Anda di halaman 1dari 192

Nama Sekolah

Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi

Standar / Indikator
A INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PESERTA
DIDIK

1 Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau


diploma empat (D4)

2 Guru yang memiliki sertifikat pendidik.

3 Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan

4 Sekolah memiliki tenaga administrasi yang memenuhi


syarat sesuai ketentuan

5 Sekolah memiliki kepala perpustakaan yang


memenuhi syarat sesuai ketentuan

6 Jumlah rombongan belajar

7 Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan


daya yang mencukupi kebutuhan

8 Ruangan penunjang yang cukup

9 Sekolah memiliki WC/jamban


B Kualitas Hasil Belajar Peserta Didik

1 Kemampuan numerasi

2 Kemampuan literasi

3 Karakter

4 Penyerapan Lulusan SMK

5 Pendapatan Lulusan SMK


6 Kompetensi Lulusan SMK

7 Proporsi PTK Bersertifikat

8 Proporsi PTK Penggerak

9 Pengalaman Pelatihan PTK

10 Kualitas Pembelajaran
11 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru

12 Kepemimpinan Instruksional

13 Iklim Keamanan Sekolah


14 Iklim Kesetaraan Gender

15 Iklim Kebinekaan

16 Iklim Inklusivitas
17 Link and Match dengan Dunia Kerja

18 Partisipasi warga sekolah

19 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk


peningkatan mutu

20 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran

21 Program dan Kebijakan Sekolah

22
ANALISIS LINGKUNGAN INTER
TAHUN
: SMK A-Mufti
: Purwadadi
: Subang
: Jawa Barat

Hasil Capaian Sekolah


Definisi Indikator
Capaian

90% - 100% guru berpendidikan S1/D4. Level 3

85% - 100% Guru memiliki sertifikat pendidik. Level 1

85% - 100% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya. Level 4

Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan Level 2


pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidikan berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman Level 4
minimal 3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal
D2 dengan pengalaman minimal 4 tahun, dan memiliki
sertifikat.
Jumlah siswa per rombongan belajar maksimum 32 siswa. Level 2

Memiliki daya 2200 watt atau lebih. Level 4

Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi, Level 4


UKS, BK, ibadah, dan OSIS.

Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 40 Level 2


siswa pria, 1 unit jamban untuk kurang dari 30 siswa wanita
kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, 48.89%
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan.

kemampuan dalam memahami, menggunakan, 66.67%


merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks
informasional dan teks fiksi).

Kecenderungan dalam bersikap dan berperilaku 54.02


berdasarkan nilai-nilai pelajar Pancasila yang mencakup
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, gotong-royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan
global, serta kemandirian.

Lulusan SMK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang 90.14


selanjutnya, bekerja, dan/atau berwirausaha dalam satu
tahun setelah lulus.

Lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di 74.19%


atas Upah Minimum Provinsi dalam satu tahun setelah
lulus
kepemilikan sertifikat keahlian kompetensi dan kepuasan 70.42%
dunia kerja pada budaya kerja.

Jumlah guru dan kepala sekolah di sekolah yang memiliki Level 1 (18,6%)
sertifikat dibagi dengan total guru dan kepala sekolah
yang ada.

Jumlah guru dan kepala sekolah yang masuk ke dalam 0


program guru penggerak dibagi total guru dan kepala
sekolah.

Proporsi guru dan kepala sekolah yang pernah mengikuti 36.50%


pelatihan melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan
non-PMM pada pelatihan kurikulum dan/atau bidang
pengetahuan bidang studi, pedagogi, manajerial, atau
pelatihan lain dikali bobot masing-masing pelatihan.

Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan 60.71%


pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa.
Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan praktik 55.94%
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Tingkat kepemimpinan yang mendukung perbaikan 50.54%


kualitas pembelajaran, dilihat dari penjabaran visi-misi,
penyusunan program pembelajaran dan pengembangan
kurikulum sekolah.

Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang 69.29%


memberikan rasa aman (secara fisik dan psikologis),
seperti tidak adanya perundungan dan hukuman fisik.
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya pemahaman, 70.03%
dukungan dan tindakan warga sekolah terhadap
kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-
laki dan perempuan.

Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya sikap dan 67.16%


perilaku kepala sekolah dan guru dalam menerapkan
toleransi agama dan budaya serta komitmen kebangsaan.

Kondisi yang disediakan oleh sekolah untuk menyediakan 55.61%


layanan bagi siswa dengan disabilitas dan cerdas istimewa
dan berbakat istimewa.
Nilai komposit level link and match/keselarasan SMK 67.79%
dengan dunia kerja, dalam aspek: pembelajaran, Teaching
Factory (TeFa), penggunaan sarana prasarana
pembelajaran, keahlian guru dan tenaga kependidikan,
kepemimpinan kepala sekolah, pengelolaan Bursa Kerja
Khusus, keterlibatan komite sekolah, praktisi pengajar
dari dunia kerja, dan magang guru.

Keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan, 76.21%


pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah.

Jumlah persentase nilai pembelanjaan non personil untuk 8.04%


peningkatan mutu pembelajaran dan GTK di satuan
pendidikan per jenjang.

Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secara daring dan 75.17%


penggunaan SDS
Program dan kebijakan sekolah untuk mencegah dan 75.82%
menanggulangi perundungan, hukuman fisik, kekerasan
seksual, penyalahgunaan narkoba, kesetaraan gender,
dan intoleransi.
S LINGKUNGAN INTERNAL (STRENGTH & WEAKNESS)
TAHUN 2023/2024

sil Capaian Sekolah


Difinisi Capaian

80% - < 90% guru


berpendidikan S1/D4.

Kurang dari 55 % Guru


memiliki sertifikat pendidik.

85% - 100% mengajar sesuai


latar belakang pendidikannya.

Kepala tenaga administrasi


berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat)
tahunpendidikan
Jalur atau D3 dengan
berpendidikan
pengalaman
S1/D4 denganminimal 8
pengalaman
(delapan)3 tahun,
minimal dan tidak
(tiga) tahun atau jalur
memiliki
Jumlah sertifikat.
tenaga kependidikan
siswa minimal
per rombongan
D2 dengan
belajar pengalaman
sebanyak 35-36 siswa.
minimal 4 tahun, dan memiliki
sertifikat.

Memiliki daya 2200 watt atau


lebih.

Memiliki ruang kepala


sekolah/madrasah, guru,
administrasi, UKS, BK, ibadah,
dan OSIS. terdapat 1 (satu) unit
Minimum
jamban untuk setiap 40 siswa
Sedang (48,89% siswa sudah
mencapai kompetensi
minimum)

Sedang (66,67% siswa


sudah mencapai
kompetensi minimum)

Baik (54,02% Peserta didik


terbiasa menerapkan nilai-nilai
karakter pelajar pancasila yang
berakhlak mulia, bergotong
royong, mandiri, kreatif dan
bernalar kritis serta
berkebinekaan global dalam
kehidupan sehari hari)

Baik (90,14% penyerapan


lulusan SMK (Bekerja,
Melanjutkan Studi, dan/atau
Berwirausaha) tinggi)

Baik (74,19% Pendapatan


lulusan SMK yang bekerja
penuh waktu (full time), bekerja
paruh waktu (part time),
ataupun berwirausaha sudah
memadai, namun selalu ada
peluang untuk lebih baik.)
Baik (70,14% Tingkat
kompetensi lulusan SMK yang
memiliki sertifikat kompetensi
keahlian dan kepuasan dunia
kerja terhadap budaya kerja
memadai)

Kurang dari 55 % Guru


memiliki sertifikat pendidik.

0% (Kurang) - Satuan
Pendidikan: Sekolah dengan
KS/Wakil KS/KS Penggerak
belum berasal dari guru
penggerak
- Daerah:
Provinsi/Kabupaten/Kota/Satua
n Pendidikan sedang merintis
dalam keikutsertaan guru
penggerak.
Sedang (36,5%
Provinsi/Kabupaten/Kota/Satua
n Pendidikan berkembang
dalam keikutsertaan guru
dalam pelatihan)

Sedang (60,71%
Pembelajaran mengarah
pada peningkatan kualitas
yang ditunjukkan dengan
suasana kelas yang mulai
kondusif dan adanya
dukungan afektif serta
aktivasi kognitif dari guru.)
Sedang (55,94% Kegiatan
pengembangan kualitas
pembelajaran yang dilakukan
belum terstruktur. Guru
belum konsisten melakukan
refleksi pembelajaran,
mengeksplorasi referensi
pengajaran baru, dan
mencetuskan inovasi baru)

Baik (50,54% Kepemimpinan


instruksional yang visioner
dengan mengacu pada visi-
misi sekolah secara konsisten
termasuk
mengkomunikasikan visi-misi
kepada warga sekolah
sehingga perencanaan,
praktik dan asesmen
pembelajaran berorientasi
peningkatan hasil belajar
Peserta didik melalui
dukungan program, sistem
insentif atau sumber daya
yang memadai yang
berdampak pada
membudayanya guru
melakukan refleksi dan
perbaikan pembelajaran.)

