Perhitungan Efisiensi Dan Rasio Performa Pada Sistem Plts 250 KWP PT - Jembo Energindo Menggunakan Software Pvsyst
Perhitungan Efisiensi Dan Rasio Performa Pada Sistem Plts 250 KWP PT - Jembo Energindo Menggunakan Software Pvsyst
DISUSUN OLEH :
SKRIPSI
Disusun Oleh :
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Mengetahui, Disetujui,
Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama
S1 Teknik Elektro Meyhart Bangkit
Digitally signed by Tony Koerniawan
DN: OU=Fakultas Ketenagalistrikan
dan Energi Terbarukan, O=Institut
Sitorus
Skripsi
Teknologi PLN, CN=Tony
Koerniawan,
E=tony.koerniawan@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document 2021-09-05 22:
09:34
Location: Jakarta
Date: 2021-09-14 14:05:56
iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
SKRIPSI
Disusun Oleh :
TIM PENGUJI
Nama Jabatan Tanda Tangan
3. Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc. Anggota Sidang dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi
PLN, CN="Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.",
E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document
Location: IT PLN
Date: 2021.09.05 13:12:12+07'00'
Foxit PDF Reader Version: 11.0.1
Mengetahui,
Kepala Program Studi
S1 Teknik Elektro
Digitally signed by Tony Koerniawan
DN: OU=Fakultas Ketenagalistrikan
dan Energi Terbarukan, O=Institut
Teknologi PLN, CN=Tony
Koerniawan,
E=tony.koerniawan@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
Location: Jakarta
Date: 2021-09-14 14:06:16
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Muhammad Fahmi Nugroho
NIM : 201711048
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, meyetujui untuk memberikan kepada Institut
Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive Royalty Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berudul :
Perhitungan Efisiensi Dan Rasio Performa Pada Sistem PLTS 250 kWp PT.Jembo
Energindo Menggunakan Software PVSyst
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royaltiti Non
eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak meyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkaln data (database), merawat, dan mempublikasikan
Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
vi
PERHITUNGAN EFISIENSI DAN RASIO PERFORMA PADA
SISTEM PLTS 250 KWP PT. JEMBO ENERGINDO
MENGGUNAKAN SOFTWARE PVSYST
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 250 kWp di PT.jembo Energindo merupakan
salah satu pembangkit listrik yang digunakan perusahaan untuk memasok daya pada
beban perusahaan yang dihubungkan dengan grid PLN. Sistem PLTS 250 kWp yang
dimiliki PT.Jembo Energindo dibangun dan beroperasi sejak 2013 belum banyak
diketahui kinerja dari sistemnya seperti performance ratio (PR) dan efisiensi. Maka
perlu dilakukan perhitungan rasio performa dan efisiensi dari sistem PLTS nya agar
dapat diketahui sistem operasi dan kendala yang terjadi. Perhitungan dapat dilakukan
dengan menggunakan manual dan perhitungan dengan menggunkan software PVSyst.
Dari hasil perhitungan manual didapatkan hasil efisiensi sebesar 7,3 % dan rasio
performa sebesar 67,9 %. Sedangkan hasil dari perhitungan dengan menggunakan
software PVSyst 7.2 mendapatkan hasil efisiensi sebesar 15,31 % dan rasio performa
sebesar 74,67 %.
Kata kunci : PLTS, Suplay daya, Efisiensi, Rasio Performa
vii
CALCULATION OF EFFICIENCY AND PERFORMANCE RATIO
ON 250 KWP PLTS SYSTEM PT. JEMBO ENERGINDO USING
PVSYST SOFTWARE
ABSTRACT
The Solar Power Plant (PLTS) 250 kWp at PT. Jembo Energindo is one of the power
plants used by the company to supply power to the company's load which is connected
to the PLN grid. The 250 kWp PLTS system owned by PT. Jembo Energindo was built
and operated since 2013 not much is known about the performance of the system, such
as the performance ratio (PR) and efficiency. So it is necessary to calculate the
performance and efficiency ratio of the PLTS system in order to know the operating
system and the constraints that occur. Calculations can be done manually and
calculations using the PVSyst software. From the results of manual calculations, the
efficiency results are 7.3% and the performance ratio is 67.9%. While the results of
calculations using PVSyst 7.2 software get an efficiency of 15.31% and a performance
ratio of 74.67%.
Keywords : PV mini-grid, Power supply, Efficiency, Performance Ratio
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Performa Solar Panel .................................. 13
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR RUMUS
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem suplay daya pada PLTS PT.Jembo Energindo?
