Tesis Setiawan 5
Tesis Setiawan 5
oleh
Setiawan
211015200161
Bismillahirahmanirrahiim
Segala puji bagi Allah SWT sebagai sumber segala ilmu pengetahuan di
bimbingan, saran dan dukungan untuk menyelesaikan studi ini tepat waktu.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Jaya.
UniversitasPamulang.
3. Bapak Dr. Ir. H. Sarwani, M.T., M.M, selaku Direktur Program Studi
2
Magister Manajemen Universitas Pamulang.
4. Bapak Dr. xxxxx, SE. MBA, Selaku dosen pemimbing I yang telah
5. Bapak Dr. xxxxx, S.E., M.M, Selaku dosen pemimbing II yang telah
diberikan
Penulis
Setiawan
3
DAFTAR ISI
PRAKATA 2
DAFTAR ISI 4
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR TABEL 6
BAB I 7
PENDAHULUAN 7
A. Latar Belakang 7
B. Identifikasi Masalah 10
C. Pembatasan Masalah 11
D. Perumusan Masalah 13
E. Tujuan Penelitian 14
F. Manfaat Penelitian 15
G. Sistematika Penulisan 16
BAB II 17
TINJAUAN PUSTAKA 17
A. Tinjauan Pustaka 17
B. Penelitian Terdahulu 42
C. Kerangka Pemikiran 49
D. Hipotesis Penelitian 50
BAB III 52
METODOLOGI PENELITIAN 52
A. Jenis Penelitian 52
B. Tempat dan Waktu Penelitian 52
C. Operasional Variabel Penelitian 53
D. Metode Penelitian 54
E. Desain Penelitian 54
F. Sumber dan Cara Pengumpulan Data/Informasi 56
G. Teknik Penentuan Data 57
H. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesa 57
DAFTAR PUSTAKA 62
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
output perkapita dan jangka panjang. Disini kita melihat aspek dinamis
fluktuasi yang cukup tajam, terutama tahun 1998 dan tahun 2020.
7
pertumbuhan yang meprihatinkan, krisis moneter yang berlarut-larut
nilai PDB atas dasar harga berlaku pada tahun 1998 yang diperkirakan
berdasarkan harga konstan 1993, nilai PDB pada tahun 1998 yang
yang negatif kecuali sektor pertanian yang tumbuh sebesar 0,2 persen
pada tahun 1998. Kenaikan ini jauh lebih rendah dibanding tahun 1997.
cukup tinggi adalah sub sektor Tanaman Perkebunan dan sub sektor
3,7 persen, terutama disebabkan sub sektor Gas Kota yang menurun
sebesar 16,9 persen. Sedangkan sub sektor Listrik dan Air Bersih
8
sektor yang lain, umumnya mengalami penurunan yaitu antara 4,1
pada sektor Bangunan yaitu 39,7 persen. Sejak tahun 1991 sampai
pandemi Covid-19.
9
(LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas
persen .
10
strategi kebijakan guna memulihkan perekonomian Indonesia.
APBD.
oleh masyarakat dan pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai
11
usaha serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekspansi moneter. Tiga
triliun dan PDB per kapita mencapai Rp62,2 juta atau US$4.349,5.
12
tertinggi sebesar 22,20 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen
suatu kegiatan.
13
Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai
14
pertumbuhan pendapatan dan belanja tiap tahunnya. Kinerja keuangan
ekonomis efisien dan efektif atau memenuhi value for money serta
15
Dengan dilakukannya pengukuran kinerja keuangan tersebut maka
Keuangan (BPK).
16
pusat tahun 2021.
pemerintah.
turut sejak tahun 2016. BPK memberikan opini WTP atas LKPP Tahun
2021 dalam semua hal yang material sesuai dengan standar akuntansi
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun thesis ini
17
Pertumbuhan Ekonomi Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo
B. Identifikasi Masalah
Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015 – 2021 meraih opini Wajar
C. Pembatasan Masalah
penulis sangat kompleks dan luas dalam penulisan proposal ini, maka
sebagai berikut:
18
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
a. Rasio likuiditas
b. Rasio solvabilitas
asetnya.
19
belanja, analisis pertumbuhan pendapatan dan analisis
pertumbuhan belanja.
D. Perumusan Masalah
20
Presiden Joko Widodo tahun 2014 - 2021?
E. Tujuan Penelitian
21
F. Manfaat Penelitian
3. Manfaat Praktisi
22
tentang penilaian kinerja dan kesehatan keuangan terhadap
G. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Teori Manajemen
Manajemen adalah suatu ilmu juga seni untuk membuat orang lain
24
(financial capital), material (land, natural resources or raw
tujuan organisasi/perusahaan.
organisasi itu. Sudah tentunya tujuan yang mau diraih nantinya yaitu
25
ditentukan oleh kemampuan pemimpin/manajer untuk mengatur
kehidupan kenegaraan.
26
outcome hasil akhir kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.
27
seharusnya tidak dilakukan. Secara sederhana implementasi bisa
28
b. Fungsi Manajemen
1) Planning (perencanaan)
mendatang.