Baik (69,29% Satuan


pendidikan memiliki
lingkungan sekolah yang
aman, terlihat dari
kesejahteraan psikologis
yang baik dan rendahnya
kasus perundungan,
hukuman fisik, kekerasan
seksual, dan penyalahgunaan
narkoba. Satuan pendidikan
dapat mempertahankan
kualitas warga sekolah dalam
mencegah dan menangani
kasus untuk menciptakan
iklim keamanan di
lingkungan sekolah.)
Sedang (70,03%, Satuan
pendidikan mendukung
kesetaraan hak-hak sipil
antar kelompok gender.
Dukungan tersebut seringkali
didasari oleh alasan
pragmatis dan cenderung
bersifat pasif.)

Baik (67,16%, Satuan


pendidikan sudah mampu
menghadirkan suasana
proses pembelajaran yang
menjunjung tinggi toleransi
agama/kepercayaan dan
budaya; mendapatkan
pengalaman belajar yang
berkualitas; mendukung
kesetaraan
agama/kepercayaan, dan
budaya; serta memperkuat
nasionalisme.)

Baik (55,61%, Satuan


pendidikan sudah mampu
menghadirkan suasana
proses pembelajaran yang
menyediakan layanan yang
ramah bagi peserta didik
dengan disabilitas dan cerdas
berbakat istimewa.)
Baik (67,79%, Sebagian besar
aspek link and match di SMK
telah selaras dengan dunia
kerja.)

Baik (76,21%, Satuan


pendidikan telah melibatkan
orang tua dan murid baik
dalam kegiatan akademik
maupun non-akademik
secara keseluruhan di satuan
pendidikan.)

Kurang (8,04%, Satuan


pendidikan memiliki proporsi
pemanfaatan sumber daya
sekolah untuk peningkatan
mutu yang rendah.)

Baik (75,17%, Satuan


pendidikan memiliki proporsi
pembelanjaan dana BOS
Baik (75,2%,
secara daringSatuan
yang tinggi).
pendidikan telah melibatkan
orang tua dan murid baik
dalam kegiatan akademik
maupun non-akademik
secara keseluruhan di satuan
pendidikan.)
TERNAL (STRENGTH & WEAKNESS)
UN 2023/2024

44.06

Masalah

Dari jumlah total guru, terdapat 5 guru yang belum memenuhi kualifikasi
akademik guru minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D4)

Dari jumlah 43 Orang Guru hanya 8 Orang guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidik, setara dengan 18,6% guru yang telah tersertifikasi

Kepala Tenaga Administrasi belum mengikuti pelatihan dan sertifikat


sebagai kepala Administrasi sekolah

Jumlah siswa per rombongan belajar lebih dai 32 siswa, yaitu rata-rata
36 siswa/rombongan belajar.

perbandingan jumlah jamban dengan siswa tidak memenuhi standar minimum,


yaitu 1:40 (pria) dan 1:30 (wanita), di SMK Al-Mufti perbandingannya adalah :
jamban pria = 1:82, jamban wanita = 1:47,
persentase peserta yang didik telah mencapai kompetensi minimum untuk
numerasi belum masih di bawah 70%, sehingga perlu upaya mendorong lebih
banyak peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum.

persentase peserta didik yang telah mencapai kompetensi minimum


untuk literasi membaca masih di bawah 70%

Persentase peserta didik yang terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar


pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar
kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari mengalami
penurunan sebanyak 3%.

Persentase penyerapan lulusan belum mencapai 100%

Lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum
Provinsi dalam satu tahun setelah lulus belum mencapai 100%
Persentase kepemilikan sertifikat keahlian dan kepuasan dunia kerja pada
budaya kerja masih belum mencapai 100%

Dari jumlah 43 Orang Guru hanya 8 Orang guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidik, setara dengan 18,6% guru yang telah tersertifikasi

Guru dan kepala sekolah belum masuk ke dalam program guru penggerak

Keikutsertaan guru dalam pelatihan masih kurang dari 70%

Persentase kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan pembelajaran


interaktif belum mencapai target minimum, yaitu 70%
Persentase aktivitas refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan
oleh guru belum mencapai batas minimun, yaitu 70%

persentase perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk


meningkatkan kualitas pembelajaran turun 9% dari tahun sebelumnya.

Persentase Iklim keamanan sekolah mengalami penurunan sebanyak 8% dari


tahun sebelumnya
Persentase warga sekolah terhadap pemahaman, dukungan, dan tindakan
kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan
masih belum mencapai 100%.

Persentase kondisi sekolah yang menunjukkan sikap dan perilaku warga


sekolahnya dalam menerapkan toleransi agama dan budaya serta komitmen
kebangsaan belum mencapai 100%.

Kondisi yang disediakan sekolah untuk melayani siswa dengan disabilitas dan
cerdas istimewa dan berbakat istimewa belum maksimum.
Persentase Nilai komposit level link and match/keselarasan SMK dengan dunia
kerja, dalam aspek: pembelajaran, Teaching Factory (TeFa), penggunaan sarana
prasarana pembelajaran, keahlian guru dan tenaga kependidikan,
kepemimpinan kepala sekolah, pengelolaan Bursa Kerja Khusus, keterlibatan
komite sekolah, praktisi pengajar dari dunia kerja, dan magang guru belum
mencapai maksimum, yaitu 100%.

Persentase keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan,


pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah harus ditingkatkan.

Persentase proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan


mutu masih rendah, yaitu 8,04%.
Akar Masalah Rekomendasi*

5 Guru masih dalam proses Sekolah mendorong 5 guru tersebut untuk


menyelesaikan pendidikan segera menyelesaikan proses pendidikan.

8 Guru yang mengikuti pretest PPG Sekolah mendorong Guru mengikuti


belum lulus, pelatihan pedagogik, dan aktif
mengembangkan kemampuan
kompetensinya

Sekolah merekrut guru yang latar


belakang pendidikannya sesuai dengan
yang dibutuhkan

Belum ada informasi pelatihan untuk Sekolah mencari informasi pelatihan untuk
kepala Administrasi kepala Administrasi dan mendorong
kepala administrasi untuk mengikuti
pelatihan tersebut.

Jumlah rombongan belajar yang Sekolah menyiapkan ruangan dan


masih kurang karena keterbatasan penambahan jumlah guru.
jumlah ruang dan jumlah guru

Masih kurangnya jumlah jamban yang Pembuatan kembali jamban agar


tersedia di sekolah memenuhi standar.
42% Peserta didik baru memiliki Peningkatan kompetensi GTK dan
kemampuan dasar matematika: kebijakan yang menunjang kemampuan
komputasi dasar dalam bentuk numerasi
persamaan langsung, konsep dasar terkait
geometri dan statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika
sederhana yang rutin. Dan 9% Peserta
didik hanya memiliki kemampuan dasar
matematika yang terbatas: penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan
komputasi yang terbatas.

Terdapat 31% peserta didik baru mampu Peningkatan kompetensi GTK dan
menemukan dan mengambil informasi kebijakan yang menunjang belajar tentang
eksplisit yang ada dalam teks serta pembelajaran
membuat interpretasi sederhana. Dan
terdapat 2% Peserta didik belum mampu
menemukan dan mengambil informasi
eksplisit yang ada dalam ataupun
membuat interpretasi sederhana.

Terjadi penurunan sebanyak 3% dari Peningkatan kompetensi GTK dan


peserta didik yang terbiasa menerapkan kebijakan yang menunjang belajar tentang
nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang pembelajaran
berakhlak mulia, bergotong royong,
mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta
berkebinekaan global dalam kehidupan
sehari hari.