2. Berapa perbandingan antara perhitungan rasio performa dan efisiensi dengan
penggunagan manual dan dengan menggunakan PVSyst 7.2 pada PLTS 250 kWp
PT.Jembo Energindo?
3. Berapa besar efisiensi performa dari sistem PLTS 250 kWp pada PT.Jembo
Energindo?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Menganalisis sistem suplay daya yang dihasilkan oleh PLTS dan di kombinasikan
dengan sumber PLN untuk digunakan perusahaan.
2. Menganalisis efisiensi dan rasio performa dari sistem PLTS PT.Jembo Energindo.
3. Menganalisis perbandingan hasil efisiensi dan rasio performa antara perhitungan
manual dengan perhitungan menggunakan software PVSyst 7.2.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada penelitian ini adalah:
1. Parameter perbaikan performa dari sistem PLTS 250 kWp PT.Jembo Energindo yang
sudah terpasang.
2. Parameter perbaikan efisiensi dan performa dari sistem PLTS 750 kWp yang akan
dipasang pada PT.Jembo Energindo
3. Bahan literasi pada Laboratorium EBT yang berada di kampus IT-PLN Jakarta
2
1.6 Sistematika Penulisan
Proyek akhir disusun berdasarkan sistematika penulisan yang terdiri dari BAB I
(Pendahuluan) membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, ruang
lingkup hingga manfaat dan tujuan penelitian skripsi. BAB II (Landasan Teori)
membahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar dalam penulisan skripsi ini. BAB
III (Metode Penelitian) membahas mengenai alur pelaksanaan dilakukannya
penelitian dan mengetahui prosedur perhitungan sebelum dilakukan pengujian dengan
manual. Dan BAB IV (Hasil dan Pembahasan) menghitung hasil perhitungan
sebelum dilakukannya pengujian serta hasil pengukuran tahanan isolasi dan hasil
setelah melakukan pengujian. BAB V (Penutup) merupakan penutup yang berisikan
kesimpulan hasil pembahasan dari penulisan skripsi ini.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKKA
4
PLTS merupakan sistem pembangkit listrik yang relatif sederhana, ramah lingkungan,
murah dan terbarukan. Pada sistem pembangkit listrik tenaga surya ini terdapat proses
penyimpanan energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya atau modul fotovoltaik.
5
yang disebut elektron dan proton. Sel surya mampu menyerap cahaya matahari yang
mengandung gelombang elektromagnetik yang nantinya akan menghasilnya arus listrik
akibat pelepasan elektron.
Sumber : (Sel Surya : Struktur & Cara Kerja | Teknologi Surya, n.d.)
Sel surya memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan P, N, dan lapisan pembatas (terbuat
dari silikon) untuk menghasilkan medan listrik. Proses menghasilkan listriknya pada
saat elektron yang berada dilapisan P terlepas dan membuat proton berpindah ke lapisan
N. Proses perpindahan tersebut akan berubah menjadi arus listrik yang dinamakan efek
fotoelektrik.
Cahaya matahari akan diserap oleh sel surya yang nantinya akan di ubah menjadi
energi listrik dengan keluaran arus DC. Lalu arus yang dihasilkan masuk ke controller
6
untuk menstabilkan arus setalah itu daya yang dihasilkan disimpan kedalam baterai, lalu
dapat langsung digunakan oleh beban yang bersumber arus DC. Apabila beban dengan
sumber arus AC harus diubah dengan menggunakan inverter dan keluaran dari inverter
dapat langsung digunakan oleh beban yang bersumber arus AC.
7
Gambar 2. 5 Sistem PLT Off-Grid
Sumber : (Bambang, n.d.)
8
2.2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Adapun komponen utama pada pembangkit listrik tenaga surya antara lain,
sebagai berikut:
1. Panel Surya
Komponen utama pada pembangkit tenaga surya ini menghasilkan listrik DC
yang biasanya disebut dengan panel surya. Pada panel surya terdapat
komponen utama yaitu sel surya yang memiliki fungsinya sebagai menyerap
cahaya matahari yang nanti diubah menjadi arus listrik dengan keluaran arus
DC. Kapasitas dari panel surya tergantung dari berapa banyak sell surya yang
dirangkai pada satu panel surya.
Adapun jenis-jenis dari panel surya yang biasa digunakan terdapat 2 jenis
yaitu:
a. Monokristalin (Monocrystaline)
Panel surya dengan dengan menggunakan sel monokristalin ini terbuat dari
bahan silikon. Salah satu kelebihan dari sel surya ini adalah sel surya yang
paling efisien digunakan karenaJpenampangnya dapat menyerap cahaya
matahari dengan lebih efisien dibanding dengan bahan sel surya lainnya.