2) Organizing (Pengorganisasian)
29
kegiatan dalam pembagian pekerjaan yang direncanakan
pantas.
3) Actuating (Penggerakan)
4) Controlling (Pengawasan)
30
menjadi obyek dari kegiatan pengawasan adalah mengenai
korektif.
2. Manajemen Keuangan
31
pengelolaan sumber daya yang tepat. Manajemen keuangan
asset.
perusahaan.
1) Keputusan Investasi
32
terhadap besarnya laba investasi dan aliran kas perusahaan
2) Keputusan Pendanaan
33
3. Laporan Keuangan Sektor Publik
pelaporan.
34
Komponen Laporan Keuangan Sektor Publik berdasarkan
c. Neraca
e. Laporan Operasional
35
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali
bersih.
36
kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
berikut:
37
a) Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk
tahun sebelumnya.
4. Pemerintah Pusat
38
pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil
laporan keuangan.
39
Belanja Negara yang terdiri dari Laporan realisasi anggaran,
6. Komponen LKPP
terdiri dari:
Anggaran Lebih
40
b. Laporan Finansial (Basis Akrual), yang terdiri dari Neraca,
dipertanggungjawabkan.
LKP)
41
keuangan sangat berguna tidak hanya bagi pihak internal
kepentingan lain.
yaitu:
42
dengan melihat hasil telaah dan mengukur tingkat kesehatan
keuangan perusahaan.
8. Kinerja Keuangan
dan profitabilitas.
43
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
waktunya
dilaksanakan.
44
keberhasilan yang dicapai dalam periode tertentu.
keputusan.
komunikasi kelembagaan.
45
(Mahmudi, 2011):
waktu tertentu.
pendapatan daerah.
waktu tertentu.
dipertanggungjawabkan.
46
2. Melakukan perhitungan.
didapatkan.
perusahaan lainnya.
yang ditemukan.
diselesaikan.
47
11. Rasio Keuangan
baik dari satu jumlah dengan jumlah lainnya. Rasio keuangan ini
48
12. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan
ditagih.
49
dinyatakan dan simpulkan bahwa rasio solvabilitas adalah rasio
50
atau negatif (Mahmudi,2007). Jika kinerja anggarannya
51
artinya tidak ada standar baku yang dianggap baik untuk rasio
pendapatan negara.
B. Penelitian Terdahulu
yang satu dengan yang lain, sedangkan penelitian ini merupakan penelitian
52
Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat: Studi Komparatif Tiga
1. Rasio likuiditas tertinggi terdapat pada tahun 2008 yaitu 145,62% dan
845,49%.
109,68%, dan pendapatan yang paling tidak efektif terjadi pada tahun
5. Anggaran biaya yang paling efisien terjadi pada tahun 2016 sebesar
89,50% dan anggaran biaya yang paling tidak efisien terjadi pada
sebesar 38,68% dan paling rendah terjadi pada tahun 2009 sebesar -
13,53%.
sebesar -4,19 dan paling tinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar
30,90%.
53
Meliyana Fitri dan Husnul Khotimah tahun 2021 pernah meneliti
Pandemi COVID-19 (Studi Kasus Pada Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa
keuangan daerah sebelum dan pada saat pandemi COVID-19 dilihat dari
setelah krisis tidak menjadi lebih baik/lebih buruk atau tidak menunjukkan
54
perbedaan signifikan dibandingkan dengan sebelum krisis. Kondisi
global yang bersumber dari produk turunan pasar modal (derivatives) tidak
pendapatan sesuai kewenangan dan potensi asli daerah yang ada, serta
55
disclaimer sama dengan qualified . Tidak ada perbedaan kinerja keuangan
56
No Nama Judul Metodologi Hasil
2 Meliyana Pengaruh Analisis Akuntabilitas solvabilitas tidak
Fitri dan Kinerja Rasio Pelaporan berkontribusi
Husnul Keuangan Keuangan Keuangan terhadap
Khotimah Pemerintah Pemerinta peningkatan
Pusat h Pusat akuntabilitas
Terhadap pelaporan
Akuntabilitas keuangan
Pelaporan sedangkan
Keuangan efektivitas
pendapatan dan
Jurnal Keunis efisiensi belanja
(Keuangan mampu
dan Bisnis) meningkatkan
Vol. 10, No. 1, akuntabilitas
Januari 2022 pelaporan
keuangan
3 Demvi Analisis Analisis Analisis Terdapat
Vebiani, Kinerja Kinerja Kinerja perbedaan kinerja
Nugraha, Keuangan Keuangan Keuangan keuangan daerah
Rd Dian Daerah Daerah sebelum dan
Hardiana Sebelum dan pada saat
Pada Saat pandemi COVID-
Pandemi 19 dilihat dari
COVID-19 rasio efektivitas
(Studi Kasus dan rasio
Pada efisiensi
Kabupaten keuangan.
dan Kota Tidak terdapat
Provinsi perbedaan kinerja
Jawa Barat) keuangan dilihat
dari rasio
Fineteach : kemandirian
Journal of keuangan dan
finance, rasio derajat
Entrepreneur desentralisasi
ship, and fiskal.