Terdapat 9,86% lulusan yang belum Peningkatan kompetensi GTK dan


terserap (Bekerja, Melanjutkan Studi, kebijakan yang menunjang peningkatan
dan/atau Berwirausaha) penyerapan lulusan yang bekerja

Terdapat 25,81% lulusan SMK belum Peningkatan kompetensi GTK dan


memiliki pendapatan sama dengan atau kebijakan yang menunjang peningkatan
di atas Upah Minimum Provinsi dalam penyerapan lulusan yang bekerja di
satu tahun setelah lulus Industri dengan pendapatan sama dengan
atau di atas Upah Minimum Provinsi
Terdapat 29,86% lulusan SMK belum Peningkatan kompetensi GTK dan
memenuhi standar kompetensi keahlian kebijakan yang menunjang peningkatan
dan terdapat dunia kerja yang belum puas persentase lulusan SMK yang memenuhi
terhadap budaya kerja.
standar kompetensi keahlian dan
kepuasan dunia kerja terhadap budaya
kerja

8 Guru yang mengikuti pretest PPG Sekolah mendorong 8 Orang Guru


belum lulus, mengikuti pelatihan pedagogik,

99,98% guru belum masuk ke dalam Peningkatan kompetensi GTK dan


program guru penggerak kebijakan yang menunjang meningkatnya
jumlah guru yang masuk dalam program
guru penggerak

63,5% guru belum berpartisipasi dalam Membuat kebijakan yang mendorong GTK
Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk aktif ikut dalam berbagai pelatihan,
baik pada Platform Merdeka Mengajar
(PMM), atau pelatihan lain yang
menunjang peningkatan kompetensi

Sebanyak 37,46% guru belum dapat Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang
mengelola kelas dengan baik, sebanyak menunjang aktivasi kognitif dan kebijakan yang
33,1% guru belum mempraktikkan menunjang belajar tentang pembelajaran
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan
psikologis siswa, sebanyak 47,31% guru
belum mempraktikkan pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
Sebanyak 44,06% Kegiatan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan
pengembangan kualitas pembelajaran yang menunjang pembelajaran.
yang dilakukan belum terstruktur. Guru
belum konsisten melakukan refleksi
pembelajaran, mengeksplorasi referensi
pengajaran baru, dan mencetuskan
inovasi baru.

persentase perumusan, penyampaian dan Peningkatan kompetensi GTK dan


penerapan visi-misi sekolah untuk kebijakan yang menunjang penyusunan
meningkatkan kualitas pembelajaran dan implementasi visi-misi sekolah
turun 9% dari tahun sebelumnya.

Persentase Iklim keamanan sekolah Satuan Pendidikan meningkatkan


mengalami penurunan sebanyak 8% dari kompetensi GTK terkait bahaya dan
tahun sebelumnya pencegahan narkoba, kekerasan seksual
Baru 51,22% warga sekolah yang Peningkatan kompetensi GTK dan
memahami dan mendukung terhadap kebijakan yang menunjang pemahaman
kesetaraan gender, dan baru 80,16% dan sikap warga sekolah terhadap
warga sekolah yang tindakannya
kesetaraan gender.
mendukung kesetaraan kemampuan,
pemenuhan hak dan kewajiban antara
laki-laki dan perempuan.

Persentase toleransi agama dan budaya Peningkatan kompetensi GTK dan


baru mencapai 58,76%, komitmen kebijakan yang menunjang terciptanya
kebangsaan 83,28%, dan toleransi dan toleransi agama dan budaya.
kesetaraan siswa baru mencapai 59,43%

Persentase layanan disabilitas baru Peningkatan kompetensi GTK dan


mencapai 70,5%, layanan sekolah untuk kebijakan yang menunjang terciptanya
murid cerdas dan bakat istimewa baru proses pembelajaran yang ramah bagi
48,87%, serta sikap terhadap disabilitas
baru mencapai 55,16%. peserta didik dengan disabilitas dan
cerdas berbakat istimewa.
Persentase kualitas pembelajaran dalam 1. Peningkatan kompetensi kepala sekolah
Teaching Factory (TeFa) baru mencapai bersama GTK dan kebijakan yang
67,97%, Kepemimpinan kepala SMK menunjang pembelajaran yang selaras
dalam mengelola SMK sebagai
dengan mitra dunia kerja, 2. Peningkatan
pembelajaran yang selaras dengan dunia
kerja baru mencapai 58,35%, pengelolaan kompetensi GTK dan kebijakan yang
Bursa Kerja Khusus dalam meningkatkan menunjang praktik pembelajaran interaktif.
kebekerjaan lulusan SMK baru mencapai
69,94%, , praktisi dunia kerja yang
mengajar di SMK baru mencapai 59,6%.

Persentase partisipasi orang tua dalam Meningkatkan keterlibatan warga sekolah


proses perencanaan, pengembangan, dan dalam proses perencanaan,
pelaksanaan kegiatan disekolah baru pengembangan, dan pelaksanaan
mencapai 65,79%.
kegiatan di sekolah.

Persentase proporsi pembelanjaan Kebijakan untuk meningkatkan


peningkatan mutu guru dan tenaga pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
kependidikan hanya 0,93% (rendah), dan peningkatan mutu.
proporsi pembelanjaan non-personil
mutu pembelajaran hanya 7,11%
(rendah).
Nama Sekolah
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi

Standar/ Indikator dan Sub Indikator

A INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PESERTA


DIDIK
1 Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D4)

2 Guru yang memiliki sertifikat pendidik.

3 Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan

4 Sekolah memiliki tenaga administrasi yang memenuhi


syarat sesuai ketentuan

5 Sekolah memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi


syarat sesuai ketentuan
6 Jumlah rombongan belajar
7 Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan
8 Ruangan penunjang yang cukup

9 Sekolah memiliki WC/jamban

0 0

0 0

B Kualitas Hasil Belajar Peserta Didik

1 Kemampuan numerasi
2 Kemampuan literasi
3 Karakter
4 Penyerapan Lulusan SMK
5 Pendapatan Lulusan SMK

6 Kompetensi Lulusan SMK


7 Proporsi PTK Bersertifikat

8 Proporsi PTK Penggerak

9 Pengalaman Pelatihan PTK

10 Kualitas Pembelajaran

11 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru


12 Kepemimpinan Instruksional

13 Iklim Keamanan Sekolah


14 Iklim Kesetaraan Gender

15 Iklim Kebinekaan

16 Iklim Inklusivitas
17 Link and Match dengan Dunia Kerja
18 Partisipasi warga sekolah

19 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk


peningkatan mutu

20 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran

21 Program dan Kebijakan Sekolah


22 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0
RUMUSAN PETA JALAN

: SMK A-Mufti
: Purwadadi
: Subang
: Jawa Barat

Strategi

Rekomendasi*

Sekolah mendorong 5 guru tersebut Guru yang sedang menyelesaikan


untuk segera menyelesaikan proses proses pendidikan diberi dispensasi
pendidikan. dihari kuliahnya.

Sekolah mendorong Guru mengikuti Guru yang mendapat kesempatan


pelatihan pedagogik, dan aktif mengikuti tes PPG difasilitasi
mengembangkan kemampuan pelatihan daring pedagogik melalui
Platform Merdeka Mengajar.
kompetensinya

Sekolah merekrut guru yang latar


belakang pendidikannya sesuai dengan
yang dibutuhkan

Sekolah mencari informasi pelatihan


untuk kepala Administrasi dan
mendorong kepala administrasi untuk
mengikuti pelatihan tersebut.

Sekolah menyiapkan ruangan dan Menambah jumlah guru dan


penambahan jumlah guru. ruangan
0

Pembuatan kembali jamban agar


memenuhi standar.
0

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan


kebijakan yang menunjang kemampuan kompetensi GTK dengan mempelajari
konten pengembangan diri terkait
numerasi beberapa hal, yaitu : 1. pemahaman
bilangan, aljabar, geometri, data, dan
ketidakpastian di PMM; 2. Pengetahuan
dan keterampilan mengajar yang
bermakna dan berpusat pada peserta
didik, 3. kompetensi refleksi untuk
perbaikan pembelajaran, 4. praktik
pembelajaran interaktif yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik siswa, 5. pengelolaan kelas
yang mendukung pembelajaran yang
berpusat pada siswa

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran
tentang beberapa hal, yaitu 1.
pemahaman bilangan, aljabar, geometri,
data, dan ketidakpastian, yang berkaitan
erat dengan kemampuan numerasi
siswa secara keseluruhan dengan
mempelajari inspirasinya di PMM,
2.Pembelajaran yang bermakna dan
berpusat pada peserta didik,3.
Perbaikan pembelajaran berdasarkan
refleksi yang dilakukan guru dan kepala
sekolah, 4.Praktik Pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa, 5.
Pengelolaan kelas yang mendukung
pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung beberapa hal berikut, 1.
Penguatan literasi, 2. Peningkatan
kompetensi guru yang menunjang
proses pembelajaran, 3.Proses Refleksi
rutin guru dan kepala sekolah untuk
perbaikan pembelajaran, 4. Praktik
pembelajaran interaktif di sekolah, 5.
Penerapan manajemen kelas yang
optimal di sekolah, 6. Proses
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif, 7. Proses pengembangan
dan pengelolaan kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

Satuan pendidikan meningkatkan


kompetensi Kepala Sekolah dan guru
yang terlibat dalam manajemen sekolah
dengan mempelajari konten terkait
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah, serta
mempelajari konten terkait
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Satuan pendidikan melakukan


perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melibatkan seluruh warga
sekolah, serta menerapkan
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa.
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan
kebijakan yang menunjang belajar kompetensi GTK dengan mempelajari
konten terkait beberapa hal, yaitu : 1.
tentang pembelajaran teks informasi dan teks sastra yang
berkaitan erat dengan kemampuan
literasi di PMM; 2. Pengetahuan dan
keterampilan mengajar yang bermakna
dan berpusat pada peserta didik, 3.
kompetensi refleksi untuk perbaikan
pembelajaran, 4. praktik pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa, 5.
pengelolaan kelas yang mendukung
pembelajaran yang berpusat pada siswa