Sekitar 15% efisiensi yang didapatkan ketika cahaya matahari
dikonversikan menjadi listrik yang dimiliki oleh bahan sel surya ini.
Persentase tersebut merupakan jumlah yang cukup besar jika dibandingkan
dengan bahan sel surya lainnya. Ciri fisik dari jenis solar sel monokristalin
adalah bentuknya yang segidelapan dan warna yang lebih gelap.(Panel
Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)
9
Gambar 2. 7 Panel Surya Monocrystaline
Sumber : (Panel Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)
b. Polikristalin (Polycrytaline)
Panel surya dengan jenis polikristalin menggunakan sel surya yang terbuat
dari batang silikon yang diproses dengan cara pencairan. Kelebihan dari
panel surya ini adalah susunan yang belih kelihatan rapi dan lebih rapat.
Untuk tingkat efisiensinya nilainya lebih rendah dibandingkan dengan
panel surya dengan jenis monokristalin dengan persentase sebesar 12%
sampai 14%. (Panel Surya: Jenis-Jenis Dan Rekomendasi Pemilihan, n.d.)
10
2. Solar Charge Controller (SCC)
Solar chrage controller atau biasa disebut scc berfungsi sebagai pengatur
pengisian baterai melalui panel surya agar menjadi lebih optimal dan berfungsi
juga sebagai menstabil arus yang dihasilkan oleh panel surya agar arus dan
tegangan pengisian ke dalam baterai lebih stabil.
Perlu diketahui juga bahwa SCC terdiri dari 2 tipe yaitu:
a. PWM (Pulse Width Modulation)
SCC PWM ini biasa digunakan untuk PLTS dengan kapasitas yang relatif
kecil. PWM akan menurunkan daya yang masuk kedalam baterai bertujuan
untuk mangurangi kejenuhan pada baterai. Untuk harga SCC PWM ini
terbilang murah dibandingkan dengan SCC MPPT.
11
3. Baterai
Baterai atau accumulator berfungsi sebagai penyimpan daya yang dihasilkan
oleh PLTS. Prinsip kerja baterai juga mengubah energi kimia menjadi energi
listrik. Arus yang disimpan baterai adalah arus searah atau DC. Baterai yang
digunakan pada PLTS biasanya baterai dengan janis baterai sekunder yang
dapat dikosongkan dan diisi berulang ulang.
Gambar 2. 11 Baterai
Sumber : (Baterai Untuk PLTS Solar Cell | VRLA-AGM| LITHIUM – Rekasurya, n.d.)
4. Inverter
Inverter berfungsiGsebagai pengubah arus searah atau DC menjadiJarus bolak-
balik atau AC. Penggunaan inverter pada PLTS diperuntukan untuk beban atau
peralatan elektronik yang menggunakan sumber arus AC pada daya inputnya.
Untuk menentukan kapasitas inverter yang dibutuhkan diperlukan penyetaraan
dengan daya yang dibutuhkan agar kerja dari inverternya lebih maksimal dan
efisien.
Gambar 2. 12 Inverter
Sumber : (Inverter Hitachi | Instrument 123, n.d.)
12
2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Performa Solar Panel
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi performa panel surya untuk menghasilkan daya. Beberapa faktor yang
harus diperhatikan ketika pemilihan solar panel antara lain:
1. Bahan pembuatan panel surya
Bahan atau material pembuatan panel surya sangat berpengaruh dalam
performa PLTS karena panel surya yang akan menangkap langsung cahaya
matahari yang nantinya akan di konfersikan kedalam energi litrik. Material
sel yang bagus adalah sel yang memiliki silikon yang persentase penyerapan
nya lebih tinggi seperti bahan monocrystaline.
2. Hambatan Listrik Baban
Daya listrik yangjdihasilkan oleh paneljsurya yang tidak stabil. Karena
kestabilan daya yang dihasilkan tergantung dari radiasi matahari yang masuk
dan diserap oleh panel surya. Waktu yang ideal panel surya menyarap radiasi
matahari sekitar pukul 10.00 - 14.00 WIB. Oleh karena itu naik turunnya
daya yang dihasilkan dapat mempengaruhi kinerja atau performa dari PLTS
itu sendiri.(Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Solar Panel -
Janaloka.Com, n.d.)
