas oleh
ibunya dengan keluhan demam, lemes. Sejak kemarin pagi anak tidak mau makan, tidak
mau bermain, hanya tiduran. Anak batuk-pilek sudah berlangsung 3 hari, diberi sisa puyer
waktu pilek 2 minggu sebelumnya. demam ataupun muntah dan diare., makan hanya 2-3
suap, hanya mau menyusu (ASI) dan minum air putih.

 Pada pemeriksaan fisik didapatkan seorang anak laki-laki, tampak sakit sedang, compos
mentis , kurus, tidak sesak nafas. BB: 6,900 kg, PB: 74 cm, LiLA: 11,2 cm, Suhu 38,8oC,
frekuensi nafas: 32x/menit, frekuensi nadi: 96x/menit. Hidung tampak sekret bening.
Torak: iga tampak jelas, jantung dan paru tidak ada kelainan, hanya terdengar bunyi lendir
di tenggorokan. Abdomen tidak ada kelainan, bising usus normal. Ekstremitas: otot
hipotrofik, tidak ada edema.

10

Anda mungkin juga menyukai