Accounting
Education
Research
Vol. 1, No. 1,
Agustus,
2022
57
No Nama Judul Metodologi Hasil
4 Kurniawa Analisis Analisis Sebelum Dan
n dan Dr. Kinerja Rasio Sesudah
Sumiyana Keuangan Keuangan Krisis
, M.Si Pemerintah Pemerinta
Pusat h Pusat
Sebelum Dan
Sesudah
Krisis
Tesis S2
Magister
Management
UGM tahun
2015
5 Chevin Analisis Analisis Analisis Kinerja keuangan
Aditya Kinerja Kinerja Kinerja daerah
Cahyadi Keuangan Keuangan Keuangan Kabupaten
Pada Masa Daerah Lombok Barat
Pandemi masih tergolong
Covid-19 Di rendah, yang
BPKAD dilihat dari
Kabupaten beberapa rasio
Lombok keuangan.
Barat Pelaksanaan
Provinsi kinerja keuangan
Nusa daerah tersebut
Tenggara terdapat
Barat beberapa faktor
penghambat
Skripsi sehingga menjadi
Chevin suatu kendala
Aditya dalam
Cahyadi pengelolaan
NPP. keuangan daerah
29.1250,
IPDN,
Kemendagri,
Tahun 2022
58
No Nama Judul Metodologi Hasil
6 Rifka Analisis Analisis Kinerja Kinerja keuangan
Amalia Kinerja Kinerja Keuangan pemerintah
Mirza Keuangan Keuangan Pemerintah dalam bentuk
Pemerintah Pemerinta Pusat Tahun likuditas,
Pusat Tahun h Pusat 2005 Sampai solvabilitas,
2005 Sampai Tahun 2010 efektivitas
Tahun 2010 pendapatan
efisiensi belanja,
Skripsi Rifka pertumbuhan
Amalia Mirza pendapatan dan
NIM. pertumbuhan
C2C008120 belanja periode
Fakultas opini audit
Ekonomika disclaimer sama
Dan Bisnis dengan qualified.
Universitas Tidak ada
Diponegoro perbedaan kinerja
Semarang keuangan
2012 pemerintah pusat
periode opini
audit disclaimer
dan qualified.
C. Kerangka Pemikiran
59
bentuk pengelolaan keuangan pemerintah pusat dipertanggungjawabkan
Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Periode 2014-
2021
Rasio Analisis
Rasio Rasio Rasio Analisis
Efektivitas Pertumbuh
Likuidita Solvabilita Efisiens Pertumbuha
Pendapata an
s s i Belanja n Belanja
n Negara Pendapatan
Kinerja Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Periode 2004-
60
Gambar 1 : Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
62
berhubungan dengan variabel yang diteliti membandingkan dengan
mengambil kesimpulan.
pertumbuhan belanja.
proposal.
63
C. Operasional Variabel Penelitian
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
Berikut ini adalah variabel- variabel yang akan diuji dalam penelitian:
sebagai X6.
D. Metode Penelitian
64
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif artinya penelitian ini
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
E. Desain Penelitian
65
deskriptif fakta-fakta hasil penelitian disajikan apa adanya. Hasil penelitian
penelitian analitik.
83). Karakteristik studi kasus adalah subjek yang diteliti sedikit tetapi
Mulai
Perumusan Masalah
Studi
Tujuan
Pengumpulan data
Pengolahan Data
Analisis
Kesimpulan dan
Selesai
66
Gambar 2 : Desain Penelitian
1. Sumber data
https://djpb.kemenkeu.go.id/.
dibahas.
3. Studi Dokumentasi
67
Cara pengumpulan data melalui dokumentasi yaitu dengan
1. Studi kepustakaan
2. Studi Internet
secara acak, melainkan sampel yang memiliki kriteria yang ingin diteliti.
68
H. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesa
data dari seluruh responden atau sumber data lain tekumpul. Kegiatan
69
Rasio merupakan pedoman yang bermanfaat dalam mengevaluasi
1. Rasio likuiditas
utangnya.
Aktiva Lancar
Dihitung dengan cara:
Utang Lancar
2. Rasio solvabilitas
70
dengan utang. Artinya, berapa besar beban utang yang ditanggung
Total Utang
Dihitung dengan cara:
Total Ekuitas
Total Utang
Dihitung dengan cara:
Total Aset
71
penghematan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Angka
tidak ada standar baku yang dianggap baik untuk rasio efisiensi
Realisasi Pendapatan
Dihitung dengan cara:
Target Pendapatan
kinerja pendapatan.
72
positif maka menunjukan adanya peningkatan kinerja pendapatan.
Realisasi Belanja
Dihitung dengan cara:
Target Belanja
DAFTAR PUSTAKA
73
Halim, A. (2014). Manajemen Keuangan Sektor Publik Problematika
Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara/Daerah). Jakarta : Salemba Empat.
74
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Peraturan
Jurnal
75
Pada Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat). Journal of finance,
Entrepreneurship, and Accounting Education Research. Vol. 1, No.
1, [Agustus], 2022 : 113-126
76