Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BAHASA JAWA

SERAT TRIPAMA

Disusun oleh:
1. Amelia Dwi Anugrah (01)
2. Bening Mentari E.T (04)
3. Dalila Nada Carissa (06)
4. Elisa Dianingsih (10)
5. Fikriyyah Az Zahra (12)
6. Fitra Anisa (13)
7. Ghinna Nascha I (14)
8. Hanun Silmi N.H (15)
9. Isti Rani Setyowati (16)
10. Lulu Az zahra (19)
11. Rina Murti Kushardini (29)
12. Soffi Nur Diyanti (34)

XII MIPA 5

SMA N 2 SLAWI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Jl. RA. Kartini Po. Box 22 Telepon (0283) 491494 Slawi 52401
Email: sma_negeri_2_slawi@yahoo.com
SERAT TRIPAMA
Patih Suwanda (Bambang Sumantri)

Patih Suwanda putra Begawan Swagdagni ing pertapan Ardisekar, jeneng alitipun
Bambang Sumantri. Wiwit nemnemanipun saking dhidhikan sang Rama, Patih Suwanda
sampun Gandrung ing olah kaprajuritan. Ngantos saged ngabdi dhateng Raden Harjuna
Sasrabahu ing nagari Maespati.
Sumantri dipunparingi wejangan kalinyan ramanipun, Begawan Suwagdagni supados
tansah netepi sipat guna, kaya, lan purun. Guna punika nguwasani saliwering kawruh (pinter).
Kaya punika sugih ing akal saengga saged ngabdi kanthi sampurna (kreativitas). Dene purun
punika punapa ingkang dipundhawuhaken kedah dipunlampaho kanthi saesthunipun
(loyalitas).
Minangka sarat ngabdi ing Maespati kalian Prabu Harjuna Sasrabahu, Sumantri kautjs
nglamar Dewi Citrawati saking negara Magada. Kanthi sikep ksatrianipun Suwanda saged
mboyonh sang Dewi Citrawati sakaliyan putri dhomas (800 selir). Kanthi jasanipun punika,
Suwanda saged nglenggahi gelar Patih ing negara Maespati. Sinaosa ing lelabuhanipun, sang
Patih Suwanda gugur ing Yudha minangka tetamenginh raja lan negarane kanthi prang
tandhing kaliyan Dasamuka.

1. Yogyanira kang para prajurit,


lamun bias sira atuladha,
duk ing Nguni caritane.
Andệlira Sang Prabu,
Sasrabau ing Maệspati,
aran Patih Suwộnda,
lệlabuhanipun.
Kang ginệlung tri prakara,
guna kaya purun ingkang dện antệpi,
nuhoni trah utama
2. Lire lệlabuhan tri prakawis,
guna bias saniskarệng karya,
binudi dadya unggule.
Kaya sayệktinipun,
duk bantu prang manggada nagri,
amboyong putri dhomas,
katur ratunipun.
Purune sampun tệtela,
aprang tandhing lan ditya Ngalệngka nagri,
Suwộnda mati ngrana.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia :
1. Baik bagimu, wahai para prajurit,
kalau engkau bisa mengambil teladan,
dari cerita di waktu dahulu.
Andalan Sang Prabu,
Sasrabahu di Maespati,
namanya Patih Suwanda,
atas jasa-jasanya.
Yang disimpulkan dalam tiga perkara,
Guna, kaya, purun, yang dipegang teguh,
mematuhi darah orang utama.
2. Arti dari jasa-jasa tiga perkara iyu,
guna artinya bisa segala bentuk pekerjaan,
dikembangkan menjadi unggul.
Kaya arti sebenarnya,
ketika membantu perang di negara Magada,
kemudian memboyong 800 putri,
dipersembahkan pada rajanya.
Yang disebut purun artinya sudah terbukti,
ketika disebut tanding melawan raksasa negeri Alengka,
Suwanda mati di medan perang

 Sinopsis
Patih Suwanda adalah putra begawan dari pertapaan Ardisekar, nama kecilnya yaitu
Bambang Sumantri. Sejak diasuh oleh ayahnya, patih suwanda tertarik dengan seni bela
diri dan ingin menjadi ksatria. Seiring berjalannya waktu ia selalu berlatih dan berlatih
sampai akhirnya ia mampu mengabdi pada Raden Harjuna Sasrabahu di negeri Maespati.
Patih Suwanda dinasehati oleh ayahnya yaitu Begawan suwagdagni untuk selalu berpegang
teguh pada 3 sifat yaitu guna, kaya dan mampu.

Sebagai seseorang yang mengabdi untuk Maespati bersama Prabu Harjuna Sasrabahu,
Sumantri diutus untuk melamar dewi Citrawati dari negeri Magada. Dengan sikap
kesatrianya, Suwanda mampu membawa Dewi dengan 800 putri dhomas. Setelah berkal-
kali mengikuti perang dan menang, pada akhirnya patih suwanda gugur dalam pertempuran
untuk melindungi raja dalam duel bersama Dasamuka.