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran
tentang beberapa hal, yaitu 1. teks
informasi dan teks sastra yang
berkaitan erat dengan kemampuan
literasi siswa secara keseluruhan,
2.Pembelajaran yang bermakna dan
berpusat pada peserta didik,3.
Perbaikan pembelajaran berdasarkan
refleksi yang dilakukan guru dan kepala
sekolah, 4.Praktik Pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa, 5.
Pengelolaan kelas yang mendukung
pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung beberapa hal berikut, 1.
Penguatan literasi, 2. Peningkatan
kompetensi guru yang menunjang
proses pembelajaran, 3.Proses Refleksi
rutin guru dan kepala sekolah untuk
perbaikan pembelajaran, 4. Praktik
pembelajaran interaktif di sekolah, 5.
Penerapan manajemen kelas yang
optimal di sekolah, 6. Proses
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif, 7. Proses pengembangan
dan pengelolaan kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
Satuan pendidikan meningkatkan
kompetensi Kepala Sekolah dan guru
yang terlibat dalam manajemen sekolah
dengan mempelajari konten terkait
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah, serta
mempelajari konten terkait
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Satuan pendidikan melakukan


perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melibatkan seluruh warga
sekolah, serta menerapkan
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa.

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan


kebijakan yang menunjang belajar kompetensi GTK dengan mempelajari
konten terkait beberapa hal, yaitu : 1.
tentang pembelajaran Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi
Nalar Kritis dan Kemandirian; 2.
Pengetahuan dan keterampilan
mengajar yang bermakna dan berpusat
pada peserta didik, 3. kompetensi
refleksi untuk perbaikan pembelajaran,
4. praktik pembelajaran interaktif yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik siswa, 5. pengelolaan kelas
yang mendukung pembelajaran yang
berpusat pada siswa
Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran
tentang beberapa hal, yaitu 1. Profil
Pelajar Pancasila untuk dimensi Nalar
Kritis dan Kemandirian dalam
pembelajaran, 2.Pembelajaran yang
bermakna dan berpusat pada peserta
didik,3. Perbaikan pembelajaran
berdasarkan refleksi yang dilakukan
guru dan kepala sekolah, 4.Praktik
Pembelajaran interaktif yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik siswa, 5. Pengelolaan kelas
yang mendukung pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung beberapa hal berikut, 1.
Penguatan literasi, 2. Peningkatan
kompetensi guru yang menunjang
proses pembelajaran, 3.Proses Refleksi
rutin guru dan kepala sekolah untuk
perbaikan pembelajaran, 4. Praktik
pembelajaran interaktif di sekolah, 5.
Penerapan manajemen kelas yang
optimal di sekolah, 6. Proses
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif, 7. Proses pengembangan
dan pengelolaan kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

Satuan pendidikan meningkatkan


kompetensi Kepala Sekolah dan guru
yang terlibat dalam manajemen sekolah
dengan mempelajari konten terkait
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah, serta
mempelajari konten terkait
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Satuan pendidikan melakukan


perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melibatkan seluruh warga
sekolah, serta menerapkan
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa.
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan
kebijakan yang menunjang peningkatan kompetensi GTK melalui
penyerapan lulusan yang bekerja keikutsertaan magang di dunia kerja
dan mempelajari persyaratan
rekruitmen tenaga kerja di dunia
kerja yang linier dengan program
keahlian, selanjutnya GTK
menyiapkan kompetensi peserta
didik untuk siap bekerja sesuai
dengan yang dipersyaratkan oleh
dunia kerja

Satuan Pendidikan mendorong


pelibatan praktisi mengajar (pelaku
usaha) untuk membagian praktik
baik dalam berwirausaha, serta GTK
mengembangkan dan
mengimplementasikan kompetensi
berwirausaha pada siswa sehingga
mampu membuka usaha sendiri.

Satuan Pendidikan menjalin


kerjasama (sinkronisasi kurikulum,
sinkronisasi prosedur standar
bengkel, magang guru, magang
peserta didik, praktisi mengajar, uji
sertifikasi guru dan peserta didik,
pembelajaran berbasis proyek, dan
rekrutmen lulusan) dengan dunia
kerja serta mengoptimalisasi Bursa
Kerja Khusus (BKK)

Satuan pendidikan mengembangkan


kerjasama usaha dengan UMKM dan
mengelola teaching factory dalam
memproduksi, mempromosikan, dan
menjual produk
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung beberapa hal berikut, 1.
Penguatan literasi, 2. Peningkatan
kompetensi guru yang menunjang
proses pembelajaran, 3.Proses Refleksi
rutin guru dan kepala sekolah untuk
perbaikan pembelajaran, 4. Praktik
pembelajaran interaktif di sekolah, 5.
Penerapan manajemen kelas yang
optimal di sekolah, 6. Proses
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif, 7. Proses pengembangan
dan pengelolaan kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

Satuan pendidikan meningkatkan


kompetensi Kepala Sekolah dan guru
yang terlibat dalam manajemen sekolah
dengan mempelajari konten terkait
perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah, serta
mempelajari konten terkait
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Satuan pendidikan melakukan


perumusan, penyampaian, dan
penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melibatkan seluruh warga
sekolah, serta menerapkan
pengembangan dan pengelolaan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa.

Peningkatan kompetensi GTK dan idem dengan Penyerapan lulusan


kebijakan yang menunjang peningkatan
penyerapan lulusan yang bekerja di
Industri dengan pendapatan sama
dengan atau di atas Upah Minimum
Provinsi

Peningkatan kompetensi GTK dan idem dengan Penyerapan lulusan


kebijakan yang menunjang peningkatan
persentase lulusan SMK yang memenuhi
standar kompetensi keahlian dan
kepuasan dunia kerja terhadap budaya
kerja
Sekolah mendorong 8 Orang Guru
mengikuti pelatihan pedagogik,

Peningkatan kompetensi GTK dan


kebijakan yang menunjang meningkatnya
jumlah guru yang masuk dalam program
guru penggerak

Membuat kebijakan yang mendorong


GTK untuk aktif ikut dalam berbagai
pelatihan, baik pada Platform Merdeka
Mengajar (PMM), atau pelatihan lain yang
menunjang peningkatan kompetensi

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan


kebijakan yang menunjang aktivasi kompetensi GTK dengan
kognitif dan kebijakan yang menunjang mempelajari konten terkait
pengetahuan dan keterampilan
belajar tentang pembelajaran mengajar yang bermakna dan
berpusat pada peserta didik

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan
pembelajaran yang bermakna dan
berpusat pada peserta didik

Satuan Pendidikan memfasilitasi


adanya kebijakan dan penganggaran
untuk mendukung peningkatan
kompetensi guru yang menunjang
proses pembelajaran

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan


kebijakan yang menunjang pembelajaran. kompetensi GTK dengan mempelajari
konten terkait kompetensi refleksi untuk
perbaikan pembelajaran

Satuan Pendidikan melakukan


perbaikan pembelajaran berdasarkan
refleksi yang dilakukan guru dan kepala
sekolah

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses refleksi rutin guru
dan kepala sekolah untuk perbaikan
pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan meningkatkan
kebijakan yang menunjang penyusunan kompetensi Kepala Sekolah dan guru
dan implementasi visi-misi sekolah yang terlibat dalam manajemen
sekolah dengan mempelajari konten
terkait perumusan, penyampaian,
dan penerapan visi-misi sekolah;
Satuan Pendidikan melakukan
perumusan, penyampaian dan
penerapan visi-misi sekolah; serta
memfasilitasi adanya kebijakan dan
penganggaran untuk mendukung
proses perumusan, penyampaian,
dan penerapan visi-misi sekolah

Satuan Pendidikan meningkatkan Satuan Pendidikan meningkatkan


kompetensi GTK terkait bahaya dan kompetensi GTK dengan
pencegahan narkoba, kekerasan seksual mempelajari konten terkait
beberapa hal berikut, yaitu : 1.
bahaya dan pencegahan narkoba
(termasuk minuman keras dan
rokok) serta penanggulangan kasus
narkoba pada murid, 2. definisi,
ragam kasus, serta sikap tentang
kekerasan seksual

Satuan pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan upaya pencegahan
dan penanggulangan narkoba pada
murid, dan kekerasan seksual dalam
proses pembelajaran.

Satuan pendidikan memfasilitasi


adanya kebijakan dan penganggaran
terkait upaya pencegahan dan
penanggulanan narkoba pada murid,
dan kekerasan seksual di sekolah.
Visi misi sekolah dan pengelolaan
kurikulum harus mendukung kualitas
pembelajaran (sesuai dengan
strategi sebelumnya).