3. Iradiasi
Radiasi cahaya matahari adalah cahaya yang dipancarkan langsung dari
matahari ke bumi, iradiasi salah satu faktor yang mempengaruhi performa
dari PLTS karena cahaya matahari adalah sumber utama dari dari pembangkit
tenaga surya, cahaya matahari akan di tangkap langsung oleh sel surya dan
akan diucah menjadi energi listrik. Energi matahari yang menyinari bumi
akan terjadi penyusutan akibat penyerapan oleh lapisan ozon, selain diserap
oleh lapisan ozon, cahaya matahari akan menyusut karena adanya molekul-
molekul yang menghambat intensitas cahaya matarahi yang masuk kebumi
seperti debu, gas dan uap air.Radiasi yang masuk dan diterima oleh panel
surya akan di konfersikan menjadi energi listrik dengan satuan W/m2.
4. Suhu atau Temperatur Panel Surya
Suhu dari panel surya juga mempengaruhi performa dari panel surya. Suhu
ideal paner surya bekerja pada temperatur standar 25˚C. Efisiensi performa
13
panel surya akan menurun akibat kanaikan atau meningkatnya suhu pada
panel surya, panel surya akan mengalami penurunan efisiensi hingga 10%.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan cara memberi sedikit ruang pada
bagian bawah panel ketika pemasang agar aliran udara dapat membantu panel
surya menurunkan suhu nya ketika suhu udara dalam puncak
tertinggi.(Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Solar Panel -
Janaloka.Com, n.d.)
5. Bayangan (Shading)
Bayang atau shading dapat mempengaruhi dari kinerja panel surya ketika
memperoduksi energi listrik ketika bayangan menutupi atau mengenai sel
surya. Karena ketika salah satu sel surya terkena bayangan maka satu string
sel surya tidak dapat memperoduksi energi listrik dan hal tersebut dapat
mempengaruhi daya yang dihasilkan oleh PLTS.
Sebelum membangun PLTS hal yang harus diperhatikan adalah lokasi
pemasangan panel surya yang jauh dari hal yang dapat menghasilkan
bayangan atau shading seperti pohon, gedung, awan dan debu. Hal-hal seperti
itu yang dapat menutupi panel surya ketika penyerapan cahaya
matahari.(Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Solar Panel -
Janaloka.Com, n.d.)
14
2.2.7 Perhitungan yang di pakai dalam penelitian
Ada beberapa perhitungan yang di pakai dalam penelitian ini, anatara lain adalah:
1. Efisiensi sel surya
Perlu diketahui parameter yang biasa digunakan untuk membandingkan
performa dari satu sel surya dengan sel surya yang lain disebut efisiensi.
Efisiensi juga didefinisikan sebagai rasio output dari sel surya untuk energi
input dari matahari. Efisiensi juga tergantung pada spektrum, intensitas cahaya
matahari dan suhu atau temperature solar panel. Efisiensi sel surya ditentukan
sebagai intensitas penyinaran cahaya matahari yang diubah menjadi listrik
(IEC International Standard, 1998).
Pmax = Vmp x Imp (2. 1)
𝑃𝑜𝑢𝑡
η= 𝑥 100% (2. 2)
𝑃𝑖𝑛
Ketangan:
Pout = Daya keluaran maksimum modul surya (W)
Voc = Tegangan rangkaian terbuka
Isc = Arus hubung singkat (A)
FF = Fill Factor
η = Efisiensi modul surya (%)
Pin = Daya input (intensitas radiasi matahari x luas modul surya)
𝐸 𝑘𝑊ℎ
YF = 𝑃𝑜 (𝑘𝑊𝑝) 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑗𝑎𝑚) (2. 3)
Keterangan:
E = Energi ke jaringan (kWh)
Po = Kapasitas PLTS (kWp)
15
3. Referance Yield (YR)
Hasil acuan atau referance yield (YR) adalah total dari insulasi matahari pada
suatu bidang (HT) dalam suatu kWh/m2 dibagi dengan iradiasi array acuan (1
kW/m2). (Setiawan, I K Agus, Kumara & Sukerayasa, 2014)
𝑘𝑊
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 ( 2 )×𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢(ℎ) 𝑗𝑎𝑚
𝑚
YR= 𝑘𝑊 ,( ⁄𝑑𝑎𝑦) (2. 4)
𝑅𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙( 2 1 𝑑𝑎𝑦)
𝑚
Keterangan:
YF = Final Yield atau hasil akhir
YR = Referance Yield atau hasil acuan
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
Pada diagram alir yang terdapat pada Gambar 3. 1 menunjukan bahwa alur
penelitian yang dilakukan oleh penulis dimulai dari melakukan studi literatur untuk
menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian, setelah membaca dan mencari
beberapa referensi penelitian, penulis melakukan pengumpulan data berupa data
inverter, data panel, data luas array, data kordinat lokasi PLTS. Data-data yang
dikumpulkan tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan dengan menggunakan
perhitungan manual dan perhitungan menggunakan software PVSyst 7.2. Setelah data
itu penulis melakukan perhitungan, sebelum melakukan perhitungan manual penulis
pengumpulkan data arus,tegangan,daya dan radiasi pada PLTS. Setelah semua data
dapatkan maka langkah selanjutnya melakukan perhitungan. Sedangkan untuk alur
perhitungan dengan software PVSyst 7.2 penulis memasukan data kordinat, data panel
dan data inverter. Setelah semua data sudah dimasukan, maka akan keluar hasil
perhitungan pada report. Setelah kedua hasil telah didapatkan maka penulis akan
menganalisa perbandingan antara kedua hasil tersebut.