 Relevansi dan contohnya dari isi serat tripama


Relevansi yang bisa diambil dari serat tripama ini dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yakni guna, kaya, dan purun.

1. Guna artinya cerdas dan ahli, maksudnya patih suwanda memiliki kecerdasan dan
keterampilan yang dapat membuatnya mampu menyelesaikan masalah dalam segala
hal karena pengetahuan dan pengalamannya itu. Dia selalu rajin membekali dirinya
dengan berbagai keahlian yang kemudian ia latih sampai bisa menjadi ahli. Dimana
semua tugas yang diberikan padanya bisa terselesaikan secara sempurna, hingga
meraih kesuksesan. Kesuksesan tanpa didasari rasa ikhlas akan percuma dan tidak
berhasil secara maksimal.

Relevansi dari sifat guna ini yaitu, kita menjadi tau bahwa setiap orang pasti
mempunyai skill atau bakatnya masing masing. Ada yang bakatnya menyanyi,
melukis, suka berlari, berenang, suka menghitung dll. Bahkan di era yang serba
digital ini ada segelintir orang yang memiliki lebih dari satu bakat (serba bisa) atau
biasa disebut dengan multitalenta. Namun akan tetap percuma jika kita tidak
menguasai dan mengembangkan bakat tersebut, oleh karena itu kita diharuskan
untuk berlatih dan berlatih supaya bisa menjadi ahli seperti patih suwanda.

Contoh kasus :

Misalnya Maudy Ayunda. Ia adalah seorang Penyanyi, Aktris, Aktivis Pendidikan


dan Penulis buku. Ia telah meraih banyak penghargaan untuk bakatnya. Ia telah
banyak memerankan tokoh di film-film, menulis beberapa buku motivasi untuk para
pelajar, merilis lagu-lagu indomesia populer, membuat komunitas terpelajar dan lain
sebagainya. Bahkan di tahun 2022 kemarin sosok Maudy Ayunda menjadi juru
bicara di KTT G20 yang telah berlangsung di Bali. Ia mengembangkan bakat public
speakingnya dengan sangat baik dan ia juga tidak lupa untuk menambah wawasan
dengan hobinya yaitu membaca buku.

2. Kaya artinya kemampuan dan pengabdian, maksudnya saat patih suwanda diutus
raja untuk melawan 1000 raja dan melamar dewi citrawati itu berhasil. Dia kembali
dengan membawa harta hasil rampasan perang. Akan tetapi, hasil rampasan itu tidak
dipergunakan sendiri tapi diserahkan kepada negara. Disini memberi contoh kepada
kita untuk bisa mengendalikan diri untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan
miliknya atau memberi sesuatu yang bukan haknya. Sekalipun bisa saja beliau
mengambil harta tersebut untuk kepentingan sendiri, tetapi tidak dilakukan karena
merasa bahwa kesuksesan apabila bukan karena bantuan negara belum tentu bisa
berhasil meraih kemenangan.

Relevansi dari sifat kaya ini dalam kehidupan sekarang ialah mau mengorbankan
sesuatu yang kita miliki demi kepentingan atau kemajuan negara. Maksud dari
sesuatu yang dikorbankan itu seperti penghasilan, ide, maupun kreativitas.

Contoh kasus :
Cara untuk meneladani sifat kaya ini secara sederhana adalah dengan mau membayar
pajak. Pajak yang dibayar dari jerih payah rakyat akan menjadi salah satu pemasukan
negara dalam membangun infrastruktur maupun kemajuan lain.
3. Purun artinya sanggup, maksudnya patih suwanda (Bambang Sumantri) sanggup
melaksanakan perintah dari bengawan swagdagni, yaitu melawan raksasa dari Negri
Aalengka sampai titik darah penghabisan. Patih suwanda menjalankan perintahnya
dengan penuh loyalitas. Keberanian patih suwanda telah terbukti saat melawan
raksasa dari Negri Alengka. Patih suwanda menjalankan perintahnya dengan berani
walaupun dia sudah tau presentase kemenangannya hanya sedikit, tetapi beliau tetap
maju bertempur melawan musuh dan gugur di tangan musuh, Dasamuka sang
raksasa dari Negri Alengka.
Relevansi salah satu sifat purun adalah kita harus mau sanggup dan berani berjuang
untuk diri kita, bangsa, dan negara. Harus berani dan meyakinkan diri kita sendiri
akan resiko apapun dan rasa takut yang membuat kita menyerah. Keberanian adalah
pilihan yang lebih baik, karena kehidupan para penakut selalu redup dan penuh
pengerdilan
Contoh kasus :
Misalnya seorang atlet yang terpilih sebagai perwakilan dari suatu negara harus
menyanggupi untuk bertanding dengan atlet luar negri dan membawa nama
negaranya dengan sekuat tenaga walau iamengetahui resiko yang di hadapinya itu
bukan hanya kekalahan, namun bisa saja ia mengalami cedera yang bahkan bisa
berakibat fatal.

Anda mungkin juga menyukai