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan


kebijakan yang menunjang pemahaman kompetensi GTK dengan
dan sikap warga sekolah terhadap mempelajari konten terkait definisi,
ragam konteks, serta sikap terhadap
kesetaraan gender. kesetaraan kemampuan, hak, dan
kewajiban laki-laki dan perempuan;
Satuan pendidikan melalui GTK
mengintegrasikan pemahaman ke
dalam sikap dukungan terhadap
kesetaraan gender dalam proses
pembelajaran; Satuan pendidikan
memfasilitasi adanya kebijakan dan
pengaggaran terkait upaya
meningkatkan pemahaman,
dukungan, dan tindakan warga
sekolah terhadap kesetaraan gender.

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan meningkatkan


kebijakan yang menunjang terciptanya kompetensi GTK dengan
toleransi agama dan budaya. mempelajari konten terkait sikap
dan perliaku menghargai terhadap
keragaman agama dan budaya di
sekolah; GTK mengintegrasikan
upaya untuk membiasakan sikap dan
perilaku yang menghargai terhadap
keragaman agama dan budaya di
sekolah dalam proses pembelajaran;
satuan pendidikan memfasilitasi
adanya kebijakan dan penganggaran
terkait upaya membiasakan sikap
dan perilaku yang menunjukkan
penerimaan dan menghargai
keragaman agama dan budaya di
sekolah

Peningkatan kompetensi GTK dan


kebijakan yang menunjang terciptanya
proses pembelajaran yang ramah bagi
peserta didik dengan disabilitas dan
cerdas berbakat istimewa.
1. Peningkatan kompetensi kepala Satuan Pendidikan
sekolah bersama GTK dan kebijakan menyelenggarakan kegiatan
yang menunjang pembelajaran yang peningkatan kompetensi Kepala
Sekolah dan tim Hubungan Industri
selaras dengan mitra dunia kerja, 2.
dalam mengelola kerja sama dengan
Peningkatan kompetensi GTK dan mitra DUDI; Satuan pendidikan
kebijakan yang menunjang praktik melaksanakan supervisi, monitoring,
pembelajaran interaktif. dan evaluasi untuk meninjau
keselarasan pelaksanaan
pembelajaran dengan standar dan
kebutuhan di dunia kerja; satuan
pendidikan menyelenggarakan
kerjasama dalam bentuk MoU link
and match dengan dunia kerja untuk
seluruh program keahlian di SMK,
yang meliputi : penyelarasan
kurikulum, pembelajaran berbasis
proyek, guru tamu dari dunia kerja,
magang/PKL, sertifikasi kompetensi
guru dan siswa dari DUDI, update
teknologi dan pelatihan bagi guru
dari DUDI, riset terapan untuk
mendukung TeFa.

Praktisi dunia kerja yang mengajar di Satuan pendidikan mengundang


SMK mitra DUDI untuk melaksanakan
update teknologi bagi GTK dan
peserta didik SMK sesuai
perkembangna di DUDI;
menyelenggarakan pembelajaran
dengan mengundang guru tamu dari
mitra DUDI; meningkatkan kualitas
tata kelola guru tamu dari DUDI,
yang meliputi : jumlah guru tamu,
jumlah jam mengajar guru tamu,
jumlah konsentrasi keahlian yang
diampu oleh guru tamu, keragaman
materi yang disampaikan oleh guru
tamu, yang mencakup materi budaya
kerja dan keterampilan teknis,
pengaturan jadwal dan ruang belajar
untuk sesi pembelajaran dari guru
tamu.
Partisipasi orang tua Satuan pendidikan memberikan
penjelasan kepada orang tua
mengenai Undang-Undang
Ketenagakerjaan dan fasilitasi
pemberian izin dari orang tua
kepada peserta didik untuk bekerja
di dunia kerja tertentu; memberikan
wawasan dan mengajak orang tua
mendalami perkembangan prospek
karir yang sesuai dengan minat dan
bakat putra putrinya; mendorong
pelibatan aktif orang tua dalam
merencanakan, mengembangkan
dan melaksanakan kegiatan di
sekolah

Partisipasi murid Satuan pendidikan mendorong


pelibatan aktif peserta didik dalam
pengembangan pembelajaran
terdiferensiasi; program
ekstrakurikuler; dan dalam layanan
bimbingan karir

Meningkatkan keterlibatan warga sekolah Satuan pendidikan meningkatkan


dalam proses perencanaan, pelibatan warga sekolah dalam
pengembangan, dan pelaksanaan proses perencanaan,
kegiatan di sekolah. pengembangan, dan pelaksanaan
kegiatan di sekolah.

Kebijakan untuk meningkatkan


pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
peningkatan mutu.

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
RUMUSAN PETA JALAN

Program Kegiatan Kebutuhan biaya

Pengaturan jadwal Pemantauan secara


pelajaran untuk guru yang berkala 1 kali dalam 6
sedang melanjutkan bulan untuk guru yang
perkuliahan sedang dalam proses
melanjutkan
pendidikan

Pengembangan Pemantauan secara


kemampuan pedagogik berkala 1 kali dalam
guru dan pelatihan untuk sebulan untuk semua
peningkatan kompetensi. guru terkait keaktifan
dalam kegiatan di PMM

Analisis kebutuhan guru Perekrutan guru baru


berdasarkan hasil
analisis kebutuhan
guru
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri
terkait numerasi melalui
PMM
- Pengembangan diri
terkait pelibatan orang tua
dalam penguatan
pembelajaran - numerasi
- Pengembangan diri
terkait peningkatan
kapasitas satuan
pendidikan secara mandiri
untuk mengajar numerasi
secara efektif - Workshop
peningkatan kompetensi
pengelolaan kelas bagi
guru
- Magang guru dalam
pengelolaan kelas di
sekolah lain
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua
mapel/guru di sekolah
Kegiatan BOS Reguler IHT (Pemanfaatan Narasumber : 1 orang
- Pengembangan diri PMM)
terkait literasi melalui
PMM
- Pelaksananaan kegiatan
pengembangan minat baca
peserta didik
-
Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran
literasi
- Pemberdayaan
Perpustakaan
- Workshop peningkatan
kompetensi pengelolaan
kelas bagi guru
- Magang guru dalam
pengelolaan kelas di
sekolah lain
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua
mapel/guru di sekolah
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri
terkait nalar kritis dan
kemandirian melalui PMM
- Pengembangan diri
terkait peningkatan
kapasitas satuan
pendidikan secara mandiri
untuk mengajar karakter
nalar kritis dan
kemandirian secara efektif
- Pengembangan diri
terkait pelibatan orang tua
dalam penguatan
pembelajaran karakter
nalar kritis dan
kemandirian
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan kerja
sama industri dalam
rangka peningkatan
kompetensi keahlian di
SMK atau SMALB
- Pemagangan Guru di
Industri
- Pemantauan kebekerjaan
lulusan (tracer study) SMK
atau SMALB
- Penyelenggaraan bursa
kerja khusus SMK atau
SMALB
- Penyelenggaraan
kegiatan uji kompetensi
keahlian, sertifikasi
kejuruan Peserta Didik
SMK atau SMALB,
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi
pembelajaran semua
mapel
- Pelaksanaan Supervisi
Akademik
- Pelaksanaan komunitas
belajar di satuan
pendidikan

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri
terkait refleksi
pembelajaran melalui
PMM
- Workshop Peningkatan
kompetensi supervisi
pembelajaran
- Pelaksanaan komunitas
belajar di satuan
pendidikan
Kegiatan BOS Reguler
- Penyusunan Visi dan Misi
- Sosialisasi Kebijakan-
Kebijakan
- Kajian-kajian yang sesuai
dengan kondisi sekolah
masing-masing

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi PTK dalam
aspek transparansi dan
akuntabilitas pegelolaan
program , kegiatan, hasil -
hasil dan keuangan
- Sosialisasi kebijakan -
kebijakan

Kegiatan BOS Reguler


- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait
penyalahgunaan narkoba,
dan kekerasan seksual
- Pengembangan diri
terkait penyalahgunaan
narkoba dan kekerasan
seksual melalui PMM
- Penyelenggaraan:
pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif
(narkoba), minuman keras,
merokok, HIV AIDS, dan
kekerasan seksual
(narkoba), minuman keras,
merokok, HIV AIDS, dan
kekerasan seksual

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri
terkait kesetaraan gender
melalui PMM
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kesetaraan
gender

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri
terkait toleransi beragama
dan budaya melalui PMM
- Pengembangan diri
terkait dukungan
kesetaraan agama dan
budaya melalui PMM
- Peringatan Hari Besar
Agama dan Nasional
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan kerja
sama industri dalam
rangka peningkatan
kompetensi keahlian di
SMK atau SMALB
- Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah
- Penyusunan Program
RKJM/RPS/RKT/RAPBS/RA
KS kecuali untuk
pembayaran honor
- Penyusunan Program
Supervisi, Monitoring dan
Evaluasi
- Pemantauan kebekerjaan
lulusan (tracer study) SMK
atau SMALB