18
4. Data inverter dan PV modul
Pada pengumpulan data inverter penulis mendapatkan dengan cara meminta
pada perusahaan dana data PV modul didapatkan dengan cara mendokumentasi
langsung spesifikasi pada panel.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian yang dilakukan dengan cara mengobservasi
data yang sudah didapatkan. Lalu data tersebut disajikan dalam bentuk hasil
perhitungan yang berdasarkan rumus yang ada pada BAB II LANDASAN TEORI
seperti rumus Pmax, Pin, efisiensi, YR, YF dan rumus Rasio Performa. Setelah itu
dibandingkan dengan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan software PVSyst
yang hasilnya perhitungannya didapatkan dengan cara memasukan data inverter,
kordinat dan PV modul. Dari data yang didapat maka akan dianalisa dan disimpulkan
seberapa besar efisiensi dari sistem PLTS dan rasio performa dari sistem PLTS.
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Sistem PLTS 250 kWp PT.Jembo Energindo
Sistem PLTS dengan kapasitas 250 kWp rooftop PT.Jembo Energindo
menggunakan panel surya produksi PT.Jembo Energindo sendiri dengan kapasitas
masing masing panel 250 WP jenis polikristalin. Total panel yang di gunakan sebanyak
1000 buah panel. PLTS 250 kWp digunakan untuk menyuplay daya ke pabrik panel
PT.Jembo Energindo yang di hubungkan dengan grid PLN 20 kV.
1. Panel surya 250 WP
Pada dasarnya kapasitas satu panel surya tergantung pada seberapa banyak sel
surya yang ada pada tiap panelnya. Pada penelitian ini panel surya yang
digunakan yaitu jenis polikristalin, dimana polikristalin memiliki tingkat
efiesiensi lebih rendah dibanding dengan jenis monokristalin. Agar dapat
memudahkan pengguna panel mengetahui kapasitas dan spesifikasi dari suatu
panel, biasanya terdapat nameplate pada bagian bawah panel.
Hasil dari nameplate pada panel didapatkan melaui pengujian dengan standar
kondisi dengan radiasi 1000 W/M2 dan suhu 25℃.
20
2. Inverter
Inverter pada dasarnya alat yang digunakan untuk mengubah arus DC
menjadi arus AC. Dimana pada sistem PLTS 250 kWp pada PT.Jembo
Energindo menggunakan inverter Guanya dengan type GSG-250KTT-TV.
Inverter ini termasuk Grid Tie Inverter yang bekerja secara langsung dari
panel surya tanpa melalui sumber backup dan inverter ini juga digunakan
yang terhubung dengan jaringan PLN.
21
Items Parameters
-20 ℃ ~+55 ℃ ( >50
Usage temperature range
℃ Power derating)
Storage temperature range -40℃~+65℃
Usage environment
Usage relative humidity 0~95%RH
3000m (Morethan
Altitude
3000 m derating)
Dimension (W/H/D) 800 x 1600 x 1940mm
Mechanical Plant
Weight 2.2t
22
11 Framing Mesin framing 450 watt 450
12 Cleaning Meja kerja - 0
Sun Mesin Sun
13 2000 watt 2000
simulator simulator
TOTAL BEBAN PRODUKSI 86930
Pada Tabel 4.3 dijelaskan bawah kalkulasi beban yang digunakan pada perusahaan
dimana beban-beban tersebut adalah beban mesin produksi yang digunakan untuk
membuan panel surya dalam hitungan perjamnya. Dari total beban yang digunakan
apabila mesin berjalan semuanya sebesar 86930 W/h.