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan kerja
sama industri dalam
rangka peningkatan
kompetensi keahlian di
SMK atau SMALB
- Pengembangan inovasi
terkait konten
pembelajaran
- Penyusunan Silabus /
Tujuan Pembelajaran
- Penyusunan Pembagian
Tugas Guru dan Jadwal
Pelajaran
- Pengembangan
pembelajaran berbasis
proyek
Kegiatan BOS Reguler
- Sosialisasi Kebijakan-
Kebijakan
- Penyusunan Program
Tahunan
- Pengembangan diri
terkait pelibatan orang tua
dalam penguatan
pembelajaran karakter
kemandirian
- Pengembangan diri
terkait pelibatan orang tua
dalam penguatan
pembelajaran karakter
kreativitas
- Pengembangan diri
terkait pelibatan orang tua
dalam penguatan
pembelajaran karakter
gotong kebhinekaan global

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan
pembelajaran berbasis
proyek
- Penyusunan kurikulum
- Penyusunan Program
Ekstrakurikuler
- Penyusunan Program
BP/BK
- Sosialisasi Kebijakan-
Kebijakan
SKALA PRIORITAS (Tahun ke - )

Sumber daya
1 2 3 4

V V

V
BOS Reguler
Nama Sekolah : SMK A-Mufti
Kecamatan : Purwadadi
Kabupaten/Kota : Subang
Provinsi : Jawa Barat

Standar/Indikator dan Sub Indikator Strategi


A INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR 0
PESERTA DIDIK
1 Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) Guru yang sedang
atau diploma empat (D4) menyelesaikan proses
pendidikan diberi
dispensasi dihari
kuliahnya.

2 Guru yang memiliki sertifikat pendidik. Guru yang mendapat


kesempatan mengikuti tes
PPG difasilitasi pelatihan
3 Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan 0
daring pedagogik melalui
Platform Merdeka
Mengajar.
4 Sekolah memiliki tenaga administrasi yang memenuhi 0
syarat sesuai ketentuan
5 Sekolah memiliki kepala perpustakaan yang 0
memenuhi syarat sesuai ketentuan
6 Jumlah rombongan belajar Menambah jumlah guru
dan ruangan
7 Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan 0
daya yang mencukupi kebutuhan
8 Ruangan penunjang yang cukup 0

9 Sekolah memiliki WC/jamban 0

0 0 0

0 0 0
B Kualitas Hasil Belajar Peserta Didik 0

1 Kemampuan numerasi Satuan Pendidikan


meningkatkan kompetensi
GTK dengan mempelajari
2 Kemampuan literasi Satuan
konten Pendidikan
pengembangan
meningkatkan
diri terkait beberapa kompetensi hal,
GTK
yaitudengan mempelajari
: 1. pemahaman
konten
bilangan, terkait
aljabar, beberapa
hal, yaitu :data,
geometri, 1. teks dan
3 Karakter informasi
ketidakpastian
Satuan dan teks
Pendidikan di PMM;sastra2.
yang berkaitan
Pengetahuan dan
meningkatkan kompetensierat
dengan
GTK kemampuan
keterampilan
dengan mengajar
mempelajari
4 Penyerapan Lulusan SMK literasi
Satuan
konten di PMM;beberapa
Pendidikan
yang bermakna
terkait 2.
dan
Pengetahuan
meningkatkan
berpusat pada dan
kompetensi
peserta
hal, yaitu : 1. Profil Pelajar
keterampilan
GTK
didik,melalui mengajar
keikutsertaan
3. kompetensi
Pancasila untuk dimensi
5 Pendapatan Lulusan SMK idem
yang
magang dengan
bermakna
refleksi di duniaPenyerapan
dan
Nalar Kritis danperbaikan
untuk kerja dan
lulusan
berpusat
mempelajari
pembelajaran,pada peserta
persyaratan
Kemandirian; 2. praktik
4.
didik, 3. kompetensi
rekruitmen
pembelajaran
Pengetahuan tenaga kerja
interaktif
dan
6 Kompetensi Lulusan SMK idem dengan
refleksi
di dunia
yang untuk
kerja
sesuai Penyerapan
perbaikan
yang
dengan
keterampilan mengajar linier
tujuan
lulusan
pembelajaran,
dengan program
pembelajaran
yang bermakna dan 4.
dan praktik
keahlian,
pembelajaran
selanjutnya
karakteristik
berpusat padaGTK interaktif
siswa,
peserta 5.
7 Proporsi PTK Bersertifikat 0
yang
didik, 3. kompetensitujuan
sesuai
menyiapkan
pengelolaan dengan
kompetensi
kelas yang
pembelajaran
peserta
mendukung
refleksi untuk dan siap
didikpembelajaran
untuk
perbaikan
karakteristik
bekerja
yang sesuai
berpusat
pembelajaran, siswa,
dengan
pada 5.siswa
4. praktik
8 Proporsi PTK Penggerak 0
pengelolaan kelas yang
yang dipersyaratkan
pembelajaran interaktif oleh
mendukung
dunia kerja pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan
9 Pengalaman Pelatihan PTK yang berpusat dan
pembelajaran
0 pada siswa
karakteristik siswa, 5.
pengelolaan kelas yang
10 Kualitas Pembelajaran mendukung
Satuan pembelajaran
Pendidikan
yang berpusat pada
meningkatkan siswa
kompetensi
GTK dengan mempelajari
11 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Satuan
konten Pendidikan
terkait
meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi
GTK dengan mempelajari
keterampilan mengajar
12 Kepemimpinan Instruksional Satuan
konten pendidikan
terkait kompetensi
yang bermakna dan
meningkatkan
refleksi
berpusatuntuk kompetensi
padaperbaikan
peserta
Kepala
didik Sekolah dan guru
pembelajaran
13 Iklim Keamanan Sekolah Satuan Pendidikan
yang terlibat dalam
meningkatkan
manajemen sekolah kompetensi
GTK
dengandengan mempelajari
mempelajari
14 Iklim Kesetaraan Gender Satuan
konten Pendidikan
terkait beberapa
meningkatkan
hal berikut, yaitu
perumusan, kompetensi
: 1.
GTK
bahayadengan mempelajari
dan pencegahan
penyampaian, dan
15 Iklim Kebinekaan Satuan
konten
narkoba
penerapan pendidikan
terkait
(termasuk definisi,
visi-misi
meningkatkan
ragam
minuman keraskompetensi
konteks,
sekolah; Satuan serta
dan
GTK
sikap
rokok)dengan
terhadap mempelajari
sertamelakukan
Pendidikan kesetaraan
16 Iklim Inklusivitas 0
konten
kemampuan,terkait
penanggulangan sikap
hak, dan
kasusdan
perumusan, penyampaian
perliaku
kewajiban
narkoba menghargai
laki-laki
pada murid,
dan penerapan dan
visi-misi 2.
terhadap
perempuan;
definisi,
sekolah; keragaman
ragam
serta Satuan
kasus,
17 Link and Match dengan Dunia Kerja Satuan
agama
pendidikanPendidikan
dan budaya
melalui di
GTK
serta sikap
memfasilitasi
menyelenggarakantentang
adanya
sekolah;
kekerasan
kebijakan GTK
mengintegrasikan
seksual
dan
kegiatan
pemahaman peningkatan
mengintegrasikan keuntuk upaya
dalam
18 Partisipasi warga sekolah penganggaran
Satuan
kompetensipendidikan
Kepala
untuk
sikap membiasakan
dukungan
mendukung prosesterhadap sikap
meningkatkan
Sekolah
dan dangender
perilaku tim pelibatan
yang
kesetaraan
perumusan,
warga sekolah dalam dalam
Hubungan
menghargai
proses Industri
terhadap
pembelajaran; dalam
19 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk penyampaian,
0
proses
mengelola perencanaan,
kerja dansama
peningkatan mutu keragaman
Satuan
penerapan agama dan
pendidikan
visi-misi
pengembangan,
dengan
budaya mitra
di sekolah dan
DUDI; dalam
memfasilitasi
sekolah
pelaksanaan adanya
kegiatan di
Satuan pendidikan
proses pembelajaran;
kebijakan dan
sekolah.
melaksanakan
satuan pendidikan supervisi,
pengaggaran terkait
monitoring,
memfasilitasi
upaya meningkatkandan evaluasi
adanya
untuk meninjau
kebijakan
pemahaman, dandukungan,
keselarasan
dan tindakanpelaksanaan
penganggaran terkait
warga
pembelajaran
upaya
sekolahmembiasakan
terhadap dengansikap
20 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 0

21 Program dan Kebijakan Sekolah 0

22 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
RENCANA AKSI PEMENUHAN MUTU
TAHUN 2023/2024

Program Kegiatan PJ Kegiatan/Koordinator


0 0

Pengaturan jadwal Pemantauan secara Kepala Sekolah


pelajaran untuk guru yang berkala 1 kali dalam 6
sedang melanjutkan bulan untuk guru yang
perkuliahan sedang dalam proses
melanjutkan pendidikan

Pengembangan Pemantauan secara


kemampuan pedagogik berkala 1 kali dalam
guru dan pelatihan untuk sebulan untuk semua guru
0
peningkatan kompetensi. 0
terkait keaktifan dalam
kegiatan di PMM
0 0

0 0

Analisis kebutuhan guru Perekrutan guru baru


berdasarkan hasil analisis
kebutuhan guru
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

Kegiatan BOS Reguler 0


- Pengembangan diri
terkait numerasi melalui
Kegiatan
PMM BOS Reguler IHT (Pemanfaatan PMM)
- Pengembangan diri
terkait literasi pelibatan melalui
orang
PMM
tua dalam penguatan
-pembelajaran Pelaksananaan kegiatan
- numerasi
pengembangan
- Pengembangan
Kegiatan BOS Regulerminat
diri 0
baca
terkait
- Pengembangan diri peserta didik
peningkatan
kapasitas
terkait kritis -dan
satuan
nalar
Pengembangan
Kegiatan
pendidikan
kemandirian BOS dirimandiri
Reguler
secara
melalui terkait
PMM 0
-pelibatan
untuk orang tua
Pengembangan
mengajar dalam
kerja
numerasi
diri
penguatan
sama
terkaitindustri
secara efektifpembelajaran
dalam
- Workshop
peningkatan
0
literasi
rangka
peningkatan
kapasitas kompetensi 0
peningkatan
satuan
-pengelolaan
kompetensi Pemberdayaan
pendidikan secara bagi keahlian
kelas di
mandiri
Perpustakaan
SMK
guru atau
untuk mengajar karakter SMALB
0
-nalar Workshop
Pemagangan
Magang
kritisgurupeningkatan
dan Guru
dalamdi 0
kompetensi
kemandirianpengelolaan
Industri
pengelolaan kelas
secaradiefektif
-kelas
sekolah bagi
Pemantauan
lainguru
Pengembangan diri
0
-terkait
kebekerjaan Magang
Pelaksanaanguru dalam
lulusan
supervisi 0
pelibatan orang
pengelolaan
(tracer
pembelajaran
tua dalam study) kelas
SMK
semua
penguatan diatau
sekolah
SMALB
mapel/guru
pembelajaran lain di sekolah
karakter
0Pelaksanaan supervisi 0
-nalar Penyelenggaraan
kritis dan bursa
pembelajaran
kerja
kemandirian khusus SMK semua atau
mapel/guru
SMALB
0 di sekolah 0
- Penyelenggaraan
kegiatan uji kompetensi
keahlian,
- Workshop sertifikasi
peningkatan 0
kejuruan Peserta
kompetensi guru tentang Didik
SMK
metode/strategi atau SMALB,
Kegiatan
pembelajaran BOS Reguler
semua 0
-mapel Pengembangan diri
terkait
- Pelaksanaan refleksiSupervisi
Kegiatan
AkademikBOS Reguler
pembelajaran melalui 0
-PMM Penyusunan
- Pelaksanaan komunitas Visi dan
Misi
-belajar Workshop Peningkatan
di satuan
-0 Sosialisasi Kebijakan-
kompetensi
pendidikan supervisi 0
Kebijakan
pembelajaran
- Kajian-kajian yang sesuai
Pelaksanaan komunitas
Kegiatan
dengan BOS
belajar di satuansekolah
kondisi Reguler 0
-masing-masing
Pengembangan
pendidikan diri
terkait kesetaraan gender
Kegiatan
melalui
KegiatanPMM BOS
BOP Reguler
Kesetaraan 0
-- Pengembangan
Pelatihan guru
Workshop peningkatan diri
dan
terkait
kepala
kompetensi toleransi
sekolah beragama
terkait
PTK dalam
0 budayagender
dan
kesetaraan melaluidan PMM 0
aspek transparansi
-akuntabilitas
Pengembangan diri
pegelolaan
terkait
program dukungan
, kegiatan, hasil - 0
Kegiatan
kesetaraan BOS Reguler
agama dan
hasil
-budaya dan keuangan
Pengembangan kerja
-sama melalui
Sosialisasi PMM
kebijakan -
industri
-kebijakan dalam
Peringatan Hari Besar
0
rangka
Agama peningkatan
dan Nasional 0
kompetensi keahlian di
SMK atau SMALB
0
- Peningkatan Kompetensi 0
Kepala Sekolah
- Penyusunan Program
RKJM/RPS/RKT/RAPBS/RA
KS kecuali untuk
pembayaran honor
- Penyusunan Program
Supervisi, Monitoring dan
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
N MUTU

WAKTU Indikator Capaian


PELAKSANAAN Input Proses

Januari s/d Maret Nurfaizah dan Tarmo Pelatihan melalui


PMM
dikator Capaian
Output Outcome

Capaian Series pada 2 Orang Guru Lulus


PMM Pretes PPG
PE

Nama Sekolah : SMK A-Mufti


Kecamatan : Purwadadi
Kabupaten/Kota : Subang
Provinsi : Jawa Barat

Standar/Indikator dan Sub Indikator Strategi


A INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PESERTA 0
DIDIK
1 Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau Guru yang sedang
diploma empat (D4) menyelesaikan proses
pendidikan diberi
2 Guru yang memiliki sertifikat pendidik. Guru yang mendapat
dispensasi dihari
kesempatan
kuliahnya. mengikuti tes
PPG difasilitasi pelatihan
daring pedagogik melalui
Platform Merdeka
Mengajar.

3 Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan 0

4 Sekolah memiliki tenaga administrasi yang memenuhi 0


syarat sesuai ketentuan
5 Sekolah memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi 0
syarat sesuai ketentuan
6 Jumlah rombongan belajar Menambah jumlah guru
dan ruangan
7 Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya 0
yang mencukupi kebutuhan
8 Ruangan penunjang yang cukup 0
9 Sekolah memiliki WC/jamban 0

0 0 0

0 0 0

B Kualitas Hasil Belajar Peserta Didik 0

1 Kemampuan numerasi Satuan Pendidikan


meningkatkan kompetensi
GTK dengan mempelajari
2 Kemampuan literasi Satuan
konten Pendidikan
pengembangan
meningkatkan
diri terkait beberapakompetensihal,
GTK
yaitudengan mempelajari
: 1. pemahaman
3 Karakter Satuan
konten
bilangan, Pendidikan
terkait
aljabar,beberapa
meningkatkan
hal, yaitu :data,
geometri, kompetensi
1. teks dan
GTK dengan
informasi
ketidakpastian mempelajari
dan teks
di PMM;sastra2.
4 Penyerapan Lulusan SMK Satuan
konten
yang Pendidikan
terkaitdan
berkaitan
Pengetahuan beberapa
erat
meningkatkan
hal, yaitukemampuan
dengan
keterampilan kompetensi
: 1. Profil
mengajar Pelajar
GTK melalui
Pancasila
literasi
yang keikutsertaan
untuk
di PMM;dan
bermakna dimensi
2.
5 Pendapatan Lulusan SMK idem
magang
Nalar dengan
dipada
Kritis
Pengetahuan Penyerapan
dunia
dandan kerja dan
berpusat
lulusan peserta
mempelajari
Kemandirian;
keterampilan
didik, persyaratan
2.
mengajar
3. kompetensi
rekruitmen
Pengetahuan
yang bermakna
refleksi untuk tenaga
dan dankerja
perbaikan
6 Kompetensi Lulusan SMK idem
di dengan
dunia
keterampilankerja Penyerapan
yang
mengajar linier
berpusat
pembelajaran,
lulusan pada peserta
4. praktik
dengan
yang
didik, program
bermakna
3. kompetensi
pembelajaran keahlian,
dan
interaktif
selanjutnya
berpusat
refleksi
yang pada
untuk
sesuai GTK peserta
perbaikan
dengan tujuan
7 Proporsi PTK Bersertifikat 0
menyiapkan kompetensi
didik, 3. kompetensi
pembelajaran,
pembelajaran dan 4. praktik
peserta
refleksi didiksiswa,
untuk
pembelajaran
karakteristik untuk
perbaikansiap
interaktif
5.
8 Proporsi PTK Penggerak bekerja
0 sesuai
pembelajaran,
yang sesuai dengan
pengelolaan dengan
4. praktik
kelas yang tujuan
yang dipersyaratkan
pembelajaran
mendukung dan oleh
interaktif
pembelajaran
dunia
yang kerja dengan
yang sesuai
karakteristik
berpusat siswa,
pada5. tujuan
siswa
9 Pengalaman Pelatihan PTK pembelajaran
pengelolaan
0 dan
kelas yang
karakteristik siswa, 5.
mendukung pembelajaran
pengelolaan
yang berpusat padakelas yang
siswa
10 Kualitas Pembelajaran mendukung
Satuan Pendidikanpembelajaran
yang berpusat pada
meningkatkan siswa
kompetensi
GTK dengan mempelajari
11 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Satuan
konten Pendidikan
terkait
meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi
GTK dengan mempelajari
keterampilan mengajar
12 Kepemimpinan Instruksional Satuan
konten pendidikan
terkait kompetensi
yang bermakna dan
meningkatkan
refleksi
berpusatuntuk kompetensi
padaperbaikan
peserta
Kepala
didik Sekolah dan guru
pembelajaran
13 Iklim Keamanan Sekolah Satuan Pendidikan
yang terlibat dalam
meningkatkan
manajemen sekolah kompetensi
GTK
dengandengan mempelajari
mempelajari
14 Iklim Kesetaraan Gender Satuan
konten Pendidikan
terkait beberapa
meningkatkan
hal berikut, yaitu
perumusan, kompetensi
: 1.
GTK
bahayadengan mempelajari
dan pencegahan
penyampaian, dan
15 Iklim Kebinekaan Satuan
konten
narkoba
penerapan pendidikan
terkait
(termasukdefinisi,
visi-misi
meningkatkan
ragam
minuman keraskompetensi
konteks,
sekolah; Satuan serta
dan
GTK
sikap
rokok)dengan
terhadap mempelajari
kesetaraan
sertamelakukan
Pendidikan
konten
kemampuan,terkait
penanggulangan
perumusan, sikap
hak, dan
kasus
penyampaian dan
perliaku
kewajiban
narkoba menghargai
laki-laki
pada murid,
dan penerapan dan
visi-misi2.
terhadap
perempuan;
definisi, keragaman
sekolah; ragam
serta Satuan
kasus,
agama
serta dan tentang
pendidikan
sikap
memfasilitasi budaya
melalui
adanya di
GTK
sekolah;
kekerasan GTK
mengintegrasikan
kebijakan dan seksual
mengintegrasikan
pemahaman
penganggarankeuntuk upaya
dalam
16 Iklim Inklusivitas 0