(A) (B)
Dapat dilihat dari Gambar 4.2 pada gambar bagian (A) menunjukan bahwa
pendistribusian listrik yang dilakukan PT.Jembo Cable Company dan PT. Jembo
Energindo diperoleh dari GI Maximangando 150 kV, setelah itu diturunkan dengan
menggunakan tranformator step-down menjadi 20 kV yang kemudian digunakan untuk
menyuplai ke kedua perusahaan tersebut dengan menggunakan beberapa panel untuk
setiap areanya. PT.Jembo Energindo mendapatkan suplay daya melalui panel E yang
23
kemudian diturunkan lagu dengan menggunakan transforator step-down menjadi 380 V
terlihat pada gambar ( B ). Suplay daya ke beban PT.Jembo Energindo yang didapatkan
bukan hanya dari PLn tetapi juga mendapatkan suplay dari PLTS Rooftop yang ada
pada perusahan tersebut dengan kapasitas 250 kWp dengan sistem On-grid.
100 kW
250 kWp
S
o
l
a
r
A
r
r
a
Gambar 4. 3 Skema
y Suplay Daya ke Beban
Sistem suplay daya pada PLTS Jembo Energindo untuk menyuplay pada beban
produksi PT.Jembo Energindo dengan beban 100 kW yang dihubungkan langsung oleh
grid PLN dari 20 kV yang diturunkan menjadi 380 V dengan menggunakan
transformator step-down. Banyaknya beban yang gunakan tergantung dengan
banyaknya produksi panel.
24
4.1.3 Perhitungan Efisiensi dan Rasio Performa
Pada penelitian ini penulis menghitung atau mencari efisiensi dan rasio performa
dari PLTS PT.Jembo Energindo dengan menggunakan Software PVSyst dan
perhitungan manual. Dari hasil kedua perhitungan tersebut yang nantinya akan
dibandingkan dari segi hasilnya. Berikut adalah data yang dihasilkan oleh PLTS 250
kWp PT.Jembo Energindo selama 8 hari pengambilan data.
Radiasi
Vmp(V) Imp(A) E(kWh)
(kW/m2)
Pada Tabel 4.4 didapatkan hasil rata-rata data PLTS selama 8 hari, rata-rata radiasi
matahari sebesar 0,223 kW/m2, rata-rata tegangan maksimum didapatkan sebesar
457,38 V, untuk rata-rata arus sebesar 58,38 A dan rata-rata daya yang dihasilkan PLTS
sebesar 341,13 kWh.
Radiasi Global
Kapasitas (kW) Waktu (h) Luas Array (m2)
(kWh/m2)
250 9 1 1637
Dilihat dari Tabel 4. 5 adalah parameter untuk melakukan perhitungan yang dapat
dilihat dari kapasitas PLTS yang terpasang pada PT.Jembo Energindo sebesar 250 kWp
25
dengan luas array sebesar 1637 m2 dan waktu rata rata cahaya masuk ke panel surya
sebesar 9 jam/hari.
Perhitungan Manual
a. Efisiensi dan Rasio Performa
Menghitung Efisiensi:
𝑃𝑜𝑢𝑡
η= 𝑥 100 %
𝑃𝑖𝑛
= 7,3 %
Pada perhitungan efisiensi didapatkan hasil sebesar 7,3 %. Hasil tersebut
didapatkan dari perbandingan antara daya keluaran dengan daya masukan pada total
panel surya.
= 1,36 (𝑗𝑎𝑚⁄𝑑𝑎𝑦)
26
𝑘𝑊
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 ( 2 ) 𝑥 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (ℎ) 𝑗𝑎𝑚
𝑚
YR = 𝑘𝑊 ,( ⁄𝑑𝑎𝑦)
𝑅𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙( 2 1 𝑑𝑎𝑦)
𝑚
0,223 𝑥 9
= 1
𝑗𝑎𝑚
= 2,01 ( ⁄𝑑𝑎𝑦)
= 67,9 %
Hasil yang didapatkan pada perhitungan rasio perfoma sebesar 67,9 %. Dimana
hasil yan didapat merupakan perbandingan antaraenergi yang keluar dari sistem
dibandingkan dengan iradiasi dikali dengan kapasitas panel.
YF YR Rasio
Efisiensi (%)
(kWh/kWp.1hari) (kWh/kWp.1hari) Performa (%)
Dari hasil perhitungan efisiensi dan performa rasio pada PLTS 250 kWp selama 8
hari didapatkan hasil efisiensi sebesar 7,3 % hal tersebut terbilang rendah
sedangkan hasil performa rasio yang didapat sebesar 67,9 % atau 0,679.
27
Perhitungan menggunakan PVSyst
Untuk dapat mengetahui seberapa besar efisiensi dan performa rasio dapat juga di
ketahui menggunakan software PVSyst, dengan memasukan data dari solar panel,
inverter, jumlah panel, luas array dan kordinat lokasi. Dari data yang telah di input dan
setelah di running didapatkan hasil sebagai berikut:
28
Dari data pada Gambar 4. 4 Hasil Rasio Performa Menggunakan PVSyst 7.2 tersebut
menunjukan bahwa performa rasio yang didapatkan selama 10 hari dibulan juni dari
tanggal 21-30 juni sebesar 74,67 % atau 0,747.
Dan untuk efisiensi dari sistem PLTS tersebut didapatkan hasil sebesar 15,31 % dapat
dilihat dari Gambar 4. 5. Besarnya efisiensi pada PLTS tersebut disebabkan karena
terdapat rugi-rugi dari berbagai hal, misalnya dari tingkat radiasi, suhu, komponen-
komponen panel dan inverter.
29
Tabel 4. 7 Hasil Efisiensi dan Rasio Performa dengan PVSyst
Dari hasil report simulasi dengan menggunakan software PVSyst 7.2 didapatkan
efisiensi PLTS yang terpasang sebesar 15,31 % sedangkan dari hasil rasio performa
didapatkan hasil sebesar 74,67 % dapat dilihat dari Tabel 4. 7.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sistem Suplay Daya PLTS 250 kWp PT.Jembo Energindo
Sistem suplay daya yang dihasilkan oleh PLTS untuk menanggung beban
perusahaan sebesar 1 kW, beban-beban perusahan yang ditanggung berupa beban
produksi dan beban kantor. Daya yang dihasilkan oleh PLTS apabila berlebih maka
akan di export ke grid PLN yang nanti dapat digunakan pada panel lain atau di jual ke
PLN. Selain mendapat suplay dari PLTS, beban PT.Jembo Energindo juga mendapatkan
suplay dari grid PLN, jadi sumber dari PLN dihubungkan oleh sistem PLTS untuk
memasok daya kepada beban perusahaan.
30
4.2.2 Efisiensi pada PLTS 250 kWp
Pada PLTS 250 kWp dilakukan perhitungan dengan menggunkan software
PVSyst dan perhitungan secara manual dengan data yang didapatkan secara langsung
perharinya selama 8 hari pada sistem PLTS tersebut. Dimana data ditunjukan pada Tabel
4. 8 dibawah hal tersebut hasil dari intensitas radiasi, tegangan dan arus yang diproduksi
oleh sistem PLTS yang akan dibandingkan perhitungan manual dengan hasil
perhitungan melalui software PVSyst 7.2.
Dari data pada Tabel 4. 8 didapatkan efisiensi pada sistem PLTS dengan
menggunakan perhitungan manual sebesar 7,3 %. Hal tersebut dipengaruhi akibat
kecilnya arus yang dihasilkan oleh sistem PLTS dan tidak sebanding dengan besarnya
data iradiasi matahari yang diperoleh dari software PVSyst 7.2. Sehingga membuat hasil
efisiensi dari sistem PLTS 250 kWp terbilang cukup kecil. Sedangkan hasil perhitungan
dengan menggunkan software PVSyst 7.2 mendapatkan hasil sebesar 15.31 %, dari data
yang didapatkan besarnya efisiensi dipengaruhi oleh adanya rugi-rugi pada tingkat
radiasi, suhu, kualitas modul, inverter dan instalasinya. Adanya rugi-rugi tersebut sangat
mempengaruhi terhadap tingkat efisiensi pada PLTS, karena pada dasarnya efisiensi itu
adalah besarnya daya yang diterima sebanding dengan daya yang inginkan.
31
Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan Rasio Performa
Dari data pada Tabel 4. 9 didapatkan hasil pehitungan rasio performa dengan
menggunakan perhitungan manual sebesar 67,9 % sedangkan perhitungan dengan
menggunakan PVSyst 7.2 didapatkan hasil sebesar 74,67 %. Pada dasarnya rasio
performa adalah unjuk kerja atau kinerja dari sistem PLTS yang terpasang. Semakin
tinggi persantase rasio performa maka kinerja dari sistem tersebut semakin baik. Untuk
memperbaiki rasio performa pada sistem PLTS tersebut diperlukan maintenance
terhadap sistem PLTS tersebut, mulai dari pembersihan panel atau pengecekan instalasi
kabel pada PLTS. Karena untuk mendapatkan produksi PLTS yang lebih baik maka
penyerapan radiasi harus lebih optimal agar energi yang dihasilkan juga semakin besar.
Perlu diketahui juga bahwa terakhir kali dilakukan maintenance terhadap sistem PLTS
tersebut pada tahun 2019 untuk pembersihan panel.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu:
1. Pada suplay daya ke beban perusahaan PT.Jembo Energindo mendapatkan
suplay daya langsung dari PLTS Rooftop yang berkapasitas 250 kWp milik
PT.Jembo Energindo yang dihubungkan dengan grid PLN. Apabila beban
perusahaan terlalu besar maka mendapat suplay daya bantuan dari grid PLN
sedangkan apabila daya yang dihasilnya PLTS melebihi beban yang
ditanggung maka daya yang berlebih akan di export ke grid PLN.
2. Efisiensi (η) yang didapatkan melalui perhitungan manual terbilang cukup
kecil sebesar 7,3 % hal itu dipengaruhi oleh arus yang cukup kecil dan data
radiasi matahari yang menggunakan data dari PVSyst 7.2 yang terkadang data
tersebut tidak sesuai dengan kondisi asli dilapangan sehingga terjadi ketidak
seimbangan data masukannya. Sedangkan Efisiensi (η) yang didapatkan
melalui perhitungan software PVSyst 7.2 sebesar 15.31 % hal tersebut
disebabkan oleh adanya rugi-rugi pada tingkat radiasi, suhu, kualitas modul,
inverter dan instalasi.
3. Rasio performa (PR) yang didapatkan melalui kedua perhitungan yaitu
perhitungan manual dan dengan menggunakan software PVSyst memiliki
perbedaan sebesar 6,77 %. Hasil dari perhitungan manual sebesar 67,9 % dan
dari perhitungan PVSyst sebesar 74,67 %. Untuk memperbaiki rasio performa
pada sistem PLTS tersebut diperlukan maintenance terhadap sistem PLTS
mulai dari pembersihan panel atau pengecekan instalasi kabel pada PLTS.
5.2 Saran
1. Pada pengambilan data iradiasi dapat menggunakan alat mencatat radiasi
misalnya solar power meter agar data yang dihasilkan lebih akurat dan real
time dengan kondisi dilapangan.
2. Untuk memperbaiki rasio performa dan efisiensi diperlukan perawatan
terhadap panel dan peralatan pada sistem PLTS agar kinerja sistem lebih baik.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
Tahiri, F. E. Chikh, K. Khafallah, M., Saad, A., & Breuil, D. (2017). Modeling and
performance analysis of a solar PV power system under irradiation and load
variations. 2017 14th International Multi-Conference on Systems, Signals and
Devices, SSD 2017, 2017-Janua, 234–238.
https://doi.org/10.1109/SSD.2017.8166952
Wasistha, B. D., Salam, B. E. M., Wibawa, D. I., & Rizal, M. (2021). Efisiensi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off Grid di Laboratorium Teknik Listrik
Politeknik Negeri Jakarta Abstrak Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro
Volume 6 Tahun 2021. 6, 76–82.
35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM : 201711048
Nama : Muhammad Fahmi Nugroho
Tempat/Tgl.Lahir : Batang Kuis, 1 Desember 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : Strata 1 Teknik Elektro Fakultas Ketenagalistrikan
dan Energi Terbarukan
Alamat Rumah : Jln.Nusa Indah Gg.Kenangan No.39 Dusun III
Desa Tanjung Sari Kec. Batang Kuis Kab. Deli
Serdang Prov.Sumatera Utara
Telp : 0822-7788-4316
Email : fahminugroho98@yahoo.com
Personal Web :-
b. Pendidikan
JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS
SD SDN 107415 Tanjung Sari - 2010
SMP SMP Swasta Tunas Karya - 2013
Batang Kuis
SMA SMA Negeri 1 Lubuk Pakam MIPA 2016
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya
Jakarta, 19 Juli 2021
36
LAMPIRAN
Paraf
Tanggal Materi Bimbingan Pembimbing
37
7 Mei 2021 Revisi Hasil Sidang Proposal
38
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Menggunakan PVSyst
39
40
41
42
43
44
45
Lampiran 3. Data Spesifikasi Inverter
Items Parameters
Maximum DC input power (KWp) 275kW
Maximum PV open-circuit voltage
1000VDC
(VDC)
DC input
Maximum PV array input current (A) 625A
DC input voltage range (VDC) 0~1000VDC
46
Riski Pratama Putera,S.T.,M.T.
47
Digitally signed by Sugeng
Purwanto, S.T., M.Sc.
DN: C=ID, OU=Fakultas
Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan, O=Institut Teknologi
PLN, CN="Sugeng Purwanto,
S.T., M.Sc.",
E=sugeng.purwanto@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
Location: IT PLN
Date: 2021.09.05 13:12:30+07'00'
Foxit PDF Reader Version: 11.0.1
48
Meyhart
Bangkit Sitorus
Skripsi
2021-09-05
22:10:44
Meyhart
Bangkit Sitorus
Skripsi
2021-09-05
22:10:55
49