17 Link and Match dengan Dunia Kerja Satuan Pendidikan


menyelenggarakan
kegiatan peningkatan
18 Partisipasi warga sekolah Satuan pendidikan
kompetensi Kepala
meningkatkan
Sekolah dan tim pelibatan
warga
Hubungansekolah dalam
Industri dalam
19 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk 0
proses
mengelolaperencanaan,
kerja sama
peningkatan mutu pengembangan,
dengan mitra DUDI; dan
pelaksanaan kegiatan di
Satuan pendidikan
20 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 0
sekolah.
melaksanakan supervisi,
monitoring, dan evaluasi
21 Program dan Kebijakan Sekolah untuk
0 meninjau
keselarasan pelaksanaan
pembelajaran dengan
22 0 standar
0 dan kebutuhan di
dunia kerja; satuan
pendidikan
0 0 menyelenggarakan
0
kerjasama dalam bentuk
MoU link and match
0 0 dengan
0 dunia kerja untuk
seluruh program keahlian
di SMK, yang meliputi :
0 0 0
penyelarasan kurikulum,
pembelajaran berbasis
proyek, guru tamu dari
0 0 0
dunia kerja, magang/PKL,
sertifikasi kompetensi
guru dan siswa dari DUDI,
0 0 0
update teknologi dan
pelatihan bagi guru dari
DUDI, riset terapan untuk
0 0 0
mendukung TeFa.

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0
PELAKSANAAN PEMENUHAN MUTU
TAHUN 2023/2024

Capaian
Program Kegiatan
Input
0 0

Pengaturan jadwal Pemantauan secara


pelajaran untuk guru yang berkala 1 kali dalam 6
sedang melanjutkan bulan untuk guru yang
Pengembangan
perkuliahan Pemantauan
sedang dalamsecara
proses
kemampuan pedagogik berkala 1 kalipendidikan
melanjutkan dalam
guru dan pelatihan untuk sebulan untuk semua guru
peningkatan kompetensi. terkait keaktifan dalam
kegiatan di PMM

0 0

0 0

0 0

Analisis kebutuhan guru Perekrutan guru baru


berdasarkan hasil analisis
kebutuhan guru
0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

Kegiatan BOS Reguler 0


- Pengembangan diri
terkait numerasi melalui
Kegiatan
PMM BOS Reguler IHT (Pemanfaatan PMM)
- Pengembangan diri
terkait literasi pelibatan melalui
orang
Kegiatan
tua dalamBOS
PMM Reguler
penguatan 0
-pembelajaran Pengembangan
Pelaksananaan diri
kegiatan
- numerasi
terkait
pengembangan
- Pengembangan nalar kritis dan
minat
diri
Kegiatan
kemandirian
baca
terkait BOS
peserta didik PMM 0
Reguler
melalui
peningkatan
-kapasitas Pengembangan
satuan kerjadiri
-
sama
terkait
Pengembangan
pendidikan industri dalam
peningkatan
secara dirimandiri
terkait
0
rangka
kapasitas
pelibatan peningkatan
satuan
orang tua dalam 0
untuk mengajar numerasi
kompetensi
pendidikan
penguatan
secara efektif keahlian
secara di
mandiri
pembelajaran
- Workshop
SMK
untuk
literasi
peningkatan atau SMALB
mengajar karakter
kompetensi 0
0
-nalar Pemagangan
kritis dan Guru di
-pengelolaan Pemberdayaan kelas bagi
Industri
kemandirian
Perpustakaan
guru secara efektif
-- Pemantauan Pengembangan
Workshop
Magang guru diri
peningkatan
dalam
0
kebekerjaan lulusan 0
terkait
kompetensi pelibatan
pengelolaan pengelolaan orang
kelas di
(tracer
tua
kelas
sekolah dalamstudy)
bagi SMK atau
penguatan
guru
lain
SMALB
pembelajaran
-0Magang Pelaksanaan karakter
gurusupervisi
dalam 0
-nalar
pengelolaanPenyelenggaraan
kritis
pembelajarankelas dan semua bursa
di
kerja
kemandirian
sekolah
mapel/guru khusus
lain diSMK atau
sekolah
SMALB
-0Pelaksanaan supervisi 0
-pembelajaran
Penyelenggaraan semua
kegiatan
mapel/guru uji kompetensi
di sekolah
keahlian,
- Workshop sertifikasi
peningkatan 0
kejuruan
kompetensi Peserta Didik
guru tentang
SMK atau
metode/strategi SMALB,
Kegiatan
pembelajaran BOS Reguler
semua 0
-mapel Pengembangan diri
terkait
- Pelaksanaan refleksiSupervisi
Kegiatan
AkademikBOS Reguler
pembelajaran melalui 0
-PMM Penyusunan
- Pelaksanaan komunitas Visi dan
Misi
-belajar
Workshop Peningkatan
di satuan
0
-kompetensi
Sosialisasi Kebijakan-
pendidikan supervisi 0
Kebijakan
pembelajaran
- Kajian-kajian yang sesuai
Pelaksanaan komunitas
Kegiatan
dengan
belajar di BOS
kondisi
satuanReguler
sekolah 0
-masing-masing
Pengembangan
pendidikan diri
terkait kesetaraan gender
Kegiatan
melalui
KegiatanPMM BOS
BOP Reguler
Kesetaraan 0
-- Pengembangan
Pelatihan guru
Workshop peningkatan diri
dan
terkait
kepala toleransi
sekolah
kompetensi PTK dalam beragama
terkait
dan budaya
kesetaraan
aspek melaluidan
gender
transparansi PMM
-akuntabilitas
Pengembangan diri
pegelolaan
terkait
program dukungan
, kegiatan, hasil -
kesetaraan agama dan
hasil dan keuangan
budaya melalui PMM -
- Sosialisasi kebijakan
-kebijakan
Peringatan Hari Besar
0 0

Kegiatan BOS Reguler 0


- Pengembangan kerja
sama industri dalam
0
rangka peningkatan 0
kompetensi keahlian di
SMK atau SMALB
0
- Peningkatan Kompetensi 0
Kepala Sekolah
- Penyusunan Program
0
RKJM/RPS/RKT/RAPBS/RA 0
KS kecuali untuk
pembayaran
0 honor 0
- Penyusunan Program
Supervisi, Monitoring dan
Evaluasi
0 0
- Pemantauan
kebekerjaan lulusan
(tracer
0 study) SMK atau 0
SMALB

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
UTU

Capaian
Proses Output Outcome
Kesimpulan dan
Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai